Pemilihan umum Wali Kota Depok 2005

pemilihan umum Wali Kota Depok ke-1

Pemilihan Umum Wali Kota Depok 2005 (Nama lain: Pemilihan Umum Kepala Daerah Kota Depok 2005, Akronim: Pemilukada Depok 2005) adalah pemilihan umum kepala daerah pertama dalam sejarah Kota Depok setelah memasuki masa reformasi yang bersamaan pelaksanaannya dengan pemilihan di Bantul, Denpasar, Gunung Kidul, Kendal, Magelang, Semarang, dan Tabanan, serta pemilihan gubernur di Jambi.[1][2] Pemilihan kepala daerah di Depok bertujuan untuk memilih Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok masa bakti 2005 hingga 2010. Akan tetapi, pelantikan pasangan calon terpilih tertunda selama sekitar lima bulan.[3] Pada akhirnya, wali kota dan wakil wali kota terpilih diangkat sumpah pada Januari 2006 dan menjabat untuk lima tahun.

Pemilihan Umum Wali Kota Depok 2005
Sebelum
2000
Pemilih terdaftar899.419 jiwa
Kandidat
 
Calon Nur Mahmudi Ismail Badrul Kamal Yus Ruswandi
Partai PKS Golkar PDI-P
Wakil Yuyun Wirasaputra Syihabuddin Ahmad Sutadi Dipowongso
Suara rakyat 232.207 206.078 34.212
Persentase 43,9% 38,9% 6,5%
 
Calon Abdul Wahab Abidin Harun Heryana
Partai Demokrat PAN
Wakil Ilham Wijaya Farkhan Rozaq
Suara rakyat 33.487 23.868
Persentase 6,2% 4,5%
Peta persebaran suara
(Dari atas ke bawah)
Peta Pulau Jawa yang menyoroti Jawa Barat
Peta Jawa Barat yang menyoroti Depok, Jawa Barat
Wali Kota petahana
Warma Sutarman (Pj.)

Independen

Wali Kota terpilih

Nur Mahmudi Ismail
PKS

Pemilihan ini ditinjau secara langsung oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, B. Lynn Pascoe.[4] Pascoe meninjau terlebih dahulu KPUD Kota Depok, kemudian ia meninjau tempat pemungutan suara (TPS) tempat Nur Mahmudi Ismail memilih. Selain Pascoe, ketua dan sejumlah anggota Komisi II DPR RI, yaitu Ferry Mursyidan Baldan, Chozin Chumaedy dan Sudarman juga meninjau pelaksanaan pemilihan ini.[5]

Calon

Sesuai dengan konstitusi yang berlaku, mantan Wali Kota Badrul Kamal memiliki hak prerogatif untuk dicalonkan kembali untuk posisi tersebut. Selain Badrul, terdapat nama Nur Mahmudi Ismail yang didukung PKS.[6] Adapun koalisi yang terbentuk yang diinisiasi oleh PAN, yakni Koalisi Politik Masyarakat Depok atau dengan akronim KPMD yang menjaring beberapa nama politisi yang terdaftar sebagai bakal kandidat untuk jabatan wali kota, di antaranya Dede Yusuf, Didik J. Rachbini, hingga Gusti Randa, serta jabatan wakil wali kota, salah satunya Sutadi Dipowongso dari PDI-P.[7] Sutadi bersedia untuk dicalonkan untuk mendampingi Badrul, Hasbullah, Farkhan, juga birokrat di Depdagri, Ramses Hutagalung. Di internal Demokrat, terdaftar nama-nama, seperti Gagah Sunu Sumantri, Agung Witjaksono, dan Abdul Wahab Abidin dalam bursa pemilihan kepala daerah.[8]

Setelah keluarnya PDI-P dari Koalisi Kebersamaan, Yus Ruswandi yang sebelumnya digadang-gadang kembali mendampingi Badrul akhirnya didorong menjadi calon wali kota.[9] Ia dipasangkan dengan Sutadi yang juga masuk ke dalam kandidat potensial calon wakil wali kota dari Koalisi Kebersamaan. Dari kandidat yang ada, terdapat empat kandidat yang pernah berkiprah sebagai pegawai negeri sipil yang berafiliasi dengan Golongan Karya di masa prareformasi, yaitu Harun Heryana, Badrul Kamal, Yus Ruswandi, dan Yuyun Wirasaputra. Akan tetapi, hanya Badrul yang diusulkan Golkar untuk berlaga dalam pemilihan ini.

Kandidat dari Partai Demokrat

 
Kandidat nomor urut 1
Abdul Wahab Abidin Ilham Wijaya
Calon Wali Kota Calon Wakil Wali Kota
 
 
Politikus Wirausahawan
8 / 45 (18%)

Partai Demokrat merupakan salah satu partai baru peserta Pemilu Legislatif 2004. Partai yang diinisiasi Susilo Bambang Yudhoyono ini meraih delapan kursi di DPRD Kota Depok. Di Depok, Demokrat membuka peluang para politisinya untuk mendaftar sebagai kandidat di pemilihan wali kota. Nama-nama yang muncul, antara lain Gagah Sunu Sumantri, Agung Witjaksono, dan Abdul Wahab Abidin.[8] Pada April 2005, pasangan calon yang mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Depok adalah Gagah sebagai kandidat wali kota dan Agung sebagai pendampingnya.[10] Akan tetapi, mereka tidak memenuhi syarat manakala partainya tidak memberi surat dukungan kepada mereka. Sebulan setelahnya, Demokrat di bawah kepemimpinan Subur Budhisantoso menetapkan Abdul Wahab Abidin dan Ilham Wijaya untuk berkontestasi pada pemilihan ini.

Nomor urut Partai Perolehan kursi (2004) Perubahan kursi (1999) Deklarasi
DPRD II
9 Partai Demokrat
8 / 45
17,77% (baru) 6 Mei 2005

Kandidat dari Koalisi Politik Masyarakat Depok

 
Kandidat nomor urut 2
Harun Heryana Farkhan Rozaq
Calon Wali Kota Calon Wakil Wali Kota
 
 
Kepala Dinas Kependudukan Kabupaten Bogor Ulama
5 / 45 (11%)
Nomor urut Partai Perolehan kursi (2004) Perubahan kursi (1999) Deklarasi
DPRD II
3 Partai Bulan Bintang
0 / 45
0,0%   1
10 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
0 / 45
0,0%   1
10 Partai Amanat Nasional
5 / 45
11,11%   2
17 Partai Bintang Reformasi
0 / 45
0,0%   0

Kandidat dari Koalisi Kebersamaan

 
Kandidat nomor urut 3
Badrul Kamal Syihabuddin Ahmad
Calon Wali Kota Calon Wakil Wali Kota
 
 
Wali Kota Depok (2000–2005) Anggota DPRD Kota Depok (1999–2009)
10 / 45 (22%)
Dukungan untuk Badrul Kamal
Nomor urut Partai Perolehan kursi (2004) Perubahan kursi (1999) Deklarasi
DPRD II
15 Partai Kebangkitan Bangsa
2 / 45
4,44%   2
20 Partai Golongan Karya
8 / 45
17,77%   2

Kandidat dari Koalisi Depok Bersatu

 
Kandidat nomor urut 4
Yus Ruswandi Sutadi Dipowongso
Calon Wali Kota Calon Wakil Wali Kota
 
 
Wakil Wali Kota Depok (2000–2005) Ketua DPC PDI-P Kota Depok (2005–2010)
10 / 45 (22%)

Tiga partai peserta Koalisi Kebersamaan, PDI-P, PPP, dan PDS secara resmi keluar dari koalisi. Sebelumnya, nama Muhammad Sutadi Dipowongso dari PDI-P diajukan sebagai bakal kandidat wakil wali kota mendampingi Badrul. Partainya memutuskan untuk keluar dari koalisi setelah Badrul memilih Syihabuddin Ahmad dari PKB.[13] Lalu, PPP dan PDS turut mengikuti keputusan PDI-P dengan membentuk aliansi baru. Koalisi yang tergabung atas tiga partai ini mereka sebut sebagai Koalisi Depok Bersatu yang diasaskan pada 15 April 2005. Mantan Wakil Wali Kota Depok, Yus Ruswandi, kerap disandingkan dengan rekannya di pemerintahan, Badrul Kamal pun akhirnya dipilih koalisi untuk didukung sebagai calon wali kota bersama dengan Sutadi.[9]

Nomor urut Partai Perolehan kursi (2004) Perubahan kursi (1999) Deklarasi
DPRD II
5 Partai Persatuan Pembangunan
4 / 45
8,88%   3 17 April 2005
18 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
5 / 45
11,11%   7 17 April 2005
19 Partai Damai Sejahtera
1 / 45
2,22% (baru) 17 April 2005

Kandidat dari Partai Keadilan Sejahtera

 
Kandidat nomor urut 5
Nur Mahmudi Ismail Yuyun Wirasaputra
Calon Wali Kota Calon Wakil Wali Kota
 
 
Menteri Kehutanan dan Perkebunan Indonesia (1999–2001) Pelaksana Tugas Wali Kota Administratif Depok (1996–1997)
12 / 45 (27%)
Dukungan untuk Nur Mahmudi

Menteri Kehutanan dan Perkebunan Indonesia di masa pemerintahan Abdurrahman Wahid, Nur Mahmudi Ismail yang diusulkan PKS untuk maju dalam kontestasi ini setelah sebelumnya terdapat lima kandidat potensial dari sepuluh nama teratas di pemilihan internal raya partai.[6] Pasangan calon ini membawa slogan "Coblos yang Senyum Nomor 5" pada spanduknya yang didominasi warna hitam dan kuning.[15]

Nomor urut Partai Perolehan kursi (2004) Perubahan kursi (1999) Deklarasi
DPRD II
16 Partai Keadilan Sejahtera
12 / 45
26,6%   9

Perhitungan suara

s • b Ringkasan hasil pemilihan umum Wali Kota Depok 25 Juni 2005
Calon Pasangan Koalisi Suara %
Abdul Wahab Abidin Ilham Wijaya TBA 33.487 6,2
Badrul Kamal Syihabuddin Ahmad Koalisi Kebersamaan 206.078 38,9
Yus Ruswandi Soetadi Dipowongso Koalisi Rakyat Bersatu 34.212 6,5
Nur Mahmudi Ismail Yuyun Wirasaputra TBA 232.207 43,9
Harun Heryana Farkhan AR Koalisi Politik Masyarakat Depok 23.868 4,5
Total 529.852 100,00
Suara sah 529.852 58,91
Suara tidak sah TBA TBA
Pemilih pengguna hak pilih TBA TBA
Pemilih golput TBA TBA
Pemilih terdaftar 899.419
Sumber: KPU

Penerimaan hasil

Kemenangan Nur Mahmudi Ismail membuat pendukung Badrul Kamal kecewa dan melakukan aksi demonstrasi didepan Balai Kota Depok, hingga kantor Departemen Dalam Negeri (Depdagri).[16][17]

Badrul mengajukan gugatannya kepada Pengadilan Tinggi Jawa Barat hingga pada akhirnya Mahkamah Agung. Nasib yang tidak beruntung, kemenangan Badrul oleh Pengadilan Tinggi Jawa Barat dibatalkan oleh Mahkamah Agung. Tetapi Badrul bersama pendukungnya bersikukuh akan mengajukan gugatannya terhadap Mahkamah Konstitusi sebagai jalur hukum yang terakhir.[18] Namun takdir berkata lain, Badrul tetap dikalahkan oleh Mahkamah Konstitusi yang menyatakan kemenangan untuk Nur Mahmudi.[19]

Referensi

  1. ^ "Hari Ini, Pilkada Pertama Kota Depok". Liputan6. 26 Juni 2005. Diakses tanggal 1 Februari 2021. 
  2. ^ "7 Provinsi & 175 Kabupaten/Kota Sudah Tetapkan Jadwal Pilkada". Detik News. Jakarta. 2005-06-01. Diakses tanggal 2024-07-26. 
  3. ^ "Mendagri Prihatin Pergantian Walikota Depok Molor Terus". detikcom. 2005-08-29. Diakses tanggal 2021-06-22. 
  4. ^ "Pilkada Depok Masih Sepi Pemilih, Dubes AS Meninjau". Detik News. 26 Juni 2005. Diakses tanggal 1 Februari 2021. 
  5. ^ "Dubes AS Lynn Pascoe Akan Tinjau Pilkada Depok". Detik News. 25 Juni 2005. Diakses tanggal 1 Februari 2021. 
  6. ^ a b "PKS Calonkan Nurmahmudi Ismail Jadi Walikota Depok". Detik News. Jakarta. 2005-02-10. Diakses tanggal 2024-07-26. 
  7. ^ Pakpahan, Suliyanti (2005-04-01). "Tiga Kubu Perebutkan Walikota Depok". Tempo. Depok. Diakses tanggal 2024-07-26. 
  8. ^ a b Pakpahan, Suliyanti (2005-05-06). "Abdul Wahab Calon Resmi Partai Demokrat". Tempo. Jakarta. Diakses tanggal 2024-07-26. 
  9. ^ a b "Calon Lain Walikota Depok Muncul Lagi". Tempo.co.id. 15 April 2005. Diakses tanggal 9 Juli 2020. 
  10. ^ Pakpahan, Suliyanti (2005-05-06). "Partai Demokrat Dukung Abdul Wahab-Ilham Wijaya". Tempo. Depok. Diakses tanggal 2024-07-26. 
  11. ^ "Abdurrahman Wahid, Badrul Kamal, dan Syihabuddin Ahmad". Tempo Data Science. 2005-06-20. Diakses tanggal 2024-07-26. 
  12. ^ a b c d e f g "Pembelotan Dukungan Warnai Kampanye Cawalkot Depok; Calon Bupati Sukabumi Janji Berantas Korupsi". Indonesia Corruption Watch. 2005-06-13. Diakses tanggal 2024-07-26. 
  13. ^ Pakpahan, Suliyanti (2005-04-09). "PDIP Depok Mundur Jika Calonnya Tak Dipilih". Tempo. Depok. Diakses tanggal 2024-07-26. 
  14. ^ "Pemilih di Kota Jayapura Kehilangan Hak Pilih". Liputan6. Jayapura. 2005-06-19. Diakses tanggal 2024-07-26. 
  15. ^ "Kampanye PKS". Tempo Data Science. 2005-06-20. Diakses tanggal 2024-07-26. 
  16. ^ "Massa Badrul Menduduki Kantor Wali Kota Depok". Liputan6. 19 Desember 2005. Diakses tanggal 1 Februari 2021. 
  17. ^ "Massa Pendukung Badrul Kamal demo Depdagri". Antara News. 12 Januari 2006. Diakses tanggal 1 Februari 2021. 
  18. ^ "Badrul Kamal Belum Menyerah". Liputan6. 18 Desember 2005. Diakses tanggal 1 Februari 2021. 
  19. ^ "Bersalaman dengan Nurmahmudi, Badrul Kamal Ikhlas Kalah". Detik News. 25 Januari 2006. Diakses tanggal 1 Februari 2021.