Kerajaan Buleleng

kerajaan di Asia Tenggara
Revisi sejak 27 Juni 2024 22.55 oleh Jalak Bali (tlg jangn blok sy) (bicara | kontrib) (Maaf nyiskt petanya terpaksa saya tumpuk)

Kerajaan Buleleng (bahasa Bali: ᬩᬸᬮᬾᬮᬾᬂ, translit. Krajaan Buléléng) adalah sebuah kerajaan di Bali bagian utara yang didirikan sekitar pertengahan abad ke-17 dan jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1849. Kerajaan ini dibangun oleh I Gusti Anglurah Panji Sakti dari Wangsa Dalem Sagening dengan cara menyatukan seluruh wilayah-wilayah di Bali bagian utara yang sebelumnya dikenal dengan nama Den Bukit. Setelah masa kemerdekaan Republik Indonesia, Kerajaan Buleleng berstatus sebagai Daerah Tingkat II Buleleng.

Kerajaan Buleleng

Aksara Bali:ᬩᬸᬮᬾᬮᬾᬂ
Alfabet Bali:Krajaan Buléléng
Nama lain:Den Bukit
1660–1848
{{{coat_alt}}}
Lambang
StatusKerajaan
Ibu kotaSingaraja
Bahasa yang umum digunakanBali (resmi)
Kawi dan Sansekerta (keagamaan)
Agama
Hindu (resmi)
PemerintahanMonarki
Gusti Ngurah, Anak Agung 
• 1660–1699
Gusti Anglurah Panji Sakti (pertama)
• 1825–1848
Gusti Ngurah Madé Karangasem (terakhir)
Sejarah 
• Didirikan
1660
1848
Didahului oleh
Digantikan oleh
krjKerajaan
Gelgel
Hindia Belanda
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Sejarah

I Gusti Anglurah Panji Sakti

I Gusti Anglurah Panji Sakti, yang sewaktu kecil bernama I Gusti Gede Pasekan adalah seorang putra dari I Gusti Ngurah Jelantik dengan seorang selir bernama Si Luh Pasek Gobleg yang berasal dari desa Panji di wilayah Den Bukit. I Gusti Panji memiliki kekuatan supra natural dari lahir. I Gusti Ngurah Jelantik merasa khawatir kalau I Gusti Ngurah Panji kelak akan menyisihkan putra mahkota. Dengan cara halus I Gusti Ngurah Panji yang masih berusia 12 tahun disingkirkan ke Den Bukit, ke desa asal ibunya, desa Panji.

I Gusti Ngurah Panji menguasai wilayah Den Bukit. Setelah I Gusti Ngurah Panji Sakti wafat pada tahun 1704, Kerajaan Buleleng mulai goyah karena perebutan kekuasaan.

Dikuasai Mengwi dan Karangasem

Pada tahun 1732, Buleleng dikuasai oleh Kerajaan Mengwi, namun mereka kembali merdeka pada tahun 1752. Selanjutnya Kerajaan Buleleng jatuh ke dalam kekuasaan raja Karangasem pada tahun 1780. Raja Karangasem, I Gusti Gede Karang membangun istana dengan nama "Puri Singaraja". Raja berikutnya yang memerintah adalah putranya yang bernama I Gusti Pahang Canang yang berkuasa hingga tahun 1821. Kekuasaan Karangasem kemudian melemah, terjadi beberapa kali pergantian raja. Pada tahun 1825, I Gusti Made Karangasem memerintah dengan patihnya, I Gusti Ketut Jelantik sampai kemudian ditaklukkan oleh Belanda pada tahun 1849.

Perlawanan terhadap penjajah belanda

Pada tahun 1846, Buleleng diserang oleh pasukan Belanda, akan tetapi hal itu.mendapat perlawanan sengit dari pihak Buleleng yang dipimpin oleh panglima perang (patih) I Gusti Ketut Jelantik. Pada tahun 1848, Buleleng kembali mendapat serangan dari pasukan angkatan laut Belanda di Benteng Jagaraga. Pada serangan ketiga, tepatnya pada tahun 1849, Belanda akhirnya dapat menghancurkan Benteng Jagaraga sehingga Buleleng dapat dikalahkan oleh Belanda. Sejak saat itu, Buleleng dikuasai oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda.

Daftar penguasa

 
Gusti Ngurah Karangasem, raja Buleleng ke-12, dan 400 pengikutnya memilih tewas daripada menyerah saat perang di Benteng Jagaraga (1849).
 
Gusti Ngurah Ketut Jelantik, raja Buleleng ke-14, dalam pakaian berburunya.

Berikut ini daftar raja-raja yang berkuasa di Kerajaan Buleleng:

Wangsa Panji Sakti (1660–?)

Nama
Jangka hidup
Awal memerintah
Akhir memerintah
Keterangan
Keluarga
Gambar
Gusti Anglurah Panji Sakti
1660 1697/99
Gusti Panji Gede Danudarastra
1697/99 1732 Anak dari Gusti Anglurah Panji Sakti
Gusti Alit Panji
1732 1757/65 Anak dari Gusti Panji Gede Danudarastra
Gusti Ngurah Panji
1757/65 1757/65 Anak dari Gusti Alit Panji
Gusti Ngurah Jelantik
1757/65 1780 Anak dari Gusti Ngurah Panji
Gusti Made Singaraja
1793 ? Keponakan dari Gusti Made Jelantik

Wangsa Karangasem (?–1849)

Nama
Jangka hidup
Awal memerintah
Akhir memerintah
Keterangan
Keluarga
Gambar
Anak Agung Rai
? 1806 Anak dari Gusti Gede Ngurah Karangasem
Gusti Gede Karang
1806 1818 Saudara dari Anak Agung Rai
Gusti Gede Ngurah Pahang
1818 1822 Anak dari Gusti Gede Karang
Gusti Made Oka Sori
1822 1825 Anak dari Gusti Gede Karang
Gusti Ngurah Made Karangasem
1825 1849 Keponakan dari Gusti Gede Karang

Wangsa Panji Sakti (1849–sekarang)

Nama
Jangka hidup
Awal memerintah
Akhir memerintah
Keterangan
Keluarga
Gambar
Gusti Made Rahi
1849 1853 Keturunan dari Gusti Ngurah Panji
Gusti Ketut Jelantik
1854 1872 Keturunan dari Gusti Ngurah Jelantik
Anak Agung Putu Jelantik
1929 1944 Keturunan dari Gusti Ngurah Jelantik
Anak Agung Nyoman Panji Tisna
1944 1947 Anak dari Anak Agung Putu Jelantik; Periode Pertama
Anak Agung Ngurah Ketut Jelantik
1947 1950 Anak dari Anak Agung Putu Jelantik

Galeri

Lihat juga

Referensi

Pranala luar