I Gede Ngurah Swajaya

Duta Besar dan Diplomat Indonesia
Revisi sejak 4 Mei 2024 19.20 oleh Edowidivirgian (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

I Gede Ngurah Swajaya (lahir 11 Maret 1962), adalah seorang diplomat Indonesia yang menjabat sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss sejak Juni 2023.[1] Sebelumnya ia menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Singapura dari 2015 hingga 2020[2] dan Utusan Tetap Indonesia untuk ASEAN dari 2010 hingga 2013.[3]

I Gede Ngurah Swajaya
Potret resmi, 2023
Duta Besar Indonesia untuk Swiss ke-20
Mulai menjabat
26 Juni 2023
PresidenJoko Widodo
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Duta Besar Indonesia untuk Singapura ke-20
Masa jabatan
23 Desember 2015 – 14 September 2020
PresidenJoko Widodo
Sebelum
Pendahulu
Andri Hadi
Pengganti
Suryopratomo
Sebelum
Utusan Tetap Indonesia untuk Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara ke-1
Masa jabatan
20 Januari 2010 – 2013
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Sebelum
Pendahulu
Tidak ada, jabatan baru
Pengganti
Rahmat Pramono
Sebelum
Duta Besar Indonesia untuk Kamboja ke-10
Masa jabatan
2009–2010
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Sebelum
Pendahulu
Nurrochman Oerip
Pengganti
Soehardjono Sastromihardjo
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir11 Maret 1962 (umur 62)
Indonesia Singaraja, Bali, Indonesia
Suami/istri
Ni Nyoman Mahaswi Astama
(m. 1987)
Anak2
AlmamaterUniversitas Udayana
Universitas Tufts [en]
ProfesiBirokrat
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Riwayat Hidup

sunting

Kehidupan awal

sunting

Ngurah lahir di Singaraja, Bali, Indonesia. Dia adalah anak tertua dari I Gede Kawijaya, S.H, yang juga menjabat sebagai PNS dengan jabatan terakhir sebagai kepala Badan Pertanahan Nasional untuk Pemerintah Provinsi Bali. Ngurah pada masa kecilnya dibesarkan di Surabaya dan Bali dengan tiga adik laki-lakinya.

Pendidikan

sunting

Ngurah mengikuti pendidikan pada salah satu universitas di Bali, Universitas Udayana dari 1981-1986 dengan mengambil jurusan hukum, dan kemudian mendapat gelar Master of Arts (MA), dari Fletcher School of Law and Diplomacy, Tufts University, Boston, MA, Amerika Serikat.

Karier

sunting

Ngurah bergabung dengan Kementerian Luar Negeri pada tahun 1986, dan mendapat tugas pertamanya sebagai Sekretaris Ketiga di Kedutaan besar republik Indonesia untuk Republik Federal Jerman, di Bonn darii tahun 1991-1995. Ia kemudian ditugaskan sebagain utusan retap RI untuk PBB, di Kota New York, Amerika Serikat dari tahun 1999-2003.

Di Kementerian Luar Negeri, Ngurah Swajaya menjabat sebagai Direktur Ekonomi Multilateral dan Lingkungan Kerjasama, dan Direktur Kerjasama Politik Keamanan ASEAN sampai tahun 2009.[4]

Ngurah Swajaya dilantik oleh Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai Duta Besar Luar Biasa Republik Iindonesia dan berkuasa penuh untuk Kerajaan Kamboja pada tanggal 30 januari 2009, dari tahun 2009-2010.[5] Ia menyerahkan surat kepercayaan dari Presiden Republik Indonesia kepada yang Mulia, Raja Kamboja, Raja Norodom Sihamoni pada April 22, 2009.[6] Ngurah kemudian ditugaskan untuk menjadi orang Indonesia pertama yang menjadi Wakil Tetap/ Duta besar Luar Biasa dan Diplomat Republik Indonesia untuk ASEAN. Ia menyerahkan surat kepercayaan dari Presiden Republik Indonesia kepada Sekretaris Jenderal ASEAN atas nama ASEAN pada tanggal 23 Maret 2010.[7]

Ngurah telah terlibat dalam banyak perundingan internasional/PBB dan ASEAN. Ia menjabat sebagai ketua atau fasilitator dalam banyak dari perundingan tersebut. Ia menulis artikel untuk koran lokal dan memberikan kuliah di beberapa perguruan tinggi di Indonesia.

ASEAN 2011

sunting

Republik Indonesia saat ini melayani sebagai ketua bergilir ASEAN 2011. Dalam konteks ini, Ngurah Swajaya ditunjuk untuk menjabat sebagai Ketua Komite Wakil Tetap untuk ASEAN.[8] Duta besar Ngurah juga menjabat sebagai Ketua ASEAN Connectivity Coordinating Committee, yang bertugas untuk mengkoordinasikan pelaksanaan Master Plan Konektivitas ASEAN. Sebagai Wakil Tetap Republik Indonesia untuk ASEAN, Duta besar Ngurah juga menjabat sebagai anggota Dewan Pembina yayasan ASEAN.[9]

Kehidupan Pribadi

sunting

Pada januari 1987, Ngurah Swajaya menikah dengan Ni Nyoman Mahaswi Astama dan dikaruniai dua orang anak.

Referensi

sunting
  1. ^ "Presiden Jokowi Lantik Sejumlah Duta Besar RI untuk Negara Sahabat". 2023-06-23. Diakses tanggal 2023-07-19. 
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-07. Diakses tanggal 2017-11-03. 
  3. ^ "http://kemlu.go.id/lists/news/dispform.aspx?". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-08-19. Diakses tanggal 2017-04-12.  Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan)
  4. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-09-29. Diakses tanggal 2017-04-12. 
  5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-06. Diakses tanggal 2017-04-12. 
  6. ^ http://www.norodomsihamoni.org/news.php?lan=E&year=2009&month=4&day=22&seq=1
  7. ^ http://www.asean.org/24427.htm
  8. ^ http://www.thejakartapost.com/news/2010/12/17/ri-takes-over-chairmanship-cpr.html
  9. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-19. Diakses tanggal 2017-04-12. 
Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Nurrochman Oerip
Duta Besar Indonesia untuk Kamboja
2009–2010
Diteruskan oleh:
Soehardjono Sastromihardjo
Jabatan baru Utusan Tetap Indonesia untuk Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara
2010–2013
Diteruskan oleh:
Rahmat Pramono
Didahului oleh:
Andri Hadi
Duta Besar Indonesia untuk Singapura
2015–2020
Diteruskan oleh:
Suryopratomo
Didahului oleh:
Muliaman Darmansyah Hadad
Duta Besar Indonesia untuk Swiss
2023–sekarang
Petahana