Perpustakaan Proklamator Bung Hatta
Perpustakaan Proklamator Bung Hatta merupakan salah satu Perpustakaan Nasional Indonesia yang terletak di Jalan Kusuma Bakti, Gulai Bancah, Bukittinggi, Sumatera Barat, tepatnya di komplek Gedung Wali kota Bukittinggi. Perpustakaan ini terdiri dari kepala perpustakaan, pustakawan, bahan pustaka yang berbagai macam, serta ruangan yang beragam.[2]
Perpustakaan Proklamator Bung Hatta | |
---|---|
Lokasi | Jalan Kusuma Bakti, Gulai Bancah, Mandiangin Koto Selayan, Bukittinggi, Indonesia |
Didirikan | 1976 |
Cabang dari | Perpustakaan Nasional Republik Indonesia |
Informasi lain | |
Direktur | Leksi Hedrifa, S.Kom.[1] |
Situs web | upt-perpusbunghatta |
Perpustakaan ini telah menggunakan standar SNI ISO 9001:2015 untuk memastikan kualitas layanannya.
Perpustakaan yang merupakan perpustakaan terbesar di Provinsi Sumatera Barat ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, H. Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 21 September 2006 dalam suatu acara di Bukittinggi, Sumatera Barat.[3]
Sejarah
Perpustakaan Umum Mohammad Hatta
Awalnya, pada tanggal 12 Agustus 1976 didirikanlah Perpustakaan Umum Mohammad Hatta yang terletak di Jln. A. Riva’i, tepatnya di sebelah Rumah Sakit Umum Daerah DR. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi. Perpustakaan ini diresmikan oleh Bung Hatta sendiri yang merupakan putra Minangkabau sekaligus Pahlawan Proklamator Republik Indonesia.[4]
Peresmian Perpustakaan ini bertepatan dengan hari ulang tahun Bung Hatta yang ke-74 tahun melalui SK Walikota nomor 08/Wako.1976 tanggal 11 Februari 1976.
Perpustakaan Proklamator Mohammad Hatta
Dalam perkembangannya, perpustakaan ini telah mengalami pergantian nama beberapa kali. Setelah bernama Perpustakaan Umum Mohammad Hatta, perpustakaan ini sempat diganti namanya menjadi Perpustakaan Proklamator Mohammad Hatta.[4]
Sejak didirikannya Perpustakaan Proklamator Mohammad Hatta, masyarakat diberikan pelayanan secara cuma-cuma. Setiap tahunnya pelayanan yang diberikan mengalami peningkatan terus menerus. Begitu pula dengan penggunanya yang semakin hari juga semakin bertambah. Tidak hanya dari masyarakat Bukittinggi sendiri, namun juga dari masyarakat luar Kota Bukittinggi. Akibatnya gedung perpustakaan yang berlantai dua ini terasa semakin sempit. Kemudian Pemerintah Kota Bukittinggi berencana untuk membangun gedung perpustakaan baru yang lebih luas dibanding gedung perpustakaan sebelumnya.[4]
Perpustakaan Proklamator Bung Hatta
Pada tahun 2000-an, pemerintah berencana untuk membangun perpustakaan kembar, yaitu perpustakaan yang akan dibangun di daerah kelahiran dua orang Pahlawan Proklamator Republik Indonesia. Kemudian rencana tersebut pun berhasil diwujudkan pada tahun 2003, yaitu dengan dibangunnya Perpustakaan Soekarno di Kota Blitar, dan diikuti dengan pembangunan Perpustakaan Proklamator Mohammad Hatta di lokasi yang lebih luas dan berdampingan dengan Kantor Wali kota Bukittinggi yang baru. Kemudian Perpustakaan Proklamator Mohammad Hatta ini mengalami pergantian nama menjadi Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, dan kemudian diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, H. Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 21 September 2006. Peresmian tersebut ditandai dengan penekanan sirine oleh Presiden SBY, dan diikuti dengan pembukaan selubung kain prasasti yang berisi nama Perpustakaan Proklamator Bung Hatta serta patung tokoh Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Dr. Mohammad Hatta pada pukul 18:15 WIB. Selanjutnya presiden menandatangani prasasti peresmian Perpustakaan Proklamator Bung Hatta dan melakukan peninjauan ke dalam gedung perpustakaan. Tidak hanya itu, Presiden berkenan untuk memberikan pesan dia pada buku tamu.[4]
Seiring dengan perkembangannya, perpustakaan ini sejak tahun 2006 hingga sekarang sedang berproses menjadi perpustakaan UPT Perpustakaan Nasional. Oleh sebab itu, perpustakaan ini mulai membenahi setiap bagian yang ada agar menjadi lebih baik, sehingga nantinya layak disebut sebagai bagian dari Perpustakaan Nasional. Selain peningkatan bahan pustaka, pelayanan dan sumber daya manusia (SDM)-nya juga ikut diperhatikan. Hal ini terbukti dengan diutusnya dua orang pegawai untuk kuliah program sarjana dan program pascasarjana di salah satu universitas negeri di Bandung.[4]
Tanggal 3 Januari 2008 dilaksanakan penyerahan gedung beserta isinya oleh Walikota Bukittinggi kepada Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia melalui BAST nomor 030/03/PPBH-Bkt/I.2008. Setelah penyerahan aset ini, kemudian dasar hukum pengelolaan perpustakaan diterbitkan melalui Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 2 tahun 2012 tanggal 7 Mei 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Proklamator Bung Hatta yang sebelumnya telah disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi melalui surat nomor B/1299/M.PAN-RB/4/2012 tanggal 30 April 2012. Sejak Terbitnya Peraturan tersebut, maka dimulailah babak baru pengelolaan Perpustakaan Bung Hatta oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang mulai direalisasikan pengelolaannya pada tahun 2013 hingga sekarang. Pada tahun 2020 diterbitkan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 6 tahun 2020 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Proklamator Bung Hatta yang mencabut peraturan sebelumnya.
Perpustakaan yang sebelumnya tidak pernah disentuh oleh teknologi informasi ini, sekarang sudah mulai menerapkan otomasi perpustakaan, dengan menggunakan sebuah software yang merupakan buatan Indonesia sendiri. Rencananya Perpustakaan Nasional akan membuat jaringan kerja sama antar perpustakaan secara nasional. Sekarang proyek tersebut sedang berlangsung di semua perpustakaan daerah di Indonesia. Dalam hal ini, diharapkan agar kedepannya semua perpustakaan di Indonesia dapat melakukan kerja sama antar perpustakaan dengan lebih efektif dan efisien. Sebagai contoh, pengguna perpustakaan di Kota Makassar bisa meminjam bahan pustaka yang terdapat di Perpustakaan Proklamator Bung Hatta dengan memanfaatkan software tersebut. Dengan penggunaan software ini, pengguna bisa mengetahui dimana bahan pustaka yang mereka butuhkan dan kemudian mereka bisa meminjamnya hanya dengan datang ke perpustakaan yang ada di kota mereka. Untuk itu perpustakaan juga akan melayani delivery bahan pustaka antar perpustakaan.[4]
Fasilitas dan Layanan
Fasilitas dan layanan yang ada di perpustakaan ini diantaranya:
1. Galeri Bung Hatta, merupakan ruang baca khusus koleksi yang diterbitkan dan/atau tentang Bung Hatta. Dalam ruangan ini juga terdapat fasilitas komputer dan audio visual serta display koleksi.
2. Ruang Baca Umum, perpustakaan ini memiliki ruang baca seperti perpustakaan lain pada umumnya. Ruang baca terdiri dari Ruang Baca Lantai 1 dan Ruang Baca Lantai Dasar
3. Ruang Baca Mezanin, merupakan ruang baca tambahan dengan konsep santai dan lesehan yang terdapat di sayap kiri dan kanan lantai 1 gedung perpustakaan.
4. Ruang Baca Individu, merupakan ruang baca dengan sekat individu dan bisa dimanfaatkan untuk bekerja dengan gadget yang terletak di lantai dasar/
5. Ruang Anak, merupakan ruang baca ramah anak yang berisi koleksi anak dan permainan edukatif.
6. Ruang Referensi dan Minangkabausiana, merupakan ruang yang berisi koleksi referensi untuk para peneliti, koleksi buku langka, dan koleksi Minangkabausiana serta koleksi tentang pahlawan yang berkaitan erat dengan Bung Hatta.
7. Ruang Display dan Pameran, merupakan salah satu fasilitas terbaru yang digunakan untuk kegiatan pameran.
8. Ruang Auditorium, merupakan ruang sebaguna yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas serta mampu menampung sekitar 1000 orang.[5]
9. Ruang Mini Theater, merupakan ruangan yang menyeruapi bioskop dengan kapasitas 50 kursi dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas.[6]
10. Ruang Seminar, merupakan ruang rapat dengan kapasitas sekitar 70 orang dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas.[6]
11. Ruang Transit, merupakan ruangan yang digunakan untuk rapat internal maupun penyambutan tamu eksternal dengan kapasitas 20-30 orang.
12. Musala, perpustakaan ini juga menyediakan musala bagi umat Islam yang hendak menunaikan ibadah.
13. Ruang Administrasi Perkantoran, tersebar di lantai 1 dan lantai dasar sebagai tempat berlangsungnya proses administrasi perpustakaan.
14. Ruang Pengolahan Buku, merupakan tempat pengolahan bahan pustaka yang terdapat di lantai dasar.
15. Ruang Teknologi Informasi dan Server, merupakan ruang kerja tim teknologi informasi dan penyimpanan server otomasi perpustakaan.
16. Ruang Penjilidan dan Fumigasi, berguna untuk pemeliharaan serta pelestarian bahan pustaka. [7]
Selain fasilitas yang sudah disebutkan diatas, Perpustakaan Proklamator Bung Hatta juga memiliki beberapa layanan yang dapat dinikamati[8], diantaranya:
- Layanan Sirkulasi, merupakan layanan untuk meminjam koleksi yang ada di perpustakaan
- Layanan Keanggotaan, merupakan layanan untuk pembuatan keanggotaan
- Layanan Keanggotaan Mobile, meruapakan layanan "jemput bola" untuk membuat keanggotaan secara mobile ke daerah-daerah yang tidak terjangkau.
- Layanan Nonton Bareng, merupakan layanan bulanan untuk menonton film edikatif maupun komersil di Ruang Mini Theater.
- Layanan Perpustakaan Keliling, yang tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan informasi, terutama bagi masyarakat yang tidak terjangkau oleh pelayanan perpustakaan. Pada dasarnya, fungsi dari perpustakaan keliling ini sebenarnya sama dengan perpustakaan umum, karena perpustakaan keliling merupakan perpanjangan layanan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta.
- Layanan Kunjungan Rombongan, merupakan layanan yang memungkinkan sekolah/komunitas atau sejenisnya untuk berkunjung dan melakukan tur perpustakaan
- Layanan Perpanjangan Online, merupakan layanan untuk memperpanjang masa peminjaman secara online.
Fungsi
Sesuai dengan mottonya, yaitu Perpustakaan sebagai Agen Perubahan Sosial, Perpustakaan Proklamator Bung Hatta ini menjadikan masyarakat bebas dari kebodohan, dan buta huruf, serta meningkatkan minat baca di kalangan masyarakat, terutama masyarakat Kota Bukittinggi sendiri. Dengan senangnya masyarakat membaca, berarti Perpustakaan Proklamator Bung Hatta telah berpartisipasi aktif dalam pembebasan masyarakat dari kemiskinan, karena kebodohan merupakan awal dari kemiskinan. Peranan ini diharapkan agar Perpustakaan Proklamator Bung Hatta benar-benar dapat menjadi agen perubahan sosial bagi masyarakat Kota Bukittinggi dan Sumatera Barat secara umum.[4]
Selain itu sebagai agen perubahan sosial, Perpustakaan Proklamator Bung Hatta harus mampu mewujudkan masyarakat yang memiliki wawasan yang luas serta kaya akan informasi. Oleh karena itu, perpustakaan ini harus bisa memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat sebagai pemenuhan rasa ingin tahu mereka, sehingga masyarakat bisa mengetahui berbagai informasi terbaru (up to date).[4]
Selain fungsi yang sudah dijelaskan di atas, ada 4 fungsi perpustakaan pada umumnya,[9] yaitu:
1. Sebagai Fungsi Pendidikan
Perpustakaan memberikan kesempatan kepada penggunanya untuk menambah pengetahuan mereka.
2. Sebagai Fungsi Rekreasi
Selain menyediakan buku-buku pengetahuan, perpustakaan juga menyediakan buku-buku yang bersifat rekreatif (hiburan), sehingga dapat digunakan oleh para pembaca dalam mengisi waktu senggang.
3. Sebagai Fungsi Penelitian
Perpustakaan juga menyediakan bahan bacaan yang bisa dijadikan sumber / objek penelitian.
4. Sebagai Fungsi Informasi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, perpustakaan menyediakan berbagai bahan bacaan yang terdiri dari berbagai informasi yang bermutu dan up to date yang disusun secara teratur dan sistematis.
Tugas dan Fungsi Perpustakaan Proklamator Bung Hatta
UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan koleksi literatur mengenai Bung Hatta.
Dalam melaksanakan tugasnya, UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana kegiatan dan anggaran;
2. Pelaksanaan pengadaan, pengumpulan, pengolahan, dan pelestarian koleksi Proklamator Bung Hatta;
3. Pengembangan koleksi mengenai Bung Hatta;
4. Pendayagunaan koleksi literatur mengenai Bung Hatta;
5. Analisis koleksi literatur mengenai Bung Hatta;
6. Penyusunan dokumen operasional pengelolaan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta;
7. Pengembangan sistem informasi layanan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta;
8. Evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan; dan
9. Pelaksanaan urusan ketatausahaan.
Koleksi
Sejak peresmian Perpustakaan Proklamator Bung Hatta pada tanggal 21 September 2006 oleh Presiden Republik Indonesia, H. Susilo Bambang Yudhoyono, sumbangan buku untuk perpustakaan ini terus mengalir, sehingga dalam waktu singkat total buku yang sudah disumbangkan ke perpustakaan ini mencapai ribuan jumlahnya. Kemudian ditambah lagi 100 buah buku yang disumbangkan oleh Nursyamsi, yang merupakan hasil karya dia sendiri, dan langsung diterima oleh Kepala Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, Faisal S.Pd. Buku-buku yang dia sumbangkan tersebut diantaranya terdiri dari Revitalisasi Perbankkan, Presiden dan Wakil Presiden, Kiat-Kiat Memenangkan Pilkada, Memahami Sistem Struktur, dan Person.[10]
Selanjutnya, selama tahun 2010 Perpustakaan Proklamator Bung Hatta telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Tercatat bahwa perpustakaan ini memiliki 110.000 eksemplar buku dalam 60.000 judul. Data terakhir menunjukkan bahwa perpustakaan ini setiap harinya dikunjungi oleh 400 pembaca, dengan total buku yang dipinjam sejumlah 100 judul tiap harinya. Buku-buku tersebut mencakup berbagai disiplin ilmu, mulai dari sejarah, ekonomi, politik, hingga kuliner. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan ilmu dan informasi. Sebagaimana diketahui bahwa Bukittinggi adalah kota pendidikan dengan ribuan siswa dan mahasiswa. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan kualitas koleksinya, perpustakaan ini terus berusaha menggalang dana dan sumbangan dari para donator dan pecinta buku.[11]
Festival Bung Hatta
HUT ke-107 tahun Bung Hatta
Dalam rangka memperingati hari lahir Bung Hatta yang ke-107, sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-64, Perpustakaan Proklamator Bung Hatta menyelenggarakan pameran buku dan bazar buku murah. Acara pameran dan bazar buku ini diisi oleh koleksi buku-buku dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan Daerah Sumatera Barat, Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, serta sejumlah penerbit buku.[12]
Pameran tersebut bertajuk “Dengan Memperingati Hari Lahir Bung Hatta ke 107 Kita jadikan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta menjadi Pusat Pembelajaran Seumur Hidup”. Pameran ini secara resmi dibuka oleh Wakil Wali kota Bukittinggi, H. Ismet Amzis, S.H. Pada acara pameran tersebut turut hadir Kakan Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi, Drs. H. Zulkifli Joneva, Ketua Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang diwakili oleh Kabid Pelayanan, Nini Suarni, penerbit, Kepala Sekolah se-Kota Bukittinggi, dan siswa Sekolah Dasar (SD).[12]
Dalam kesempatan ini, Ismet Amzis memaparkan bahwa kegiatan bazar dan pameran buku ini diharapkan agar dapat menyebarluaskan informasi mengenai koleksi buku dan scientific museum yang dimiliki oleh Perpustakaan Proklamator Bung Hatta. Kemudian, hal yang tidak kalah penting yaitu mampu memotivasi dan meningkatkan minat baca masyarakat Kota Bukittinggi pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.[12]
Sementara Nini Suarni mengatakan bahwa hingga saat ini penyelenggaraan perpustakaan di Indonesia telah diatur oleh 2 Undang-Undang (UU). Oleh karena itu ia berharap agar semua perpustakaan konsisten dalam menjalankan apa yang tertera atau tercantum di dalam UU ini, sehingga sinkronisasi dan koordinasi dari pusat ke daerah dapat tercapai dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan perpustakaan.[12]
Kemudian, pada kesempatan yang sama, Zulkifli mengemukakan bahwa buku-buku yang terdapat di Perpustakaan Proklamator Bung Hatta berasal dari pengadaan melalui APBD, bantuan instansi pemerintah perpustakaan nasional,perpustakaan daerah, masyarakat, serta souvenir PNS yang melakukan perjalanan ke luar daerah.[12]
HUT ke-114 tahun Bung Hatta
UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta merayakan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke- 114 Mohammad Hatta dengan menggelar kegiatan pemasyarakatan melalui pentas seni dan budaya pada tanggal 12 Agustus lalu. Pengisi acara yang merupakan siswa – siswi berbakat dari MAN 1 dan SMA Negeri 1 Bukittinggi berhasil memukau dan menghibur penonton dengan penampilan mereka. [13]
Tidak hanya sekedar menghibur penonton, acara ini juga diselingi dengan kuis yang berisikan pertanyaan seputar Bung Hatta dan UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta. Mereka yang beruntung menjawab pertanyaan, mendapatkan hadiah menarik berupa pin dan cangkir berlogo Bung Hatta.
Kegiatan rutin tahunan ini digelar bertujuan menarik minat kunjungan masyarakat ke perpustakaan dan juga dalam rangka mensukseskan program pemerintah yakni mendorong peningkatan minat baca serta sesuai dengan visi Perpustakaan Nasional "Terwujudnya Indonesia Cerdas Melalui Gemar Membaca Dengan Memberdayakan Perpustakaan", dan taglinenya “Indonesia Gemar Membaca 2019”. Hal ini disampaikan Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, Purwanto, S.IPI saat membuka kegiatan pentas seni dan budaya.
HUT ke-118 tahun Bung Hatta
Mohammad Hatta bisa dijadikan inspirasi bagi kita semua karena pada saat sebelum beliau wafat, pernah berwasiat bahwa beliau tidak mau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Beliau lebih memilih untuk dimakamkan di Taman Pemakaman Umum, karena ingin selalu dekat dengan rakyat yang ia perjuangkan nasibnya. Makam beliau saat ini ada di di TPU Tanah Kusir Jakarta.
Beberapa hal ini yang menjadi bahan renungan kita semua, khususnya seluruh staf UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta pada acara renungan bersama 12 Agustus 2020, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Bung Hatta yang ke-118. Acara diikuti oleh seluruh staf dan pemustaka di UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta yang berada di perpustakaan saat itu.
HUT ke-120 tahun Bung
UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta pada 11 Agustus 2022 memperingati lari lahir ke-120 tahun Bung Hatta bersamaan dengan acara puncak pelaksanaan kegiatan perpustakaan berbasis inklusi sosial: Pergelaran produk Inklusi Sosial Ke-Bung Hatta-an.[14] Kegiatan ini dimeriahkan dengan Talkshow bertajuk 120 Tahun Hatta: Bangkit bersama Literasi; penampilan spesial dari penyair Taufiq Ismail; Pameran Online; serta pengaugerahan pemustaka terbaik tahun 2022.
Kegiatan dibuka dengan laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan dari Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, Drs. Nur Karim, M.Hum “kegiatan Pergelaran Produk Inklusi Sosial ke-Bung Hatta-an ini dilaksanakan sebagai ajang promosi bagi paradigma layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial.” Papar Nur Karim.
“Perayaan hari lahir Bung Hatta harus dilakukan dengan pendekatan kekinian agar bisa diterima dan dinikmati oleh generasi milenial. Dengan menumbuhkembangkan kegemaran membaca dan kecintaan terhadap buku oleh generasi muda, diharapkan kita dapat bangkit bersama literasi.” Ucap Drs. Deni Kurniadi, M. Hum., Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video Impact Story kegiatan Layanan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta berbasis inklusi sosial tahun 2021. Cerita yang diangkat berasal dari Yusnimar Nora dan Tommy Gusman. Yusnimar merupakan salah satu peserta Workshop Karya Tulis Tentang Bung Hatta yang berprofesi sebagai guru TK, penulis, dan penggiat literasi di Kota Bukittinggi. Sedangkan Tommy adalah peserta Workshop Pengembangan Seni Menyulam Tradisional dan perajin sulaman yang ada di Kota Bukittinggi.
Selanjutnya penampilan spesial dari Taufiq Ismail, Penyair dan Sastrawan besar Indonesia yang lahir di Pandai Sikek, Sumatera Barat. Beliau menyairkan puisi berjudul “Rindu Pada Setelan Jas Putih Dan Pantalon Putih Bung Hatta”.
Masuk pada acara utama, Talkshow bertajuk 120 tahun Hatta: bangkit bersama Literasi. Dimoderatori oleh Muhammad Subhan dengan Narasumber Dra. Halida Nuriah Hatta, M.A. (Putri Bung Hatta), Prof. Sri Edi Swasono, Ph.D (Menantu Bung Hatta), Drs. Deni Kurniadi, M. Hum. (Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan), H. Mahyeldi Ansharullah, SP (Gubernur Sumatera Barat), dan H. Hasril Chaniago (Jurnalis dan penulis biografi Indonesia).
“Tentu banyak sekali pemikiran dan budaya literasi bung hatta yang patut kita teladani sebagai penerus tongkat estafet bangsa. Apa saja warisan karakter, ide dan gagasan Bung Hatta itu? Untuk menjawab itu dihadirkan narasumber kita pada talkshow ini”, ucap Subhan dalam membuka Talkshow 120 Tahun Hatta.
Halida Hatta menceritakan bagaimana kehidupannya dengan sang ayah, Hatta. Cohesiveness dan komunikasi dalam keluarga begitu penting. Sederhana dalam artian hidup ditata dengan baik, dan ayah berkomunikasi dengan sangat baik dalam keluarga, berperan dalam pembentukan jati diri kami sebagai anak-anak.
“Ketika diberi hadiah buku, itu adalah sebuah kemewahan bagi kami karena di situ kami membaca sekaligus berinteraksi. Jadi itulah hal yang mungkin sederhana tapi juga kaya. Sesuatu yang tidak berlebih dan membumi tetapi secara tidak langsung kita bisa mendapatkan pencerahan yang luar biasa,” ucap Halida.
Melanjutkan, Guru Besar Universitas Indonesia, Prof. Sri Edi Swasono memaparkan apa yang beliau ketahui mengenai teladan Hatta yang dapat kita ambil dalam kehidupan saat ini.
“Saya mengenal Hatta saat saya Sekolah Dasar. Pada saat kelas 5, saya ditanya ingin menjadi apa ketika sudah besar. Saya jawab, saya ingin menjadi Doktorandus, seperti Bung Hatta.” Kenang Edi saat pertama kali mengenal Hatta. Edi juga menekankan bahwa, Bung Hatta memiliki tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan hanya sekadar mencerdaskan otak bangsa saja. Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah membuat bangsa sadar akan harga dirinya, mandiri, tidak lagi minder seperti seorang inlander. Mencedaskan kehidupan bangsa juga merupakan konsepsi budaya, bukan sekadar konsepsi fisik semata.
Deni Kurniadi kemudian menaggapi hal tersebut dengan menjelaskan bahwa Perpustakaan memiki peran fundamental dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mengangkat dan menginternalisasi sosok Hatta pada masyarakat yang dikenal dengan tingkat literasinya yang tinggi. Perpustakaan juga mengambil peran menyejahterakan masyarakat dengan cara memberikan pengetahuan kepada masyarakat melalui implementasi langsung, yaitu kegiatan-kegiatan inklusi sosial. “Perpustakaan juga bisa memberikan pengetahuan melalui implentasi langsung dari buku-buku yang ada di perpustakaan. Buku-buku yang bisa memberikan life skill dan dipraktekan dalam masyarakat, minimal dipraktekkan dalam ekonomi keluarga dan memberikan kesejahteraan pada masyarakat”, papar Deni.
Hasril Chaniago kemudian menjelaskan nilai-nilai karakter Hatta yang patut kita lestarikan pada masyarakt. Hatta merupakan seorang pembaca dan penulis, yang sama hebatnya. “ada orang yang bisa membaca, tapi tidak bisa menulis. Inilah yang perlu kita tiru”, tambah Hasril. Keteraturan hidup Bung Hatta patut kita tiru, salah satunya mengenai ketepatan waktu beliau.
Mahyeldi kemudian menegaskan bahwa kita harus bisa mewariskan nilai-nilai Bung Hatta pada generasi penerus bangsa. Beberapa sikap teguh sebagai wujud kecintaan Bung Hatta terhadap bangsa dan negara seperti janji Hatta yang tidak akan menikah sebelum kemerdekaan Indonesia. Termasuk juga sikap Hatta yang tetap menghormati Bung Karno sebagai rekan dan sebagai sahabat, serta masih banyak kisah lain Bung Hatta yang selalu hadir dan tampil ketika Indonesia dalam keadaan sulit.
“Hal tersebut juga dihadirkan oleh masyarakat Sumbar, ketika peristiwa PDRI misalnya. Sosok Bung Hatta mewakili masyarakat Minang. Minang juga memiliki jasa terhadap kemerdekaan Indonesia,” ucap Mahyeldi. Gubernur berharap para generasi muda dapat mencontoh perilaku Bung Hatta.
Kegiatan ini kemudian ditutup dengan penganugerahan Pemustaka terbaik tahun 2022. Hendra Wijaya memperoleh penghargaan sebagai Pemustaka Terbaik I, diikuti oleh Cherli Herlinda sebagai Pemustaka Terbaik II dan Nelson sebagai Pemustaka Terbaik III.
Dengan adanya kegiatan Pergelaran Produk Inklusi Sosial Ke-Bung Hatta-an ini, diharapkan masyarakat dapat semakin sadar akan peran perpustakaan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, seperti yang selalu dirindukan Bung Hatta kepada yang paling Ia cintai, yaitu Rakyat Indonesia.
Referensi
- ^ https://www.perpusnas.go.id/news-detail.php?lang=id&id=200813114112yuoC0eRtDQ
- ^ Jurnal UNP Fakultas Bahasa dan Sastra oleh Ade Darma Putra dan Marlini, diakses pada 28 Maret 2013 pukul 14:22 WIB
- ^ Febrianti (2006-09-21). "Presiden Akan Resmikan Perpustakaan Bung Hatta". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-05-19.
- ^ a b c d e f g h Perpustakaan sebagai Agen Perubahan Sosial suatu Tantangan Terwujudnya Perpustakaan Proklamator Bung Hatta menuju UPT Perpustakaan Nasional oleh Resty Jayanti Fakhlina, diakses pada 28 Maret 2013 pukul 14:30 WIB
- ^ "Bagus, Kunjungan Pelajar dan Masyarakat ke Perpustakaan Bung Hatta oleh Dino, diakses pada 31 Maret 2013 pukul 15:25". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-09. Diakses tanggal 2013-03-31.
- ^ a b Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Butuh Banyak Sumbangan Koleksi Buku oleh Muhammad Subhan, diakses pada 31 Maret pukul 15:38
- ^ Putra, Ade Darma. "Preservasi dan Konservasi Pustaka di Perpustakaan Proklamator Bung Hatta". doi:https://doi.org/10.24036/1088-0934 Periksa nilai
|doi=
(bantuan). - ^ Effendi, Norilda. "Persepsi Pemustaka Terhadap Layanan Perpustakaan di Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittingi". Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan. Vol 13, No 1 (2024). doi:https://doi.org/10.24036/1510-0934 Periksa nilai
|doi=
(bantuan). - ^ Profesi Keguruan, hal:200 oleh Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi, M. Sc, Penerbit: Rineka Cipta
- ^ Perpustakaan Proklamator Bung Hatta oleh minangnet2000, diakses pada 30 Maret 2013 pukul 07:30 WIB[pranala nonaktif permanen]
- ^ Kiprah Pustaka Bung Hatta Bukittinggi, diakses pada 29 Maret 2013 pukul 22:28[pranala nonaktif permanen]
- ^ a b c d e Pameran dan Bazar Buku di Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittinggi oleh padangmedia.com diakses pada 30 Maret 2013 pukul 18:06[pranala nonaktif permanen]
- ^ Melisa, Dora. "Gebyar Pentas Seni & Budaya, Meriahkan HUT ke-114 "Sang Proklamator" Bung Hatta".
- ^ Oktriananda, Rendy (2020-08-12). "Bangkit bersama Literasi".