Halusinasi suara

Sebuah bentuk halusinasi yang berupa mendengar suara tanpa ada stimulus atau sumber dari luar
Revisi sejak 6 Agustus 2024 08.57 oleh Irham.firmansyah (bicara | kontrib) (Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Auditory hallucination")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Sebuah halusinasi pendengaran atau suara (inggris:auditory hallucination, paracusia[1]) adalah bentuk halusinasi yang mempersepsikan mendengar suara tanpa ada stimulus suara. Saat mengalami  sebuah halusinasi suara, seseorang mendengar suara atau banyak suara yang tidak berasal dari lingkungan sekitar.

Auditory hallucination
Informasi umum
Nama lainParacusia
SpesialisasiPsychiatry

Bentuk umum dari halusinasi suara adalah mendengar satu atau lebih suara tanpa ada orang yang bicara, dikenal sebagai auditory verbal hallucination. Hal ini mungkin berhubungan dengan psychotic disorder, yang paling mendekati adalah schizophrenia dan fenomena ini sering digunakan untuk mendiagnosa kondisi seperti ini.[2] Bagaimanapun, seorang individu tanpa ada penyakit psychiatric mungkin dapat juga mendengar suara-suara,[3] termasuk mereka yang dalam pengaruh mind-altering substances, seperti cannabis, cocaine, amphetamines, dan PCP.

Ada tiga kategori utama didalam mendengar suara : seseorang mendengar suara berbicara dari pikiran, seseorang mendengar satu atau lebih sedang berdebat, atau seseorang yang mendengar suara bercerita atau bernarasi tentang apa yang di perbuatannya.[4] Tiga kategori ini tidak mencakup semua jenis dari halusinasi pendengaran.

Halusinasi suara yang berupa musik juga ada, dalam hal ini orang lebih sering mendengar potongan dari lagu yang mereka ketahui, atau musik yang mereka dengar mungkin original. Mereka mungkin muncul kepada orang yang ber-mental sehat tanpa mengetahui penyebabnya.[5] Jenis lain dari halusinasi pendengaran termasuk exploding head syndrome dan musical ear syndrome. Yang terakhir, musik akan seseorang dengar di dalam pikiran mereka, biasanya lagu yang familiar. Halusinasi ini dapat disebabkan oleh :lesions pada brain stem (sering dikarenakan stroke), sleep disorders seperti narcolepsy, tumors, encephalitis, or abscesses.[6] Hal ini seharusnya di bedakan dari fenomena yang pada umumnya dialami oleh orang dengan earworms, ingatan musik yang selalu terdengar dalam pikiran seseorang. Dalam laporan juga menyebutkan bahwa halusinasi musik diperoleh karena mendengarkan musik dalam periode waktu yang lama.[7] Penyebab lain termasuk gangguan pendengaran dan aktifitas epileptic.[8]

Di masa lalu, penyebab halusinasi pendengaran di hubungkan dengan cognitive suppression yang dikarenakan kegagalan executive function dari frontoparietal sulcus. Penelitian terbaru menemukan bahwa mereka bekerja parallel dengan left superior temporal gyrus, menandakan bahwa mereka lebih baik di hubungkan dengan speech misrepresentations.[9] Hal itu diasumsikan melalui penelitian bahwa neural pathways terlibat dalam speech perception dan production yang normal, dimana lateralized left temporal lobe, juga mendasari halusinasi pendengaran.[10] Halusinasi suara parallel dengan spontaneous neural activity dari left temporal lobe dan subsequent primary auditory cortex . Persepsi dari halusinasi pendengaran sama dengan pengalaman mendengar yang sebenarnya meskipun tidak ada suara apapun.[11]

Terkait dengan diagnosis

Di tahun 2015 sebuah survey[12] kecil melaporkan mendengar suara pada seseorang dengan berbagai ragam diagnosa DSM-5, seperti :

Bagaimanapun, banyak individu yang di survey melaporkan tanpa diagnosis. Di bukunya Hallucinations yang popular di tahun 2012, neurologist Oliver Sacks mendeskripsikan mendengar suara pada pasien dengan beragam kondisi medis, sama juga dengan pengelamannya sendiri tentang mendengar suara. Hubungan dengan genetik telah di identifikasi dengan halusinasi pendengaran,[14] tetapi kebanyakan penelitian dengan penyebab dari non psychotic masih berjalan sampai saat ini.

Schizophrenia

Di dalam orang dengan psychosis, penyebab utama dari halusinasi pendengaran adalah schizophrenia dan hal ini dikenal sebagai auditory verbal hallucinations (AVHs). Di dalam schizophrenia, seseorang menunjukkan peningkatan aktifitas yang konsisten pada thalamic dan striatal subcortical nuclei, hypothalamus, dan paralimbic regions; hal ini dikonfirmasi dengan PET dan fMRI scans. Penelitian lain menunjukkan pembesaran pada temporal white matter, frontal gray matter, and temporal gray matter volumes (itu merupakan area krusial untuk inner ataupun outer speech) saat di bandingkan dengan grup kontrol. Hal ini menandakan bahwa fungsi dan struktur keabnormalan di dalam otak, keduanya mungkin mempunyai hubungan di genetic, yang dapat menghasilkan halusinasi pendengaran.

Halusinasi pendengaran verbal yang ber-sumber dari luar daripada dari dalam merupakan factor diagnosa yang mendefinisikan schizophrenia atau bukan.[butuh rujukan] Suara yang di dengar pada umumnya menyakiti dan emosional, menambahkan ke state dari artificial reality and disorientation yang terlihat pada pasien psychotic. Penyebab dasar dari halusinasi telah men-eksplore level cellular receptor. Hipotesis glutamate, mengajukan kemungkinan penyebab schizophrenia mungkin juga punya implikasi di dalam halusinasi pendengaran, dimana menduga bahwa di picu karena altered glutamatergic transmission. [[Kategori:Gejala dan tanda: Kelainan mental dan perilaku]] [[Kategori:Tanda klinis]] [[Kategori:Psikosis]] [[Kategori:Halusinasi]]

  1. ^ "Paracusia". Medical dictionary. 
  2. ^ Yuhas D. "Throughout History, Defining Schizophrenia Has Remained A challenge". Scientific American Mind (March 2013). Diakses tanggal 2 March 2013. 
  3. ^ Thompson A (September 15, 2006). "Hearing Voices: Some People Like It". LiveScience.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 November 2006. Diakses tanggal 2014-02-01. 
  4. ^ Semple D (2005). Oxford Hand Book of Psychiatry. Oxford Press. 
  5. ^ Deutsch D (2019). "Hallucinations of music and speech". Musical Illusions and Phantom Words: How Music and Speech Unlock Mysteries of the Brain. Oxford University Press. ISBN 9780190206833. LCCN 2018051786. 
  6. ^ "Rare Hallucinations Make Music In The Mind". ScienceDaily.com. August 9, 2000. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 December 2006. Diakses tanggal 2006-12-31. 
  7. ^ Young K (July 27, 2005). "IPod hallucinations face acid test". Vnunet.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-12-20. Diakses tanggal 2008-04-10. 
  8. ^ Engmann B, Reuter M (April 2009). "Spontaneous perception of melodies – hallucination or epilepsy?". Nervenheilkunde. 28: 217–221. ISSN 0722-1541. 
  9. ^ Hugdahl K, Løberg EM, Nygård M (May 2009). "Left temporal lobe structural and functional abnormality underlying auditory hallucinations in schizophrenia". Frontiers in Neuroscience. 3 (1): 34–45. doi:10.3389/neuro.01.001.2009 . PMC 2695389 . PMID 19753095. 
  10. ^ Hugdahl K, Løberg EM, Nygård M (May 2009). "Left temporal lobe structural and functional abnormality underlying auditory hallucinations in schizophrenia". Frontiers in Neuroscience. 3 (1): 34–45. doi:10.3389/neuro.01.001.2009 . PMC 2695389 . PMID 19753095. 
  11. ^ Ikuta T, DeRosse P, Argyelan M, Karlsgodt KH, Kingsley PB, Szeszko PR, Malhotra AK (December 2015). "Subcortical modulation in auditory processing and auditory hallucinations". Behavioural Brain Research. 295: 78–81. doi:10.1016/j.bbr.2015.08.009. PMC 4641005 . PMID 26275927. 
  12. ^ Woods A, Jones N, Alderson-Day B, Callard F, Fernyhough C (April 2015). "Experiences of hearing voices: analysis of a novel phenomenological survey". The Lancet. Psychiatry. 2 (4): 323–331. doi:10.1016/S2215-0366(15)00006-1. PMC 4580735 . PMID 26360085. 
  13. ^ "Schizophrenia". National Alliance on Mental Illness (NAMI). Diakses tanggal November 20, 2019. 
  14. ^ Hugdahl K, Løberg EM, Specht K, Steen VM, van Wageningen H, Jørgensen HA (2008). "Auditory hallucinations in schizophrenia: the role of cognitive, brain structural and genetic disturbances in the left temporal lobe". Frontiers in Human Neuroscience. 1: 6. doi:10.3389/neuro.09.006.2007 . PMC 2525988 . PMID 18958220.