Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 14

Revisi sejak 17 Februari 2024 01.19 oleh Kth Mariachi (bicara | kontrib) (memberi tahu artikel sedang ditulis)

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Poin ke-14 dari 17 adalah menjaga kesehatan ekosistem laut dan memanfaatkan sumber daya laut secara berkelanjutan. Hal ini penting untuk memastikan kelestarian laut dan manfaatnya bagi manusia, baik sekarang maupun di masa depan.[1]

Target

Adapun target yang ingin dicapai oleh pemerintah Indonesia untuk Melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya kelautan dan samudera untuk pembangunan yang berkelanjutan :[2]

  1. Tahun 2025: Bebaskan Laut dari Pencemaran Pada tahun 2025, targetnya adalah mencegah dan secara signifikan mengurangi semua jenis pencemaran laut. Fokus utama adalah pencemaran yang berasal dari kegiatan berbasis lahan, seperti sampah laut dan polusi nutrisi. Upaya ini penting untuk mewujudkan laut yang bersih dan sehat.[2]
  2. Tahun 2020: Menjaga Kelestarian Laut dan Pesisir untuk Masa Depan yang Sehat dan Berkelanjutan Pada tahun 2020, fokus utama adalah mengelola dan melindungi ekosistem laut dan pesisir secara berkelanjutan. Upaya ini bertujuan untuk menghindari dampak buruk yang signifikan terhadap laut dan pesisir, termasuk dengan memperkuat ketahanannya terhadap berbagai ancaman. Selain itu, restorasi ekosistem laut dan pesisir juga perlu dilakukan untuk mewujudkan lautan yang sehat dan produktif bagi generasi sekarang dan masa depan.[2]
  3. Mengatasi Pengasaman Laut: Upaya Bersama untuk Melestarikan Lautan Pentingnya meminimalisasi dan mengatasi dampak pengasaman laut. Pengasaman laut merupakan salah satu ancaman utama bagi kesehatan laut dan keanekaragaman hayatinya. Upaya untuk mengatasi masalah ini harus dilakukan melalui kerjasama ilmiah yang lebih baik di semua tingkatan.[2]
  4. Tahun 2020: Menuju Perikanan Berkelanjutan dan Pemulihan Stok Ikan Pada tahun 2020, fokusnya adalah pengaturan pemanenan ikan yang efektif untuk menghentikan penangkapan ikan berlebihan, ilegal, dan merusak. Upaya ini harus dilakukan dengan melaksanakan rencana pengelolaan berbasis ilmu pengetahuan. Tujuannya adalah untuk memulihkan persediaan ikan secara layak dalam waktu sesingkat mungkin, setidaknya ke tingkat yang dapat memproduksi hasil maksimum yang berkelanjutan sesuai karakteristik biologisnya.[2][2]
  5. Melestarikan 10% Wilayah Pesisir dan Laut untuk Masa Depan yang Berkelanjutan Pada tahun 2020, targetnya adalah melestarikan minimal 10% wilayah pesisir dan laut. Upaya ini harus dilakukan sesuai dengan hukum nasional dan internasional, serta berdasarkan informasi ilmiah terbaik yang tersedia. Pelestarian ini penting untuk menjaga kesehatan laut dan manfaatnya bagi manusia.[2]
  6. Melarang Subsidi Perikanan yang Berbahaya untuk Menjaga Keberlanjutan Laut Pada tahun 2020, fokusnya adalah melarang bentuk-bentuk subsidi perikanan tertentu yang menyebabkan kelebihan kapasitas dan penangkapan ikan berlebihan. Subsidi yang mendukung penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur juga harus dihilangkan. Selain itu, penghentian subsidi baru perlu dilakukan. Diakui bahwa perlakuan khusus dan berbeda yang tepat dan efektif untuk negara berkembang dan negara kurang berkembang harus menjadi bagian integral dari negosiasi subsidi perikanan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).[2]
  7. Memaksimalkan Potensi Ekonomi Laut untuk Negara Berkembang Pada tahun 2030, targetnya adalah meningkatkan manfaat ekonomi bagi negara berkembang kepulauan kecil dan negara kurang berkembang dari pemanfaatan berkelanjutan sumber daya laut. Upaya ini harus dilakukan melalui pengelolaan perikanan, budidaya air, dan pariwisata yang berkelanjutan.[2] {{sedang ditulis}}

Referensi

  1. ^ Media, Kompas Cyber (2023-05-22). "Mengenal Tujuan 14 SDGs: Ekosistem Lautan". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-02-17. 
  2. ^ a b c d e f g h i Badan Pusat Statistik, Badan Pusat Statistik (2023). "Potret Awal Transisi Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca di Indonesia" (PDF).