Layar sentuh

teknologi
Revisi sejak 15 Oktober 2009 13.48 oleh Muhammad daud (bicara | kontrib) (mengintegrasikan artikel lama dengan tambahan artikel)

Layar sentuh atau dalam bahasa Inggris touch screen, touch panel atau touch screen panel adalah sebuah perangkat input komputer yang bekerja dengan adanya sentuhan tampilan layar menggunakan jari atau pena digital. Antarmuka layar sentuh, di mana pengguna mengoperasikan sistem komputer dengan menyentuh gambar atau tulisan di layar itu sendiri, merupakan cara yang paling mudah untuk mengoperasikan komputer dan kini semakin banyak digunakan dalam berbagai aplikasi.

Contoh sebuah tampilan layar sentuh

Layar sentuh banyak digunakan dalam industri manufaktur yang membutuhkan tingkat akurasi, sensivitas terhadap sentuhan, dan durabilitas yang sangat tinggi. Namun perangkat layar sentuh semakin lama semakin dapat ditemukan dalam perangkat-perangkat teknologi konsumen yang diproduksi secara massal, seperti pada komputer jinjing, pemutar musik seperti iPod Touch, dan telepon genggam seperti iPhone atau Blackberry Storm. Hal ini dimungkinkan karena perangkat layar sentuh dapat dibuat dalam berbagai ukuran tampilan.

Layar sentuh sering dipakai pada kios informasi di tempat-tempat umum, misalnya di bandara dan rumah sakit serta pada perangkat pelatihan berbasis komputer. Sistem layar sentuh tersedia dalam bentuk monitor yang sudah memiliki kemampuan layar sensitif sentuhan dan ada juga kit touchscreen yang lebih ekonomis yang dapat dipasang pada monitor yang sudah ada.

Komponen-komponen

Sebuah sistem layar sentuh terdiri atas tiga komponen dasar:

Penggunaan

 
Mesin tiket kereta bawah tanah yang menggunakan sistem layar sentuh di Taipei, Taiwan

Sistem informasi publik

Termasuk dalam sistem informasi publik antara lain kios-kios informasi, counter check-in pesawat terbang di bandara udara, tampilan petunjuk arah di tempat wisata, dan tampilan-tampilan elektronik lainnya yang digunakan oleh banyak orang yang memiliki pengalaman menggunakan komputer yang sangat terbatas atau malah tidak sama sekali.

Sistem layar sentuh lebih mudah digunakan daripada perangkat-perangkat input lainnya, terutama bagi pengguna pemula, sehingga informasi yang ditampilkan di dalamnya dapat diakses oleh sebanyak mungkin pengguna.

Sistem restoran atau ritel

Restoran dan lingkungan-lingkungan berbasis jasa lainnya dituntut untuk memiliki pola kerja dan target waktu pencapaian yang sangatlah cepat. Sistem layar sentuh sangat sesuai untuk lingkungan-lingkungan ini karena sangat mudah untuk dijalankan dan tidak perlu melewati langkah-langkah yang berkepanjangan.

Pelatihan untuk pegawai baru dapat dikurangi dan pekerjaan pegawai yang telah ada dapat dilaksanakan dengan waktu yang lebih cepat, sehingga meningkatkan efisiensi keseluruhan lingkungan tersebut.

Toko swalayan

Sebuah terminal layar sentuh dapat digunakan untuk memperbaiki layanan terhadap pelanggan di toko-toko yang sangat sibuk, restoran cepat saji, pusat transportasi, dan sebagainya. Misalnya, seorang pelanggan di sebuah toko cukup memasukkan data apa saja yang dibelinya tanpa perlu melewati antrian pelanggan lain.

Pelatihan berbasis komputer

Karena sistem layar sentuh lebih mudah digunakan daripada perangkat-perangkat input lainnya, waktu dan biaya yang digunakan untuk melaksanakan pelatihan dapat dikurangi. Sifat layar sentuh yang interaktif dan menyenangkan juga dapat membangun suasana pelatihan yang kondusif, baik bagi peserta maupun pelatih yang terkait.

Keuntungan dan kerugian penggunaan

Pfauth dan Priest (1981) menyebutkan keuntungan dan kerugian dari digunakannya perangkat layar sentuh, yang antara lain sebagai berikut:

Keuntungan

  • Terdapat kontrol dan interaksi langsung antara indera penglihatan dan indera peraba (input dan output yang dihasilkan terdapat pada satu lokasi yang sama)
  • Adanya kemampuan untuk memasukkan dan mengawasi data secara cepat
  • Karena penggunaannya mudah, tidak diperlukan terlalu banyak pelatihan pengguna dalam mengoperasikan sistem layar sentuh
  • Hanya pilihan yang valid dan mungkin untuk diterima yang dapat ditampilkan
  • Mudah diterima oleh penggunanya
  • Tidak dibutuhkannya daya ingat penggunanya

Kerugian

  • Besarnya biaya pengembangan sistem layar sentuh sebagai teknologi yang belum lama digunakan dalam barang-barang yang diproduksi secara massal
  • Membutuhkan tambahan waktu dalam proses pemrogramannya
  • Kurang fleksibel untuk beberapa jenis input tertentu
  • Kesalahan pada gambar yang ditampilkan akan menimbulkan kesalahan pengoperasian
  • Kelelahan yang dirasakan akibat mendekati layar secara berulang kali
  • Jari tangan seringkali menutupi tampilan visual layar
  • Diperlukannya metode-metode baru dalam pemrograman perangkat halus

Referensi

  • Anderson, John A. (1994). Foundations of Computer Technology. London: Chapman and Hall.
  • Barfield, Woodrow, & Dingus, Thomas A. (1998). Human factors in intelligent transportation systems. Mahwah, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.
  • Baumann, Konrad , & Thomas, Bruce. (2001). User interface design for electronic appliances. London: Taylor & Francis.
  • Dhir, Amit. (2004). The Digital Consumer Technology Handbook: A Comprehensive Guide to Devices, Standards, Future Directions, and Programmable Logic Solutions. Oxford: Elsevier Science.
  • Lipták, Béla G. (2006). Instrument Engineers' Handbook: Process control and optimization. Boca Raton: CRC Press.

Lihat pula

Pranala luar