Vaksin Covid-19
Artikel ini memerlukan pemutakhiran informasi. |
Vaksin COVID-19 merupakan vaksin yang digunakan untuk menangani penyakit koronavirus 2019 (COVID-19). Pada 20 Januari 2020, data sequence genetik SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19 (C19), dibagikan melalui GISAID, dan pada 19 Januari 2020, industri farmasi global mengumumkan komitmen untuk mengatasi COVID-19.[1] Hingga Maret 2020, terdapat beberapa penelitian yang mengembangkan vaksin COVID-19.
Bagian dari seri artikel mengenai |
Pandemi Covid-19 |
---|
|
Portal COVID-19 |
Pada akhir Februari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa vaksin untuk menangani virus penyebab COVID-19, SARS-CoV-2 tidak akan tersedia dalam waktu kurang dari 18 bulan.[2] Hingga September 2020, terdapat 321 vaksin uji coba yang sedang dalam pengembangan.[3] Pada bulan September, 39 kandidat vaksin sedang dalam pengujian klinis, 33 dalam pengujian tahap I–II, dan 6 dalam pengujian tahap II–III.[3] Pada pertengahan Desember 2020, 57 kandidat vaksin berada dalam uji klinis, dengan 40 kandidat vaksin dalam pengujian tahap I-II, dan 17 kandidat vaksin dalam pengujian tahap II-III. Pada pengujian tahap 3, beberapa vaksin COVID-19 menunjukkan efikasi setinggi 95% dalam mencegah infeksi simptomatik COVID-19.[4]
Beberapa negara menerapkan rencana distribusi dengan memprioritaskan penduduk dengan risiko tinggi, seperti lansia dan tenaga kesehatan.[5] Pada November 2020, lebih dari 20 miliar dosis vaksin telah dipesan oleh beberapa negara.[6] Setengah dari dosis tersebut dipesan oleh negara berpenghasilan tinggi dengan jumlah populasi sekitar 14% populasi dunia.[7]
Data dari WHO menunjukkan hingga 31 Desember 2023, persentase populasi yang telah menerima vaksin COVID-19 dosis awal lengkap mencapai 56% populasi dunia dengan dosis vaksin yang diberikan mencapai 5,47 miliar dosis.[8]
Penelitian vaksin COVID-19 yang lain
Beberapa jenis koronavirus lain yang menyebabkan penyakit pada hewan telah memiliki vaksin tersendiri, seperti koronavirus burung, koronavirus anjing, dan koronavirus kucing.[9]
Upaya-upaya terdahulu dalam pengembangan vaksin virus famili Coronaviridae yang dapat menginfeksi manusia difokuskan untuk penanganan sindrom pernapasan akut berat (SARS) dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS). Vaksin terhadap SARS [10] dan MERS [11] telah diuji pada hewan. Per tahun 2020, tidak ada vaksin untuk pengobatan atau pencegahan SARS terbukti aman dan efektif pada manusia.[12][13] Menurut jurnal ilmiah yang diterbitkan pada tahun 2005 dan 2006, identifikasi dan pengembangan vaksin dan obat-obatan baru untuk mengobati SARS menjadi prioritas bagi pemerintah di seluruh dunia.[14][15][16]
Selain itu, tidak terdapat vaksin yang terbukti dapat menangani MERS.[17] Ketika pasien MERS mulai meningkat, awalnya peneliti yakin bahwa penelitian SARS terdahulu dapat memberikan gambaran untuk pengembangan pengobatan terhadap MERS-CoV.[12][18] Hingga Maret 2020, terdapat satu vaksin MERS (berbasis DNA) yang telah selesai uji klinis fase I (uji coba pada manusia sehat).[19] Kemudian terdapat tiga vaksin lainnya sedang dalam pengembangan. Ketiga vaksin tersebut adalah vaksin dengan vektor virus, dua vektor adenovirus (ChAdOx1-MERS,[20][21] BVRS-GamVac [22] ), dan satu vektor MVA (MVA-MERS-S[23]).[24]
Jenis-Jenis Vaksin
Sejak 2021, sembilan teknologi berbeda dengan beberapa teknologi lainnya yang belum terdefinisikan sudah mulai dalam fase riset dan pengembangan untuk menciptakan vaksin yang efektif melawan COVID-19.[25][26] Beberapa dari kandidat vaksin ini memfokuskan tujuannya pada ujung runcing pada virus yang terbuat dari protein dan variannya sebagai antigen utama dalam infeksi COVID-19.[27] Teknologi yang dikembangkan antara lain teknologi asam nukleat (RNA duta dengan nukleosida yang termodifikasi),[28] vektor virus yang tidak bereplikasi, peptida, protein rekombinan, virus yang dilemahkan, dan virus yang diinaktivasi.[29]
Banyak teknologi vaksin yang dikembangkan untuk COVID-19 bukanlah vaksin yang mirip dengan vaksin influenza, namun menggunakan strategi "masa depan" agar dapat menyerang mekanisme infeksi COVID-19 secara presisi.[30] Teknologi vaksin yang masih dalam pengembangan juga dapat meningkatkan fleksibilitas dari manipulasi antigen dan efektifitasnya[31] dalam melawan mekanisme infeksi COVID-19 pada sub-populasi yang rawan terinfeksi, seperti tenaga kesehatan, manula, anak-anak, wanita hamil, dan orang yang memiliki sistem imun yang lemah.
Vaksin RNA
Vaksin RNA mengandung RNA yang nantinya akan dimasukkan kedalam sel dari jaringan manusia, seperti RNA duta. RNA duta yang dimasukkan ini akan ditranslasikan oleh sel untuk membangun protein yang mirip partikel virus dan protein tersebut akan menstimulasi respon imun adaptif. Hal ini memungkinkan sistem imun tubuh untuk mengenali virus dan mengetahui cara untuk menghancurkannya bahkan sebelum terinfeksi virus sesungguhnya. Vaksin RNA seringnya, walaupun tidak selalu, menggunakan RNA duta dengan nukleosida yang termodifikasi. Memasukkan RNA duta kedalam sel dapat dilakukan dengan koformulasi molekul ini menjadi nanopartikel lemak yang nantinya akan melindungi untai RNA dari kerusakan dan mendukung proses absropsinya.[32]
Vaksin RNA merupakan vaksin yang pertama kali digunakan sebagai vaksin COVID-19 di Amerika Serikat dan Uni Eropa.[33][34] Sejak 2021, vaksin yang sudah diizinkan adalah vaksin Pfizer-BioNtech[35] dan vaksin Moderna.[36]
Vaksin vektor adenovirus
Vaksin-vaksin ini merupakan contoh dari penggunaan vaksin dari virus yang tidak bereplikasi dengan menggunakan cangkang dari adenovirus yang memiliki DNA yang mengkodekan protein SARS-CoV-2.[37] Virus dari vaksin ini tidaklah bereplikasi, yang berarti bahwa mereka tidak membuat partikel virus baru, melainkan hanya memproduksi antigen yang akan menginduksi respon sistem imun.[38]
Pada Januari 2021, vaksin jenis ini yang sudah diotorisasi oleh pemerintah adalah vaksin inggris Oxford-AstraZeneca, Sputnik V, Cinvodecia dari China, dan vaksin Johnson & Johnson. Vaksin Cinvodecia dan Johnson & Johnson merupakan vaksin sekali suntik sehingga tidak terlalu merumitkan sistem logistik.[39] Kedua vaksin ini juga dapat disimpan dalam lemari es biasa untuk beberapa bulan.
Vaksin dengan virus yang diianktivasi
Vaksin ini terdiri dari partikel virus yang dikembangkan dalam kultur lalu dibunuh dengan cara seperti dipanaskan atau menggunakan fromaldehida sehingga virus tersebut kehilangan kemampuannya untuk menyebabkan penyakit, namun tetap dapat menstimulasi sistem imun.[40]
Pada januari 2021, vaksin jenis ini adalah CoronaVac dari China, BBIBP-CorV, Covaxin dari India, dan CoviVac.[41] Vaksin yang dalam uji klinis termasuk vaksin COVID-19 Valneva.
Vaksin subunit
Vaksin subunit merupakan vaksin yang hanya mengandung satu atau lebih antigen tanpa keseluruhan partikel patogennya. Antigen yang digunakan biasanya merupakan subunit protein, tapi dapat menjadi molekul apapun yang merupakan fragmen dari patogen tersebut.[42]
Pada Januari 2021, satu-satunya vaksin jenis ini yang diotorisasi adalah vaksin peptida EpiVacCorona.[43] Vaksin lainnya yang masih dalam uji klinis termasuk vaksin Novavax[44] dan RBD-Dimer. Sebelumnya, terdapat vaksin V451 yang sedang diuji klinis, namun dihentikan karena vaksin tersebut dapat menyebabkan hasil yang salah ketika resipien vaksin ini dites HIV.[45]
Jenis lainnya
Vaksin lain yang sedang dalam uji klinis termasuk beberapa vaksin plasmid DNA,[46] dua vaksin vektor lentivirus,[47] vaksin konjugat, dan virus stomatitis vesikuler yang mengimitasi protein pada SARS-CoV-2.[48]
Ilmuwan saat ini sedang meneliti apakah vaksin yang tersedia namun bukan ditujukan untuk COVID dapat digunakan untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi keparahan gejala dari infeksi COVID-19.[49] Ada bukti sementara yang menunjukkan kalau vaksin BCG untuk tuberkolosis dapat memiliki efek yang non-spesifik untuk tuberkolosis pada sistem imun, namun belum ada bukti apkaah efek tersebut efektif untuk melawan COVID-19.[50]
Penelitian pada tahun 2020
SARS-CoV-2 berhasil diidentifikasi pada akhir tahun 2019. Virus tersebut merupakan penyebab dari penyakit koronavirus 2019. Virus tersebut telah menyebar ke seluruh dunia pada tahun 2020. Hal tersebut membuat pengembangan vaksin ini dilakukan sesegera mungkin dan dengan investasi yang besar.
Berbagai organisasi menggunakan genom yang diterbitkan untuk mengembangkan vaksin untuk menangani SARS-CoV-2.[51][52] Terdapat kurang lebih 35 perusahaan dan lembaga akademik yang terlibat dalam penelitian ini.[53]
Organisasi yang terlibat dalam pengembangan vaksin antara lain:
- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok.[54][55]
- Universitas Hong Kong.[56]
- Universitas Kopenhagen[57] dengan pendanaan dari Uni Eropa.[58]
- Universitas Washington di St. Louis [59]
- Tiga proyek pengembangan vaksin yang didukung Koalisi untuk Kesiapsiagaan Epidemi Inovasi (CEPI), yakni proyek dari perusahaan bioteknologi Moderna,[60] Inovio Pharmaceuticals, dan Universitas Queensland.
- Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) bekerja sama dengan Moderna untuk mengembangkan vaksin berbasis RNA yang dapat berpasangan dengan reseptor COVID-19.[51] Vaksin tersebut dinamai mRNA-1273. Pada Februari 2020, NIAID mengajukan permohonan untuk melakukan uji klinis fase 1 dan membuka pendaftaran bagi yang bersedia menjadi subjek di Seattle, WA.[61][62] Pada 16 Maret 2020, uji klinis fase 1 dimulai.[63]
- Inovio Pharmaceuticals bekerja sama dengan perusahaan di Tiongkok mengembangkan vaksin berbasis DNA. Uji klinis direncanakan dilakukan pada musim panas belahan bumi utara tahun 2020.[64]
- Di Australia, Universitas Queensland sedang meneliti potensi vaksin jenis penjepit molekular yang akan memodifikasi protein virus untuk merangsang reaksi imun.[65]
- Di Kanada, Organisasi Vaksin dan Penyakit Menular dan Universitas Saskatchewan menerima pendanaan dari pemerintah federal untuk mengembangkan vaksin. Pengujian pada hewan akan dilakukan pada Maret 2020 dan pengujian pada manusia akan dilakukan pada 202.[66][67]
- Pada Januari 2020, Janssen mulai mengembangkan vaksin.[68] Janssen mengembangkan vaksin oral bekerja sama dengan perusahaan bioteknologi, Vaxart.[69]
- Emergent Biosolutions bekerja sama dengan Novavax Inc untuk mengembangkan. Mereka merencanakan untuk melakukan uji praklinis dan uji klinis fase 1 pada Juli 2020.[70]
- Pada 12 Maret 2020, pejabat Kementerian Kesehatan India dari Institut Virologi Nasional India di Pune mengatakan mereka sedang meneliti 11 isolat, Mereka juga memprioritaskan pengembangan vaksin hingga diharapkan secepatnya pada 1,5-2 tahun kemudian telah tersedia untuk masyarakat.[71]
- Pada 17 Maret 2020, Pfizer mengumumkan kerja sama dengan perusahaan Jerman BioNTech untuk mengembangkan vaksin berbasis RNA duta untuk COVID-19.[72]
- Pada 18 Maret 2020, Emergent BioSolutions mengumumkan kesepakatan dengan Vaxart untuk mengembangkan dan memproduksi vaksin.[73]
- Para ilmuwan Institut Edward Jenner untuk Riset Vaksin dari Universitas Oxford sedang mengembangkan vaksin.[74]
Status pengembangan vaksin
Vaksin yang disetujui
Kandidat vaksin, pengembang, dan sponsor | Izin penggunaan darurat | Izin penuh |
---|---|---|
Tozinameran (Comirnaty)[75] |
|
|
mRNA-1273 |
| |
Gam-COVID-Vac (Sputnik V) | ||
CoronaVac[151] | ||
AZD1222 | ||
BBIBP-CorV[166]
Wuhan Institute of Biological Products |
||
BBV152 (Covaxin) |
|
|
Ad5-nCoV (Convidicea)
Beijing Institute of Biotechnology of the Academy of Military Medical Sciences |
|
Referensi
- ^ Padilla, Teodoro (24 Februari 2021). "No one is safe unless everyone is safe". BusinessWorld (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 4 Maret 2021.
- ^ Grenfell, Rob; Drew, Trevor (17 February 2020). "Here's Why It's Taking So Long to Develop a Vaccine for the New Coronavirus". ScienceAlert. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 February 2020. Diakses tanggal 26 February 2020.
- ^ a b Le, Tung Thanh; Cramer, Jakob P.; Chen, Robert; Mayhew, Stephen (2020-09-04). "Evolution of the COVID-19 vaccine development landscape". Nature Reviews Drug Discovery. doi:10.1038/d41573-020-00151-8. ISSN 1474-1776. PMID 32887942.
- ^ Branswell, Helen (19 Desember 2020). "A side-by-side comparison of the Pfizer/BioNTech and Moderna vaccines". STAT. Diakses tanggal 13 Januari 2021.
- ^ Beaumont, Peter (18 November 2020). "Covid-19 vaccine: who are countries prioritising for first doses?". The Guardian (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 4 Maret 2021.
- ^ Mullard, Asher (30 November 2020). "How COVID vaccines are being divvied up around the world". Nature (dalam bahasa Inggris). doi:10.1038/d41586-020-03370-6.
- ^ So, Anthony D; Woo, Joshua (15 Desember 2020). "Reserving coronavirus disease 2019 vaccines for global access: cross sectional analysis". The BMJ. 371. doi:10.1136/bmj.m4750. ISSN 0959-8138. PMC 7735431 . PMID 33323376 Periksa nilai
|pmid=
(bantuan). - ^ WHO COVID-19 dashboard. "COVID-19 vaccination, World data". World Health Organization. Diakses tanggal 2024-07-25.
- ^ Cavanagh, Dave (2003). "Severe acute respiratory syndrome vaccine development: Experiences of vaccination against avian infectious bronchitis coronavirus". Avian Pathology. 32 (6): 567–582. doi:10.1080/03079450310001621198. PMID 14676007.
- ^ Gao, Wentao; Tamin, Azaibi; Soloff, Adam; d'Aiuto, Leonardo; Nwanegbo, Edward; Robbins, Paul D.; Bellini, William J.; Barratt-Boyes, Simon; Gambotto, Andrea (2003). "Effects of a SARS-associated coronavirus vaccine in monkeys". The Lancet. 362 (9399): 1895–1896. doi:10.1016/S0140-6736(03)14962-8. PMID 14667748.
- ^ Kim, Eun; Okada, Kaori; Kenniston, Tom; Raj, V. Stalin; Alhajri, Mohd M.; Farag, Elmoubasher A.B.A.; Alhajri, Farhoud; Osterhaus, Albert D.M.E.; Haagmans, Bart L. (2014). "Immunogenicity of an adenoviral-based Middle East Respiratory Syndrome coronavirus vaccine in BALB/C mice". Vaccine. 32 (45): 5975–5982. doi:10.1016/j.vaccine.2014.08.058. PMID 25192975.
- ^ a b Jiang, Shibo; Lu, Lu; Du, Lanying (2013). "Development of SARS vaccines and therapeutics is still needed". Future Virology. 8 (1): 1–2. doi:10.2217/fvl.12.126.
- ^ "SARS (severe acute respiratory syndrome)". National Health Service. 5 March 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 March 2020. Diakses tanggal 31 January 2020.
- ^ Greenough, Thomas C.; Babcock, Gregory J.; Roberts, Anjeanette; Hernandez, Hector J.; et al. (15 February 2005). "Development and Characterization of a Severe Acute Respiratory Syndrome–Associated Coronavirus–Neutralizing Human Monoclonal Antibody That Provides Effective Immunoprophylaxis in Mice". The Journal of Infectious Diseases. 191 (4): 507–14. doi:10.1086/427242. PMID 15655773.
- ^ Tripp, Ralph A.; Haynes, Lia M.; Moore, Deborah; Anderson, Barbara; et al. (September 2005). "Monoclonal antibodies to SARS-associated coronavirus (SARS-CoV): Identification of neutralizing and antibodies reactive to S, N, M and E viral proteins". Journal of Virological Methods. 128 (1–2): 21–8. doi:10.1016/j.jviromet.2005.03.021. PMID 15885812. Parameter
|dead-url=Smith
tidak valid (bantuan) - ^ Roberts, Anjeanette; Thomas, William D.; Guarner, Jeannette; Lamirande, Elaine W.; et al. (March 2006). "Therapy with a Severe Acute Respiratory Syndrome–Associated Coronavirus–Neutralizing Human Monoclonal Antibody Reduces Disease Severity and Viral Burden in Golden Syrian Hamsters". The Journal of Infectious Diseases. 193 (5): 685–92. doi:10.1086/500143. PMID 16453264.
- ^ Shehata, M.M., Gomaa, M.R., Ali, M.A. et al. Middle East respiratory syndrome coronavirus: a comprehensive review. Front. Med. 10, 120–136 (2016). doi:10.1007/s11684-016-0430-6
- ^ Butler, Declan (October 2012). "SARS veterans tackle coronavirus". Nature. 490 (7418): 20. Bibcode:2012Natur.490...20B. doi:10.1038/490020a. PMID 23038444.
- ^ "Safety and immunogenicity of an anti-Middle East respiratory syndrome coronavirus DNA vaccine: a phase 1, open-label, single-arm, dose-escalation trial". doi:10.1016/S1473-3099(19)30266-X. PMID 31351922.
- ^ "Safety and Immunogenicity of a Candidate MERS-CoV Vaccine (MERS001)". Diakses tanggal 18 March 2020.
- ^ "Safety and Immunogenicity of a Candidate MERS-CoV Vaccine (MERS002)". Diakses tanggal 18 March 2020.
- ^ "Study of Safety and Immunogenicity of BVRS-GamVac". Diakses tanggal 18 March 2020.
- ^ "Safety, Tolerability and Immunogenicity of Vaccine Candidate MVA-MERS-S". Diakses tanggal 18 March 2020.
- ^ "Recent Advances in the Vaccine Development Against Middle East Respiratory Syndrome-Coronavirus". doi:10.3389/fmicb.2019.01781. PMID 31428074.
- ^ "COVID-19 vaccine tracker". vac-lshtm.shinyapps.io. Diakses tanggal 2021-03-25.
- ^ Krammer, Florian (2020-10). "SARS-CoV-2 vaccines in development". Nature (dalam bahasa Inggris). 586 (7830): 516–527. doi:10.1038/s41586-020-2798-3. ISSN 1476-4687.
- ^ Le, Tung Thanh; Cramer, Jakob P.; Chen, Robert; Mayhew, Stephen (2020-09-04). "Evolution of the COVID-19 vaccine development landscape". Nature Reviews Drug Discovery (dalam bahasa Inggris). 19 (10): 667–668. doi:10.1038/d41573-020-00151-8.
- ^ Kowalski, Piotr S.; Rudra, Arnab; Miao, Lei; Anderson, Daniel G. (2019-04-10). "Delivering the Messenger: Advances in Technologies for Therapeutic mRNA Delivery". Molecular Therapy. 27 (4): 710–728. doi:10.1016/j.ymthe.2019.02.012. ISSN 1525-0016. PMC 6453548 . PMID 30846391.
- ^ Diamond, Michael S.; Pierson, Theodore C. (2020-05-13). "The Challenges of Vaccine Development against a New Virus during a Pandemic". Cell Host & Microbe. 27 (5): 699–703. doi:10.1016/j.chom.2020.04.021. ISSN 1931-3128. PMC 7219397 . PMID 32407708.
- ^ "Here's How the COVID-19 Vaccines Stack Up Against the Flu Vaccine". Healthline (dalam bahasa Inggris). 2021-02-08. Diakses tanggal 2021-03-25.
- ^ Kanekiyo, Masaru; Ellis, Daniel; King, Neil P (2019-04-15). "New Vaccine Design and Delivery Technologies". The Journal of Infectious Diseases. 219 (Suppl 1): S88–S96. doi:10.1093/infdis/jiy745. ISSN 0022-1899. PMC 6452296 . PMID 30715361.
- ^ "Nanoparticle vaccines". Vaccine (dalam bahasa Inggris). 32 (3): 327–337. 2014-01-09. doi:10.1016/j.vaccine.2013.11.069. ISSN 0264-410X.
- ^ "ACIP COVID-19 Vaccine Recommendations | CDC". www.cdc.gov (dalam bahasa Inggris). 2021-03-02. Diakses tanggal 2021-03-25.
- ^ "Safe COVID-19 vaccines for Europeans". European Commission - European Commission (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-25.
- ^ "Drug Details". covid-vaccine.canada.ca. Diakses tanggal 2021-03-25.
- ^ "COVID-19 Vaccine Candidate Heads To Widespread Testing In U.S." NPR.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-25.
- ^ "What are viral vector-based vaccines and how could they be used against COVID-19?". www.gavi.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-25.
- ^ White, Mike (2020-09-17). "What are Adenovirus-Based Vaccines?". News-Medical.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-25.
Because adenoviruses ... and their viral replication can be inhibited by genetic modifications
- ^ "It's not just Johnson & Johnson: China has a single-dose COVID-19 vaccine that's 65% effective". Fortune (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-25.
- ^ Petrovsky, Nikolai; Aguilar, Julio César (2004). "Vaccine adjuvants: Current state and future trends". Immunology & Cell Biology (dalam bahasa Inggris). 82 (5): 488–496. doi:10.1111/j.0818-9641.2004.01272.x. ISSN 1440-1711.
- ^ Ivanova, Polina (2021-02-20). "Russia approves its third COVID-19 vaccine, CoviVac". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-25.
- ^ "MODULE 2 – Subunit vaccines - WHO Vaccine Safety Basics". vaccine-safety-training.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-20. Diakses tanggal 2021-03-25.
- ^ Federal Budgetary Research Institution State Research Center of Virology and Biotechnology "Vector" (2021-02-20). "Simple, Blind, Placebo-controlled, Randomized Study of the Safety, Reactogenicity and Immunogenicity of Vaccine Based on Peptide Antigens for the Prevention of COVID-19 (EpiVacCorona), in Volunteers Aged 18-60 Years (I-II Phase)".
- ^ Novavax (2020-10-08). "A 2-Part, Phase 1/2, Randomized, Observer-Blinded Study To Evaluate The Safety And Immunogenicity Of A SARS-CoV-2 Recombinant Spike Protein Nanoparticle Vaccine (SARS-CoV-2 rS) With Or Without MATRIX-M™ Adjuvant In Healthy Subjects".
- ^ "COVID-19 Vaccine Shelved After False HIV Positives Affirms Need for Multiple Vaccines". BioSpace (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-25.
- ^ "IVI, INOVIO, and KNIH to partner with CEPI in a Phase I/II clinical trial of INOVIO's COVID-19 DNA vaccine in South Korea – IVI" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-25.
- ^ "Covid-19: A vaccine candidate using a lentiviral vector". Institut Pasteur (dalam bahasa Inggris). 2020-10-14. Diakses tanggal 2021-03-25.
- ^ Israel Institute for Biological Research (IIBR) (2021-01-04). "A Phase I/II Randomized, Multi-Center, Placebo-Controlled, Dose-Escalation Study to Evaluate the Safety, Immunogenicity and Potential Efficacy of an rVSV-SARS-CoV-2-S Vaccine (IIBR-100) in Adults".
- ^ Johnson, Carolyn Y.; Mufson, Steven. "Can old vaccines from science's medicine cabinet ward off coronavirus?". Washington Post (dalam bahasa Inggris). ISSN 0190-8286. Diakses tanggal 2021-03-25.
- ^ "Bacille Calmette-Guérin (BCG) vaccination and COVID-19". www.who.int (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-25.
- ^ a b Steenhuysen, Julie; Kelland, Kate (24 January 2020). "With Wuhan virus genetic code in hand, scientists begin work on a vaccine". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 January 2020. Diakses tanggal 25 January 2020.
- ^ Lee, Jaimy (7 March 2020). "These nine companies are working on coronavirus treatments or vaccines — here's where things stand". MarketWatch. Diakses tanggal 7 March 2020.
- ^ By Laura Spinney, Wed 18 Mar 2020 06.32 EDT "When will a coronavirus vaccine be ready?" The Guardian
- ^ "China CDC developing novel coronavirus vaccine". Xinhua News Agency. 26 January 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 January 2020. Diakses tanggal 28 January 2020.
- ^ Jeong-ho, Lee; Zheng, William; Zhou, Laura (26 January 2020). "Chinese scientists race to develop vaccine as coronavirus death toll jumps". South China Morning Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 January 2020. Diakses tanggal 28 January 2020.
- ^ Cheung, Elizabeth (28 January 2020). "Hong Kong researchers have developed coronavirus vaccine, expert reveals". South China Morning Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 January 2020. Diakses tanggal 28 January 2020.
- ^ CVR 29979812, <a href="/sund-sites/sundhovedsites/sund-ku-dk/om-sund/praktisk/">EAN numre</a>
(2020-03-06). "KU-forskere får EU-bevilling til vaccine mod coronavirus". sund.ku.dk (dalam bahasa Dansk). Diakses tanggal 2020-03-19. - ^ "Press corner". European Commission – European Commission (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-19.
- ^ Chen, Eli. "Wash U Scientists Are Developing A Coronavirus Vaccine". news.stlpublicradio.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-19.
- ^ Ziady, Hanna (26 February 2020). "Biotech company Moderna says its coronavirus vaccine is ready for first tests". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 February 2020. Diakses tanggal 2 March 2020.
- ^ "Safety and Immunogenicity Study of 2019-nCoV Vaccine (mRNA-1273) to Prevent SARS-CoV-2 Infection – Full Text View – ClinicalTrials.gov". clinicaltrials.gov (dalam bahasa Inggris). National Library of Medicine, National Institutes of Health. Diakses tanggal 17 March 2020.
- ^ "NIH clinical trial of investigational vaccine for COVID-19 begins". National Institutes of Health (NIH) (dalam bahasa Inggris). National Institutes of Health. 16 March 2020. Diakses tanggal 17 March 2020.
- ^ "NIH clinical trial of investigational vaccine for COVID-19 begins". US National Institutes of Health. 16 March 2020.
- ^ Mazumdar, Tulip (30 January 2020). "Coronavirus: Scientists race to develop a vaccine". BBC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 January 2020. Diakses tanggal 3 February 2020.
- ^ Devlin, Hannah (24 January 2020). "Lessons from SARS outbreak help in race for coronavirus vaccine". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 January 2020. Diakses tanggal 25 January 2020.
- ^ "Saskatchewan lab joins global effort to develop coronavirus vaccine". CBC News. The Canadian Press. 24 January 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-25. Diakses tanggal 25 January 2020.
- ^ Vescera, Zak (6 March 2020). "U of S team gets federal dollars to develop COVID-19 vaccine". Saskatoon StarPhoenix. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 March 2020. Diakses tanggal 7 March 2020.
- ^ Mishra, Manas (29 January 2020). Orr, Bernard, ed. "Johnson & Johnson working on vaccine for deadly coronavirus". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 January 2020. Diakses tanggal 19 February 2020.
- ^ "Vaxart (VXRT) – A long shot or perfect shot?". NASDAQ, RTTNews.com. 25 February 2020. Diakses tanggal 1 March 2020.
- ^ Gilgore, Sara (10 March 2020). "Novavax's coronavirus vaccine program is getting some help from Emergent BioSolutions,". Washington Business Journal. Charlotte NC: American City Business Journals.
- ^ "Will take one-and-a-half to two years for India to develop vaccine for COVID-19: Health Ministry". Economic Times. Diakses tanggal 12 March 2020.
- ^ "Pfizer and BioNTech announce joint development of a potential COVID-19 vaccine". TechCrunch. 18 March 2020. Diakses tanggal 18 March 2020.
- ^ Sara Gilgore (March 18, 2020). "Emergent BioSolutions dives into another coronavirus vaccine effort". Washington Business Journal. Diakses tanggal March 18, 2020.
- ^ Ross Lydall (February 7, 2020). "Two groups of British scientists in race to develop coronavirus vaccine". Evening Standard. Diakses tanggal March 19, 2020.
- ^ a b "Regulatory Decision Summary - Pfizer-BioNTech COVID-19 Vaccine". Health Canada, Government of Canada. 13 Desember 2020. Diakses tanggal 13 Januari 2021.
- ^ Petrushevska, Dragana (31 Desember 2020). "Albania to start COVID-19 immunisation with Pfizer vaccine in Jan - report". seenews.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 4 Maret 2021.
- ^ Howard, Jacqueline (12 Desember 2020). "FDA issues emergency use authorization for Pfizer/BioNTech Covid-19 vaccine". CNN. Diakses tanggal 13 Januari 2021.
- ^ "Spain to send 30,000 doses of coronavirus vaccine to Andorra". Reuters (dalam bahasa Inggris). 19 Januari 2021. Diakses tanggal 4 Maret 2021.
- ^ "Argentina extends emergency approval to the Pfizer anti Covid-19 vaccine". MercoPress (dalam bahasa Inggris). 23 Desember 2020. Diakses tanggal 4 Maret 2021.
- ^ "COMIRNATY". Therapeutic Goods Administration (TGA) (dalam bahasa Inggris). 25 Januari 2021. Diakses tanggal 4 Maret 2021.
- ^ "Bahrain becomes second country to approve Pfizer COVID-19 vaccine". Al Jazeera. 4 Desember 2020. Diakses tanggal 13 Januari 2021.
- ^ "UK medicines regulator gives approval for first UK COVID-19 vaccine". Medicines and Healthcare products Regulatory Agency, Government of the UK. 2 Desember 2020. Diakses tanggal 13 Januari 2021.
- ^ "Chile approves Pfizer-BioNTech Covid-19 vaccine for emergency use". The Straits Times. 17 December 2020. Diakses tanggal 13 Januari 2021.
- ^ "Ecuador prepares for COVID-19 vaccination campaign with private sector". Reuters. 17 Desember 2020. Diakses tanggal 13 Januari 2021.
- ^ "PH authorizes Pfizer's COVID-19 vaccine for emergency use". CNN Philippines. 14 Januari 2021. Diakses tanggal 22 Januari 2021.
- ^ Hong, JInshan (21 Januari 2021). "Hong Kong Set to Grant Approval of Pfizer Shot, SCMP Reports". Bloomberg (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 4 Maret 2021.
- ^ "Iraq grants emergency approval for Pfizer COVID-19 vaccine". MSN. Diakses tanggal 13 Januari 2021.
- ^ "Israeli Health Minister 'pleased' as FDA approves Pfizer COVID-19 vaccine". Jerusalem Post. 12 Desember 2020. Diakses tanggal 13 Januari 2021.
- ^ "Colombia regulator approves Pfizer-BioNTech vaccine for emergency use". Reuters. 6 January 2021. Diakses tanggal 13 Januari 2021.
- ^ Jeong-yeo, Lim (3 Februari 2021). "South Korea approves special import of Pfizer vaccine". Korea Herald (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 4 Maret 2021.
- ^ "Costa Rica authorizes Pfizer-BioNTech coronavirus vaccine". The Tico Times. 16 Desember 2020. Diakses tanggal 13 Januari 2021.
- ^ "Kuwait authorizes emergency use of Pfizer-BioNTech COVID-19 vaccine". Arab News. 13 Desember 2020. Diakses tanggal 13 Januari 2021.
- ^ "Mexico approves emergency use of Pfizer's COVID-19 vaccine". Reuters. 12 Deseber 2020. Diakses tanggal 13 Januari 2021.
- ^ "Oman issues licence to import Pfizer BioNTech Covid vaccine - TV". Reuters. 15 Desember 2020. Diakses tanggal 13 Januari 2021.
- ^ "WHO issues its first emergency use validation for a COVID-19 vaccine and emphasizes need for equitable global access". World Health Organization (WHO) (Siaran pers). 31 December 2020. Diakses tanggal 13 Januari 2021.
- ^ "Panama approves Pfizer's COVID-19 vaccine – health ministry". Yahoo! Finance. Diakses tanggal 13 Januari 2021.
- ^ "Qatar, Oman to receive Pfizer-BioNTech COVID-19 vaccine this week". Reuters. Diakses tanggal 13 Januari 2021.
- ^ a b c "Public Health (Emergency Authorisation of COVID-19 Vaccine) Rules, 2021" (PDF). Government of Saint Vincent and the Grenadines (dalam bahasa Inggris). 11 Februari 2021. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-02-13. Diakses tanggal 4 Maret 2021.
- ^ "Robust assessment ahead of Medsafe approval of vaccine". Ministry of Health NZ (dalam bahasa Inggris). 3 Februari 2021. Diakses tanggal 4 Maret 2021.
- ^ "Singapore approves use of Pfizer's COVID-19 vaccine". AP NEWS. 14 Desember 2020. Diakses tanggal 13 Januari 2021.
- ^ "Swissmedic grants authorisation for the first COVID-19 vaccine in Switzerland". Swiss Agency for Therapeutic Products (Swissmedic). 19 Desember 2020. Diakses tanggal 14 Januari 2021.
- ^ "Dubai approves the Pfizer-BioNTech vaccine which will be free of charge". Emirates Woman. 23 December 2020. Diakses tanggal 13 Januari 2021.
- ^ "Jordan approves Pfizer-BioNTech Covid vaccine". France 24. 15 Desember 2020. Diakses tanggal 13 Januari 2021.
- ^ "Coronavirus Vaccine Tracker". New York Times. 10 Desember 2020. Diakses tanggal 14 Januari 2021.
- ^ "Brazil approves Pfizer COVID vaccine for widespread use". medicalxpress.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 4 Maret 2021.
- ^ "Comirnaty EPAR". European Medicines Agency. Diakses tanggal 14 Januari 2021.
- ^ "EMA recommends first COVID-19 vaccine for authorisation in the EU". European Medicines Agency. 21 Desember 2020. Diakses tanggal 14 Januari 2021.
- ^ "Khairy: Malaysia can use Pfizer's Covid-19 vaccine now as conditional registration granted". Malay Mail. Diakses tanggal 14 Januari 2021 – via MSN.
- ^ "FDA Takes Additional Action in Fight Against COVID-19 By Issuing Emergency Use Authorization for Second COVID-19 Vaccine". Food and Drug Administration. 18 Desember 2020. Diakses tanggal 14 Januari 2021.
- ^ a b "AstraZeneca and Moderna vaccines to be administered in Saudi Arabia". Gulf News. 18 Januari 2021. Diakses tanggal 22 Januari 2021.
- ^ "Conditions of Authorisation for COVID-19 Vaccine Moderna". Medicines & Healthcare products Regulatory Agency. 8 Januari 2021. Diakses tanggal 14 Januari 2021.
- ^ "Israeli Ministry of Health Authorizes COVID-19 Vaccine Moderna for Use in Israel". modernatx.com. 4 Januari 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-22. Diakses tanggal 14 Januari 2021.
- ^ "Regulatory Decision Summary - Moderna COVID-19 Vaccine - Health Canada". Health Canada, Government of Canada. 13 November 2020. Diakses tanggal 14 Januari 2021.
- ^ "Singapore approves Moderna's COVID-19 vaccine in Asia first". Reuters (dalam bahasa Inggris). 3 Februari 2021. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ "Swissmedic grants authorisation for the COVID-19 vaccine from Moderna". Swiss Agency for Therapeutic Products (Swissmedic). 12 Januari 2021. Diakses tanggal 22 Januari 2021.
- ^ "Vietnam approves Russian Sputnik V vaccine". TASS. 26 Februari 2021. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ "European Commission authorises second safe and effective vaccine against COVID-19". European Commission. 6 Januari 2021. Diakses tanggal 14 Januari 2021.
- ^ "Covid19: National Pharmaceuticals Agency registers Sputnik V vaccine". Algeria Press Service. 10 Januari 2021. Diakses tanggal 14 Januari 2021.
- ^ "UPDATE 1-Argentina approves Russia's Sputnik COVID-19 vaccine". Reuters. 24 Desember 2020. Diakses tanggal 14 Januari 2021.
- ^ "Armenia approves Russia's Sputnik V coronavirus vaccine - Russia's RDIF". Reuters (dalam bahasa Inggris). 1 Februari 2021. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ "Bahrain authorises Sputnik V COVID-19 vaccine for emergency use - Bahrain TV". Reuters (dalam bahasa Inggris). 10 Februari 2021. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ "Belarus registers Sputnik V vaccine, in first outside Russia - RDIF". Reuters. 21 Desember 2020. Diakses tanggal 14 Januari 2021.
- ^ "Bolivia has registered Sputnik V vaccine based on Russian clinical trial data". Yahoo Finance. 7 Januari 2021. Diakses tanggal 14 Januari 2021.
- ^ "Russia's Sputnik V authorized in Gabon". TASS. 17 Februari 2021. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ "Ghana approves Russia's Sputnik V vaccine for emergency use - RDIF". Reuters (dalam bahasa Inggris). 20 Februari 2021. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ Menchu, Sofia (24 Februari 2021). "Guatemala to receive Russia's Sputnik vaccine in coming weeks". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ "Guinea Begins Administering Russia's Sputnik V Covid-19 Vaccine". africanews. 31 Desember 2020. Diakses tanggal 14 Januari 2021.
- ^ "Honduras approves use of Sputnik V vaccine against COVID-19". Xinhua. 25 Februari 2021. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ a b Than, Krisztina; Komuves, Anita (21 Januari 2021). "Hungary gives initial approval for AstraZeneca and Sputnik V vaccines". Reuters. Diakses tanggal 22 Januari 2021.
- ^ "Russia's Sputnik V vaccine authorized in Iraq". TASS. 5 Maret 2021. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ "Iran approves Russian coronavirus vaccine Sputnik V". Reuters (dalam bahasa Inggris). 26 Januari 2021. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ "Kazakhstan approves Russia's Sputnik V vaccine for use - govt". Reuters (dalam bahasa Inggris). 15 Februari 2021. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ "Laos becomes 44th country to register Russian vaccine Sputnik V". The Star. 7 maret 2021. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ "Lebanon authorises emergency use of Russia's Sputnik V vaccine". Reuters (dalam bahasa Inggris). 5 Februari 2021. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ "Mexico, Germany warm to Russia's Sputnik V virus vaccine". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). 3 Februari 2021. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ "COVID-19: Egypt authorises Sputnik V, AstraZeneca virus jabs". Gulf News (dalam bahasa Inggris). 24 Februari 2021. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ "Mongolia approves Russia's Sputnik V vaccine against COVID-19". Reuters (dalam bahasa Inggris). 9 Februari 2021. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ "Montenegro and St. Vincent approve Russia's Sputnik V vaccine - RDIF". Reuters (dalam bahasa Inggris). 12 Februari 2021. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ "Myanmar registers Russia's Sputnik V COVID-19 vaccine". TASS. 6 Februari 2021. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ "Nicaragua approves Russia's Sputnik V vaccine against COVID-19 - TASS". Reuters (dalam bahasa Inggris). 3 Februari 2021. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ "Pakistan approves Russia's Sputnik V COVID-19 vaccine for emergency use". Arab News (dalam bahasa Inggris). 9 Februari 2021. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ Rasgon, Adam (11 Januari 2021). "The Palestinian Authority authorizes use of Russia's Sputnik V vaccine". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ "Paraguay approves Russia's Sputnik V vaccine: RDIF". Reuters. 15 Januari 2021. Diakses tanggal 22 Januari 2021.
- ^ "Covid: Russia begins vaccinations in Moscow". BBC. 5 Desember 2020. Diakses tanggal 14 Januari 2021.
- ^ "Sputnik V vaccine registered in San Marino". TASS. 19 Februari 2021. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ "Russia's Sputnik V vaccine registered in Slovakia". TASS. 2 Maret 2021. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ Shri Bimo, Edwin (4 Maret 2021). "Sri Lanka Beri Ijin Penggunaan Darurat Vaksin Sputnik V Rusia". KOMPAS.tv. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ Ben Bouazza, Bouazza (6 Februari 2021). "Tunisia looks to Russia, Pfizer for vaccination program". ABC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ a b "Russia's Sputnik vaccine gets its first approval in the EU, greenlight from UAE amid ongoing trials". CNBC. 21 Januari 2021. Diakses tanggal 22 Januari 2021.
- ^ "Vietnam approves Russia's Sputnik V COVID-19 vaccine - Ifax". Reuters (dalam bahasa Inggris). 26 Februari 2021. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ "A Phase III, observer-blind, randomized, placebo-controlled study of the efficacy, safety, and immunogenicity of SARS-COV-2 inactivated vaccine in healthy adults aged 18–59 years in Indonesia". Registri Penyakit Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-11. Diakses tanggal 4 Maret 2021.
- ^ "China prepares large-scale rollout of domestically-produced coronavirus vaccines". The Globe and Mail. 6 Desember 2020. Diakses tanggal 14 Januari 2021.
- ^ "BPOM Resmi Terbitkan Izin Darurat Vaksin Corona Sinovac". CNN Indonesia. 11 Januari 2021. Diakses tanggal 14 Januari 2021.
- ^ "Turki Restui Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac". CNN Indonesia. 14 Januari 2021. Diakses tanggal 14 Januari 2021.
- ^ a b Fonseca, Jamie McGeever, Pedro (2021-01-18). "Brazil clears emergency use of Sinovac, AstraZeneca vaccines, shots begin". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-22.
- ^ "Chile Beri Izin Penggunaan Darurat Vaksin Corona Sinovac". CNN Indonesia. 21 Januari 2021. Diakses tanggal 22 Januari 2021.
- ^ "Oxford University/AstraZeneca vaccine authorised by UK medicines regulator". Department of Health and Social Care. 30 Desember 2020. Diakses tanggal 14 Januari 2021.
- ^ Laing, Aislinn (31 Desember 2020). "Argentine regulator approves AstraZeneca/Oxford COVID-19 vaccine -AstraZeneca". Reuters. Diakses tanggal 14 Januari 2021.
- ^ a b Pasricha, Arjana (3 Januari 2021). "India Approves AstraZeneca and Locally Developed Vaccine". VOA News. Diakses tanggal 14 Januari 2021.
- ^ "El Salvador greenlights AstraZeneca, Oxford University COVID-19 vaccine". Reuters. 31 Desember 2020. Diakses tanggal 14 Januari 2021.
- ^ "Mexico approves AstraZeneca vaccine for emergency use". AP News. 5 Januari 2021. Diakses tanggal 14 Januari 2021.
- ^ "Oxford University-Astrazeneca vaccine: Bangladesh okays it for emergency use". The Daily Star. 4 Januari 2021. Diakses tanggal 14 Januari 2021.
- ^ Pal, Gopal Sharma, Alasdair (2021-01-15). "Nepal approves AstraZeneca COVID-19 vaccine for emergency use". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-22.
- ^ a b "Iraq approves Sinopharm, AstraZeneca COVID-19 vaccines for emergency use". ANI. 19 Januari 2021. Diakses tanggal 22 Januari 2021 – via Yahoo News.
- ^ Shahzad, Asif (2021-01-16). "Pakistan approves AstraZeneca COVID-19 vaccine for emergency use". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-22.
- ^ "A Phase III clinical trial for inactivated novel coronavirus pneumonia (COVID-19) vaccine (Vero cells)". Chinese Clinical Trial Registry. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-11. Diakses tanggal 4 Maret 2021.
- ^ Abu Zaid, Muhammad (3 Januari 2021). "Egypt approves Chinese Sinopharm COVID-19 vaccine". Arab News. Diakses tanggal 15 Januari 2021.
- ^ "Jordan approves China's Sinopharm Covid vaccine". France 24. 9 Januari 2021. Diakses tanggal 15 Januari 2021.
- ^ Shahzad, Asif (2021-01-19). "Pakistan approves Chinese Sinopharm COVID-19 vaccine for emergency use". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-22.
- ^ "Serbia receives million doses of China's Sinopharm COVID-19 vaccine". Reuters. 16 Januari 2021. Diakses tanggal 22 Januari 2021.
- ^ "UAE announces emergency approval for use of COVID-19 vaccine". Reuters. 14 September 2020. Diakses tanggal 15 Januari 2021.
- ^ "Covid-19: China approves Sinopharm vaccine for general use". BBC. 31 Desember 2020. Diakses tanggal 15 Januari 2021.
- ^ "CanSino's COVID-19 vaccine approved for military use in China". Nikkei Asia. 29 Juni 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-07. Diakses tanggal 15 Januari 2021.
Pranala luar
- DRAFT landscape of COVID-19 candidate vaccines, 4 Maret 2020