Kota Lhokseumawe

kota di Provinsi Aceh, Indonesia
Revisi sejak 26 Mei 2006 07.44 oleh Ahn J (bicara | kontrib) (+ pl:)


Kota Lhokseumawe berada persis di tengah-tengah jalur timur Sumatera. Berada di antara Banda Aceh dan Medan, sehingga kota ini merupakan jalur distribusi dan perdagangan yang sangat penting bagi Aceh. Lhokseumawe ditetapkan statusnya menjadi kota berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2001 tanggal 21 Juni 2001.

Kota Lhokseumawe
Daerah tingkat II
Motto: 
?
Peta
Peta
Kota Lhokseumawe di Indonesia
Kota Lhokseumawe
Kota Lhokseumawe
Peta
Kota Lhokseumawe di Indonesia
Kota Lhokseumawe
Kota Lhokseumawe
Kota Lhokseumawe (Indonesia)
Koordinat: 5°10′48″N 97°09′02″E / 5.18°N 97.1506°E / 5.18; 97.1506
Negara Indonesia
ProvinsiNanggroe Aceh Darussalam
Tanggal berdiri-
Jumlah satuan pemerintahanDaftar
Pemerintahan
 • BupatiMarzuki M. Amin
Luas
 • Total212 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 • Total188,974
Demografi
 • Agama-
 • Bahasa-
Zona waktu[[UTC]] (WIB)
Kode BPS
1174 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0645
Kode Kemendagri11.73 Edit nilai pada Wikidata
Situs web-

PT. Kertas Kraft Indonesia, PT. Pupuk Iskandar Muda, PT. Asean Aceh Fertilizer dan EXXON Mobil - Arun berada di sekitar kota ini. Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dari pabrik-pabrik besar yang dimiliki kota Lhokseumawe, namun tak juga mampu mengangkat derajat kehidupan sebagian besar punduduk asli Lhokseumawe dari bawah garis kemiskinan. Betapa ironinya kemiskinan bukanlah hal yang langka ditemukan bahkan di seberang pagar kawat tinggi batas komplek perumahan karyawan pabrik-pabrik besar, berdiri ratusan rumah reot penduduk pribumi yang dijerat kemiskinan. Kecemburuan sosial yang sangat tinggi menyebabkan timbulnya gerakan dari sebagian rakyat pribumi untuk menuntut haknya bagi kemakmuran dan kesejahteraan di masa depan.

Lhokseumawe merupakan salah satu dari tiga daerah panas (hot spot) yang tingkat kerawanannya sangat tinggi. Daerah yang merupakan salah satu basis paling kuat dari pergerakan rakyat bagi kemerdekaan Aceh tak pernah luput dari target operasi militer dari negara Indonesia yang merasa berhak atas bumi Aceh yang makmur.

Penderitaan panjang yang dialami oleh warga masyarakat Lhokseumawe akibat berlarutnya pelaksanaan operasi militer telah membuat kehidupan mereka menjadi tak teratur, mata pencaharian mereka hilang dan anak-anak tidak mendapatkan pendidikan yang layak akibat sekolah-sekolah mereka yang dibakar oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

Saat ini sebagian besar warga Lhokseumawe hidup dalam kegelapan akibat sabotase terhadap menara listrik yang menghubungkan jalur Medan - Aceh.

Pranala luar

Kota Lhokseumawe terdiri 3 kecamatan yaitu:

  1. Blang Mangat
  2. Banda Sakti
  3. Muara Dua

Walikota

Walikota yang sekarang adalah Pejabat Walikota Marzuki M. Amin menggantikan Rahmatsyah yang dilantik gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Abdullah Puteh tanggal 28 Agustus 2004.