Panembahan Muda Muhammad Said
Goesti Mad Said bergelar Pangeran Muhammad Said kemudian Panembahan Muda (memerintah: 1862-1875) adalah salah seorang pejuang Perang Banjar/Perang Barito.[5] Panembahan Muhammad Said adalah putera sulung Pangeran Antasari, ia bersama saudaranya Sultan Muhammad Seman meneruskan perjuangan ayahandanya Pangeran Antasari melawan kolonial Hindia Belanda. Tidak lama setelah wafatnya Pangeran Antasari, Gusti Mat Said menetap di Bundang di tepi sungai Laung. Dalam Dewan Pagustian ia menjadi mangkubumi dan meninggal tahun 1875. Setelah ia meninggal posisinya digantikan oleh puteranya Gusti Muhammad Tarip yang bergelar Pangeran Perbatasari pada 1875.[6]
Panembahan Muda Muhammad Said | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Pangeran Mangkubumi Pagustian Banjar | |||||||||
Berkuasa | 1862-1875 | ||||||||
Penobatan | 1862 | ||||||||
Pendahulu | Pangeran Wira Kasuma II | ||||||||
Penerus | Pangeran Perbatasari | ||||||||
Wali Sultan Pagustian Banjar XVI | |||||||||
Berkuasa | 1862-1875 | ||||||||
Penobatan | 1862 | ||||||||
Kelahiran | Martapura, Kesultanan Banjar | ||||||||
Kematian | 1875 Beras kuning, desa Datah Kotou, Kecamatan Tanah Siang Selatan, Kabupaten Murung Raya, provinsi Kalimantan Tengah | ||||||||
Pasangan | |||||||||
Keturunan | 1. ♂ Pangeran Muhammad Tarip PANGERAN MANGKUBUMI BANJAR 1875-1885 Pangeran Perbatasari (tertangkap di Pahu, Kutai tahun 1884 dibuang ke kampung Jawa Tondano 2. ♂ Pangeran Abdullah Prabu Anom | ||||||||
| |||||||||
Wangsa | [[Dinasti Pagustian]] | ||||||||
Ayah | Pangeran Antasari | ||||||||
Ibu | Ratoe Idjah binti ♂ Sultan Adam dari Banjar | ||||||||
Agama | Islam Sunni |
Puteranya tiga orang yaitu:
- Gusti Muhammaad Tarip gelar Pangeran Perbatasari (tertangkap di Pahu, Kutai tahun 1884 dibuang ke kampung Jawa Tondano[7]
- Gusti Abdullah gelar Pg. Prabu Anom
- Gusti (Pangeran) Muhammad Arsyad (suami Ratu Zaleha), diasingkan ke Kampung Empang, Bogor pada 1 Agustus 1904.
Pemakaman
Panembahan Muda Muhammad Said dimakamkan di Beras kuning, desa Datah Kotou, Kecamatan Tanah Siang Selatan, Kabupaten Murung Raya, provinsi Kalimantan Tengah.[8][9]
Orang-orang yang tidak mendapat pengampunan dari pemerintah Kolonial Hindia Belanda Orang-orang yang tidak mendapat pengampunan dari pemerintah Kolonial Hindia Belanda:[10][11]
- Antasari dengan anak-anaknya
- Demang Lehman
- Amin Oellah
- Soero Patty dengan anak-anaknya
- Kiai Djaya Lalana
- Goesti Kassan dengan anak-anaknya
Relasi Panembahan Muda Muhammad Said merupakan anak Pangeran Antasari.[12][13]
SULTAN BANJAR 1663-1700 ♂ Raden (Ratu) Bagus Sultan Amarullah Bagus Kasuma Pangeran Suria Angsa dari Banjar Sultan Tahlil-Allah[14] Sultan Tahir-Allah[15][16] | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR 1700-1717 ♂ Pangeran Suria Alam Sultan Tahmidullah Panembahan Tengah [17] | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR 1730-1734 ♂ Sultan Tahmid Billah Sultan Hamidullah[18] Sultan il-Hamid-illah Sultan Kuning Koning (Raja) Dachmet Door(1733)[19] (+ 1734)[20] | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR 1759-1761 ♂ Pangeran Ratu Anum Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah Sultan Muhammadillah (b. 1730, + 16 Januari 1761)[21] | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
RAJA KUSAN ♂ Pangeran (Sultan) Amir[22] | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Masoöd / Masohut (Mas'ud)[23] | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
PANEMBAHAN BANJAR 1862 ♂ Gusti Inu Kartapati Pangeran Antasari Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin (+ 11 Oktober 1862) | ♀ Ratu Antasari | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR 1875-1905 ♂ Gusti Mad Seman Pangeran Muhammad Seman Sultan Muhammad Seman (+ 24 Januari 1905) | ♀ Putri Hasiah (diperisteri Pangeran Wira Kasuma) | MANGKUBUMI BANJAR 1862 PANEMBAHAN BANJAR 1862-1875[24] ♂ Gusti Mad Said Pangeran Muhammad Said Panembahan Muda (+ 1875) | ♀ Putri Bulan (binti Pangeran Kassir) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
PANGERAN BANJAR ♂ Gusti Muhammad Arsyad (+ 1938) | MANGKUBUMI BANJAR 1875-1885 ♂ Gusti Muhammad Tarip Pangeran Perbatasari | PANGERAN BANJAR ♂ Gusti Abdullah Prabu Anom | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Gusti Muhammad Husein | ♀ Hj. Gusti Hindun | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Gusti Abdul Wahab | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
RELASI KESULTANAN BANJAR DENGAN KIAI ADIPATI SINGASARI BANUA LIMA AMUNTAI 1778 – 1835 Mempunyai anak 12 orang yaitu :
A.I Nyai Srikandi ( tidak beranak)
B.II Nyai Rika (tidak beranak)
C.III Alooh amimah mempunya anak 5 orang yaitu :
1. Kiai Martasuta mempunyai anak 9 orang 2. Kiai Suradiraja mempunyai anak 7 orng 3. Anang Musa mempunyai anak 4 orang 4. ALOOH IPAM mempunyai anak 2 orang 5. Anang yasin mempunyai anak 8 orang
D.IV Temenggung Dipanata mempunyai anak 6 orang yaitu :
1. Nyai Sutadipa mempunyai anak 7 orang 2. Anang Syamsyuddin mempunyai anak 3 orang 3. Kiai Temenggung Ariadinata mempunyai anak 8 orang 4.Nyai Rami istri pangeran Kasir mempunyai anak 7 orang 5. Kiai Wargadinata mempunyai anak 9 orang 6. Alooh Ampit warganata mempunyai anak 3 orang
E.V Alooh oengka mempunyai anak 4 orang yaitu:
1.Adipatie Danoe Radja mempunyai anak 3 orang
2. Nyai Intan istri Pangeran Mangkoe Boemi Nata , mempunyai anak 17 orang, diantaranya ratu siti , ibu dari pangeran Hidayatullah II dari Banjar.
3.Alooh Namir mempunyai anak 3 orang
4.Mahmud tidak mempunyai anak
F.VI Alooh Angool mempunyai anak 9 orang yaitu:
1. Anang Sahit mempunyai anak 3 orang 2. Nyai karta Supa mempunyai anak 4 orang 3. Alooh Noor Intan mempunyai anak 6 orang 4. Anang kanang mempunyai anak 6 orang 5. Alooh Noeraan tidak mempunyai anak 6. Anang Wali mempunyai anak 3 orang 7. Nyai Siti mariam istri pangeran Amir mempunyai anak 2 orang 8. Anang Rokok mempunyai anak 2 orang 9. Alooh Sinah Istri pangeran Napis mempunyai anak 5 orang
G.VII Ratu Sepuh (Nyai Ratu Intan Sari/Ratna) Isteri Sultan Sulaiman mempunyai anak 6 orang yaitu:
1. Sultan Adam mempunyai anak 11 orang 2. Pangeran Husein bergelar Pangeran Mangkoe Boemi Nata - menjadi mangkubumi sejak 1823 memiliki 17 anak. 3. Pangeran Perbatasari - memiliki 5 anak 4. Ratu Haji Musa / Salamah (diperisteri Pangeran Hadji Moesa ( Raja Kusan II ) - memiliki 3 anak. ( Raja Pulau Laut) 5. Pangeran Kassir (Khusairi) memiliki 5 anak. 6. Ratu Salamah / Ratu Sungging Anum (menikahi Pangeran Sungging Anom bin Ratu Anom Ismail Mangku Bumi Sukma Dilaga) - tidak memiliki keturunan.
H.VIII Kiai Temenggung Warganata mempunyai anak 5 orang anak yaitu:
1. Alooh Asiah 2. Kiai Djaja Sina 3. Alooh Katijah 4. Alooh Alimah 5.Alooh Amunu
I. IX Alooh Noersari ( tidak beranak)
J. X Alooh Simah ( tidak beranak)
K.XI Alooh Aloes ( tidak beranak)
L.XII Alooh Baraoe ( tidak beranak)
C.1 Kiai Martasuta mempunyai anak 9 orang yaitu:
1. alooh Dijah 2. Anang Asmail 3. Alooh Oemi 4. joeragan Kusin 5. Alooh Raidah 6. Joeragan kasan 7. Alooh Kamidah 8. Alooh Sahari 9. Anang Abdulkadir
C.2 Kiai Suradiraja mempunyai anak 6 orang yaitu:
1. Alooh Tikah 2. Alooh Timpung 3. Anang Buti’ 4. Anang Soman 5. Alooh Nonah 6. Alooh Naimah
C.3 Alooh Ipam mempunyai anak 2 orang yaitu:
1. Kiai Mangundipura mempunyai anak 3 orang 2. Kiai Djajadipura mempunyai anak 17 orang
C.5 Anang Yasin mempunyai anak 8 orang yaitu :
( belum di ketahui)
D.1 Nyai Sutadipa mempunyai anak 7 orang yaitu
1. Alooh Dijah 2. Anang Shabuddin 3. Kiai Demang laksana mempunyai anak 1 orang 4. Anang Usup 5. Alooh Aminah istri adipati Danuraja mempunyai anak 3 orang. 6. Kiai mangun Rasmi mempunyai anak 4 orang yaitu : 1. Anang Djulai 2. Anang Adool 3. Anang Matur 4. Alooh rahmah 7. Anang Noeh
D.2 Anang Syamsuddin mempunyai anak 3 orang yaitu
1. Anang Hamid 2. Alooh Binti 3. Anang Sahuddin
D3. Kiai Temenggung Ariadinata mempunyai anak 8 orang yaitu:
1. Alooh Marhamah istri R.M.Wirayudha mempunyai anak 9 orang 2. Kiai Sutawangsa mempunyai anak 10 orang 3. Alooh oentak mempunyai anak 4 orang 4. Anang Muhammad Ali alias Anang Koentoel 5. Anang Timba mempunyai anak 1 orang 6. Alooh Angsa 7. Anang Mohammad Arsyad 8. Alooh Fatimah
D.4 Nyai Rami Istri Pangeran kasir mempunyai anak 7 orang yaitu :
1. Pangeran Djantara Kusuma 2. Pangeran Sahabuddin 3. Pangeran Ali 4. Ratu Salamah 5. Gusti Ainun Djariah 6. Gusti Sapiah 7. Gusti Oemi
D.5 Kiai Warganata mempunyai anak 9 orang yaitu :
1. Alooh Djaloha 2. Kiai Darma widjaja 3. Anang Soman 4. Anang Osman 5. Alooh Salamah 6. Alooh Fatimah 7. Anang mohammad Yoenoes 8. Anang Kadir 9 Anang Sanang
D.6 Alooh Ampit istri dar Anang yasin mempunyai anak 8 orang yaitu:
1. Alooh tipah 2. Alooh oetil 3. Anang Saad 4. Anang Sohot ( guru silat) 5. Alooh Dawang 6. Anang Rahmat 7. Anang Matahaer 8. Alooh dijah
D.7 Temenggung Wartanata mempunyai anak 3 orang yaitu :
1. Anang Mohammad yunus 2. Anang Arsyad 3. Alooh Dijah
E. 1 Kiai Danuraja mempunyai anak 3 orang yaitu :
1. Kiai Temenggung mangkunata Kusuma 2. Kiai Temenggung Ngubei Wargakusuma 3. Hadji Temenggung Kasuma Juda Negara
E.2 Nyai Istri Pangeran mangkubumi nata mempunyai anak 17 orang yaitu :
1. pangeran Mohamad Hanfiah 2. pangeran Amir 3.Kusuma Ningrat 4. Djaterakusuma 5. ratu Sitti ( Ibu Pangeran Hidayatullah) 6. pangeran Nasir 7. pangeran Purbaya 8. pangeran Ahmad 9. pangeran AriaWangsa 10. pangeran ArdiKasuma 11. pangeran Mulin Kasuma 12. Ratu Bendahara 13. Gusti Alimuddin 14. Gusti Djamal 15.Gusti Abun Sari istri pangeran Abdulkadir (raja P.laut) 16. Gusti daud 17. Pangeran Muksin
E.3 Alooh Namir
1. Alooh Maimunah 2. alooh Siti rahmah 3. alooh Siti Ma’ani
C.4. 1) Kiai Mangundipura mempunyai anak di Kalimantan ada3 dan di jawa ada 2 yaitu:
1. Anang Ahmad mempunyai anak :
1. Anang Mohammad Yusuf ( Anang Kumis) gelar Manteri Negara di Tenggarong, mempunyai anak :
1. Kiai Anang Basar 2. Anang kacil 3. Galoeh Basar 4. Galoeh Putih 5. Galoeh Hitam 6. Anang Abubakar ( Nenek dari Bakran – komisaris Polisi) 7. Anang kutai 8. Hadji Ishak ( Anang Gonjang ) orang tua dari a. Eramsyah b. Imaluddin c. Yusuf Azidin 9. Galoeh Tambal 10. Galoeh Bintang 11. Hadji Abdurrasad 12. hadji Mohamad Djafar ( Basah ) , Hoofddjaksa kerapatan besar kerajaan Kutai di tenggarong, mempunyai anak : a. Djumantan , Istri Eramsyah b. Ideham 13. Galuh Kumala 14. Anang Baco’ 2. Anang Matali 3. Alooh hadjiah
Di jawa : 2 orang yaitu:
1. Raden Said di Gombang 2. Raden Sitti
C.4 Kiai Djajadipura mempunyai anak 17 orang yaitu :
1. Ratu Anoom istri pangeran Ragent , mempunyai anak
I. ratu Rebeh Istri dari ratu Begawan, mempunyai anak :
1. Pangeran Ratu Sukama Alamsyah , mempunyai anak : a. Imanuddin gelar Pangeran Kasumi Anum , Sultan Kota Waringin. b. Amiril . Dll.
2. pangeran Kasuma Sari
II. Gusti Kacang
III. Gusti Saripah, mempunyai anak :
1. Gusti Etah Samarinda , mempunyai anak : a. Gusti Sabran ( Komisaris Polisi) b. Gusti Abdurakhman 2. Gusti Ali 3. Gusti Ratu 4. Gusti Kumala
2 Alooh Maimunah Istri Anang Mantul , mempunyai anak :
I. H . Biduri istri Raden Temenggung kasuma Judanegara II. Anang basar ( Anang karim) III. Alooh Bintang Istri H. hasan ,
mempunyai anak : 1. Hadji Anang Abdul Hamid , mempunyai anak : a. Oeman b. Oedin c. Wahid
IV. Anang Abussamad , mempunyai anak:
1. Soelaiman 2. ( tidak di ketahui namanya)
3. Anang Arsyad mempunyai anak:
I. H . mangsoer ( orang tua H. Affandi, pernah menjadi sergent kerajaan Johore di Batu Pahat.
II. Anang Basar , bebini di Karang Intan
III. Anang Mataher di Jelai (Sampit).
IV. H. Jawiah berlaki Jaksa lelang ( Muhammad Usman , Orang Tua H. Ramli ).
4. Anang Muhammad Haris ( Napis ) kawin dengan…… ( Sebelah Palembang ) mempunyai anak:
I. Galuh Maitaibah II. H. Abdurahman III. Anang Oesman IV. Anang Salman , kawin dengan Saadiah , mempunyai anak : 1. H. Anang Kaderi ( pensiunan Patih , Lahir di amuntai , jumat pagi 07.00. tgl 19 april 1909 atau 25 rabiul awal 1327 H. mempunyai anak :
a. Anang Sulaiman
V. Oemi Kalsoem
VI. Koentari, istri dari Anang Mohamad Sanusi
VII. Noer Hasan di Negara
5. Aminah, Istri dari H. Abdulgani , mempunyai anak :
I. M. Aboelhasan Amuntai , mempunyai anak :
1. Hamzah , mempunyai anak :
a. Imansyah b. Soeriansyah , Sampit c. Abdullah
2. Asmail , mempunyai anak :
a. Bahroen ( Surabaya )
3. Dahlan ( sampit ) mempunyai anak :
a. Alipandi ( Sampit )
4. Alibadroen ( kween) mempunyai anak :
a. H. jahrah.
II. Anang Kacil 6. Alooh Edong
7. Taesah , ibu dari anang Matamin , anang matamin mempunyai anak :
a. Anang jago b. Alooh Jikin , Istri dari H. Anang Abdul Hamid c. Hadji Imberan.
8. Jahora ( oeya ) , ibu Julak Jikin
9. Ita
10. Jaleha ( nini dari m. rais ), mempunyai anak :
I. Tihawa ( taluk masjid ) II. Anang Doerasit
11. ……………. Ibu dari :
1. Anang oteh 2. Jobedah , istri dari Anang Tambi, kertak baru B.masin. ( Keterangan : Anang Tambi Adalah Menantu serta Kemanakan dari Ninda Anang Biak , Negara ).
12. ………………… istri anang sohot pendekar silat , mempunyai anak :
I. Soedan di Semblimbingan ( Pulau Laut ).
13. Alooh mas ( Tidak beranak)
14. Alooh Intan , istri dari H. Abdul madjid , mempunyai anak :
I. Anang Anmad
II. Anang Sanoesi
III. Anang polen ( orang tua dari H. Syahrul, Sungai mesa, B.masin.
IV. Anang Arip
V. Anang Dumalik
VI. Acil , mempunyai anak :
1. Anang Cupran 2. Anang Ardiansyah 3. Anang Aliansyah 4. Anang Ibramsyah 5. Askiah 6. Komala sari
a. Boerhan
VII. Hadji Koerraisin ( mekah ) istri dari H. Abdurachman
VIII. Alooh Adui ( Kamaruzaman )
15. Anang Biak ( Anak dari Kiai Djajadipura ) , mempunyai anak :
I. Anang Darjat kawin dengan Aminah , mempunyai anak :
a. Misnar , Dll
II. Siti Ainun Zariah kawin dengan oetoeh , mempunyai anak : 1. M. Alifandi kawin dengan Diang binti Sahrum, mempunyai anak :
a. Tamdjid Widjaya kawin dengan Ratnawaty mempunyai anak : i. Riviandy ( jambi 25 – 6-1969) ii. Novita purnama Sari ( Jambi 15-11-1970) iii. Fairy Zulkarnaen ( Jambi 24-12-1972)
2. Iskandar kawin dengan mastan , mempunyai anak :
a. Norsyah kawin dengan Husaini , mempunyai anak :
b. Ida kawin dengan Alwi, mempunyai anak i. Hajar ii. Mir’atul haq iii. c. Anang Indra jaya Iskandar d. Hidayatullah e. ‘Ain f. Qodrat g. Rokhyal ‘Ain ( 8-10-1972)
3. Askiah kawin dengan Mukeri, mempunyai anak:
a. Helmy kawin dengan …. b. Makhfuz kawin dengan Siti maryam, mempunyai anak 1. Mahyudin (Negara – 8-1-1980) – meninggal ( 20 maret-1980) 2. M.nur (Negara -1981) ( meninggal dunia ) 3. Syaifuddin nor ( Negara 22-11-1982) senin 07.00 WITA 4. Sekar Melati ( Negara 15-9-1984 ) 19.00 sabtu 5. Tajuddin Noor ( Negara 30-7-1986 rabu 19.00) 6. Edy rahman ( Negara 13-3-1992 jum’at 20.00) 7. Nur Hayati ( Banjarmasin 18-3-1997 selasa 12.55 )
c. Bachriah kawin dengan M.Mujeddi jeles , mempunyai anak :
1. Syaidah 2. Nurul hikmah
d. Syahriah kawin dengan zainigani, mempunyai anak :
1. Zuhriah 2. Hamdiah 3. Hamdah 4. Fitria 5. Azhar 6. Iwan
e. Saniah kawin dengan ngadimin, mempunyai anak :
1. M. aries 2. Rahmad setiawan f. Hadijah kaawin dengan M. rayhan Noor, mempunyai anak 1. Renny Aulia 2. Irsha Aulia 3. M. Hendra raymawan
4. Sahran kawin dengan Jamariah , mempunyai anak
a.Kaspul Anwar kawin dengan Fatimah , mempunyai anak b. khairiyah kawin dengan maliki , mempunyai anak : 1. salman c. rustam ( Meninggal Dunia ) d. Rusminah kawin denganRD. Syarnoebi , mempunyai anak : e.Jamila f.Lina
III. Sitti Mujelis kawin dengan Baijuri , mempunyai anak :
1. Masabi 2. Mastra 3. Muhamad
16. Alooh Sapiah , , istri Busalih gelar panglima batu Amping ( tidak beranak )
17. …..( Bintang), orang tua dari :
1. Anang usuf bin h. Bukhari Ulama di pamangkih 2. Abdusamat 3. Maksid
Relasi dengan Regent Amoentaij
Kiai Adipati Singasari merupakan kakek Radhen Adipatie Danoe Radja.
ADIPATI BANUA LIMA ♂ Kiai Adipati Singasari (memiliki anak 12 orang) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Kiai Temenggung Dipanata (mempunyai anak 7 orang) | ♀ Alooh Oengka (mempunyai anak 4 orang) | PERMAISURI SULTAN BANJAR ♀ Nyai Ratu Sepuh (mempunyai 6 anak dengan Sultan Sulaiman Rahmatullah) | |||||||||||||||||||||||||||||||||
REGENT AMOENTAIJ ♂ Kiai Adipatie Danoe Radja mempunyai anak: 1. Kiai Temenggung Mangkunata Kusuma 2. Kiai Temenggung Ngabei Wargakusuma 3. Hadji Temenggung Kasuma Juda Negara | ♀ Nyai Intan diperisteri Pangeran Mangkoe Boemi Nata, mempunyai anak: 1. Ratu Siti (ibu Pg. Hidayatullah II) | ♀ Alooh Namir (mempunyai anak 3 orang) | ♂ Mahmud (tidak mempunyai anak) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Relasi dengan Raja Kusan dan Raja Pulau Laut
Kiai Adipati Singasari leluhur raja-raja Pulau Laut.
ADIPATI BANUA LIMA ♂ Kiai Adipati Singasari (memiliki anak 12 orang) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Nyai Ratu Sepuh (mempunyai 6 anak dengan Sultan Sulaiman Rahmatullah - Sultan Banjar) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
PERMAISURI RAJA KUSAN ♀ Ratu Haji Musa/Ratu Salamah (memiliki 3 anak dengan Pangeran Hadji Moesa - raja Kusan II.[25]) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Muhammad Nafis | RAJA KUSAN-PULAU LAUT ♂ Pangeran Abdoel Kadir (beristeri ♀ Gusti Abun Sari binti Pangeran Mangkoe Boemi Nata) | PENGUASA BATULICIN ♂ Pangeran Panji (beristeri ♀ Aji Landasan binti Raja Aji Jawi, tidak memiliki keturunan) | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Kiai Adipati Singasari merupakan mertua Sultan Sulaiman dari Banjar bin Pangeran Mangkubumi Wiranata Sunan Nata Alam) dan kakeknda dari Sultan Adam, Pangeran Mangkoe Boemi Nata (Pangeran Husin), Pangeran Perbatasari, Ratu Hadji Moesa, Pangeran Kasir dan Ratu Sungging Anum.
ADIPATI BANUA LIMA ♂ Kiai Adipati Singasari (memiliki anak 12 orang) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Kiai Temenggung Dipanata (mempunyai anak 7 orang) | PERMAISURI SULTAN BANJAR ♀ Nyai Ratu Sepuh (mempunyai 6 anak dengan Sultan Sulaiman Rahmatullah) | ♂ Kiai Temenggung Warganata (mempunyai anak 5 orang) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR ♂ Sultan Adam (mempunyai anak 11 orang) | MANGKUBUMI BANJAR ♂ Pangeran Mangkoe Boemi Nata (P. Husin) (mempunyai anak 17 orang) | ♂ Pangeran Perbatasari (mempunyai anak 5 orang) | PERMAISURI RAJA KUSAN ♀ Ratu Haji Moesa (mempunyai 3 anak dengan Pangeran Hadji Moesa raja Kusan II) | ♂ Pangeran Kasir (mempunyai anak 17 orang) | ♀ Ratu Sungging Anum tidak mempunyai anak, diperisteri Pangeran Sungging Anum bin Ratu Anum (ismail) Mangkubumi Sukma Dilaga | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
RELASI RATU BIDURI Ratu anak Ratu Siti
Pangeran Said Zein(Sayyid Zein) | |||||||||||||||
♂ Pangeran Sjerief Oemar (PANGERAN SYARIF UMAR) | |||||||||||||||
♀ Ratu Maimunah(anak Putri Lawiyah)binti Pangeran Mangkubumi Nata 1761-1801 Sunan Nata Alam | |||||||||||||||
♂ Pangeran Sjerief Aboe Bakar(PANGERAN SYARIF ABU BAKAR) | |||||||||||||||
sultan muda Abdur Rahman dari Banjar | |||||||||||||||
♀ Ratu Biduri binti | |||||||||||||||
Ratu Siti Binti Pangeran Husin Pangeran Mangkoe Boemi Nata | |||||||||||||||
♀ Syarifah Intan | |||||||||||||||
SULTAN MUDA BANJAR
♂ Pangeran Ratu Pangeran Sultan Muda Abdur Rahman dari Banjar | |||||||||||||||
MANGKUBUMI BANJAR ♂ Pangeran Wira Kasoema | |||||||||||||||
♀ Nyai Halimah Putri juriat Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari | |||||||||||||||
♀ Ratoe Sjerief Aboe Bakar(RATU SYARIF ABU BAKAR) | |||||||||||||||
SULTAN BANJAR
♂ Gusti Inu Kartapati Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin Pangeran Antasari | |||||||||||||||
♀ Ratu Hasiah | |||||||||||||||
♀ Ratoe Idjah(anak Njahi Salamah) binti Sultan Sulaiman dari Banjar | |||||||||||||||
Kekerabatan dengan Adipati Banua Lima Kekerabatan Pangeran Mangkoe Boemi Nata dengan Adipati Banua Lima.
PUTRI ADIPATI BANUA LIMA
|
PERMAISURI SULTAN BANJAR
MANGKUBUMI BANJAR
PERMAISURI RAJA PULAU LAUT
|
Bagan Silsilah
Jalur silsilah Pangeran Mangkoe Boemi Nata | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
}}
}}
|
Didahului oleh: Pangeran Wira Kasuma II |
Mangkubumi 1862-1875 |
Diteruskan oleh: Pangeran Perbatasari |
Referensi
- ^ http://sejarahastrologimetafisika.blogspot.com/2011/06/silsilah-kerajaan-banjar.html Silsilah Kerajaan Banjar Sumber: Kerajaan2 Indonesia: An alphabetical enumeration of the former princely states of Indonesia, from the earliest time to the modern period, with simplified genealogies and order of succession by Hans Haegerdal.
- ^ (Belanda) Verzameling der merkwaardigste vonnissen gewezen door de Krijgsraden te velde in de Zuid- en Ooster-afdeeling van Borneo gedurende de jaren 1859-1864: bijdrage tot de geschiedenis van den opstand in het Rijk van Bandjermasin. Ter Landsdrukkerij. 1865. hlm. 33.
- ^ (Indonesia) Mayur, Gusti (1979). Perang Banjar. Rapi. hlm. 16.
- ^ (Indonesia) Sjamsudin, Helius (1982). Antasari. Balai Pustaka. hlm. 17.
- ^ "Regnal Chronologies Southeast Asia: the Islands". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-11. Diakses tanggal 2020-04-03.
- ^ Sjamsuddin, Helius (2001). Pegustian dan Temenggung: akar sosial, politik, etnis, dan dinasti perlawanan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, 1859-1906. Balai Pustaka. hlm. 325. ISBN 979666626X. ISBN 978-979-666-626-3
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-07. Diakses tanggal 2020-04-03.
- ^ https://kaltengtoday.com/lakukan-ziarah-ke-makam-pahlawan-beras-kuning/
- ^ https://tribratanews.kalteng.polri.go.id/peringati-hari-bhayangkara-ke-73-polres-mura-laksanakan-ziarah-dan-doa-bersama/[pranala nonaktif permanen]
- ^ de Heere, G. A. N. Scheltema (1863). Staatsblad van Nederlandisch Indië (dalam bahasa Belanda). Ter Drukkerij van A. D. Schinkel. hlm. 118.
- ^ Koloniale Jaarsboeken (dalam bahasa Belanda). 1863. hlm. 59.
- ^ M. Idwar Saleh, Sri Sutjiatiningsih (1-1-1993). Pangeran Antasari. Direktorat Jenderal Kebudayaan. hlm. 75.
- ^ Goh, Yoon Fong (2013). Perdagangan dan Politik: Banjarmasin 1700-1747. Yogyakarta, Indonesia: Lilin Persada Press. hlm. 33.
- ^ a b c (Inggris) "Rulers in Asia (1683 – 1811): attachment to the Database of Diplomatic letters" (PDF). Arsip Nasional Republik Indonesia. hlm. 48. Diakses tanggal 2019-01-05. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama "Ruler in Asia" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ Early Malay trading permits from Borneo - Asian and African studies blog
- ^ Early Malay trading permits from Borneo - Asian and African studies blog
- ^ "Mencari Surat-Surat :: Sejarah Nusantara". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-11. Diakses tanggal 2020-04-03.
- ^ "Mencari Surat-Surat :: Sejarah Nusantara". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-07. Diakses tanggal 2020-04-03.
- ^ (Indonesia) Hindia-Belanda (1965). Bandjermasin (Sultanate), Surat-surat perdjandjian antara Kesultanan Bandjarmasin dengan pemerintahan2 V.O.C.: Bataafse Republik, Inggeris dan Hindia- Belanda 1635-1860 (PDF). Arsip Nasional Republik Indonesia, Kompartimen Perhubungan dengan Rakjat. hlm. 228.
- ^ (Belanda) van Rees, Willem Adriaan (1865). De bandjermasinsche krijg van 1859-1863. 1. D. A. Thieme. hlm. 13.
- ^ Masuk - Akun Google
- ^ Sebagai ahli waris almarhum Sultan Muhammad yang berhak menduduki tahta Kesultanan Banjar, maka pada tahun 1785 Pangeran Amir dengan bantuan orang Bugis dari Pasir menggempur Pangeran Nata Dilaga (Sultan Tahmidillah 2, raja usurpator). Pada 14 Mei 1787 ia tertangkap oleh VOC-Belanda dan dalam bulan Juni tahun itu juga ia dikirim ke Betawi dan selanjutnya dibuang ke Ceylon, Sri Lanka.
- ^ Maharaja Sari Kaburangan
- ^ Southeast Asia: the Islands
- ^ a b http://silsilahkayutangi.blogspot.com/p/silsilah-kiai-adipati-singasari-raja.html
- ^ "Mencari Surat-Surat :: Sejarah Nusantara". Arsip Nasional Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-20. Diakses tanggal 2018-09-16.
- ^ Annabel Teh Gallop (2002). "Malay Seal Inscriptions: A Study in Islamic Epigraphy from Southeast Asia" (dalam bahasa Inggris). 3. University of London: 447.
- ^ Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde van. 1938. hlm. 170.
- ^ https://web.archive.org/web/20140303172019/http://sinarbulannews.wordpress.com/2011/01/02/silsilah-keturunan-sultan-adam-al-wasikubillah-martapura-kerajaan-banjar/
- ^ Gordon, Bruce R. (2018-01-11). "Southeast Asia: the Islands". CoreComm Internet - Start. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-11. Diakses tanggal 2018-09-16.
- ^ a b Willem Adriaan Rees (1867). De bandjermasinsche krijg van 1859-1863: nader toegelicht (dalam bahasa Belanda). Dutch East Indies: D.A. Thieme. hlm. 22.
- ^ Lembaga Kebudajaan Indonesia, Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (1860). Tijdschrift van het Bataviaasch Genootschap (dalam bahasa Belanda). 9. Batavia: Lange & Company. hlm. 126.
- ^ Saleh, Mohamad Idwar (1986). Tutur Candi, sebuah karya sastra sejarah Banjarmasin. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah. hlm. 156.
- ^ https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/kalimantan-4/martapura-banjar/
Pranala luar
- http://en.rodovid.org/wk/Person:157414 Silsilah Panembahan Muhammad Said