Moai

patung manusia monolith
Revisi sejak 12 Februari 2024 03.30 oleh 36.81.10.150 (bicara)

Moai adalah patung-patung monolit yang dipahat oleh orang-orang Rapanui di Pulau Paskah, bagian timur aku sayang Agus

Moai di daerah Rano Raraku
Penerbit  may Shifa nur putri salsabilla

. The island at the end of the world. Reaktion Books 2005 ISBN 1-86189-282-9</ref>[1] Sebagian besar moai dipahat dari batu karang vulkanik lunak yang terdapat di daerah Rano Raraku, di mana tersisa sekitar 400 moai lainnya yang belum jadi. Tambang tersebut sepertinya ditinggalkan tiba-tiba. Hampir seluruh moai yang telah selesai dipahat kemudian dihancurkan oleh penduduk pribumi setempat pada masa setelah berakhirnya konstruksi.

Emoji Moai

Walaupun biasanya teridentifikasi melalui "kepala", banyak moai yang mempunyai bahu, lengan dan batang tubuh yang telah tertimbun selama bertahun-tahun. Makna "moai" masih belum diketahui walaupun banyak teori mengenai asal usul patung-patung ini.

Sang "penjaga" pulau

Teori yang paling dikenali ialah moai tersebut dipahat oleh penghuni asal Polinesia lebih dari seribu tahun lalu. Moai diyakini mewakili arwah leluhur (sebagai penanda kuburan), atau mungkin mewakili tokoh terkemuka serta sebagai simbol status keluarga. Moai sangatlah mahal untuk dipahat dan membutuhkan waktu yang lama. Moai juga harus diangkut untuk mencapai lokasi terakhir di sepanjang pulau. Tidak diketahui secara pasti bagaimana moai diangkut, tetapi proses tersebut pasti memerlukan kerekan atau/dan kayu gelondongan.

Karakter unicode

Pada tahun 2010, moai dimasukkan sebagai emoji "moyai" (🗿) di Unicode versi 6.0 dengan titik kode U+1F5FF sebagai "patung batu Jepang seperti Moai di Pulau Paskah".[2]

Nama Unicode resmi untuk emoji ini dieja sebagai "moyai" karena emoji ini sebenarnya menggambarkan Patung Moyai di dekat Stasiun Shibuya di Tokyo.[3] Patung Moyai adalah hadiah dari orang-orang Nii-jima (sebuah pulau yang terletak 163 kilometer (101 mil) dari Tokyo, tetapi secara administratif merupakan bagian dari kota Tokyo) yang terinspirasi oleh moai Pulau Paskah. Nama patung itu berasal dari penggabungan moai dan sebuah kata dari dialek Jepang Nii-jima moyai (催合い) 'saling membantu'.

Karena Unicode mengadopsi emoji yang awalnya digunakan oleh operator seluler Jepang pada 1990-an,[4] gambar yang diadopsi untuk emoji ini tidak konsisten, baik menggambarkan moai atau Patung Moyai.[5] Emoji Google dan Microsoft awalnya menyerupai Patung Moyai di Tokyo tetapi emoji tersebut kemudian direvisi menjadi menyerupai moai.[5]

Pranala luar

  1. ^ The island at the end of the world. Reaktion Books 2005 ISBN 1-86189-282-9
  2. ^ "The Unicode Standard, 13.0 – Miscellaneous Symbols and Pictographs" (PDF). Unicode. hlm. 16. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 6 December 2020. Diakses tanggal 19 January 2021. 
  3. ^ "Moyai Statue (Shibuya) – All You Need To Know Before You Go (with Photos)". TripAdvisor. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 November 2019. Diakses tanggal 11 November 2019. 
  4. ^ "EZweb絵文字一覧 【タイプD】" (PDF). KDDI au 技術情報. hlm. 10. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 16 April 2021. Diakses tanggal 19 January 2021. 
  5. ^ a b "🗿 Moyai Emoji". Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 December 2019. Diakses tanggal 9 May 2017.