BisKita Trans Pakuan

layanan bus raya terpadu di Indonesia

BisKita Trans Pakuan adalah layanan angkutan umum berbasis bus raya terpadu di Kota Bogor dan Bogor, Jawa Barat, yang menerapkan mekanisme subsidi BTS (Buy The Service) oleh BPTJ Kementerian Perhubungan dan diselenggarakan oleh operator PT Kodjari Tata Angkutan berdasarkan standar pelayanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.[1] Bus ini mirip dengan Transjakarta, yang hanya berhenti di halte tertentu saja. Namun hal yang membedakan, bus ini tak menggunakan jalur khusus.[2]

BisKita Trans Pakuan
Bus BisKita Trans Pakuan di Halte Tugu Narkoba 2, Kota Bogor, pada bulan November 2021
Didirikan2 Desember 2021; 2 tahun lalu (2021-12-02)
Wilayah layanan
Jenis layananbus raya terpadu
Rute5 koridor
Jumlah perhentian±120 halte/bus stop
Jenis bahan bakarBahan bakar minyak diesel
OperatorPT Kodjari Tata Angkutan

Sejarah

 
Kegiatan Soft Launching Layanan BisKita Trans Pakuan di Kota Bogor

Layanan BISKITA Trans Pakuan yang mulai resmi beroperasi pada tanggal 2 November 2021 yang ditandai dengan diadakannya soft launching uji coba layanan BisKita Trans Pakuan yang berlangsung di Kantor Wali Kota Bogor. Layanan Angkutan umum ini merupakan salah satu program dengan mekanisme mekanisme subsidi BTS (Buy The Service) oleh pemerintah pusat dalam hal ini adalah Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek. Berbeda dengan mekanisme subsidi konvensional, subsidi pada mekanisme BTS bersifat membeli keseluruhan pelayanan yang dilakukan oleh operator yang menyelenggarakan layanan berdasar standar pelayanan yang telah ditetapkan Pemerintah. Layanan BisKita Trans Pakuan atau “Bus Inovatif Solusi Transportasi Perkotaan Terintegrasi dan Anda" beroperasi pada empat koridor pelayanan di Kota Bogor, dan direncanakan kedepannya operasional BISKITA Trans Pakuan akan tersedia pada koridor-koridor lain.[3]

Dengan berakhirnya subsidi dari Kementerian Perhubungan, pengelolaan BisKita Trans Pakuan direncanakan akan diserahterimakan ke Pemerintah Kota Bogor pada 2025.[4] 2 koridor yang belum dijalankan, yaitu Koridor 3 dan 4, tidak lagi mendapatkan pendanaan dari mekanisme Buy The Service Kemenhub.[5]

Koridor dan rute

Koridor Asal Tujuan Jalan yang dilalui
1 Terminal Bubulak Botani Square Terminal Bubulak → Jl. K.H. Raden Abdullah bin Nuh → Jl. K.H. Soleh Iskandar → Jl. Padjajaran → Jl. Otto Iskandardinata (arah utara) → Jl. Ir. H. Juanda (arah utara) → Jl. Jalak Harupat (arah utara) → Jl. Salak (arah utara) → Botani Square
2 Terminal Bubulak Pasar Ciawi Terminal Bubulak → Jl. K.H. Raden Abdullah bin Nuh → Jl. Letnan Jenderal Ibrahim Adjie → Jl. Perintis Kemerdekaan (arah selatan) → Jl. Merdeka (arah selatan) → Jl. Kapten Muslihat → Jl. Ir. H. Juanda → Jl. Jalak Harupat (arah selatan) → Jl. Otto Iskandardinata (arah utara) → Jl. Padjajaran → Rute Nasional 8 → Pasar Ciawi
3 Terminal Bubulak Sukasari
Jalan Siliwangi dan Sukasari I
Terminal Bubulak → Jl. K.H. Raden Abdullah bin Nuh → Jl. Letnan Jenderal Ibrahim Adjie → Jl. Perintis Kemerdekaan (arah selatan) → Jl. Merdeka (arah selatan) → Jl. Kapten Muslihat → Jl. Ir. H. Juanda → Jl. Jalak Harupat (arah selatan) → Jl. Otto Iskandardinata (arah selatan) → Jl. Padjajaran (arah selatan) → Jl. Dreded Pahlawan (arah utara) → Jl. Suryakancana (arah selatan) → Jl. Siliwangi (arah selatan) → Sukasari
5 Taman Villa Bogor Indah Stasiun Bogor Taman Villa Bogor Indah → Jl. Mandala → Rute Nasional 1 → Jl. Padjajaran → Jl. K.H. Soleh Iskandar (arah utara) → Jl. Ahmad Yani (arah selatan) → Jl. Pemuda (arah selatan) → Jl. Jenderal Sudirman → Jl. Kapten Muslihat → Jl. Ir. H. Juanda → Jl. Jalak Harupat (arah selatan) → Jl. Otto Iskandardinata (arah selatan) → Jl. Perintis Kemerdekaan (arah selatan) → Jl. Merdeka (arah selatan) → Stasiun Bogor
6 Katulampa
Jalan Rambutan dan Jalan Parung Banteng
Taman Air Mancur Katulampa → Jl. Parung Banteng → Jl. Kol. Ahmad Syam → Jl. Ahmad Adnawijaya → Jl. Pemuda (arah barat) → Jl. Ahmad Yani (arah timur) → Taman Air Mancur

Armada

BisKita Trans Pakuan mengoperasikan 49 unit bus ukuran sedang berbodi Nucleus 5 yang diproduksi oleh karoseri Laksana. Masing-masing bus dapat mengangkut hingga 35 penumpang, terdiri dari 20 penumpang duduk dan 15 penumpang berdiri. Bus juga sudah dilengkapi pendingin ruangan, kamera pengawas, alat pemadam api ringan, dan pintu darurat.[6] Unit Bus BisKita Trans Pakuan dilengkapi dengan peralatan Internet of Things (IoT) seperti passanger counting, GPS Tracking, dan Camera Surveillance. Hal ini akan memudahkan masyarakat dalam mengetahui headway atau jarak kedatangan maupun keberangkatan antar unit bus.[7]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Mantap, Penumpang Biskita Trans Pakuan Terus Meningkat, Tembus 77% dari Kapasitas". Berita Trans. 2022-06-03. Diakses tanggal 2022-09-07. 
  2. ^ Adri, Aguido (2021-11-01). "Kota Bogor Mulai Program Pengurangan Jumlah Angkot". Kompas.id. Diakses tanggal 2021-11-28. 
  3. ^ "BISKITA TRANS PAKUAN Resmi Beroperasi di Kota Bogor". BPTJ. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-07. Diakses tanggal 2022-09-07. 
  4. ^ Media, Kompas Cyber (2024-07-05). "Biaya Operasional Biskita Trans Pakuan Bogor Capai Rp 58 Miliar Setahun". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-07-05. 
  5. ^ Supriadi, Dede (1 Mei 2024). "Usulan Penambahan koridor 3 dan 4 BisKita Trans Pakuan Ditolak, BPTJ Minta Pemkot Bogor Mandiri". Radar Bogor. Diakses tanggal 5 Juli 2024. 
  6. ^ Mobilkomersial.com. "Kunjungi Karoseri Laksana, Walikota Bogor Pamer Bus Trans Pakuan Baru". mobilkomersial.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-12. Diakses tanggal 2022-06-15. 
  7. ^ "Yuk Berkenalan dengan Biskita Inisiasi BPTJ". Berita Trans. 2021-10-31. Diakses tanggal 2022-09-07.