Ngile, Tulakan, Pacitan

desa di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur
Revisi sejak 26 Maret 2024 15.21 oleh Eddi29 (bicara | kontrib) (wlink)

Ngile adalah sebuah desa di Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Indonesia.

Desa Ngile
Balai desa Ngile
Balai desa Ngile
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenPacitan
KecamatanTulakan
Kode pos
63571
Kode Kemendagri35.01.10.2011 Edit nilai pada Wikidata
Luas-
Jumlah penduduk-
Kepadatan-


Tempat kemping di Gunung Lanang.
Gunung Lanang, Ngile, Tulakan, Pacitan.
Masjid Krajan, desa Ngile.

Geografi

Ngile termasuk daerah dataran tinggi yang dikelilingi dengan pegunungan yang sangat sejuk dengan dialiri sungai di tengah desa yang berfungsi sebagai irigasi. Tanaman produktif yang terkenal adalah padi, ketela/gaplek, kelapa, cengkih, mlinjo, bambu, angsana, dan sengon.Usaha kecil yang ada adalah lanting, kripik pisang, gula merah, minyak kelapa, kerupuk singkong, pembuatan genteng, batu-bata, dan mebel. Sedangkan peternakan yang cocok adalah sapi, kerbau, kambing, dan domba. Keadaan alam yang sejuk dan indah berpotensi dikembangkan sebagai daerah wisata pegunungan apabila pimpinannya mempunyai visi kesana. Kendala yang dihadapi desa ngile adalah masalah pemasaran hasil usaha dikarenakan lokasi yang terpencil, jalur transportasi yang sulit, dengan kondisi jalan yang terjal dan berliku.

Jalan

Sampai saat ini jalan menuju desa Ngile masih belum banyak perubahan aspal yang sudah rusak dan banyak berlubang dengan tanjakan dan tikungan tajam membuat para pengguna jalan harus sangat berhati-hati. Lebih lebih jalan di dalam desa kondisinya sangat memprihatinkan karena jalan desa hanya dibangun dari swadaya masyarakat desa tersebut, dikerjakan secara kerja bhakti oleh warga desa, sekarang karena sudah ada dana desa maka dimanfaatkan untuk pembangunan jalan-jalan di dalam desa tersebut. Siapa yang ingin melakukan uji nyali mengendarai kendaraan bermotor maka kunjungi desa ngile dengan berkeliling desa menjajal jalan-jalan menanjak, menikung, dan berbatuan sangat menantang adrenalin para pengendara.

Keadaan masyarakat

Mata pencaharian warga desa Ngile adalah bertani,berdagang, pegawai negeri. Sebagian besar pemuda/pemudi merantau ke berbagai kota-kota seperti Surabaya, Solo, Jakarta, Sumatra, Kalimantan dan kota-kota lain. Ngile dengan wahana gunung cendani yang sangat asri kerap di kunjungi oleh pecinta Alam kususnya pada hari minggu dan hari libur lainnya. Dan masih banyak lagi gunung-gunung seperti ruketel, cagak gentong, silap.[1]

Fasilitas umum

Di desa Ngile terdapat beberapa tempat ibadah dan masjid, salah satunya adalah masjid Krajan. Masjid Krajan ini dirintis dan didirikan pada awal-awal tahun 1900 oleh kyai dan sesepuh desa Ngile, alm. Kyai Haji Muhammad Noer yang wafat pada tahun 1973 dan makamnya berada di belakang masjid ini. Selain itu di desa ini juga terdapat fasilitas lembaga pendidikan, seperti sekolah dasar negeri dan taman kanak-kanak, dan juga Puskesmas serta lapangan olah raga. Kendala yang berkaitan dengan fasilitas lain adalah masalah air bersih terutama di musim kemarau, warga biasanya memanfaatkan sumber-sumber air di sekitar tempat mereka dan dialirkan ke rumah masing-masing. Sebetulnya kalau pemerintah desa peduli dan bisa memanfaatkan sumber air dari gunung Cendani atau gunung Lanang, maka dari sumber air tersebut dapat dibuatkan penampungan dan dialirkan ke seluruh desa Ngile. Selain itu desa ini juga mempunyai tempat berkemah yang terdapat di Gunung Lanang dan berada di wilayah perbatasan antara Desa Ngile Kecamatan Tulakan dan Desa Gedangan, Kecamatan Arjosari, Pacitan, gunung ini memiliki ketinggian lebih dari 750 Mdpl. [2]

Batas Administrasi

Arah Mata Angin Berbatasan dengan
utara Desa Ngreco Kecamatan Tegalombo
selatan Desa Gasang
timur Desa Bubakan
barat Desa Kalikuning

Referensi

Pranala luar