Seblak
Seblak (bahasa Sunda: ᮞᮨᮘᮣᮊ᮪, translit. seblak, pengucapan bahasa Sunda: [səblak]) adalah masakan khas Sunda yang berasal dari wilayah Parahyangan dengan cita rasa gurih dan pedas. Seblak umumnya terbuat dari kerupuk yang terdiri dari bawang putih dengan kencur.[1] Dalam Kamus Basa Sunda (2006) dijelaskan bahwa seblak, nyeblak: rasa haté dina waktu inget kana balai (ingat pada sesuatu yang kurang enak di hati sehingga hati seperti tersengat)[2]. Kata seblak sendiri juga merupakan singkatan dari segak dan nyegak. Kedua istilah tersebut berasal dari bahasa Sunda yang artinya lebih kurang “menyengat”. Segak dan nyegak dalam rasa seblak dicirikan dengan penggunaan kencur [3]
Seblak ᮞᮨᮘᮣᮊ᮪ | |
---|---|
Sajian | Hidangan utama atau kudapan |
Tempat asal | Indonesia |
Daerah | Parahyangan |
Dibuat oleh | Orang Sunda |
Suhu penyajian | Panas |
Bahan utama | Kurupuk baseuh dimasak dengan telur orak-arik/sempurna, sayuran seperti sawi dan kol, dan sumber protein lainnya (daging ayam, ceker ayam, makanan laut, atau sosis sapi, sosis ayam), dengan saus pedas termasuk bawang putih, bawang merah, kencur, kecap manis, dan sambal. |
Variasi | Seblak kering, berkuah atau kurupuk seblak |
Sunting kotak info • L • B | |
Asal usul dan kepopuleran
Seblak yang mulai populer sekitar tahun 2000-an di Bandung, diduga di Garut dan Cianjur Selatan sudah ada kuliner seperti seblak sebelum zaman kemerdekaan yang dikenal dengan nama kurupuk léor (karena teksturnya yang ngaléor/lemas). Konon, makanan ini lahir saat krisis pangan yang melanda selatan Parahyangan akibat dari penjajahan. Namun tidak ada catatan atau sumber yang jelas mengenai sejarah dari kuliner kurupuk léor.
Jauh sebelum populer, pada tahun 1930 di Sumpiuh, Banyumas, Jawa Tengah telah ada kuliner mirip Seblak yang bernama kerupuk godog (kerupuk udang yang direbus dengan diberi bumbu). Hanya saja, kerupuk godog memakai kerupuk udang dan tidak menggunakan kencur sebagai bumbunya, kerupuk godog juga punya sensasi kenyal seperti seblak, terlebih disajikan bersama bumbu kacang sebagai sambalnya. [4] Seblak yang populer di Bandung menggunakan kerupuk oren dengan bumbu cikur khas Sunda dan disajikan dengan kuah pedas
Seblak kini menjadi makanan jajanan jalanan yang digemari berbagai kalangan masyarakat. Seiring berkembangnya tren jajanan tradisional dan kaki lima, seblak tidak hanya disajikan dengan isian aslinya. Seblak berkembang menjadi makanan yang modern dan berhasil menarik perhatian. Makanan yang bertekstur kenyal ini memiliki rasa yang pedas dan menyegarkan, serta memiliki beberapa variasi, baik rasa maupun bahan tambahan juga kemasan penjualan.
Bahan-bahan
Bahan dasarnya adalah kerupuk, cara pengolahannya sangatlah mudah yaitu pertama kerupuk direbus bisa ditambahkan sayuran lalu diberi bumbu seperti kencur, bawang merah, bawang putih, garam, cabai rawit, dan penyedap rasa sesuai selera.
Jenis seblak
- Seblak kering adalah kerupuk pedas mirip dengan basreng (bakso goreng).
- Seblak basah: seblak kerupuk, seblak makaroni, seblak ceker ayam, seblak tulang ayam, seblak mie basah, seblak tulang, seblak bakso, seblak basreng, seblak batagor, seblak aci, seblak kwetiau, seblak siomay, seblak pangsit, seblak kikil, seblak telur, dll.
Galeri
-
Seblak jeletot
-
Pedagang seblak di Jakarta
Lihat pula
Referensi
- ^ Armadani, Karina (19 December 2014). "Menikmati Pedasnya Seblak Khas Bandung". CNN Indonesia.
- ^ Satjadibrata, R. (1954). Kamus Basa Sunda. Djakarta: Perpustakaan Perguruan Kementerian P. P Dan K.
- ^ Intani T., Ria (2014). "KIAT PENJUAL MAKANAN TRADISIONAL DALAM MENEMBUS PASAR". Patanjala. 6 (2): '315–328'.
- ^ cnnindonesia.com. "Mengulik asal usul seblak yang dianggap picu usus buntu". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2023-05-19.