Virus Telepon Seluler

Revisi sejak 16 Oktober 2009 14.50 oleh Dhistira Dian Susena Pasaribu (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Virus telepon seluler''' dapat mengakibatkan rusaknya sistem pada telepon selular sehingga terkadang sebuah pesan singkat (SMS) tidak muncul teksnya, performa [[te...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Virus telepon seluler dapat mengakibatkan rusaknya sistem pada telepon selular sehingga terkadang sebuah pesan singkat (SMS) tidak muncul teksnya, performa telepon seluler menjadi turun, beberapa aplikasi dalam telepon seluler hilang secara misterius dan masih banyak lagi kerugian yang terjadi pada telepon seluler jika sudah terjangkit virus.

Jenis Virus Ponsel

Ada beberapa jenis virus dan variannya yang telah menjangkit bermacam-macam tipe ponsel. Efek yang ditimbulkan oleh virus bervariasi bergantung pada jenis virus yang menjangkitinya.

  • Commwarior: adalah nama virus yang telah ditemukan peneliti antivirus yang bisa menyusup ke dalam phonebook suatu handphone. Secara otomatis virus itu akan mengirimkan salinan (copy) dirinya kehandphone lain. Virus ini bukanlah jenis yang membawa muatan berbahaya atau merusak. Namun ia mampu menyebar secara diam-diam dan cenderung mengecoh seseorang, karena seolah-olah berasal dari nomor yang kita kenal. Selain itu, virus ini bisa menyebar dalam jangkauan luas. Commwarrior menyembunyikan diri dalam bentuk file dan mengirimkan diri melalui multimedia messaging service (MMS) alias pesan multimedia yang biasa dirangkai dengan foto, nada dering, atau klip video di antara handphone canggih (smartphones).
  • Skull dan Mosquito : virus ini tidak bisa menyebar antar handphone. Virus itu hanya bisa menular bila pengguna mengunduh (download) suatu program lewat situs internet.
  • Cabir : virus ini menyebar melalui peranti Bluetooth, artinya ia hanya aktif pada jarak sekira 10 meter, sesuai jangkauan peranti nirkabel tersebut. Virus ini juga dapat menyerang pesawat komunikasi berbasis Symbian.
  • rontokbro : virus ini dapat menyebabkan masalah pada peralatan elektronik seperti kamera digital karena memory utama MMC yang seharusnya digunakan oleh program kamera tersebut ditempati oleh Rontokbro sehingga secara tidak langsung menyebabkan masalah pada peralatan elektronik tersebut.

Beberapa virus ponsel yang menyerang pesawat komunikasi berbasis Symbian adalah Lasco, Skulls, Cabir, CommWarrior, Drever, Locknut, Dampig, Mabir, Fontal, Hobbes.


Media Penyebaran Virus


Cara Penyebaran Virus

Handphone semakin rawan dengan infeksi virus dan ini dikarenakan handphone sudah menjadi peranti canggih untuk komunikasi data. Walaupun pemakaian handphone yang mampu mengirim dan menerima file (smartphone) masih terbatas, namun hal ini harus tetap diwaspadai pada masa-masa yang akan datang. Bagi perusahaan yang karyawannya banyak menggunakan PDA phone atau smartphone, maka ancaman virus bagi jaringan perusahaan tersebut bisa semakin meningkat. Untuk itu dibutuhkan keamanan yang baik pada lingkungan perusahaan tersebut.

Penyebaran virus ponsel hampir tidak bisa dikenali, berbagai cara telah dilakukan dalam menginfeksi ponsel. Pengguna ponsel bermemori besar tentunya kerap melakukan transfer data dari kartu memori ponsel ke komputer. Pengguna pun harus berhati-hati melakukannya. Trend Micro, sebuah perusahaan antivirus asal Amerika Serikat mengumumkan keberadaan virus ponsel yang mampu menginfeksi komputer. Trend Micro mengungkap bahwa telah muncul virus yang dinamai Symbos_cardtrp.A Menurut peneliti di Trend Micro, virus tersebut awalnya beredar di ponsel berplatform Symbian Seri 60. Namun saat ini telah berkembang dan memiliki potensi untuk menyebar ke komputer yang beroperasi dengan sistem Microsoft Windows.

Seperti halnya virus ponsel lain, virus Symbos_cardtrp.A memperbanyak diri melalui bluetooth. Dua perangkat bergerak yang terpisah sejarak 10 meter, bisa berkomunikasi secara nirkabel. Virus yang berhasil menulari sasarannya kemudian menetap di kartu memori yang ada di perangkat bergerak. Melompat dari ponsel ke komputer adalah kemampuan tambahan dari virus ini. Jika si pengguna memasukan kartu memori yang tertular ke slot kartu pada komputer mereka, kartu memori yang tertular tersebut berpotensi menularkan virus ke komputer, kemudian akan menyebar ke komputer lain. Jika berhasil dieksekusi, virus kemudian meluncurkan Worm_Wukill.B, yang akan berusaha menyebar ke komputer lainnya.

Virus ponsel yang bernama Cabir tidak memiliki kemampuan merusak, dan bekerja hanya pada ponsel-ponsel cerdas (smart phones) yang menjalankan sistem operasi Symbian dan dilengkapi koneksi Bluetooth. Tidak seperti kebanyakan worm komputer, Cabir tidak mengeksploitasi kelemahan pada sistem operasi Symbian. Ia mengeksploitasi jalan di mana ponsel itu seharusnya bekerja. Worm Cabir ditemukan pertama kali di bulan Juni 2004 setelah grup internasional penulis virus 29A mengirimkan sampel virus tersebut ke sejumlah perusahaan antivirus.

Worm Cabir mulanya dinyatakan tak berbahaya sama sekali untuk sistem operasi Symbian. Namun, worm tersebut ternyata bisa menguras tenaga baterai ponsel, terutama ketika mencoba menginfeksi ponsel Bluetooth lain yang berada dalam radius 30 meter.

Selain Cabir, beberapa virus lain seperti Duts telah menginfeksi peranti mobile PocketPC. Sebuah backdoor flaw bernama Brador ditemukan dalam sebuah ponsel. Virus jenis Trojan ini bisa membuka akses internet atau menelepon tanpa sepengetahuan pemilik ponsel.

Commwarrior menyembunyikan diri dalam bentuk file dan mengirimkan diri melalui MMS - multimedia messaging service alias pesan multimedia - yang biasa dipakai untuk mengirimkan foto, nada dering, atau klip video di antara ponsel-ponsel canggih (smartphones). Berbeda dengan virus-virus ponsel lain, Commwarrior dapat menyebar ke semua ponsel canggih di seluruh dunia. Kebanyakan orang akan tergoda untuk membuka Commwarrior dibandingkan Cabir - yang biasanya bertanya kepada penerima apakah akan meng-"install caribe?" lewat pesan dalam layar. Alasannya, Commwarrior akan menyamar menjadi software dari Symbian atau tawaran foto-foto porno yang menggiurkan.

Virus ponsel ini diketahui secara misterius tidak seaktif yang diduga. Selain itu Commwarrior diduga memiliki feature misterius yang mencegahnya menyebar cepat. Ia seolah-olah sedang tidur dan menunggu saat untuk menyerang.

Pencegahan

Antisipasi sejak dini perlu dilakukan agar wabah virus tidak menyerang ke ponsel kita. Sekali terkena virus, akan berakibat fatal. Bisa jadi virus tersebut akan menghapus nomor telepon rekan atau saudara Anda dari daftar Phone book. Atau dapat pula mengakses internet secara otomatis tanpa kita sadari sehingga akan 'menyedot' biaya pulsa secara cepat. Semua gerak-gerik penyebaran virus harus dicegah terutama pada media yang ia gunakan untuk menginfeksi.

  • Matikan Bluetooth

Pertukaran data, baik dalam bentuk dokumen, lagu, maupun gambar melalui bluetooth berpotensi besar adanya serangan virus. Media ini memang sangat membantu dalam melakukan pertukaran data antar ponsel. Namun sangat berbahaya pula jika lupa mematikan fasilitas tersebut. Untuk mencegah virus melalui media ini, pastikan telah mematikan fasilitas ini.

  • Matikan Infrared

Sama halnya dengan bluetooth, infrared juga berpotensi besar sebagai media penyebaran virus ponsel. Umumnya jarak maksimal komunikasi melalui infrared lebih pendek dibandingkan bluetooth. Dan data yang ditransfer pun relatif kecil. Anda pun harus segera mematikan fitur ini jika sudah tidak digunakan lagi.

  • Non-aktifkan Wi-Fi

Pertukaran dokumen melalui media ini juga berpotensi besar terinfeksi virus. Memang masih perbatas pada ponsel cerdas (smartphone) yang memiliki fasilitas ini, sehingga penyebaran melalui media ini tidak sebesar melalui bluetooth maupun infrared. Namun jika ponsel tersebut berfungsi sebagai modem akan lain ceritanya. Seperti kita ketahui, internet merupakan sumber segala jenis virus. Apabila ponsel dihubungkan ke komputer dan berfungsi sebagai modem maka virus maupun trojan akan cepat menyusup ke ponsel Anda. Sebaiknya memasang antivirus terlebih dulu pada ponsel sehingga penyebaran virus dapat deteksi.

  • Cable Data

Sama halnya dengan Wi-Fi, media ini merupakan sarana paling efektif sebagai penyebaran virus. Pasalnya, ponsel secara langsung terhubung dengan komputer ketika melakukan transfer data. Memang, dengan cable data proses transfer akan lebih cepat dan efektif dibandingkan dengan media lain. Hati-hati jika menginstal game, theme, maupun nada dering. Bisa jadi aplikasi tersebut telah disusupi virus. Umumnya, virus mengelabui mangsanya dalam bentuk yang disukai masyarakat seperti gambar-gambar menggiurkan. Segera nonaktifkan sambungan komputer jika telah selesai mentransfer data.

  • Hati-hati koneksi ke Internet

Oleh karena teknologi ponsel hampir mendekati komputer, kegiatan yang berhubungan erat dengan internet dapat pula dilakukan dengan ponsel seperti penerimaan email, chatting, download nada dering, download musik, download aplikasi, maupun menginstal aplikasi secara online. Hal inilah yang memicu tersebarnya virus ponsel secara cepat. Apabila ponsel tidak dilengkapi dengan antivirus, jangan coba-coba melakukan koneksi ke jaringan internet melalui ponsel jika tidak ingin terinfeksi virus. Meskipun hanya sebatas chatting atau menerima email. Spam dan virus akan menyusup melalui sarana tersebut.


Anti Virus

Sama halnya dengan antivirus komputer, banyak pengembang antivirus komputer yang menciptakan antivirus untuk telepon selular. Hal ini dikarenakan semakin banyak jenis virus yang menginfeksi ponsel. Berikut ini terdapat beberapa antivirus yang sudah digunakan di beberapa jenis dan merek ponsel.

  • Trend Micro Mobile Security, Antivirus ini dapat mengidentifikasikan virus-virus yang ditargetkan untuk menyerang ponsel sejak tahun 2004, seperti SYMBOS_CABIR.A (sebuah worm yang menyebar melalui Bluetooth) dan SYMBOS_COMWAR.A (sebuah malware yang menyebar via Bluetooth dan MMS). Virus itu dikatakan akan menghantui para pengguna ponsel yang menggunakan sistem operasi Symbian 6.0. Antivirus ini juga memiliki perlindungan anti-spam SMS. Solusi tersebut diklaim memadukan perlindungan dengan fungsi-fungsi tambahan termasuk mengatur up date dan provisioning konsumen.



Referensi

  • Dian, Dhistira. Edisi Revisi (2007). Virus Telepon Selular dan Pencegahannya . Jakarta : Mobile Communication Laboratory.
  • http://www.e-dukasi.net


Pranala Luar