Bendung Ancol
Bendungan Ancol atau Bendungan Ancol Bligo yang terletak di kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebuah bendungan tertua di Indonesia yang dibangun pada tahun 1942 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada masa pendudukan Jepang dan dapat diselesaikan pada tahun 1951-an saat beliau bertahta menjadi raja Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Bendungan Ancol terletak di Dusun Pantog Wetan, Banjaroya, Kalibawang, Kulon progo. Daerah tersebut berbatasan dengan Kabupaten Magelang (Karangtalun, Kec. Ngluwar, Kabupaten Magelang). Selain itu Bendungan Ancol juga dekat dengan Taman Makam Pahlawan Nyi Ageng Serang dan kebun buah naga milik warga. [1] [2]
Bendungan Ancol | |
---|---|
Koordinat | 7°39′56″S 110°15′51″E / 7.6656569°S 110.2642588°E |
Kegunaan | Serbaguna |
Status | Beroperasi |
Pemilik | Pemprov DIY |
Sejarah
Bendungan Ancol dibangun untuk mengairi persawahan yang berada di antara kali/ sungai Progo dan sungai Opak di daerah Prambanan melalui selokan Mataram (yang disebut sebagai Kali malang pada saat itu). Selokan Mataram sepanjang 30,8 km ini dibangun pada masa pendudukan Jepang. Saat itu, Jepang menggalakkan romusha di Indonesia untuk mengeksploitasi sumber daya alam maupun untuk membangun sarana dan prasarana guna mendukung upaya perang Jepang melawan Sekutu di Pasifik. Sri Sultan meminta agar penduduk Jogja tidak ikut kerja paksa itu, namun difokuskan untuk membangun sebuah kanal irigasi yang kemudian dikenal dengan nama Kanal Yoshiro atau yang kini dikenal dengan nama selokan irigasi atau Selokan Mataram.