Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia

Organisasi Kemahasiswaan
Revisi sejak 16 Maret 2024 06.17 oleh Ekywiki (bicara | kontrib) (Memperbaiki data Infobox)

Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) berdiri pada 20 Syaban 1375 H bertepatan dengan 2 April 1956 M merupakan salah satu organisasi sayap yang bergerak di kalangan mahasiswa di bawah Partai Syarikat Islam Indonesia[2][3] disingkat PSII (awal mula Sarekat Dagang Islam/ SDI, dan sekarang Syarikat Islam disingkat SI yang terlebih dahulu di bentuk oleh para pendiri Bangsa H. Samanhoedi dan HOS. Tjokroaminoto pada 16 Oktober 1905.[4]

SEMMI
Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia
Tanggal pendirian20 Syaban 1375 Hijriah /
2 April 1956; 68 tahun lalu (1956-04-02)
PendiriArudji Kartawinata[1]
Didirikan diJakarta
StatusIndependen
TipeOrganisasi Kemahasiswaan
Organisasi Perkaderan
Organisasi Perjuangan
Kantor pusatJalan Raya Taman Amir Hamzah No.2 Menteng, Jakarta Pusat
Jumlah Cabang
276 Cabang
Ketua Umum
Bintang Wahyu Saptura
Sekretaris Jenderal
Ahmad Mardzuki Toekan
Bendahara Umum
Achmad Donny
Tokoh penting
H. Samanhoedi
H.O.S. Tjokroaminoto
Organisasi induk
Syarikat Islam
Situs webOfficial website

SEMMI adalah organisasi kemahasiswaaan yang bersifat perkaderan dan perjuangan yang bertujuan membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT dan Rasul Allah, disertai dengan berilmu pengetahuan luas, beramal untuk kepentingan Nusa dan Bangsa Indonesia dalam mencapai masyarakat Sosialis Islam Indonesia khususnya dan ummat manusia umumnya melalui Trilogi SEMMI yaitu Semurni Tauhid, Setinggi Ilmu dan Sepandai Siyasah.[5]

Sejarah Berdiri

Pada Majelis Tahkim/ Kongres Nasional PSII ke XXIX di Solo tanggal 3-10 April 1955, menghasilkan salah satu keputusan agar membentuk basis generasi muda PSII dari kalangan mahasiswa sebagai lumbung kader kaum intelektual muda yang disiapkan menjadi pemimpin cendikia masa depan. Maka tepatnya hari Senin, 2 April 1956 bertepatan dengan tanggal 20 Sya'ban 1375 Hijriyah, diresmikan organisasi bernama Sarekat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) di Jakarta oleh Presiden Lajnah Tanfidziyah PSII H. Arudji Kartawinata (Mantan Menteri Muda Pertahanan Kabinet Sjahrir II periode 1946-1948, dan Ketua DPR RI ke-3 periode 1963-1966) dan Dewan Partai H. Anwar Tjokroaminoto.[2]

Pada tanggal 11 Oktober 1964 dilaksanakan Kongres Nasional II SEMMI di Bandung untuk mengesahkan AD/ART, dan terpilih Djadja Saefullah (sekarang Guru Besar UNPAD).

Kongres Nasional SEMMI III selanjutnya dilaksanakan pada tanggal 3-10 Desember 1966 di Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Kongres tersebut digelar setelah meredanya demo besar-besaran TRITURA oleh organisasi-organisasi pemuda dan kemahasiswaan (SEMMI, HMI, PMII, PMKRI, GMKI, dll.) yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), yang berdampak pada keluarnya Supersemar (Surat Perintah 11 Maret) yang memandatkan Soeharto untuk menggantikan Soekarno dari kursi Presiden.

Kongres Nasional SEMMI IV, dilaksanakan di Jakarta tanggal 12-16 September 1972. Namun, setelah kongres ini, Syarikat Islam (PSII) beserta ormas-ormas sayapnya dibekukan  dan dilarang melakukan aktivitas organisasi oleh pemerintah orde baru serta fusi ke PPP , sehingga SEMMI hanya hidup silent di tiga titik (Jawa Barat, DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan).

Setelah sekian lama dipaksa vakum selama orde baru, pada tahun 1998 SEMMI yang dipimpin Ketua Saefulloh dari UIN SGD Bandung pada kongres ke V, ikut terlibat dalam demonstrasi di Gedung DPR/ MPR yang ditandai lengsernya Presiden Soeharto. Pasca reformasi ini, barulah dilaksanakan kembali Kongres Nasional VI (Luar Biasa) pada tanggal 19 Juni 2007 di Jakarta, setelah PSII berubah nama menjadi Syarikat Islam, dan menghasilkan ditunjuknya Usep Nukliri sebagai Ketua Umum SEMMI.[6]

Kemudian SEMMI kembali vakum setelah di pimpin oleh usep nukliri dan hanya memiliki 3 Wilayah dan 4 Cabang, hingga SEMMI menggelar kongres luar biasa VII di Jakarta  Agustus 2018, melahirkan program prioritas membangkitkan dan membentuk ulang kembali SEMMI di cabang-cabang yang sudah lama vakum. Kongres ini menunjuk Bintang Wahyu Saputra Ketua SEMMI DKI Jakarta sebagai Ketua Umum PB SEMMI. Selama kepemimpinan Bintang Wahyu Saputra dalam waktu yang tidak terlalu lama SEMMI menjelma menjadi organisasi kemahasiswaan yang bisa merebut perhatian publik dan mahasiswa. SEMMI berlari kencang menyusul HMI, PMII, IMM, KAMMI dan organisasi mahasiswa lainnya hingga saat ini umumnya dalam benak publik adalah SEMMI sudah masuk dalam diskursus organisasi mahasiswa terdepan.

Kongres VIII SEMMI yang diselenggarakan di Surabaya Provinsi Jawa Timur, tepatnya 20-27 Februari 2023[7] merupakan proses konsolidasi gagasan dan transisi kepemimpinan nasional harus mampu menjawab strategi kebudayaan yang akan dilakukan SEMMI hari ini dan kedepannya. Kongres sebagai sistem pengambilan keputusan tertinggi di organisasi SEMMI hendaknya melahirkan regenerasi kepimpinan yang bisa melihat perkembangan zaman dan bisa menjawab tantangan zaman di tengah arus globalisasi.

Setelah melewati dinamika forum yang luar bisa Kongres ke-8 Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) di Surabaya, Bintang Wahyu Saputra kembali terpilih menjadi Ketua Umum PB SEMMI periode 2023 – 2025 secara aklamasi.[8] Keseriusan dan kerja cerdasnya menjadi nahkoda SEMMI ditunjukkan dengan capaian konsolidasi organisasi yang menggembirakan. Dimulai dari 2 (dua) Cabang SEMMI, Bintang berhasil mengkonsolidasikan organisasi hingga Serikat Mahsiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) berdiri di 34 Provinsi dan 276 Cabang (setingkat Kabupaten/Kota).

Arah Perkaderan

SEMMI adalah suatu organisasi kemahasiswaan yang berfungsi sebagai organisasi kader. Hal ini berarti bahwa semua aktifitas yang dilaksanakan oleh SEMMI adalah dalam rangka kaderisasi utnuk mencapai tujuan SEMMI. Dengan demikian perkaderan di SEMMI merupakan training atau pelatihan formal saja. Oleh karena itu, tujuan SEMMI merupakan titik sentral dan garis arah setiap kegiatan perkaderan, maka ia merupakan ukuran atau norma dari semua kegiatan SEMMI. Bagi anggota SEMMI merupakan titik pertemuan persamaan kepentingan yang paling pokok dari seluruh anggota, sehingga tujuan organisasi adalah juga merupakan tujuan setiap anggota organisasi. Oleh karenanya paranan anggota dalam pencapaian tujuan organisasi adalah sangat besar dan menentukan.[9]

Maksud dan tujuan perkaderan SEMMI adalah usaha yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan organisasi melalui suatu proses sadar dan sistematis sebagai alat transformasi nilai ke-lslaman dalam proses rekayasa peradaban melalui pembentukan kader berkualitas intelektual muslim – wirausaha - berintegritas sehingga berdaya guna dan berhasil guna sesuai dengan pedoman perkaderan SEMMI. Target terciptanya kader intelektual muslim – wirausaha - berintegritas yang berakhlakul Dinullah serta mampu mengemban amanah Allah sebagai khalifah fil ardh dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

Bertolak dari landasan-landasan, pola dasar dan arah perkaderan SEMMI, maka aktivitas perkaderan SEMMI diarahkan dalam rangka membentuk kader SEMMI, intelektual muslim – wirausaha - berintegritas yang dalam aktualisasi peranannya berusaha mentrtansformsikan nilai-nilai keIslaman dan kebangsaan yang memiliki kekuatan pembebasan (liberation fore) Aspek-aspek yang ditekankan dalam usaha pelaksanaan kaderisasi tersebut ditujukan pada:

  1. Pembentukan integritas watak dan kepribadian muslim intlektual: Yakni kepribadian yang terbentuk sebagai pribadi muslim yang menyadari tanggung jawabkekhalitahannya dimuka bumi, sehingga citra akhlakul karimah senantiasa tercermin dalam pola pikir, sikap dan perbuatannya dan Yakni segala usaha pembinaan yang mengarah pada penguasaan dan pengembangan ilmu (sains) pengetahuan (knowledge) yang senantiasa dilandasi oleh nilai-nilai Islam.
  2. Pengembangan kualitas professional di bidang wirausaha Yakni segala usaha pembinaan yang mengarah pada penguasaan dan pengembangan ilmu (sains) pengetahuan (knowledge) yang senantiasa dilandasi oleh nilai-nilai Islam dan modernisasi dunia global dibidang wirausaha secara professional.
  3. Pengembangan kemampuan profesional: Yakni segala usaha pembinaan yang mengarah kepada kesadaran dan pembentukan manusia mulia yang bernafaskan islam yang mempunyai kebebasan dalam bertindak dan berfikir yang dibatasi dengan aturan Al Quran dan Hadist yang nyata. Usaha mewujudkan ketiga aspek harus terintegrasi secara utuh sehingga kader SEMMI benar-benar lahir menjadi pribadi dan kader intelektual muslim wirausaha berintegritas, yang mampu menjawab tuntutan perwujudan masyarakat sosialis indonesia.[9]

Landasan Ideologis Arah perjuangan Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia tidak lepas dari semangat organisasi induknya yakni Syarikat Islam, sandaran yang menjadi pemahaman dan pemikiran serta langkah juang dari SEMMI diambil dari program azas dan tandhim dari Syarikat Islam sebagai berikut:

  1. Bersandar kepada sebaik-baiknya Tauhid
  2. Besandar kepada setinggi-tingginya Ilmu
  3. Besandar kepada sebaik-baiknya siyasah

Secara sosiologis dan historis, kelahiran SEMMI pada tanggal 2 April 1956 tidak terlepas dari permasalahan bangsa yang di dalamnya mencakup umat Islam sebagai satu kesatuan dinamis dari bangsa Indonesia yang sedang mempertahankan kemerdekaan yang baru diproklamirkan dan menjadi kader mahasiswa yang berafiliasi dari Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII). Kenyataan itu merupakan motivasi kelahiran SEMMI sekaligus dituangkan dalam rumusan tujuan berdirinya, yaitu:

  • Pertama, menjadi underbow partai dan akan menjalankan tugasnya demi terwujudnya tujuan Partai.
  • Kedua, sebagai cendikia muslim dari Syarikat Islam untuk mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara,
  • Ketiga mempertahankan negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia.
  • Keempat, menegakkan dan mengembangkan syiar ajaran Islam. Ini menunjukkan bahwa SEMMI bertanggung jawab terhadap permasalahan bangsa dan negara Indonesia serta bertekad mewujudkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan manusia secara total.[9]

Ketua Umum

No Nama Masa Jabatan Kongres
1 Tidak Diketahui Kongres Pertama di Jakarta

Pada tanggal 2 April 1956

2 Djaja Saefullah 1964-1966 Kongres Ke -II di Bandung, Provinsi Jawa Barat

Pada tanggal 11 Oktober 1964

3 Tidak Diketahui Kongres Ke -III di Makassar, Sulawesi Selatan

Pada tanggal 3-10 Desember 1966

4 Tidak Diketahui Kongres Ke -IV di Jakarta

Pada tanggal 12-16 September 1972

Dibekukan melalui Fusi PPP oleh Pemerintahan Orde Baru 5 Januari 1973 - 1998
5 Saefulloh 1998-2001 Kongres Ke -V di Bandung, Provinsi Jawa Barat

Pada tahun 1998

Vakum di tingkat Pengurus Pusat 2001 - 2007
6 Usep Nukliri 2007-2010 Kongres Ke -VI / KLB di Jakarta

Pada tanggal 19 Juni 2007

Vakum di tingkat Pengurus Pusat 2010 - 2018
7 Bintang Wahyu Saputra 2019-2023 Kongres Ke -VII / KLB di Jakarta

Pada Agustus 2018

8 Bintang Wahyu Saputra
*Terpilih Kembali untuk Periodesasi Ke-2
2023-2026 Kongres Ke-VIII di Surabaya, Provinsi Jawa Timur

Pada tanggall 20-27 Februari 2023[8]

Referensi

  1. ^ "Arudji Kartawinata". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2024-01-02. 
  2. ^ a b "Arudji Kartawinata". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2024-01-02. 
  3. ^ "Syarikat Islam Indonesia". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2024-02-11. 
  4. ^ "Sarekat Islam". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2024-02-22. 
  5. ^ Pengurus Besar SEMMI Periode 2023-2026 (2023). Hasil-Hasil Kongres VIII. Surabaya. hlm. 67. 
  6. ^ HarianBengkulu.id (17 Desember 2022). "Kongres SEMMI dari massa ke massa". Diakses tanggal 11 Maret 2024. 
  7. ^ Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (23 Februari 2023). "Resmi Buka Kongres SEMMI Ke-VIII, Menpora Amali Harap SEMMI Hidupkan Program Kewirausahaan". Diakses tanggal 11 Maret 2024. 
  8. ^ a b HarianBengkulu.id (28 Februari 2022). "Bintang Wahyu Terpilih Lagi Jadi Ketum PB SEMMI". Diakses tanggal 11 Maret 2024. 
  9. ^ a b c PB SEMMI (2023). Pedoman Perkaderan Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia. Jakarta. hlm. 68–74.