Penyihir Endor

Revisi sejak 15 Januari 2024 15.34 oleh Jessy rizkita (bicara | kontrib) (Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.)

Penyihir En-Dor atau "perempuan yang sanggup memanggil arwah di En-Dor", di dalam Alkitab Ibrani, merupakan seorang perempuan yang memanggil roh Nabi Samuel, atas permintaan Raja Saul dari Kerajaan Israel di dalam Kitab Samuel (1 Samuel 28:3–25). Catatan mengenai penyihir ini absen dari versi peristiwa ini yang dikisahkan di dalam Deuterokanonika Kitab Yesus bin Sirakh (46:19–20).

Penyihir Endor
Tokoh Kitab Samuel
"Penyihir Endorian menyebabkan bayangan Samuel" (Martynov, Dmitry Nikiforovich, 1857)
Informasi
Jenis kelaminWanita
PekerjaanNekromansi, Cenayang
KewarganegaraanEn-Dor (Galilea), kota Kanaan
Penyihir Endor oleh Adam Elsheimer
Saul berbicara dengan roh Samuel di Penyihir Endor 1675 oleh Gabriel Ehinger, Städelsches Kunstinstitut
Penyihir Endor: dari frontispiece ke Saducismus Triumphatus oleh Joseph Glanvill

Etimologi

Dalam bahasa Ibrani alkitabiah, perempuan ini disebut sebagai אֵ֥שֶׁת בַּֽעֲלַת־אֹ֖וב בְּעֵ֥ין דֹּֽור (’êšeṯ ba‘ălaṯ-’ōḇ bə-‘Êndōr), "seorang perempuan, yang menguasai suatu ’ōḇ di En-Dor". Kata אֹ֖וב ’ōḇ menurut pendapat Harry Hoffner merujuk kepada suatu sumur ritual untuk memanggil orang mati dari dunia bawah, berdasarkan kisah yang paralel dalam budaya Timur Dekat dan Mediterania lainnya. Kata ini mempunyai cognate pada sejumlah bahasa daerah lain (bandingkan bahasa Sumeria ab, bahasa Akkadia âbu, bahasa Het a-a-bi, bahasa Ugarit ib) dan ritual penyihir En-Dor ini mempunyai paralel dalam teks sihir Babilonia dan Het serta buku Odisseia.[1][2]

Perempuan itu juga mengatakan "melihat sesuatu yang ilahi muncul dari dalam bumi". Kata "sesuatu yang ilahi" diterjemahkan dari kata kerja jamak Ibrani "elohim", menggunakan kata yang biasanya diterjemahkan sebagai "allah-allah, ilah-ilah, atau dewa-dewa" untuk merujuk kepada roh-roh orang mati. Ini mempunyai paralel dengan penggunaan kata cognate Akkadia ilu "allah" dalam gaya yang serupa.[3]

Pada terjemahan Alkitab Ibrani dalam bahasa Yunani kuno, Septuaginta, perempuan ini disebut ἐγγαστρίμυθος ἐν Αενδωρ engastrímythos en Aendōr, sementara dalam terjemahan bahasa Latin, Vulgata, sebagai pythonem in Aendor, kedua istilah tersebut merujuk pada "ahli nujum" pada zaman masing-masing.

Catatan Alkitab

1 Samuel 28:3–25

28:3 Adapun Samuel sudah mati. Seluruh orang Israel sudah meratapi dia dan mereka telah menguburkan dia di Rama, di kotanya. Dan Saul telah menyingkirkan dari dalam negeri para pemanggil arwah dan roh peramal. 28:4 Orang Filistin itu berkumpul, lalu bergerak maju, dan berkemah dekat Sunem. Saul mengumpulkan seluruh orang Israel, lalu mereka berkemah di Gilboa.
28:5 Ketika Saul melihat tentara Filistin itu, maka takutlah ia dan hatinya sangat gemetar. 28:6 Dan Saul bertanya kepada TUHAN, tetapi TUHAN tidak menjawab dia, baik dengan mimpi, baik dengan Urim, baik dengan perantaraan para nabi. 28:7 Lalu berkatalah Saul kepada para pegawainya: "Carilah bagiku seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah; maka aku hendak pergi kepadanya dan meminta petunjuk kepadanya." Para pegawainya menjawab dia: "Di En-Dor ada seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah."
28:8 Lalu menyamarlah Saul, ia mengenakan pakaian lain dan pergilah ia dengan dua orang. Ketika mereka pada waktu malam sampai kepada perempuan itu, berkatalah Saul: "Cobalah engkau menenung bagiku dengan perantaraan arwah, dan panggillah supaya muncul kepadaku orang yang akan kusebut kepadamu." 28:9 Tetapi perempuan itu menjawabnya: "Tentu engkau mengetahui apa yang diperbuat Saul, bahwa ia telah melenyapkan dari dalam negeri para pemanggil arwah dan roh peramal. Mengapa engkau memasang jerat terhadap nyawaku untuk membunuh aku?" 28:10 Lalu bersumpahlah Saul kepadanya demi TUHAN, katanya: "Demi TUHAN yang hidup, tidak akan ada kesalahan tertimpa kepadamu karena perkara ini."
28:11 Sesudah itu bertanyalah perempuan itu: "Siapakah yang harus kupanggil supaya muncul kepadamu?" Jawabnya: "Panggillah Samuel supaya muncul kepadaku." 28:12 Ketika perempuan itu melihat Samuel, berteriaklah ia dengan suara nyaring. Lalu perempuan itu berkata kepada Saul, demikian: "Mengapa engkau menipu aku? Engkau sendirilah Saul!" 28:13 Maka berbicaralah raja kepadanya: "Janganlah takut; tetapi apakah yang kaulihat?" Perempuan itu menjawab Saul: "Aku melihat sesuatu yang ilahi muncul dari dalam bumi." 28:14 Kemudian bertanyalah ia kepada perempuan itu: "Bagaimana rupanya?" Jawabnya: "Ada seorang tua muncul, berselubungkan jubah." Maka tahulah Saul, bahwa itulah Samuel, lalu berlututlah ia dengan mukanya sampai ke tanah dan sujud menyembah.
28:15 Sesudah itu berbicaralah Samuel kepada Saul: "Mengapa engkau mengganggu aku dengan memanggil aku muncul?" Kata Saul: "Aku sangat dalam keadaan terjepit: orang Filistin berperang melawan aku, dan Allah telah undur dari padaku. Ia tidak menjawab aku lagi, baik dengan perantaraan nabi maupun dengan mimpi. Sebab itu aku memanggil engkau, supaya engkau memberitahukan kepadaku, apa yang harus kuperbuat."
28:16 Lalu berbicaralah Samuel: "Mengapa engkau bertanya kepadaku, padahal TUHAN telah undur dari padamu dan telah menjadi musuhmu? 28:17 TUHAN telah melakukan kepadamu seperti yang difirmankan-Nya dengan perantaraanku, yakni TUHAN telah mengoyakkan kerajaan dari tanganmu dan telah memberikannya kepada orang lain, kepada Daud. 28:18 Karena engkau tidak mendengarkan suara TUHAN dan tidak melaksanakan murka-Nya yang bernyala-nyala itu atas Amalek, itulah sebabnya TUHAN melakukan hal itu kepadamu pada hari ini. 28:19 Juga orang Israel bersama-sama dengan engkau akan diserahkan TUHAN ke dalam tangan orang Filistin, dan besok engkau serta anak-anakmu sudah ada bersama-sama dengan daku. Juga tentara Israel akan diserahkan TUHAN ke dalam tangan orang Filistin."
28:20 Pada saat itu juga rebahlah Saul memanjang ke tanah sebab ia sangat ketakutan oleh karena perkataan Samuel itu. Juga tidak ada lagi kekuatannya, karena sehari semalam itu ia tidak makan apa-apa. 28:21 Perempuan itu mendekati Saul lalu melihat, bahwa Saul sangat terkejut. Kemudian berkatalah perempuan itu kepadanya: "Lihat, budakmu ini telah mendengarkan permintaanmu; aku telah mempertaruhkan nyawaku dan mendengarkan perkataan yang kaukatakan kepadaku. 28:22 Oleh sebab itu, kiranya engkaupun mendengarkan permintaan budakmu ini. Izinkanlah aku menyajikan kepadamu sepotong roti; makanlah, supaya ada kekuatanmu, apabila engkau berjalan pula." 28:23 Tetapi Saul menolak dan berkata: "Aku tidak mau makan." Tetapi ketika para pegawainya serta perempuan itu juga mendesak, maka didengarkannyalah permintaan mereka, lalu bangkitlah ia dari tanah dan duduk di balai-balai. 28:24 Perempuan itu mempunyai seekor anak lembu tambun di rumahnya maka segeralah ia menyembelih itu. Ia mengambil tepung, diremasnya dan dibakarnya menjadi roti yang tidak beragi. 28:25 Dihidangkannyalah semuanya itu ke depan Saul dan ke depan para pegawainya, lalu mereka makan. Kemudian bangkitlah mereka dan pergi pada malam itu juga.

Suara roh yang dikatakan sebagai Samuel itu mengeluh karena diganggu dan mengulangi nubuat yang pernah disampaikan oleh Samuel kepada Saul, bahwa Saul akan jatuh karena tidak mematuhi Allah, dan menambahkan bahwa Saul akan binasa dengan seluruh tentaranya pada esok harinya. Meskipun Saul digambarkan sebagai musuh "para pemanggil arwah dan roh peramal", perempuan En-Dor itu mencoba menenangkan Saul ketika terlihat sangat ketakutan, dan menawarkan makanan sebelum Saul pergi. Keesokan harinya, tentara Israel dikalahkan oleh tentara Filistin dan Saul mati bunuh diri.[4]

Referensi

  1. ^ Hoffner, Harry A. (1967). "Second Millenium Antecedents to the Hebrew 'Ôḇ". Journal of Biblical Literature. 86 (4): 385–401. doi:10.2307/3262793. 
  2. ^ King, Philip J.; Stager, Lawrence E. (2001-01-01). Life in Biblical Israel (dalam bahasa Inggris). Westminster John Knox Press. ISBN 9780664221485. 
  3. ^ Walton, John H. (2006-11-01). Ancient Near Eastern Thought and the Old Testament: Introducing the Conceptual World of the Hebrew Bible (dalam bahasa Inggris). Baker Academic. ISBN 9781585582914. 
  4. ^ Geza Vermes (2008) The Resurrection. London, Penguin: 25–6

Pranala luar