Lingkungan mikro tumor

Revisi sejak 29 Maret 2024 03.13 oleh Hide on Rosé (bicara | kontrib) ((GR) File renamed: File:Fonc-11-596798-g001.jpgFile:Stromal cell in tumor microenvironment.jpg Criterion 2 (meaningless or ambiguous name) · I forgot to change the filename. It's not informative (just a code). Should be descriptive and easy to find.)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lingkungan mikro tumor (tumor microenvironment, disingkat sebagai TME) adalah sebuah ekosistem kompleks yang menyelimuti dan menunjang perkembangan tumor. Komposisi TMA bermacam-macam, tetapi umumnya terdiri dari sel-sel kanker, jaringan stroma (termasuk pembuluh darah, sel imun, fibroblas, dan molekul pemberi sinyal), serta matriks ekstraseluler.[1][2][3] Sel-sel kanker dan komponen lain dari TME saling berinteraksi secara dinamis, memastikan pertumbuhan, perkembangan, dan ekspansi tumor melalui suplai nutrisi dan oksigen yang terus-menerus, menghambat pengawasan sel-sel imun (immune surveilance), dan pembuangan obat (drug clearance) yang lebih efisien.[4] Dengan demikian, interaksi timbal-balik ini berkorelasi positif dengan meningkatnya resistensi tumor terhadap obat-obatan anti kanker serta prognosis yang buruk.[5] TME sendiri tidaklah statis, tetapi senantiasa terus berubah dan beradaptasi karena sel-sel kanker memiliki kemampuan untuk mempengaruhi lingkungan mikro dengan cara melepaskan sinyal ekstraseluler yang dapat memicu angiogenesis, menginduksi toleransi sistem imun, memicu resistensi multi obat (multi drugs resistance), dan memfasilitasi evolusi klonal (clonal evolution) dari sel-sel kanker itu sendiri.[4]

Komponen lingkungan mikro tumor (TME). Lingkungan mikro tumor adalah sistem yang kompleks dari berbagai sel tumor, sel stroma, dan sel-sel imun,

Komponen

sunting

Pembuluh Darah

sunting
 
Proses angiogenesis pada tumor

Pembuluh darah yang memvaskularisasi tumor berfungsi penting dalam pertumbuhan tumor, karena pembuluh darah mengantarkan oksigen, nutrisi, dan faktor pertumbuhan ke tumor.[6] Tumor yang berdiameter lebih kecil dari 1-2 mm menerima oksigen dan nutrisi melalui difusi pasif. Pada tumor yang lebih besar, bagian tengahnya terlalu jauh dari suplai darah yang ada, sehingga lingkungan mikro tumor berubah menjadi hipoksia (kurang oksigen) dan memiliki pH yang rendah.[7]

Sel stroma

sunting
 
Jenis sel stroma pada tumor stadium awal dan akhir.[8]

Kanker adalah penyakit kompleks yang melibatkan sel-sel tumor dan sel-sel stroma yang ada di sekutar sel-sel tumor. Dalam biologi kanker, stroma (atau stroma mesenkimal) didefinisikan sebagai sel-sel non-ganas yang ditemukan dalam jaringan pendukung di sekitar tumor. Sel-sel ini termasuk fibroblas, sel imun, sel endotel, dan berbagai jenis sel lainnya.[9]

Sel stroma dalam lingkungan mikro tumor merupakan komponen seluler penting dalam perkembangan kanker, yang memengaruhi metabolisme tumor, pertumbuhan, metastasis, penghindaran pengawasan sistem imun, dan resistensi terhadap kemoterapi.[9] Sel-sel ini dapat berasal dari sel stroma non-kanker yang berdekatan atau transdiferensiasi dari sel tumor itu sendiri.[9] Sel stroma berkontribusi pada inisiasi, perkembangan, dan resistensi obat anti kanker. Selain itu, sel stroma diketahui berevolusi seiring dengan perkembangan tumor. Memahami interaksi antara sel kanker dan sel stroma sangat penting untuk mengembangkan pengobatan kanker yang efektif.[10] Perubahan pada stroma, termasuk aktivasi fibroblas menjadi fibroblas terkait karsinoma (carcinoma associated fibroblast, CAF) dan renovasi matriks ekstraseluler (ECM), diketahi sebagai hal yang penting dalam mendorong perkembangan kanker.[11] Oleh karenanya, sel stroma menjadi target potensial untuk terapi dan diagnosis.[11]

Sel imun

sunting
 
Sel-sel imun yang terkait dengan tumor dalam lingkungan mikro tumor (TME) pada model kanker payudara

Sel-sel imun adalah komponen penting dari lingkungan mikro tumor. Tergantung pada konteks, terdapat dikotomi dalam hubungan antara sel imun dan lingkungan mikro tumor: sel imun dapat menekan pertumbuhan tumor atau mendorong pertumbuhan. Dua hal ini tampak bertolak belakang, dan karenanya, interaksi antara sel-sel tumor dan sel-sel imun sangatlah dinamis dan kompleks.[7] Inflamasi yang terus-menerus akibat infeksi kronis merupakan salah satu mekanisme umum yang mendasari pembentukan tumor pada beberapa jenis kanker, termasuk kanker kolorektal, hepatoseluler, dan serviks.[7] Karena efek hipoksia, kemampuan anti-tumor dari sel-sel imun yang membunuh sel-sel tumor, seperti sel T sitotoksik dan sel pembunuh alami (natural killer, NK), menjadi terhambat. Sebaliknya, sel-sel imun yang mendorong perkembangan tumor seperti sel T pengatur (regulatory T cells) dan myeloid derived suppressor cells akan menjadi upregulated.[12]

Referensi

sunting
  1. ^ National Cancer Institute (2011-02-02). "Definition of tumor microenvironment". NCI Dictionary of Cancer Terms (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-03-28. 
  2. ^ Weber, Cynthia E.; Kuo, Paul C. (2012-09). "The tumor microenvironment". Surgical Oncology (dalam bahasa Inggris). 21 (3): 172–177. doi:10.1016/j.suronc.2011.09.001. 
  3. ^ Bożyk, Aleksandra; Wojas-Krawczyk, Kamila; Krawczyk, Paweł; Milanowski, Janusz (2022-06-18). "Tumor Microenvironment—A Short Review of Cellular and Interaction Diversity". Biology (dalam bahasa Inggris). 11 (6): 929. doi:10.3390/biology11060929. ISSN 2079-7737. 
  4. ^ a b Tiwari, Aadhya; Trivedi, Rakesh; Lin, Shiaw-Yih (2022-10-17). "Tumor microenvironment: barrier or opportunity towards effective cancer therapy". Journal of Biomedical Science. 29 (1): 83. doi:10.1186/s12929-022-00866-3. ISSN 1423-0127. 
  5. ^ Wu, Peijie; Gao, Wei; Su, Miao; Nice, Edouard C.; Zhang, Wenhui; Lin, Jie; Xie, Na (2021). "Adaptive Mechanisms of Tumor Therapy Resistance Driven by Tumor Microenvironment". Frontiers in Cell and Developmental Biology. 9. doi:10.3389/fcell.2021.641469/full. ISSN 2296-634X. 
  6. ^ Al-Ostoot, Fares Hezam; Salah, Salma; Khamees, Hussien Ahmed; Khanum, Shaukath Ara (2021). "Tumor angiogenesis: Current challenges and therapeutic opportunities". Cancer Treatment and Research Communications (dalam bahasa Inggris). 28: 100422. doi:10.1016/j.ctarc.2021.100422. 
  7. ^ a b c Anderson, Nicole M.; Simon, M. Celeste (2020-08). "The tumor microenvironment". Current Biology (dalam bahasa Inggris). 30 (16): R921–R925. doi:10.1016/j.cub.2020.06.081. 
  8. ^ Arora, Leena; Pal, Durba (2021). "Remodeling of Stromal Cells and Immune Landscape in Microenvironment During Tumor Progression". Frontiers in Oncology. 11. doi:10.3389/fonc.2021.596798. ISSN 2234-943X. 
  9. ^ a b c Werb, Zena; Lu, Pengfei (2015-07). "The Role of Stroma in Tumor Development". The Cancer Journal (dalam bahasa Inggris). 21 (4): 250–253. doi:10.1097/PPO.0000000000000127. ISSN 1528-9117. PMC 4963227 . PMID 26222075. 
  10. ^ Zhao, Yan; Shen, Meili; Wu, Liangqiang; Yang, Haiqin; Yao, Yixuan; Yang, Qingbiao; Du, Jianshi; Liu, Linlin; Li, Yapeng (2023-09-04). "Stromal cells in the tumor microenvironment: accomplices of tumor progression?". Cell Death & Disease (dalam bahasa Inggris). 14 (9). doi:10.1038/s41419-023-06110-6. ISSN 2041-4889. 
  11. ^ a b Belhabib, Ismahane; Zaghdoudi, Sonia; Lac, Claire; Bousquet, Corinne; Jean, Christine (2021-07-11). "Extracellular Matrices and Cancer-Associated Fibroblasts: Targets for Cancer Diagnosis and Therapy?". Cancers (dalam bahasa Inggris). 13 (14): 3466. doi:10.3390/cancers13143466. ISSN 2072-6694. 
  12. ^ Chen, Gaoqi; Wu, Kaiwen; Li, Hao; Xia, Demeng; He, Tianlin (2022-09-23). "Role of hypoxia in the tumor microenvironment and targeted therapy". Frontiers in Oncology. 12. doi:10.3389/fonc.2022.961637. ISSN 2234-943X.