Museum Kota Samarinda

Museum di Kalimantan Timur
Revisi sejak 30 Mei 2024 02.55 oleh Wadaihangit (bicara | kontrib) (→‎Sejarah: Menambahkan referensi #1Lib1Ref #1Lib1RefID)

Museum Kota Samarinda adalah museum yang berlokasi di Jalan Bhayangkara, kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Museum ini merupakan museum pertama di Kota Samarinda dan resmi dibuka pada 4 Maret 2020.[1] Peresmian Museum kota Samarinda dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Timur, Dr H Awang Faroek Ishak sekaligus meresmikan Taman Samarendah dan Samarinda Tourism Information Center pada 8 Februari 2018.[2]

Sejarah

Museum Kota Samarinda dibangun pada Tahun 2019 dan diresmikan pada 2020. Namun, akibat pandemi covid-19, museum ini pun tutup sementara. Museum ini kembali dibuka untuk umum pada 5 Oktober 2021.[3]

Bangunan

Museum Samarinda memiliki konsep arsitektur bangunan kotak memanjang sederhana yang terinspirasi dari Rumah Lamin khas Kalimantan dengan desain modern[1] dan sentuhan pola curtain wall (frame kaca) Sarung Sedjati Samarinda. Atap pelana sendiri dibangun dengan cara dipotong diagonal sebagai inspirasi dari sebuah perisai atau tameng Suku Dayak yang berfungsi sebagai pelindung.[3]

Koleksi

Museum Samarinda memperkenalkan sejarah singkat Kota Samarinda melalui 200 lebih koleksi foto berupa dokumentasi foto Walikota Samarinda dari masa ke masa, koleksi foto Kota Samarinda tempo dulu, dokumentasi perkembangan Masjid Shiratal Mustaqiem, Masjid Raya Darussalam Samarinda, Kantor Penerbitan Nasional hingga sejarah SMA Negeri 1 Samarinda. Selain itu juga terdapat berbagai keramik yang berumur 50 tahun, berbagai replika artefak, alat pembuat kain sarung Samarinda, kerajinan tangan suku Dayak seperti kopiah, alat musik khas Kaltim dan sebagainya.[1]

Koleksi museum yang diunggulkan ialah busana sarung Samarinda motif belang Hatta, seperangkan alat penginangan, dan bening dayak yang merupakan alat tradisional untuk menggendong bayi bagi suku Dayak Kenyah dan Dayak Bahau.[3]

Koleksi lainnya adalah koleksi senjata perang seperti Mandau Dayak Kenyah, Sapeq Karaang yang merupakan alat musik tradisional suku Dayak Bahau dan replika prasasti yupa Muara Kaman.[4]

Akses dan lokasi

Museum Samarinda dapat dikunjungi gratis dari hari Selasa - Minggu dari pukul 08.30-12.00 WITA dan akan tutup setiap hari Senin.[3]

Referensi

  1. ^ a b c Woro, Ratna (2023-10-14). "Mengenal Sejarah dan Budaya Kota Tepian di Museum Samarinda". Kaltim Faktual. Diakses tanggal 2024-05-30. 
  2. ^ Humas Prov. Kaltim (2018-02-08). "Gubernur Resmikan Museum Samarinda, Harus Dilengkapi Sejarah Samarinda dan Kaltim". Kaltimprov.go.id. Diakses tanggal 2024-05-30. 
  3. ^ a b c d Disya (2021-10-07). "Museum Kota Samarinda, Destinasi yang 'Terlupakan'". Samarinda Smart City. Diakses tanggal 2024-05-30. 
  4. ^ Zainuddin, Maruly (2023-10-20). "Mengunjungi Museum Kota Samarinda di Akhir Pekan, Pengunjung Bisa Wisata Edukasi Sambil Bernostalgia". Koran Kaltim. Diakses tanggal 2024-05-30.