Brokoli
Brokoli (Brassica oleracea L. Kelompok Italica) adalah tanaman yang sering dibudidayakan sebagai sayur. Brokoli adalah kultivar dari spesies yang sama dengan kubis dan kembang kol, yaitu Brassica oleracea.[3] Brokoli berasal dari daerah Laut Tengah dan sudah sejak masa Yunani Kuno dibudidayakan. Sayuran ini masuk ke Indonesia belum lama (sekitar 1970-an) dan kini cukup populer sebagai bahan pangan.
Broccoli | |
---|---|
Spesies | Brassica oleracea |
Kelompok budidaya | italica |
Tanah asal | Italia, lebih dari 2.000 tahun yang lalu[1][2] |
Bagian brokoli yang dimakan adalah kepala bunga berwarna hijau yang tersusun rapat seperti cabang pohon dengan batang tebal. Sebagian besar kepala bunga tersebut dikelilingi dedaunan. Brokoli paling mirip dengan kembang kol, namun brokoli berwarna hijau, sedangkan kembang kol putih.
Cara menanam brokoli adalah disemai setelah tumbuh 3-4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu). Masa panen adalah 55- 100 hari (tergantung varietas). Brokoli merupakan tanaman yang hidup pada cuaca dingin.
Sebagai makanan, brokoli biasanya direbus atau dikukus, atau dapat pula dimakan mentah. Cara terbaik dalam mengolah brokoli adalah dengan cara dikukus. Hal ini bertujuan agar segala vitamin dan nutrisi penting di dalamnya tidak hilang selama proses pemasakan. Merebus brokoli akan menghilangkan sekitar 50 % asam folat yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, jika ingin mengolah brokoli dengan cara direbus, sebaiknya brokoli tidak direbus terlalu lama, kira-kira tidak lebih dari 5 menit. Brokoli mengandung vitamin C dan serat makanan dalam jumlah banyak. Brokoli juga mengandung senyawa glukorafanin, yang merupakan bentuk alami senyawa antikanker sulforafana (sulforaphane). Selain itu, brokoli mengandung senyawaan isotiosianat yang, sebagaimana sulforafana, ditengarai memiliki aktivitas antikanker.[4]
Nilai nutrisi per 100 g (3,5 oz) | |
---|---|
Energi | 141 kJ (34 kcal) |
6.64 g | |
Gula | 1.7 g |
Serat pangan | 2.6 g |
0.37 g | |
2.82 g | |
Vitamin | Kuantitas %AKG† |
Vitamin A equiv. | 4% 31 μg3% 361 μg1403 μg |
Tiamina (B1) | 6% 0.071 mg |
Riboflavin (B2) | 10% 0.117 mg |
Niasin (B3) | 4% 0.639 mg |
Asam pantotenat (B5) | 11% 0.573 mg |
Vitamin B6 | 13% 0.175 mg |
Folat (B9) | 16% 63 μg |
Kolina | 4% 19 mg |
Vitamin C | 107% 89.2 mg |
Vitamin E | 5% 0.78 mg |
Vitamin K | 97% 101.6 μg |
Mineral | Kuantitas %AKG† |
Kalsium | 5% 47 mg |
Zat besi | 6% 0.73 mg |
Magnesium | 6% 21 mg |
Mangan | 10% 0.21 mg |
Fosfor | 9% 66 mg |
Potasium | 7% 316 mg |
Sodium | 2% 33 mg |
Seng | 4% 0.41 mg |
Komponen lainnya | Kuantitas |
Air | 89.3 g |
| |
†Persen AKG berdasarkan rekomendasi Amerika Serikat untuk orang dewasa. Sumber: USDA FoodData Central |
Referensi
sunting- ^ Buck, P. A. (1956). "Origin and taxonomy of broccoli". Economic Botany. 10 (3): 250–253. doi:10.1007/bf02899000.
- ^ Stephens, James. "Broccoli—Brassica oleracea L. (Italica group)". University of Florida. hlm. 1. Diakses tanggal 14 May 2009.
- ^ Parker, Sybil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company.
- ^ Inayah, I.S. 2007. Mengenal ”Isothiocyanates” dan ”Sulforaphane” Diarsipkan 2007-09-28 di Wayback Machine.. Pikiran Rakyat, Kamis, 15 Februari 2007.
Pranala luar
sunting- (Indonesia) Brokoli "Si Hijau Ikal" Cegah Kanker Diarsipkan 2007-09-28 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Kandungan Nutrisi dan Cara Sehat Mengolah Brokoli Diarsipkan 2007-09-28 di Wayback Machine.
- (Inggris) Kandungan gizi brokoli