Alanda Kariza

penulis dan aktivis asal Indonesia
Revisi sejak 24 Juni 2024 07.37 oleh Magioladitis (bicara | kontrib) (Pranala luar: Persondata now moved to wikidata, removed: {{Persondata <!-- Metadata: see Wikipedia:Persondata. --> |NAME = Kariza, Alanda |ALTERNATIVE NAMES = |SHORT DESCRIPTION = |DATE OF BIRTH = February 23, 1991 |PLACE OF)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Alanda Kariza (lahir 23 Februari 1991) adalah penulis dan aktivis asal Indonesia. Alanda mendirikan organisasi nirlaba, The Cure For Tommorow ketika ia berusia 15 tahun dan menjadi finalis termuda dalam CosmoGIRL! of the Year 2006 pada tahun yang sama. Alanda menjadi perwakilan Indonesia untuk Global Changemakers dan menginisiasi Indonesian Youth Conference sebagai wadah bagi pemuda Indonesia untuk menyampaikan aspirasinya.[1]

Alanda Kariza
Lahir23 Februari 1991 (umur 33)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
PendidikanBINUS International University, Jakarta
Tahun aktif2005 - saat ini
OrganisasiThe Cure For Tomorrow
Dikenal atasInisiator Indonesian Youth Conference
PenghargaanCosmoGIRL! of the Year Finalist (2006)
ASHOKA Young Changemakers Awards (2010)
X: alandakariza Instagram: alandakariza Modifica els identificadors a Wikidata

Keluarga dan pendidikan

sunting

Alanda kini tinggal di Jakarta bersama orang tua dan dua adiknya. Kakeknya adalah Prof. Moenadjat Wiratmadja, orang yang menjadi pionir operasi plastik di Indonesia. Ia bersekolah di SD Pembangunan Jaya dan mendapatkan beasiswa Pendidikan Jaya Foundation selama dua tahun berturut-turut. Alanda melanjutkan pendidikannya di SMP Al-Azhar 3. Pada tahun 2009, ia lulus dari SMA Negeri 82 Jakarta dari jurusan Ilmu Pengetahuan Alam. Alanda kemudian lulus masuk S1 Kriminologi pada FISIP Universitas Indonesia, tetapi ia lebih memilih mengambil pendidikan di BINUS International University, Jakarta, dengan jurusan Bisnis Internasional, dan merupakan orang pertama yang mendapatkan beasiswa penuh selama tiga tahun.

Karya tulis

sunting

Alanda mulai menulis sejak sekolah dasar, di mana ia dipilih menjadi salah satu jurnalis majalah sekolah. Pada masa remajanya, ia mulai menulis fiksi dan puisi. Ia meluncurkan novel pertamanya Mint Chocolate Chips ketika berusia 14 tahun.[2] Setelah novel debutnya tersebut, Alanda melanjutkan karier menulisnya sebagai penulis lepas di berbagai majalah remaja, termasuk Hai, Gogirl, kaWanku, dan Provoke!.[3] Pada tahun 2010, ia menulis antalogi cerita pendek, Vice Versa dan berpartisipasi dalam penulisan Pertama Kalinya!, sebuah proyek yang diinisiasi oleh Sitta Karina yang sebagian royaltinya didonasikan untuk menyekolahkan kembali anak putus sekolah.[4]

Ia meluncurkan buku terbarunya, Dream Catcher pada 10 April 2012.

Aktivisme

sunting

Alanda tertarik menjadi aktivis sejak berada di SMP pada tahun 2006. Ketika itu ia melamar di berbagai lembaga nirlaba internasional namun ditolak karena masih berada di bawah umur. Alanda kemudian mendirikan sendiri komunitas sosial dengan teman-temannya, yang diberi nama The Cure For Tomorrow. Kegiatan The Cure For Tomorrow antara lain mengumpulkan donasi untuk bencana, membuat workshop tentang daur ulang, mengampanyekan pemanasan global, dan lain-lain.

Pada tahun 2009, Alanda dipilih untuk merepresentasikan Indonesia dalam Global Changemakers Guildford Forum 2009.[5] Ia juga mewakili Indonesia dalam Global Changemakers at the G-20 London Summit.[6]

Referensi

sunting
  1. ^ Sofyani, F. "Outspoken youth demand to be heard", The Jakarta Post, July 11, 2010, accessed October 31, 2010.
  2. ^ Petersen, Z. "My Jakarta: Alanda Kariza, Youth Activist", The Jakarta Globe, September 3, 2010, accessed November 23, 2010.
  3. ^ "Alanda Kariza's Personal Website" Diarsipkan 2012-09-27 di Wayback Machine., accessed November 23, 2010
  4. ^ "Pertama Kalinya! Website"
  5. ^ Gibbons, Z. "Alanda Kariza Wakili Indonesia di GCGF", "ANTARA", January 20, 2009, accessed October 10, 2010.
  6. ^ "A young Indonesian Global Changemaker goes to the London Summit", "British Embassy Jakarta", accessed November 9, 2010

Pranala luar

sunting