Artikel ini menonjolkan sekali pendapat orang2 yang digelari ulama (Rahib/Habr) yang mendukung dogma 'khalifah' dan merendahkan pendapat dari yang lain. Memang tidak mengherankan, karena hal ini adalah sama seperti agama yang terdahulu (Kristen dan Yahudi). Sebuah siklus yang berulang dan terjadi lagi di penerusnya..

"Mereka mengambil habr (ulama atau sarjana dalam agama) mereka, dan rahib-rahib mereka, sebagai pemelihara-pemelihara selain daripada Allah dan mereka diperintah untuk mengabdi kepada Rabb Yang Satu; tidak ada Illah melainkan Dia; Dia disanjung, di atas apa yang mereka menyekutukan." (9:31)

Habr yang menjadi tuhan, selain daripada Allah, dalam masyrakat Islam mungkin dijadikan tanpa disadari. Itu karena mereka disangka memberi petunjuk. Selain daripada habr, orang-orang alim turut dijadikan tuhan bersama Allah. Lazimnya mereka adalah orang-orang yang mencari jalan kepada-Nya.

"Katakanlah, 'Sekiranya ada tuhan-tuhan lain bersama Dia, sebagaimana mereka mengatakan, tentu mereka mencari jalan kepada Yang mempunyai Arasy.'" (17:42)

Dan juga menonjolkan hadits-hadits (hadits=kisah=gossip) yang mendukung dogma mereka. Sehubungan itu, Dia telah berfirman, "Maka dengan hadis apakah yang mereka, sesudah ini (al-Qur'an), akan mempercayai?" (7:185). Jelaslah, bahawa dalam Islam hanya al-Qur'an yang wajib dipercayai atau diimani.

Kembali ke halaman "Khalifah".