Sari Yok Koeswoyo
Louisa Herning Hapsari, (lahir 20 Agustus 1968) lebih dikenal sebagai Sari Yok Koeswoyo adalah seorang pemeran, penyanyi dan politikus Indonesia. Ia merupakan anak pertama dari Yok Koeswoyo, anggota grup musik Indonesia, Koes Bersaudara dan Koes Plus dengan istri pertamanya asal Tomohon, Sulawesi Utara, Maria Sonya Tulaar.
Sari Yok Koeswoyo | |
---|---|
Lahir | Louisa Herning Hapsari 20 Agustus 1968 Jakarta, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Nama lain | Sari Yok Koeswoyo |
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 1978–sekarang |
Partai politik | Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (2019—sekarang) |
Suami/istri |
|
Anak | 3 |
Orang tua | Yok Koeswoyo (ayah) |
Kerabat |
|
Karier musik | |
Genre | |
Instrumen | |
Artis terkait | |
Keluarga
Ibunya meninggal pada 26 Desember 1973 akibat kecelakaan mobil ketika ia dan adiknya alm. Rangga Panji Koeswoyo masih kecil. Ayahnya kemudian menikah lagi dengan seorang wanita Prancis yang bernama Michelle Beguin. Ibu tirinya inilah yang membesarkan mereka dengan penuh kasih sayang, karena dari perkawinanya dengan ayah Sari tidak dikaruniai anak.
Karier
Penyanyi Cilik
Sari Yok Koeswoyo mulai aktif dalam bernyanyi sejak tahun 1976 mengikuti jejak sepupunya Chicha Koeswoyo. Bakat menyanyi diturunkan dari ayahnya Yok Koeswoyo dan dari keluarga besar Koeswoyo lainnya yang banyak berkecimpung dalam dunia musik. Album perdananya yang bertitel Kemarau di luar dugaan langsung meraih penghargaan rekaman emas dan mengangkat namanya sebagai penyanyi anak-anak membayangi Chica Koeswoyo dan Yoan Tanamal. Kemudian berturut-turut ia merilis beberapa album dalam beberapa tahun kemudian seperti Jam Dinding, Paman Bloon, Tali, Kijang, dan Pesan Ibu. Namun album-album tersebut tak mampu menandingi keberhasilan pada album pertamanya tersebut.[1]
Ia juga sempat merilis beberapa album berbau operet cerita anak-anak album Bawang Merah & bawang Putih dan album Putri Bintang yang lumayan sukses di pasaran. Di penghujung masa kanak-kanaknya ia mengeluarkan album duet dengan adik laki-lakinya Angga Koeswoyo yang berjudul Saya sama Mama, Saya sama Papa dam album Berlari-lari. Album ini meraih penjualan yang lumayan sukses dan mereka kerap muncul di layar TVRI dalam jeda siaran niaga. Setelah beranjak remaja pada tahun 1980-an ia beralih pada jenis lagu remaja. Ia sempat mengeluarkan album Malu-malu Mau, dilanjutkan dengan album Genit Akh Kamu, Sweet Bali, dan Pilih yang Mana. Ia pun sempat melempar album dangdut berjudul Rama & Shinta.[2]
Ia pernah ikut ayahnya Yok Koeswoyo konser untuk rangkaian tur ke 10 kota di Indonesia, yang digelar pada 25 November 2006.
Aktris
Setelah dewasa, Sari lebih banyak terlibat dalam dunia peran. Ia pernah membintangi sebuah film layar lebar pada tahun 2009 yang diproduseri oleh K.K. Dheeraj yang berjudul Mau Dong Ah. Dalam fim bergenre komedi itu ia beradu akting dengan Ruben Onsu, Komeng, Nunung, Mpok Nori, dan Timbul. Ia juga bermain dalam beberapa sinetron televisi seperti Cinta Sejati[3]
Seni lain
Meskipun ayahnya seorang personel band legendaris Koes Plus dan ia pun mantan penyanyi cilik, Sari ternyata lebih mencintai seni lukis dan seni rupa. Ia menyatakan dirinya selama ini asyik mempelajari seni lukis dan seni rupa. Sari juga menyenangi tari ballet dan tari Bali. Ini cukup banyak menolongnya saat tampil di atas panggung sehingga Sari tak merasa canggung lagi dalam olah gerak. Juga sewaktu Sari duduk di kelas satu SD, ia pernah menjadi juara deklamasi.
Kehidupan pribadi dan sosial
Sari Koeswayo menikah tiga kali. Dari suami pertamanya, dikaruniai dua orang anak, yaitu Dimitri dan Michelle. Setelah bercerai, ia kemudian menikah lagi dengan Rachmat Ashari. Dari pernikahan keduanya ini, mereka dikaruniai 1 orang putri bernama Latifa Ainun Ashari. Mereka bercerai pada bulan April 2003. Kemudian ia menikah lagi dengan Craig Neff, seorang warga negara Amerika Serikat. Kini ia bermukim di Utah, tempat asal suaminya.
Sari berpindah agama dari Kristen ke Islam pada tahun 1986 mengikuti jejak sepupunya Chicha Koeswoyo pada tahun 1985 dan temannya sesama penyanyi cilik, Vien Is Haryanto pada tahun 1980. Keputusannya menjadi mualaf bukan hal yang aneh, karena ayahnya seorang muslim yang menikah beda agama dengan ibunya yang beragama Kristen. Disamping itu dari silsilah keluarga besar ayahnya Koeswoyo, ia masih termasuk trah dari Sunan Muria.[butuh rujukan]
Sari Yok Koeswoyo cukup fasih berbahasa Prancis yang dipelajarinya secara otodidak dari istri kedua ayahnya berasal dari Prancis. Sari juga mampu membuat masakan Prancis seperti chour, fleurs, dan pizza.[4]
Diskografi
Lagu Anak-anak
- "Gembala"
- "Rumpun Bambu"
- "Genit Ah Kamu"
- "Bintang Kecil"
- "Pelangi"
- "Kemarau"
- "Bermain Tali" (mendapat penghargaan Piringan Emas Puspen HanKam)
- "Empat kali Tujuh"
Lagu Remaja
- "Malu Tetapi Mau"
- "Untuk Sobat Lama"
- "Impian Indah"
Filmografi
Film
- Mau Dong Ah (2009)
- Galih & Ratna (2017)
- Asal Kau Bahagia (2018)
Serial web
- Tira (2023—sekarang)
Sejarah elektoral
Pemilu | Lembaga legislatif | Daerah pemilihan | Partai politik | Perolehan suara | Hasil | |
---|---|---|---|---|---|---|
2019 | Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia | Jawa Timur IX | Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan | Tidak diketahui[butuh rujukan] | Tidak Terpilih | |
2024 | Belum diketahui | Belum diketahui |
Referensi
Pranala luar
- (Indonesia) Senin, 18 Desember 2006
- (Indonesia) Senin, 25 Desember 2006
- (Indonesia) [3]
- (Indonesia) [4]