Irwandi Yusuf
drh. H. Irwandi Yusuf, M.Sc. (lahir 2 Agustus 1960) adalah seorang politikus Indonesia yang pernah menjadi gubernur Aceh. Ia terpilih kembali sebagai Gubernur pada awal tahun 2017 setelah menjalani masa jabatan sebelumnya antara tahun 2006 dan 2012.
Irwandi Yusuf | |
---|---|
Gubernur Aceh ke-16 | |
Masa jabatan 5 Juli 2017 – 15 Oktober 2020[a] | |
Wakil | Nova Iriansyah |
Masa jabatan 8 Februari 2007 – 8 Februari 2012 | |
Wakil | Muhammad Nazar |
Informasi pribadi | |
Lahir | 2 Agustus 1960 Bireuen, Aceh, Indonesia |
Partai politik |
|
Suami/istri | Darwati A. Gani |
Anak | 5 |
Almamater | |
Profesi | Dokter hewan |
Karier militer | |
Pihak | Gerakan Aceh Merdeka |
Masa dinas | 1990–2005 |
Pertempuran/perang | Pemberontakan di Aceh |
Sunting kotak info • L • B |
Irwandi pertama kali memenangkan masa jabatan gubernur pada Pilkada Aceh 2006 sebagai calon independen (non-partai). Muhammad Nazar, S.Ag. adalah pasangannya pada tahun 2006. Namun Irwandi kalah dalam kampanye pemilihan ulang tahun 2012 dari Zaini Abdullah menyusul tantangan yang kuat dan kampanye intensif yang dilakukan oleh rival politik lokal lainnya. Tuduhan bahwa ia mungkin secara tidak sah memberikan konsesi lahan yang sebelumnya dilindungi dengan nilai konservasi tinggi kepada perusahaan minyak sawit juga muncul sebelum kampanye.[butuh rujukan] Pada tahun 2017, ia terpilih kembali menjadi Gubernur Aceh, dengan Nova Iriansyah sebagai pasangannya.[2]
Pada tahun 2018, mantan pemimpin Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ini menjadi gubernur Aceh kedua yang tersangkut kasus korupsi setelah Abdullah Puteh yang divonis 10 tahun penjara karena suap. seputar pengadaan helikopter MI-2 Rostov senilai US$872.500.[butuh rujukan]
Irwandi ditangkap bersama Bupati Bener Meriah Ahmadi dan delapan orang lainnya atas tuduhan korupsi. Pada tanggal 8 April 2019, Yusuf divonis tujuh tahun penjara karena menerima suap dari Ahmadi sebesar Rp 1,05 miliar (US$74.084) sebagai imbalan atas pemberian sejumlah proyek infrastruktur di kabupaten tersebut. Ia juga kedapatan menerima gratifikasi sebesar Rp 8,7 miliar dari pengusaha selama dua periode menjabat gubernur.[3]
Biografi
Irwandi Yusuf, seorang dokter hewan (Alumnus Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh), bergabung dengan Gerakan Aceh Merdeka pada tahun 1990, berpartisipasi selama tiga tahun sebelum mengambil beasiswa di Universitas Oregon, AS, pada tahun 1993, di mana beliau mengambil gelar master di bidang Ilmu Kedokteran Hewan.
Setelah kembali ke Banda Aceh untuk mengajar di almamaternya, Irwandi menjadi anggota pendiri Masyarakat Pelestarian Fauna dan Flora cabang Aceh (sekarang dikenal sebagai Fauna and Flora International), dan menyumbangkan keahlian kedokteran hewannya untuk kampanye konservasi mereka.
Kunjungan ke Jakarta
Pada 11 Januari 2007, bersama wakilnya didampingi oleh Plt Gubernur Aceh Mustafa Abubakar, diterima oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden (Jakarta). Presiden didampingi Menko Polhukam Widodo AS, Menko Perekonomian Boedionodan Menko Kesra Aburizal Bakrie. Sebelumnya, ia bertemu dengan Menko Polhukam dan Mendagri Muhammad Ma'ruf. Ia juga bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Pada kesempatan itu, ia meminta agar komitmennya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dipersoalkan karena sudah jelas dan sudah ditandatangani dalam Nota Kesepahaman Helsinki pada 15 Agustus 2005.
Riwayat pendidikan
- Sekolah Penyuluhan Pertanian di Saree
- Sarjana Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh (1987)
- S2 Fakultas Kedokteran Hewan, Oregon State University (1993)
Pengalaman
- Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh (1988–)
- Pendiri dan pengurus lembaga swadaya Fauna dan Flora Internasional (1999–2001)
- Palang Merah Internasional
- Gerakan Aceh Merdeka atau GAM sebagai Staf Khusus Komando Pusat Tentara GAM (1998–2001)
- Tim Perunding GAM di Helsinki, Finlandia
- Kepala Perwakilan GAM untuk Aceh Monitoring Mission (AMM)
- Gubernur Aceh (2007–2012)
- Bapak Kesehatan Aceh (Penggagas JKA) Jaminan Kesehatan Aceh
- Ketua Majelis Pertimbangan Partai Nasional Aceh (PNA) (2012–2017)
- Ketua Umum Partai Nanggroe Aceh (PNA)[4] (2017–2019)
- Gubernur Aceh (2017–2018)
Apresiasi dan penghargaan
Tahun 2012
- Penghargaan dari Gubernur Aceh sebagai penggagas tim nasional sepak bola Aceh yang dikirim ke Paraguay
Tahun 2011
- Penghargaan Dari Ulama Dayah atas kepeduliannya kepada pendidikan dayah di Aceh
- Penghargaan Sebagai Warga Kehormatan Raider Kodam Iskandar Muda Aceh
Tahun 2010
- Penghargaan Ketahanan Pangan dan Peningkatan Produksi Beras dari Presiden RI
- Penghargaan Ksatria Bhakti Husada dari Menteri Kesehatan (Menkes)
- Penghargaan Adiupaya Puritama dari Menneg Perumahan Rakyat
- Penghargaan khusus dari Polri dalam mendukung pemberantasan Terorisme
- Penghargaan dalam penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) dari Menteri Negera Lingkungan Hidup
- Penghargaan Citra Pelopor Inovasi Pelayanan Prima Tahun 2009 dari Kementerian Negara Pemberdayaan Aparatur Negara (PAN)
Tahun 2009
- Penghargaan dari Menteri Dalam Negeri atas inisiatif, konsistensi dan peningkatan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP)
- Penghargaan dari majalah Birokrat Profesional Sebagai Gubernur Paling Visioner 2009 dalam Bidang Pengembangan Demokrasi dan Perdamaian
- Piagam penghargaan dari Presiden RI atas peraturan daerah yang diterbitkan tentang pelayanan anak
- Penghargaan dari Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai pembina olahraga sepak bola terbaik
Tahun 2008
- Penghargaan dari Kadin Indonesia atas pemikiran dan dukungannya terhadap berbagai program Kadinda Aceh dalam pengembangan dunia usaha di Aceh
- Penghargaan dari Presiden RI atas partisipasi aktif dalam upaya pemberantasan narkoba di Aceh
- Penghargaan Open Source Software dari Menkominfo dan Menristek
Tahun 2007
- Penghargaan Widyakrama dari Presiden, Penghargaan atas prestasi dalam melaksanakan pendidikan dasar menengah dan wajib belajar sembilan tahun
Catatan
- ^ Non-aktif 5 Juli 2018–15 Oktober 2020 karena kasus korupsi. Posisi diisi oleh Nova Iriansyah sebagai Pelaksana Tugas Gubernur Aceh
Referensi
- ^ http://aceh.tribunnews.com/2018/07/05/resmi-mendagri-tunjuk-nova-iriansyah-jadi-plt-gubernur-aceh-tgk-syarkawi-plt-bupati-bener-meriah
- ^ Irwandi Yusuf Returns Aceh Governor - Jakarta Post - 8 April 2017.
- ^ "Irwandi Yusuf, ex-Aceh rebel who became governor, jailed for corruption". The Jakarta Post. Diakses tanggal 8 Oktober 2019.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-06. Diakses tanggal 2017-05-05.
Lihat pula
Pranala luar
- Gubernur dan Wakil Gubernur NAD dilantik
- Irwandi – Nazar Resmi Dilantik Menjadi Gubernur/Wakil Gubernur NAD Diarsipkan 2007-03-12 di Wayback Machine.
- Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah Resmi Jabat Gubernur & Wagub Aceh
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Zaini Abdullah |
Gubernur Aceh 2017–2020 |
Diteruskan oleh: Nova Iriansyah |
Didahului oleh: Mustafa Abubakar sebagai Pejabat Gubernur Aceh |
Gubernur Aceh 2007–2012 |
Diteruskan oleh: Tarmizi Abdul Karim sebagai Penjabat Gubernur |