Purwati

peneliti asal Indonesia
Revisi sejak 2 Januari 2024 01.50 oleh Adhmi (bicara | kontrib) (Menambah Kategori:Dokter Indonesia menggunakan HotCat)

Dr. Purwati, dr., Sp.PD., FINASIM (lahir pada 1972 di Jombang, Jawa Timur) adalah dokter spesialis penyakit dalam dan praktisi medis Indonesia yang juga menjadi dosen di Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (Unair). Ia menekuni penyembuhan penyakit dalam di bidang tropik infeksi dengan metode terapi stem cell atau sel punca. Ia monerhkan rekor sebagai penerima Hak Kekayaan Intelektual (HKI) terbanyak di bidang stem cell dari Museum Rekor Indonesia (MURI).[1][2][3]

Purwati menyelesaikan pendidikan S-1, dokter, spesialis penyakit, hingga S-3 di Fakultas Kedokteran Unair. Selain mengajar, Purwati saat ini menjadi Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Unair dan Sekretaris Regenerative Medicine Center di Surabaya.[4]

Kiprah

Sejak 2008, Purwati mulai fokus meneliti stem cell dan pemanfaatannya dalam terapi medis. Ia melakukan sejumlah penelitian mengenai stem cell sebagai solusi dari berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes melitus tipe 2, tubercolosis, demensia, parkinson, jantung, dan keropos tulang.[5] Bagi penderita diabetes melitus tipe 2 misalnya, terapi stem cell dapat membantu menurunkan kadar gula darah secara signifikan. Menurut Purwati dalam penelitiannya, terapi ini memiliki beberapa keunggulan yakni aman karena autologus, sumber stem cell yang mudah didapat, dan penyimpanannya yang tidak sulit.[6]

Tahun 2018 hingga 2019 menjadi tahun produktifnya meneliti sel punca. Dalam kurun waktu itu, ia menggondol sejumlah hak cipta dan paten yakni empat paten mandiri, satu paten bersama, satu paten sederhana, dan tiga hak cipta mandiri.[3] Hal itu membuatnya meraih rekor sebagai penerima Hak Kekayaan Intelektual (HKI) terbanyak di bidang stem cell dari MURI. MURI menyebut hasil penelitian stem cell besutan dokter Purwati telah membuka masa depan ilmu kedokteran di Indonesia.[5]

Pada masa pandemi Covid-19, Purwati terlibat dalam penelitian regimen kombinasi obat dan jenis stem cell untuk percepatan penanganan Covid-19.[7] Timnya berhasil membuat dua jenis stem cell yang dinilai dapat membunuh perkembangbiakan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 sebesar 80 hingga 90 persen.[8]

Sebelumnya, Purwati juga pernah meraih penghargaan sebagai The First Winner of Free Paper Presentation (Research Category) Kongres Nasional Peneliti Penyakit Tropik dan Infeksi Indonesia (Petri) di Semarang pada 2011.[4]

Referensi

  1. ^ "Perjalanan Dr. Purwati Raih Rekor Muri usai Ciptakan HKI Terbanyak terkait Stem Cell". Medcom.id. Diakses tanggal 2024-01-02. 
  2. ^ "Teknologi Stem Cell, Dokter Purwati Raih Rekor Muri". BeritaSatu. Diakses tanggal 2024-01-02. 
  3. ^ a b https://kominfo.jatimprov.go.id/berita/raih-banyak-hki-di-bidang-stem-cell-dosen-vokasi-unair-raih-rekor-muri
  4. ^ a b "dr. Purwati, Kartini of Medical Field from Universitas Airlangga". Universitas Airlangga. 2016-04-21. Diakses tanggal 2024-01-02. 
  5. ^ a b https://www.jawapos.com/kesehatan/01395567/punya-hki-terbanyak-di-bidang-stem-cell-dokter-purwati-diganjar-muri
  6. ^ antaranews.com (2023-12-15). "Pakar kembangkan metode terapi "stem cell" untuk obati diabetes". Antara News. Diakses tanggal 2024-01-02. 
  7. ^ BNPB. "Perkembangan Terkini Penelitian Regimen Kombinasi Obat dan Stem Cell Efektif untuk Pengobatan COVID-19 Berbasis Isolat Virus Indonesia". BNPB. Diakses tanggal 2024-01-02. 
  8. ^ https://wartakota.tribunnews.com/2020/06/13/perkembangan-baru-penelitian-anti-virus-corona-yang-dilakukan-unair-bin-dan-gugus-tugas-nasional