Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Rokan Hulu adalah salah satu kabupaten di provinsi Riau, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Pasir Pengaraian.
Kabupaten Rokan Hulu | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Abjad Jawi | روكن هولو |
Koordinat: 0°56′N 100°30′E / 0.93°N 100.5°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Riau |
Ibu kota | Pasir Pengaraian |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Sukiman |
• Wakil Bupati | Indra Gunawan |
• Sekretaris Daerah | Muhammad Zaki |
• Ketua DPRD | Novliwanda Ade Putra |
Luas | |
• Total | 7.588,13 km2 (2,929,79 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 579.685 |
• Kepadatan | 76/km2 (200/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Indonesia, Melayu, Batak, Minangkabau |
• IPM | 72,28 (2023) tinggi[2] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Pelat kendaraan | BM |
Kode Kemendagri | 14.06 |
DAU | Rp 642.947.308.000,- (2022) |
Situs web | www |
Kabupaten Rokan Hulu, hasil pemekaran dari Kabupaten Kampar, yang berdiri pada tanggal 12 Oktober 1999 berdasarkan kepada UU Nomor 53 tahun 1999 dan UU No 11 tahun 2003 tentang perubahan UU RI No 53 tahun 1999. Jumlah penduduk Rokan Hulu sekitar 561.385 orang pada tahun 2020 dengan luas wilayah 7.588,13 km²,[3] dan pada pertengahan tahun 2024 berjumlah 579.685 jiwa.[1][4]
Kabupaten ini telah dijuluki sebagai Negeri Seribu Suluk yang artinya menjalankan kedisiplinan dalam menjalankan aturan-aturan agama Islam. Banya terdapat suluk atau masjid yang berdiri di kabupaten ini.[5]
Geografis
Kabupaten Rokan Hulu memiliki wilayah yang terdiri dari 85% daratan dan 15% daerah perairan dan rawa. Secara geografis daerah ini berbatas dengan wilayah sebagai berikut:
Batas Wilayah
Utara | Padang Lawas dan Labuhan Batu Selatan |
Timur | Bengkalis dan Rokan Hilir |
Selatan | Kampar |
Barat | Pasaman |
Di kabupaten Rokan Hulu terdapat beberapa sungai, 2 diantaranya adalah sungai yang cukup besar yaitu Sungai Rokan Kanan dan Sungai Rokan Kiri. Selain sungai besar tersebut, terdapat juga sungai-sungai kecil antara lain Sungai Tapung, Sungai Dantau, Sungai Ngaso, Sungai Batang Lubuh, Sungai Batang Sosa, Sungai Batang Kumu, Sungai Duo (Langkut), Sungai Rokan, Sungai Siasam, Sungai muara bungo Desa Dayo dan lain-lain.
Pemerintahan
Bupati
No | Bupati | Mulai Jabatan | Akhir Jabatan | Wakil Bupati | ||
---|---|---|---|---|---|---|
Sukiman |
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Rokan Hulu dalam dua periode terakhir.[6][7]
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||
---|---|---|---|
2014-2019 | 2019-2024 | ||
PKB | 1 | 3 | |
Gerindra | 5 | 8 | |
PDI-P | 6 | 6 | |
Golkar | 7 | 7 | |
NasDem | 4 | 4 | |
PKS | 3 | 4 | |
PPP | 4 | 2 | |
PAN | 4 | 6 | |
Hanura | 3 | 1 | |
Demokrat | 8 | 4 | |
Jumlah Anggota | 45 | 45 | |
Jumlah Partai | 10 | 10 |
Kecamatan
Demografi
Jumlah penduduk kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2020 adalah 718.321 jiwa.[8] Mayoritas penduduk asli kabupaten Rokan Hulu adalah Minangkabau. Daerah-daerah tersebut meliputi daerah alur sungai Rokan menuju hilir, adalah Sungai Rokan Kanan (sungai Batang Lubuh dan Batang Sosah) dan Rokan Kiri yang kini masuk di dalam Provinsi Riau. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Rokan Hulu menggunakan adat istiadat dan dialek Rokan yang sama dengan Minangkabau.
Orang Rokan Hulu menganut adat yang agak berbeda dengan Melayu umumnya, yaitu garis keturunan Matrilineal (diambil dari perempuan/pihak ibu) dimana Melayu menggunakan adat patrilineal yang mengambil garis keturunan dari laki-laki/ayah. Adapun persukuan atau klan di Rokan Hulu adalah Molayu/Mulayu, Kandang Kopuh, Bonuo, Ampu, Pungkuik, Moniliang, Kuti, Caniago, Piliang, Domo, Potopang/Petopang, Maih, Soborang, Anak Rajo-rajo, Non Soatuih, Non Limo Puluh, Molayu Tigo Induk, Molayu Panjang, Molayu Tongah, Ompek Induk, Molayu Bosa, Bono Ampu, Molayu Ompek Induk, Molayu Pokomo, Piliang Kecil, Domo Kecil, Molayu Kecil, Molayu Bawah, Molayu Bukik, Suku Tengku Panglimo Bosa, Suku Maharajo Rokan, Suku Tengku Bosa, Suku Maharajo, dan Bendang.
Orang Rokan Hulu merupakan kelompok suku terdekat dengan etnis Minangkabau di Rao, Pasaman serta menjadi suku/bangsa dari rumpun Minangkabau
Di sekitar Rokan Hulu sebelah Utara dan Barat Daya, ditemukan beberapa penduduk asli yang memiliki kedekatan sejarah dengan etnis Batak di daerah perbatasan dengan Padang Lawas di Provinsi Sumatera Utara. Mereka telah mengalami proses pembauran dengan suku lokal sejak berabad yang lampau, maka mereka banyak yang mengaku dan bangga menjadi orang Melayu serta tidak banyak meninggalkan jejak sejarah untuk ditelusuri. Walau mereka adalah Batak, Mereka umumnya mengaku sebagai Melayu. Di Rokan Hulu juga selain suku Batak (orang Mandailing) ada juga suku Minangkabau asal Sumatera Barat yang menempati Rokan Hulu, hal ini dikarenakan wilayah juga yang berdekatan dengan provinsi Sumatera Barat.
Selain itu juga banyak penduduk bersuku Jawa yang datang lewat program transmigrasi nasional sejak masa kemerdekaan maupun keturunan para perambah hutan asal Jawa yang masuk pada masa penjajahan lewat Sumatra Timur. Mereka tersebar di seluruh wilayah Rokan Hulu, terutama di sentra-sentra lokasi transmigrasi dan juga di areal perkebunan yang dahulunya sebagai tenaga buruh. Suku Batak umumnya bekerja di sektor jasa informal dan perkebunan. Di daerah-daerah perniagaan ditemukan banyak suku Minangkabau asal Sumatera Barat, mereka umumnya bekerja sebagai pedagang. Selain itu juga didapati berbagai etnis Indonesia lainnya yang masuk kemudian sebagai pendatang. Pada umumnya mereka bekerja sebagai buruh pada sektor perkebunan.
Tempat wisata
- Masjid Agung Nasional Madani Islamic Centre
- Air Panas Pawan
- Gua Sikafir Pawan
- Rumah Batu Serombou
- Air Panas Hapanasan
- Bendungan Cipogas
- Benteng Tujuh Lapis
- Istana Rokan
- Puncak Kabur
- Air Terjun Kajatan Baru
- Air Terjun Ujan Lobek
- Air Terjun Aek Martua
- Bukit Suligi
- Rura Limbat, Air Terjun Tersembunyi di Bangunpurba
- Bukit cinta, Rokan IV koto
- Air Terjun Sei Tolap
- Batu lumpatan harimau, Rokan
- Bukit piang
- Bukit Pasir Rambah
- Grojokan bukit cinta
- Bukit Tungkuh Nasi, Venue PON 2012 desa Cipang Kiri hulu
- Bukit Ara Suligi
- Air Secupak
- Hutan Kota
- Pantai Duto, Desa Ngaso
- Sawah Koto
Pahlawan Nasional dari Rokan Hulu
Tuanku Tambusai adalah salah seorang tokoh pejuang dari Rokan Hulu dalam Perang Paderi di awal abad ke XIX. Pada masa itu daerah Rokan Hulu masih bagian integral dari wilayah Minangkabau di bawah kekuasaan Kerajaan Pagaruyung. Setelah jatuhnya Benteng Bonjol dan penangkapan terhadap Tuanku Imam Bonjol pada tahun 1837, maka perjuangan kaum Paderi dilanjutkan oleh Tuanku Tambusai. Tuanku Tambusai sebagai panglima terakhir yang masih tersisa bersama sisa laskar Paderi bertahan di benteng terakhir kaum Paderi di daerah Dalu-Dalu Rokan Hulu. Benteng ini pun akhirnya jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1838 setelah digempur selama hampir 1 tahun. Dengan jatuhnya benteng tersebut, berakhirlah era Perang Paderi di seluruh wilayah adat Minangkabau.[butuh rujukan]
Peninggalan bersejarah di Rokan Hulu
- Benteng tujuh lapis Dalu-dalu
- Makam Raja-Raja Rambah
- Istana Rokan
Referensi
- ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 31 Agustus 2024.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023". www.bps.go.id. Diakses tanggal 8 Januari 2024.
- ^ "Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka 2021" (pdf). www.rohulkab.bps.go.id. hlm. 7, 46. Diakses tanggal 1 April 2021.
- ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Rokan Hulu". www.sp2010.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-03. Diakses tanggal 19 Februari 2020.
- ^ Henry (03-03-2022). "6 Fakta Menarik Rokan Hulu, Negeri Seribu Suluk". liputan6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-15. Diakses tanggal 15-05-2023.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Rokan Hulu Periode 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Rokan Hulu 2019-2024
- ^ "BPS Rokan Hulu". BPS Rokan Hulu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-15. Diakses tanggal 20 Desember 2015.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi