Achmad Arief Datuk Majo Urang
Achmad Arief Datuk Majo Urang adalah seorang ambtenaar pada masa Hindia Belanda yang berasal dari Tilatang Kamang, Agam. Ia pernah menjadi Residen Kalimantan Timur dari 1 Oktober 1950 sampai 25 September 1954 menggantikan Ruslan Muljohardjo.[1] Sebelumnya, ia pernah menjadi anggota Minangkabau Raad pada 1938.
Kehidupan awal dan keluarga
Lahir pada Agustus 1901, Achmad Arief merupakan anak dari Djaa Datuak Batuah, yang pernah menjadi Demang Tilatang IV Angkek.[2] Ia mengenyam pendidikan HIS di Bukittinggi dan OSVIA di Magelang.[3]
Salah seorang cucu Achmad Arief yakni Arif Arryman, ekonom Indonesia.
Kiprah
Sebagai ambtenaar, Achmad Arief awalnya bertugas di Batusangkar pada 1921. Ia tercatat pernah menjadi Asisten Demang Talang dan Maninjau.[2] Pada 1939, ia diangkat menjadi districtshoof ter beshikking (demang pembantu residen) Gerardus Arnoldus Bosselaar di Padang dalam urusan adat.[4]
Pada masa pendudukan Jepang di Sumatera Barat, ia dipercaya menjadi penasihat Kolonel Fujiyama[5][6][7] dan anggota Kerukunan Minangkabau bentukan Jepang.[8] Ia dimintai nasihatnya dalam menentukan pejabat-pejabat baru. Ia bersama M. Sjafei termasuk dalam 15 rombongan "wakil Sumatera" yang dikirim ke Jepang pada 1943.[9] Pada akhir 1944, ia tergabung dalam Badan Kebaktian Rakyat (Hokookai).[10]
Setelah kemerdekaan, ia tinggal di Bukittinggi dan turut mendukung perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Pada 31 Agustus 1945, ia terpilih sebagai anggota Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID) Sumatera Barat Bagian Kesejahteraan Rakyat.[11] Pada 8 Oktober 1945, ia diangkat oleh Residen Sumatera Barat M. Sjafei menjadi Kepala Kantor Kesejahteraan Minangkabau.[12]
Sejak 1950, ia berdinas di Departemen Dalam Negeri. Ia mengetuai Panitia Kerja I Urusan Pemilihan Umum 1955 yang mulai bertugas sejak 1953. Tugasnya membantu panitia ad hoc pemilu DPR dan Konstituante mempersiapkan undang-undang, peraturan pemerintah, instruksi, petunjuk, serta peraturan pelaksana.[13]
Referensi
- ^ "Monografi daerah Kabupaten Kutai". Seksi Statistik dan Research. 9 Sep 1968. Diakses tanggal 9 Sep 2024 – via Google Books.
- ^ a b Sinar Deli. 23 April 1930
- ^ Magenda, Burhan Djabier (2010). East Kalimantan: The Decline of a Commercial Aristocracy (dalam bahasa Inggris). Equinox Publishing. ISBN 978-602-8397-21-6.
- ^ Indies, Dutch East (1941). Regeerings-Almanak voor Nederlandsch-Indie (dalam bahasa Belanda).
- ^ Kahin, Audrey R. (9 Sep 2005). "Dari pemberontakan ke integrasi Sumatra Barat dan politik Indonesia, 1926-1998". Yayasan Obor Indonesia. Diakses tanggal 9 Sep 2024 – via Google Books.
- ^ Hamka, Prof Dr (8 Mei 2015). "FALSAFAH HIDUP". Republika Penerbit. Diakses tanggal 9 Sep 2024 – via Google Books.
- ^ Asnan, Gusti (1 Jul 2007). "Memikir Ulang Regionalisme: Sumatera Barat Tahun 1950-an". Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Diakses tanggal 9 Sep 2024 – via Google Books.
- ^ Oktorino, Nino (20 Des 2013). "Konflik Bersejarah - Ensiklopedi Pendudukan Jepang di Indonesia". Elex Media Komputindo. Diakses tanggal 9 Sep 2024 – via Google Books.
- ^ Safwan, Mardanas (1976). Pahlawan nasional Mayjen: Teuku Nayak Arif. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Biografi Pahlawan Nasional.
- ^ Bunga rampai nilai-nilai perjuangan perintis kemerdekaan di DKI Jakarta. Dinas Sosial, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 1985.
- ^ Penerangan, Indonesia Departemen (9 Sep 1953). "Propinsi Sumatera Tengah". Kementerian Penerangan. Diakses tanggal 9 Sep 2024 – via Google Books.
- ^ Penerangan, Indonesia Departemen (9 Sep 1953). "Propinsi Sumatera Tengah". Kementerian Penerangan. Diakses tanggal 9 Sep 2024 – via Google Books.
- ^ Almanak organisasi negara Republik Indonesia. Lembaga Administrasi Negara. 1960.