Stasiun Rawa Buaya

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Rawa Buaya (RW) merupakan sebuah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. Stasiun yang terletak pada ketinggian +6 meter ini melayani perjalanan KAI Commuter (KRL Commuter Line dan Commuter Line Basoetta). Meskipun bernama Rawa Buaya, stasiun ini secara administratif tidak terletak di Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, tetapi di sebelah barat kelurahan tersebut.

Stasiun Rawa Buaya
KAI Commuter
A05T06

Peron Stasiun Rawa Buaya
Lokasi
Koordinat6°9′45.684″S 106°43′23.372″E / 6.16269000°S 106.72315889°E / -6.16269000; 106.72315889
Ketinggian+6 m
Operator
Letak
km 8+836 lintas Duri-Tangerang[1]
Jumlah peron1 peron sisi dan 1 peron pulau yang sama-sama tinggi
Jumlah jalur3 (jalur 1 dan 2: sepur lurus):
  • jalur 1: sepur lurus jalur ganda arah Bojong Indah-Duri
  • jalur 2 dan 3: sepur lurus jalur ganda arah Kalideres-Tangerang/Bandara Soekarno Hatta
LayananKereta bandara: Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta
Komuter: Commuter Line Tangerang
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Bojong Indah
menuju Duri
Commuter Line Tangerang
Tangerang–Duri
Kalideres
menuju Tangerang
Duri
menuju Manggarai
Commuter Line Basoetta Batuceper
Layanan penghubung
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Kamal Raya Lin Bekasi
transfer di Rawa Buaya
Pesing
menuju Jati Mulya
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Terminus Lin Lingkar Luar
transfer di Rawa Buaya
TBD
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir 
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Mulai 1 Maret 2024, Commuter Line Basoetta sudah dapat melayani penumpang di stasiun ini.[3]

Tata letak

Awalnya, stasiun ini hanya mempunyai dua jalur kereta api dengan jalur 1 sebagai sepur lurusnya. Setelah pembangunan jalur ganda yang selesai pada 8 Juni 2014,[4] Stasiun Rawa Buaya mempunyai tiga jalur dengan jalur 1 merupakan sepur lurus ke arah Bojong Indah, jalur 2 dijadikan sepur untuk parkir kereta, sedangkan jalur 3 merupakan sepur lurus ke arah Kalideres.

 

   A05T06  

G Pintu utara stasiun
P
Lantai peron
Jalur 3 (Batuceper)      Commuter Line Basoetta menuju Bandara Soekarno-Hatta
(Kalideres)      Commuter Line Tangerang menuju Tangerang
Peron pulau, pintu terbuka di sebelah kiri di jalur 3, atau kanan di jalur 2
Jalur 2      Commuter Line Basoetta menuju Duri bersambung Manggarai (Duri) →
(Kalideres)      Commuter Line Tangerang menuju Tangerang dan menuju Duri (Bojong Indah)
Jalur 1      Commuter Line Tangerang menuju Duri (Bojong Indah)
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan
G Bangunan utama stasiun

Kontroversi

Sejumlah warga yang tinggal di sekitar stasiun ini pernah melakukan terapi badan di rel di stasiun karena mereka percaya bahwa jika mereka melakukan hal ini, penyakit seperti penyakit jantung, paru-paru basah, dan diabetes melitus dapat sembuh. Terapi ini populer pada tahun 2011, berawal dari "penemuan" warga bahwa rel memiliki listrik statis tiga volt yang dipercaya oleh warga mampu menyembuhkan penyakit-penyakit tersebut. Namun sejak PT KAI melarang praktik tersebut, akhirnya praktik ini sepenuhnya ditinggalkan.[5][6]

Layanan kereta api

Kereta api bandara

Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
  Commuter Line Soekarno-Hatta Bandara Soekarno-Hatta Manggarai

Komuter

Nama kereta api Tujuan akhir Keterangan
  Commuter Line Tangerang Duri
Tangerang

Antarmoda pendukung[7]

Jenis angkutan umum Trayek/koridor Tujuan
Mikrotrans JAK 50 Terminal Kalideres-Mal Puri Indah
JAK 80 Rawa Buaya-Simpang Rawa Kompeni Raya Prancis
Koperasi Wahana Kalpika (KWK) B04 Terminal Kalideres-Meruya Selatan
B08 Stasiun Rawa Buaya-Terminal Grogol
Mikrolet M48 Terminal Kalideres-Cipulir
Angkot Kota Tangerang C10 Nerogtog, Tangerang-Stasiun Rawa Buaya

Insiden

  • Pada tanggal 20 Oktober 2012, sebuah KRL dihadang di Stasiun Rawa Buaya. Kejadian ini diakibatkan protes terhadap kenaikan tarif KRL.[8]
  • Pada tanggal 29 Maret 2019, seorang pria tewas tertabrak KRL di perlintasan berpalang pintu Stasiun Rawa Buaya. Korban tewas di tempat.[9]

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Samuel Gading (29 Februari 2024). "Penumpang Kereta Bandara Soetta Bakal Bisa Naik & Turun di Stasiun Rawa Buaya". Detik.com. Diakses tanggal 1 Maret 2024. 
  4. ^ Adityowati, P. (2014-06-08). "Rel Ganda Kereta Duri - Tangerang Resmi Beroperasi". Tempo.co. Diakses tanggal 2021-07-23. [pranala nonaktif permanen]
  5. ^ "PT KAI Panggil Bang Haji, Si Penemu Terapi Rel di Rawa Buaya". detikcom. Diakses tanggal 2017-11-10. 
  6. ^ Joewono, Benny N (ed.). "Rupanya, Rel Kereta Rawabuaya Berkhasiat". Kompas.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-10. 
  7. ^ "Daftar Trayek Angkutan Umum DKI Jakarta - processed_trayek_bus_jakarta - data.jakarta.go.id". data.jakarta.go.id. Diakses tanggal 2017-11-10. 
  8. ^ "Puluhan Orang Hadang KRL Commuter line di Stasiun Rawa Buaya". detikcom. Diakses tanggal 2017-11-10. 
  9. ^ Azhari, Jimmy Ramadhan. Rastika, Icha, ed. "Seorang Pria Tewas Tabrakkan Diri ke Kereta". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-10-12. 
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Kalideres
menuju Tangerang
Tangerang–Duri Bojong Indah
menuju Duri