Kuk Norman adalah istilah yang mengacu kepada aspek-aspek zalim dari feodalisme di Inggris, yang erat dikait-kaitkan dengan kewajiban-kewajiban yang dibebankan William Penakluk, Raja Inggris pertama dari bangsa Norman, dan anak buahnya, maupun anak-cucu mereka. Istilah ini digunakan di dalam wacana-wacana nasionalisme dan demokrasi di Inggris sejak pertengahan abad ke-17.

Orang Norman (atas) dan orang Angli-Saksen (bawah), ilustrasi buku Geschichte des Kostüms (terbit tahun 1905) yang ditulis Adolf Rosenberg dan Eduard Heyck

Sejarah

Petawarikh Abad Pertengahan, Orderikus Vitalis, menulis di dalam risalahnya, Sejarah Gerejawi, bahwa orang Norman memikulkan kuk ke atas pundak orang Inggris: "Maka orang Inggris pun menjerit lantaran hilang kemerdekaannya, dan tak jemu-jemu mencari daya upaya untuk menghempaskan kuk yang sedemikian tak tertanggungkan dan asing bagi mereka."[1] Risalahnya yang ditulis lebih belakangan, tentang masa pemerintahan Raja Henry I dan keadaan negeri Inggris lima puluh tahun sesudah ditaklukkan bangsa Norman, menampakkan pandangan yang lebih positif mengenai situasi negeri Inggrisː "Raja Henry memerintah negeri ... dengan adil dan bijaksana melewati untung maupun malang. ... Ia berlaku santun dan bermurah hati kepada para pembesar. Ia menolong rakyat jelata dengan mengundangkan hukum-hukum yang adil, serta melindungi mereka dari pungutan yang semena-mena dan para penyamun."[2] Istilah "kuk Norman" yang bermuatan budaya ini pertama kali muncul di dalam sebuah karya tulis apokrip yang diterbitkan pada tahun 1642 di tengah-tengah kecamuk Perang Saudara Inggris dengan judul Cermin Hakim-Hakim, hasil terjemahan buku Mireur a justices, sekumpulan fabel politik, kehakiman, dan budi pekerti yang ditulis pada abad ke-13 dalam bahasa Prancis Norman-Inggris, kendati diduga baru dihimpun dan disunting pada awal abad ke-14 oleh sarjana kenamaan di bidang ilmu hukum, Andrew Horn.[3] Meskipun sudah bukan rahasia lagi bagi orang-orang yang hidup pada abad ke-14 bahwa buku itu adalah sebuah karya fiksi, ketika diterbitkan pada tahun 1642, Cermin Hakim-Hakim disajikan dan diterima sebagai fakta sejarah.

Baca juga

Kutipan

  1. ^ (BBC) Mike Ibeji, "The Conquest and its Aftermath"
  2. ^ Marjorie Chibnall, ed., The Ecclesiastical History of Orderic Vitalis, Oxford, 1969–1980, jld. 5, hlm. 294–297.
  3. ^ "... karya tulis apokrip Cermin Hakim-Hakim, yang, terutama lewat pengaruh Coke, sudah lama dihargai sebagai sumber pustaka yang penting di bidang hukum" (Cambridge History of English and American Literature, jld. VIII, bagian xiii.8). Cermin Hakim-Hakim diterbitkan ulang oleh Perhimpunan Selden, jld. 7, tahun 1893, disunting oleh W. J. Whittaker; buku ini adalah salah satu sumber pustaka mengenai bahasa hukum Prancis Norman-Inggris yang dipakai dalam penyusunan Kamus Bhasa Norman-Inggris, dengan menggunakan naskah dari pertiga pertama abad keempat belas di Kolese Corpus Christi, Cambridge. Mireur a justices menyajikan anekdot kelalaian Raja Alfred yang mengakibatkan hangusnya seloyang kue bolu.

Rujukan

Templat:Nasionalisme Inggris