Cairan puting

keluarnya cairan dari puting susu secara spontan dan tidak normal
Revisi sejak 15 Maret 2024 10.49 oleh Muchtarrprincess (bicara | kontrib) (Membuat artikel baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Keluarnya Cairan Dari Puting (Nipple Discharge) adalah suatu kondisi keluarnya cairan dari puting dari salah satu atau kedua payudara. Hal ini merupakan suatu kondisi yang umum dialami oleh seorang wanita di akhir kehamilan atau di saat akan segera melahirkan.[1] Maka dari itu, kondisi keluarnya cairan dari puting ini tidak normal apabila dialami oleh seorang pria atau laki laki. Hormon, laktasi, atau gairah seksual dapat menjadi penyebab normal keluarnya cairan dari puting. Akan tetapi kondisi nipple discharge ini dapat menandakan gejala dari kondisi medis yang serius seperti tumor, infeksi atau yang lebih jarang ditemukan yaitu kanker payudara.[2]

Ciri Ciri

Terdapat ciri ciri nipple discharge yang dapat menentukan apakah hal ini normal atau malah menunjukkan gejala kondisi medis yang serius: [1]

Ciri ciri nipple discharge normal :

  1. Warna cairannya bening, kuning, coklat, hijau atau putih
  2. Keluarnya cairan dari puting yang berasal dari kedua payudara
  3. Keluarnya cairan dari puting yang terjadi hanya jika menekan atau meremas puting dan tidak keluar dengan sendirinya.

Ciri ciri nipple discharge tidak normal :

  1. Cairan yang dikeluarkan dari puting berupa darah
  2. Cairan yang keluar hanya dari satu payudara
  3. Cairan yang keluar dengan sendirinya (tanpa menyentuh atau meremas puting susu)
  4. Keluarnya cairan dari puting disertai dengan gejala seperti nyeri payudara, kemerahan, bengkak, atau perubahan lain pada puting susu

Namun, warna cairan yang dikeluarkan dari puting tidak selalu menandakan terdapat kondisi medis yang serius. Keluarnya cairan dari puting susu yang berwarna putih, bening, kuning dan coklat merupakan hal yang normal. Hal ini dikarenakan warna keluarnya cairan dari puting biasanya bergantung pada penyebabnya. Misalnya, keluarnya cairan berwarna kuning biasanya menandakan adanya infeksi, sedangkan warna coklat kehijauan atau hitam mungkin menandakan ektasia saluran susu. Selain warna, tekstur atau konsistensi kekentalan cairan yang dikeluarkan menjadi faktor dalam menemukan penyebab keluarnya cairan dari puting. Tekstur cairan yang dikeluarkan bisa saja encer, kental atau bahkan lengket seperti lem. Akan tetapi, apabila cairan yang dikeluarkan dari puting berupa darah. Maka hal ini perlu dikhawatirkan dan segera ditindaklanjuti karena bisa saja menandakan gejala penyakit yang serius.

Penyebab

Penyebab keluarnya cairan dari puting susu (Nipple Discharge) yang tidak berbahaya yaitu:[1]

  1. Ketidakseimbangan atau perubahan hormonal ( menstruasi atau menopause).
  2. Hamil atau menyusui.
  3. Pengaruh obat-obatan, termasuk pil KB dan beberapa antidepresan.
  4. Kista non-kanker.
  5. Rangsangan atau gesekan puting dari pakaian.
  6. Gairah Seksual.
  7. Cedera pada payudara.
  8. Menekan Payudara.

Penyebab keluarnya cairan dari puting susu (Nipple Discharge) dikarenakan kondisi kesehatan yang tidak normal, yaitu:[1]

  1. Papilloma (tumor payudara non-kanker).
  2. Infeksi payudara atau abses.
  3. Ektasia saluran susu.
  4. Kelenjar tiroid kurang aktif yang parah (hipotiroidisme).
  5. Tumor kelenjar hipofisis.
  6. Payudara fibrokistik (penggumpalan normal pada payudara).
  7. Tumor payudara bersifat kanker (jarang terjadi).
  8. Penyakit Paget pada payudara.

Jenis Jenis

Berdasarkan riwayat klinis dan karakteristik keluarnya cairan dari puting dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :[3]

  1. Lactional nipple discharge. Lactional nipple discharge merupakan keadaan dimana keluarnya cairan dari puting susu berupa asi. Hal ini terjadi selama kehamilan dan menyusui dan dapat bertahan hingga satu tahun pasca melahirkan atau setelah penghentian menyusui. Bila keluarnya cairan dari puting susu terjadi pada wanita tanpa riwayat kehamilan atau menyusui, hal ini disebut galaktorea dan umumnya melibatkan saluran multipel bilateral akibat peningkatan pelepasan prolaktin yang tidak tepat, biasanya didukung oleh prolaktinoma, tumor jinak kelenjar hipofisis yang memproduksi prolaktin.
  2. Physiological nipple discharge. Physiological nipple discharge merupakan keadaan keluarnya cairan dari puting susu yang dikategorikan sebagai cairan jinak, biasanya bilateral dan berwarna putih, hijau, atau kuning. Kondisi ini melibatkan banyak saluran dan dapat dilakukn dengan meremas puting. Beberapa penyebab keluarnya cairan fisiologis dari puting susu adalah hipotiroidisme dan efek samping pengobatan.
  3. Pathologic nipple discharge (PND). Pathologic nipple discharge (PND) dapat didefinisikan sebagai keadaan keluarnya cairan dari puting susu berupa sekret bening, serosa, atau darah (tidak berwarna hijau atau seperti susu), yang terjadi secara spontan, keluar dari saluran tunggal dan unilateral. Hal ini sering disebabkan oleh lesi jinak, seperti papiloma intraduktal (35-56% kasus) atau ektasia duktal (6-59%), namun keganasan yang mendasari dapat muncul pada persentase kasus yang dilaporkan bervariasi. dari 5 hingga 33%.

Referensi

  1. ^ a b c d "Nipple Discharge: Color, Causes, What It Means & Treatment". Cleveland Clinic (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-03-15. 
  2. ^ "Penanganan nipple discharge di RS Onkologi Surabaya | RS Onkologi Surabaya". www.rsonkologi.com. Diakses tanggal 2024-03-15. 
  3. ^ "Nipple discharge: The state of the art". academic.oup.com. Diakses tanggal 2024-03-15.