Pane Nabolon

makhluk mitologis dalam masyarakat Batak
Revisi sejak 19 Maret 2024 13.25 oleh Kris Simbolon (bicara | kontrib) (refining proper name, satu kata dasar utuh, will be enriched and refined later.)

Pane Nabolon (Surat Batak: ᯇᯉᯩ ᯉᯅᯬᯞᯉᯬ᯲) adalah salah satu dewa dalam mitologi Batak yang dipercayai menguasai dunia tengah (Banua Tonga). Ia memiliki bentuk seekor ular naga. Karena kekuasaannya adalah dunia tempat manusia tinggal, ia juga memiliki simbol delapan arah mata angin, yang dalam bahasa Batak disebut desa naualu atau desa siwaluh. Dewa ini memiliki sifat yang menghancurkan. Ia dapat menghancurkan tanaman dan binatang serta mencengkeram jiwa manusia. Seorang datu (dukun) sering ditanya di mana arah kepala ular naga itu di arah mata angin, untuk mengarahkan sebuah usaha yang direncanakan.

Karena itu di bulan-bulan Oktober, November dan Desember (bertepatan dengan Sipaha Pitu, Sipaha Ualu, Sipaha Sia) kepala naga itu menghadap barat (bahasa Batak Toba: pastima) Seorang datu akan menganjurkan seorang pejuang untuk membelakangi purba, anggoni, atau irisanna (timur, tenggara, atau timur laut) agar Pane Nabolon tidak dapat mengambil jiwanya serta terhindar dari bahaya.