Irene Fernandez
Irene Fernandez adalah seorang aktivis hak asasi manusia dan politikus Malaysia. Ia merupakan pendiri lembaga swadaya masyarakat (LSM) Tenaganita, yang memperjuangkan hak-hak pekerja migran dan pengungsi di Malaysia.[1] Ia pernah menjadi anggota Dewan Rakyat Malaysia dari Partai Keadilan Nasional (KeADILan) hasil pemilihan umum Malaysia 1999.[2]
Irene meninggal dunia pada 31 Maret 2014 akibat gagal jantung.[3][4]
Kehidupan awal
suntingIrene lahir di bagian utara Kedah, Malaysia pada 1946. Orang tua Irene berasal dari Kerala, India. Ayah Irene bekerja di perkebunan karet setempat. Latar belakang ini membuatnya amat dekat dengan kehidupan pekerja migran di negaranya.[5]
Irene bekerja sebagai guru sekolah menengah. Ia menikah dengan Joseph Paul Fernandez. Pasangan ini dikaruniai seorang anak laki-laki dan dua orang anak perempuan.[6]
Aktivisme
suntingPada 1995, Irene Fernandez mempublikasikan sebuah laporan tentang kehidupan para pekerja migran berjudul "Kekejaman, Penganiayaan, dan Perlakuan Tidak Manusiawi Pekerja Migran Ilegal di Kamp-Kamp Tahanan".[7] Laporan tersebut berdasarkan sebagian informasi yang ia dapatkan dari Steven Gan dan tim wartawan The Sun, yang menguak bukti bahwa 59 narapidana, terutama orang-orang Bangladesh, meninggal di kamp penahanan imigrasi Semenyih akibat penyakit tifoid dan beri-beri yang sebenarnya dapat dicegah.[8][9] Ketika Gan bersama rekan-rekannya dicekal oleh editor Sun untuk mencetak laporan di koran, mereka menyerahkannya ke Irene.[10]
Irene ditahan pada Maret 1996 dengan dakwaan menyebarkan berita bohong dan melanggar Undang-Undang Percetakan dan Penerbitan.[10] Setelah tujuh tahun menjalani persidangan, ia divonis bersalah 2003 dan dijatuhi hukuman penjara satu tahun. Ia tidak ditahan dengan jaminan sembari menunggu proses banding atas putusannya, Pengadilan banding Irene di Pengadilan Tinggi dilanjutkan pada 28 Oktober 2008. Pada 24 November 2008, Hakim Mohamed Apandi Ali membatalkan putusan sebelumnya dan membebaskan Irene. Proses pengadilan Irene menjadi salah satu yang terpanjang dalam sejarah hukum Malaysia.[11][12][13]
Pada 2005, Irene dianugerahi penghargaan Right Livelihood Award atas "pekerjaannya yang luar biasa dan berani untuk menghentikan kekerasan terhadap perempuan dan pelanggaran terhadap pekerja migran dan pekerja miskin".[11]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ "Our Founder:Irene Fernandez". TENAGANITA. Diakses tanggal 11 Juli 2020.
- ^ The Rocket - DAP Newsletter
- ^ "Activist Irene Fernandez dies". The Star Online. Diakses tanggal 11 Juli 2020.
- ^ Rashvinjeet S. Bedi; L. Suganya (31 Maret 2014). "Malaysians pay tribute to Irene Fernandez". The Star. Diakses tanggal 11 Juli 2020.
- ^ ”Champion of the oppressed”. New York Times. Diakses tanggal 11 Juli 2020.
- ^ ”A Fearless Fighter”. Malaysian Digest. Diarsipkan 2014-04-07 di Wayback Machine..
- ^ "Activist Irene Fernandez acquitted". TheStar Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 Desember 2008. Diakses tanggal 11 Juli 2020.
- ^ "ICIJ Journalists: Steven Gan". International Consortium of Investigative Journalists. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 April 2010. Diakses tanggal 11 Juli 2020.
- ^ Steven Gan (Summer 2002). "Virtual Democracy in Malaysia". Nieman Reports. Diakses tanggal 11 Juli 2020.
- ^ a b "IPF Awards 2000 - Announcement". Committee to Protect Journalists. 2000. Diakses tanggal 11 Juli 2020.
- ^ a b "Irene Fernandez". The Right Livelihood Award (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 11 Juli 2020.
- ^ "Irene Fernandez Freed". Sin Chew. Diakses tanggal 11 Juli 2020.
- ^ "Ms. Irene Fernandez finally acquitted!". International Federation for Human Rights. 25 November 2008. Diakses tanggal 11 Juli 2020.