Pangeran Perbatasari
Gusti Kacil atau Gusti Muhammad Tarip (Syarif) bergelar Pangeran Perbatasari adalah mangkubumi Kesultanan Banjar (Pagustian) dan sekaligus seorang pejuang perang Banjar. Kampanye Pangeran Perbatasari berlangsung antara tahun 1882-1885.[1]
Pangeran Perbatasari/Muhammad Tarip | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Mangkubumi Pagustian Banjar | |||||||||
Pangeran Mangkubumi XVII | |||||||||
Berkuasa | 1875-1885 | ||||||||
Penobatan | 1875 | ||||||||
Pendahulu | Panembahan Muda Muhammad Said | ||||||||
Penerus | Pangeran Muhammad Arsyad bin Panembahan Muda Muhammad Said dengan Putri Bulan binti Pangeran Kasir (Raja Batu Licin) | ||||||||
Wali Sultan Pagustian Banjar XVII | |||||||||
Berkuasa | 1875-1885 | ||||||||
Penobatan | 1875 | ||||||||
Kelahiran | Distrik Martapura, Kesultanan Banjar | ||||||||
Kematian | 1904 Kampung Jawa, Tondano Utara, Minahasa | ||||||||
Pemakaman | |||||||||
Pasangan | 1. Gusti Dijah binti Sultan Muhammad Seman Dengan Nyai Banun
2. Gusti Sarehat | ||||||||
Keturunan | Pernikahan dengan Gusti Hadidjah :
Pernikahan dengan Gusti Sarehat :
Pernikahan dengan Rasni Mas Hanafie :
Pernikahan dengan Nyai :
| ||||||||
| |||||||||
Wangsa | Dinasti Pagustian Banjar | ||||||||
Ayah | Panembahan Muda Muhammad Said | ||||||||
Ibu | Putri Bulan binti Pangeran Kassir | ||||||||
Agama | Islam Sunni |
Perang Banjar (1859-1905), yang melibatkan Pangeran Antasari, meletus saat Kesultanan Kutai di bawah pemerintahan Sultan Aji Muhammad Sulaiman. Dalam rangka menggalang dukungan raja-raja di pesisir timur Pulau Kalimantan, pihak Banjar mengerahkan Pangeran Perbatasari. Pangeran Perbatasari adalah menantu dari Sultan Muhammad Seman bin Pangeran Antasari. Kerajaan Pasir dan Kerajaan Kutai pun berusaha dia datangi. Namun, Perbatasari rupanya gagal mendapat dukungan Kerajaan Pasir. “Pertemuan antara Perbatasari dan Sultan Pasir tidak sempat terjadi karena Sultan segera kembali ke ibu kotanya. Besar kemungkinan alasannya karena Sultan Pasir ketika itu tidak ingin terlibat dalam perlawanan terhadap pemerintah Belanda,” tulis Helius Sjamsuddin dalam Pegustian dan Temenggung: Akar Sosial, Politik, Etnis, dan Dinasti perlawanan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, 1859-1906 (2001:328).
Setelah gagal mendapat dukungan dari Sultan Pasir, Perbatasari dan pengikutnya menuju Kutai untuk meminta dukungan Sultan Kutai. Namun Sultan Kutai, Sultan Aji Muhammad Sulaiman malah menyerahkannya kepada pihak Belanda. "Bagaimanapun Perbatasari dan orang-orangnya dengan mudah tetapi 'secara khianat' ditangkap atas perintah Sultan Kutai dan kemudian mereka diserahkan kepada Asisten Residen Tromp,” tulis Helius Sjamsuddin.
Penangkapan Pangeran Perbatasari April 1885
Perbatasari, menurut catatan Kembuan, "bersama 84 pengikutnya menuju Kutai untuk membujuk Sultan Kutai memberikan bantuan dalam perlawanan Muhamad Seman terhadap Belanda. Namun, ternyata bukan bantuan yang diperoleh, justru Sultan Kutai melaporkan kejadian itu kepada S.W. Tromp, asisten residen untuk Kutai dan pantai Timur Kalimantan, pada 30 Maret 1885."
Atas petunjuk Residen Broers, Tromp diperintahkan menemui Sultan Kutai (Aji Muhammad Sulaiman) pada 22 April 1885 untuk meminta Perbatasari diserahkan kepada pemerintah Belanda. Pangeran Perbatasari pun ditangkap.
Ia ditangkap bulan April 1885, kemudian dikirim ke Banjarmasin, lalu dibawa ke Manado dan ditahan di kampung Tikala Ares kemudian dia menjadi orang buangan di Kampung Jawa Tondano bersama 18 orang pengikutnya. Roger Allan Christian Kembuan dalam tesisnya Bahagia di Pengasingan: Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Buangan di Kampung Jawa Tondano 1830-1908 (2016:92) menyebut: “Surat keputusan mengenai pengasingan Perbatasari ke Tondano ditandatangani oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda, Otto van Rees melalui Besluit Gubernur Jenderal 11 Oktober 1855 No. 1/C147.“
Di Kampung Jawa Tondano, dia kemudian kawin dengan keturunan pengikut Kyai Mojo bernama Rasni Mas Hanafie dan hidup dengan tunjangan 50 gulden. Satu orang saudara laki-lakinya (Gusti Amir) kemudian menyusul ke Kampung Jawa Tondano dan menikah dengan wanita JATON (fam.Sataruno).
Leluhur Pangeran Perbatasari
16. ♂ Sultan Amir Raja Kusan II Pangeran Amir bin Raja Kusan I Pangeran Aminullah Muhammad dari Banjar (1734-3 Agustus 1759) | ||||||||||||||||
8. ♂ Pangeran Mas'ud Pangeran Masoöd Masohut | ||||||||||||||||
17. ♀ Nyai ....... | ||||||||||||||||
4. ♂ Pangeran Antasari | ||||||||||||||||
18. ♂ Sultan Sulaiman dari Banjar | ||||||||||||||||
9. ♀ Gusti Khadijah Ratu Masoöd Mas Teruda | ||||||||||||||||
19. ♀ Nyai ....... | ||||||||||||||||
2. ♂ Panembahan Muda Muhammad Said | ||||||||||||||||
20. ♂ Sultan Sulaiman dari Banjar | ||||||||||||||||
10. ♂ Sultan Adam | ||||||||||||||||
21. ♀ Nyai Ratna Njahi Ratoe Intan Sarie | ||||||||||||||||
5. ♀ Ratoe Antasari (Goesti Idjah ?) | ||||||||||||||||
22. | ||||||||||||||||
11. ♀ Njahi Salamah | ||||||||||||||||
23. | ||||||||||||||||
1. ♀ Pangeran Perbatasari | ||||||||||||||||
24. | ||||||||||||||||
12. | ||||||||||||||||
25. | ||||||||||||||||
6. ♂ Pangeran Kasirr | ||||||||||||||||
26. | ||||||||||||||||
13. | ||||||||||||||||
27. | ||||||||||||||||
3. ♀ Putri Bulan | ||||||||||||||||
28. | ||||||||||||||||
14. | ||||||||||||||||
29. | ||||||||||||||||
7. | ||||||||||||||||
30. | ||||||||||||||||
15. | ||||||||||||||||
31. | ||||||||||||||||
Bagan Silsilah
♂ Sultan Rahmatullah
♂ Sultan Hidayatullah I
♂ Sultan Mustain Billah Raden Senapati
♂ Sultan Inayatullah Pangeran Dipati Tuha I
♂ Sultan Saidullah Raden Kasuma Alam
♂ Raden Basus Pangeran Suria Negara Sultan Tahlil-Lillah Sultan Tahirullah Ahmed Tantahid-allah
♂ Sultan Tahmidullah 01 Panembahan Tengah
♂ Sultan Chamidullah
Sultan Tahmid OllahSultan Tahmid Allah
Panembahan Tingie
Panembahan Kuning
♂ Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah Muhammadillah
Tahmidillah 01[3](Tahmidu-Billah)
♂ Pangeran Antasari Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin+♀ Ratoe Idjah bin sultan Adam
(+ 10 Juli 2018)
Silsilah Pangeran Perbatasari
Di bawah ini adalah silsilah Pangeran Perbatasari.[5][6]
SULTAN BANJAR I 1500-1546 ♂ Sultan Suriansyah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR II ♂ Sultan Rahmatullah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR III ♂ Sultan Hidayatullah I | ♂ Pangeran Demang | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Raden Aria Papati | SULTAN BANJAR IV ♂ Sultan Mustain Billah | ♂ Putri Juluk Ratu Agung | ♂ Kiai Wiranata | ♂ Raden Aria Dikara (dari Kota Bangun) | ♂ Raden Subamanggala Pangeran Mangkunagara | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
RAJA KOTAWARINGIN I ♂ Pangeran Dipati Anta-Kasuma | ♀ Gusti Timbuk | SULTAN BANJAR V ♂ Sultan Inayatullah | ♀ Nyai Ratu.... | ♂ Pangeran Antasari 1 | ♀ Nyai Hayu | ♀ Gusti Barap | MANGKUBUMI BANJAR ♂ Panembahan di Darat | ♀ Dayang Biru (dari Kotawaringin) | ♀ Ratu Hayu Putri Busu | ♂ Raden Timbakal Pangeran Dipati Martasari | ♀ Si Jawa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Putri Lanting[7] | ♂ Raja Muda Pangeran Purbanagara Raden Kasuma Wijaya Raden Huju | WALI SULTAN BANJAR 1663-1679 ♂ Sultan Dipati Anom (saudara angkat Raden Subangsa) | ♀ Nyai Wadon Raras | SULTAN BANJAR VI ♂ Sultan Saidullah | ♀ Nyai Wadon | MANGKUBUMI BANJAR ♂ Pangeran Mas Dipati bin Pangeran Dipati Antasari | ♀ Putri Mandi Angin | ♀ Gusti Hacil | ♂ Pangeran Singamarta Raden Sutasoma | ♀ puteri dari Adipati Thopati Tolouang (Taliwang) | PUTRI TALIWANG ♀ Mas Surabaya | PANGERAN TALIWANG 1 ♂ Raden Subangsa Raden Marabut | PUTRI SUMBAWA ♀ Dewa Mas Panghulu | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
RAJA KOTAWARINGIN II ♂ Pangeran Ratu Amas (beristeri Puteri Galuh Hasanah binti Pangeran Adipati Tapa Sana) | RAJA KOTAWARINGIN III m. 1700-1720 ♂ Panembahan Kotawaringin Pangeran Anum [7] | ♂ Pangeran Dipati | ♂ Raden Basus Pangeran Suria Negara | SULTAN BANJAR VII ♂ Raden Bagus Sultan Amarullah Bagus Kasuma Pangeran Suria Angsa dari Banjar | ♀ Gusti Pandara | DATU TALIWANG ♂ Amas Mattaram | SULTAN SUMBAWA III (1672/75 – 1702/05) ♂ Dewa Mas Bantan Sultan Harunnurrasyid I | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Raja-raja Kotawaringin | SULTAN BANJAR VIII ♂ Sultan Tahmidullah | ♂ Panembahan Kusuma Dilaga | Raja-raja Sumbawa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Ratu Sultan Hamidullah | SULTAN BANJAR IX.a. ♂ Sultan Hamidullah (Tahmidu Billah) | ♂ Pangeran Wira Kasuma 1 | ♂ Pangeran Mas Dipati 2 | SULTAN BANJAR IX.b. ♂ Sultan Tamjidillah 1 Sultan Sepuh dari Banjar | ♂ Syarif Nuh (Mufti Prambanan) | MANGKUBUMI BANJAR ♂ Pangéran Dipatty Soeria di Laga | ♂ Pangeran Surya Nata | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR X.a. ♂ Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah (Tahmidillah 1) (+ 16 Januari 1761.) | ♀ Ratu Sultan Muhammad | ♀ Putri Lawiyah | SULTAN BANJAR X.b. ♂ Sunan Nata Alam (Tahmidillah 2) | ♀ Ratu Syarifah Aminah | ♀ Ratu Prabu Kusuma | ♂ Pangeran Prabu Kusuma | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Rahmad | SULTAN BANJAR XI.a.2. ♂ Pangeran Amir (Sultan Amir) | SULTAN BANJAR XI.a.1. ♂ Pangeran Abdullah (+ 1776) | ♀ Ratu Siti Air Mas | ♀ Nyai Siti Gading | SULTAN BANJAR XI.b. ♂ Sultan Sulaiman Al-Mu'tamid 'Alâ Allâh Sulaiman Rahmatillah | ♀ Nyai Ratu Intan Sari | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Singa-Sarie[8] | ♂ Pangeran Perbatasari 1 | ♂ Pangeran Mas'ud | ♀ Gusti Khadijah | ♀ Nyai Ratu Kamala Sari | SULTAN BANJAR XII.b. ♂ Panembahan Adam Sultan Adam al-Wâthiq billâh | ♀ Ratu Haji Musa | RAJA KUSAN Pangeran Haji Musa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Haji Abu Bakar | ♂ Pangeran Djaija Pamenang | ♀ Nyai Fatimah | SULTAN BANJAR ♂ Pangeran Antasari Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin Gusti Inu Kartapati (+ 11 Oktober 1862) | ♀ Ratu Sultan Abdurrahman (Ratu Salmah) | SULTAN MUDA BANJAR ♂ Sultan Muda Abdurrahman | ♀ Nyai Alimah | RAJA KUSAN ♂ Pangeran Muhammad Nafis | RAJA KUSAN ♂ Pangeran Abdoel Kadir | Pemilik Apanase BATULICIN ♂ Pangeran Panji | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Gusti Umar | ♀ Nyai Salmah | SULTAN BANJAR ♂ Sultan Muhammad Seman (+ 24 Januari 1905) | ♀ Nyai Banun | ♂ Rachmad-Tillah | ♀ Putri Hasiah | MANGKUBUMI BANJAR ♂ Pangeran Wira Kasoema | ♀ Ratoe Wira Kasoema | ♀ Putri Bulan (binti Pangeran Kassir) | ♂ Panembahan Muhammad Said (+ 1875) | ♀ Saranti (binti Aling) | ♂ Gusti Mat Napis Pangeran Mangku | ♀ Putri Kaidah | ♂ Gusti Saidah | ♀ Putri Selamah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Jumberi | ♂ Gusti Muhammad Arsyad bin Panembahan Muhammad Said | ♀ Ratu Zaleha | ♂ Pangeran Banjarmas | ♂ Gusti Muhammad Arsyad bin Pangeran Arya Wangsakusuma | ♀ Gusti Dijah | MANGKUBUMI BANJAR ♂ Gusti M. Tarip (Syarif) Pangeran Perbatasari | ♀ Rasni Mas Hanafie (di Jaton) | ♂ Gusti ... | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
BUPATI BANJAR (2005-2015) SULTAN BANJAR ♂ Sultan Haji Khairul Saleh Al-Mu'tashim Billah | ♂ Gusti Muhammad Hussein | ♀ Gusti Marhamah | ♂ Gusti Achmad | ♂ Antung Kuwing (Gusti Iskandar)[9] | ♀ Putri Pracang | ♂ Gusti Samat | ♀ Gusti Sarehat (sepupu Gusti Acil bin Gusti Jinu Pangeran Purga) | ♂ Gusti Muhammad Perbatasari | ♂ Gusti Musa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ H. Gusti Dhia Hidayatt | ♂ Gusti Abdul Wahab | ♂ Gusti Mail | ♀ Gusti Lantih | ♂ Antung Durrahman | ♂ Gusti Mansyur Perbatasari (+ 10 Juli 2018) | Gusti Hidayat | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Didahului oleh: Pangeran Muda Muhammad Said |
Mangkubumi 1875-1885 |
Diteruskan oleh: Pangeran Muhammad Arsyad |
Pustaka
- ^ Sjamsuddin, Helius (2001). Pegustian & Temenggung Akar Sosial, Politik, Etnis, dan Dinasti Perlawanan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah 1859–1906. Balai Pustaka & Penerbit Ombak. hlm. 325. ISBN 979666626X. ISBN 9789796666263
- ^ (Belanda) Willem Adriaan van Rees (1865). De bandjermasinsche krijg van 1859-1863. 1. D. A. Thieme. hlm. 7.
- ^ Departemen Penerangan Indonesia (1959). Republik Indonesia. 7. Indonesia: Kementerian Penerangan. hlm. 365.
- ^ Tamar Djaja (1966). Pustaka Indonesia: riwajat hidup orang-orang besar tanah air. 2. Indonesia: Bulan Bintang.
- ^ M. Idwar Saleh, Sri Sutjiatiningsih (1-1-1993). Pangeran Antasari. Direktorat Jenderal Kebudayaan. hlm. 75.
- ^ Goh, Yoon Fong (2013). Perdagangan dan Politik: Banjarmasin 1700-1747. Yogyakarta, Indonesia: Lilin Persada Press. hlm. 33.
- ^ a b Pijnappel, J. (1854). Beschrijving van het westelijke gedeelte van de zuid- en oosterafdeeling van Borneo: (De afdeeling Sampit en de zuidkust) (dalam bahasa Belanda). hlm. 282.
- ^ Lembaga Kebudajaan Indonesia, Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (1860). Tijdschrift van het Bataviaasch Genootschap (dalam bahasa Belanda). 9. Batavia: Lange & Company. hlm. 126.
- ^ http://sejarahastrologimetafisika.blogspot.com/2011/06/silsilah-kerajaan-banjar.html
Pranala luar
- http://suluhbanjar.blogspot.com/2011/09/ratu-jaleha-srikandi-gagah-berani-dalam.html
- http://digilib.uinsby.ac.id/12904/22/Bab%203.pdf
- http://repo.unsrat.ac.id/352/1/Apresiasi_Masyarakat_terhadap_Bahasa_dan_Sastra_Jaton.pdf
- https://jejakrekam.com/2019/05/14/warisi-kerajaan-tanpa-takhta-perjuangan-dalam-kesendirian-dan-derita-3/
- https://jejakrekam.com/2019/06/12/diasingkan-ke-kampung-empang-suami-ratu-zaleha-dirikan-sarekat-dagang-6/