Kamar Dagang dan Industri Indonesia
Kamar Dagang dan Industri Indonesia, atau disingkat KADIN Indonesia, adalah organisasi pengusaha Indonesia yang bergerak di bidang perekonomian. Kadin Indonesia ditetapkan dengan Undang Undang Nomor 1 Tahun 1987 sebagai satu-satunya induk Organisasi dunia usaha baik di bidang usaha negara, usaha koperasi dan usaha swasta.[butuh rujukan]
Singkatan | Kadin Indonesia |
---|---|
Tanggal pendirian | 24 September 1968 |
Status | Organisasi dengan undang-undang khusus |
Tipe | Organisasi Pengusaha |
Kantor pusat | Kantor Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Menara Kadin Indonesia Lt. 3 Jalan HR. Rasuna Said X-5 Kav 2-3, Jakarta 12950 - Indonesia |
Wilayah layanan | Indonesia |
Jumlah anggota | 90.850 Anggota |
Ketua Umum | Arsjad Rasjid |
Situs web | https://kadin.id |
Sebagai induk organisasi dunia usaha di Indonesia, Kadin menyediakan layanan advokasi kebijakan, informasi bisnis, pendidikan dan pelatihan keterampilan, fasilitasi perdagangan dan investasi, dukungan terhadap proses arbitrase, promosi kegiatan usaha, serta kolaborasi strategis untuk mendorong keberlanjutan dan inovasi dari anggotanya.[butuh rujukan]
Jaringan bisnis Kadin mencakup hingga Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Kadin menaungi asosiasi-asosiasi bisnis yang mencakup semua sektor usaha. Jaringan kontak bisnis Kadin yang luas di seluruh wilayah menjadikan Kadin sebagai mitra yang sangat menarik dan strategis untuk kegiatan bisnis, perdagangan dan investasi.[butuh rujukan]
Ketua Umum KADIN Indonesia periode 2021-2026 adalah Arsjad Rasjid.[1]
Sejarah
Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. |
1863, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Mengeluarkan Dekrit Pembentukan Kamers van Kophandel en Nijverheid in Nederlandsch Indie (Kamar Dagang dan Handikraft Hindia Belanda).
1909, Pembentukan Sjarikat Dagang Islam (SDI) yang fungsinya sama dengan fungsi sebuah kamar dagang. SDI kemudian berubah menjadi Sjarikat Islam (SI) sebuah organisasi pergerakan kemerdekaan.
1945, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus
1949, Pembentukan Dewan Ekonomi Indonesia Pusat (DEIP) yang menjadi wadah seluruh organisasi dunia usaha di Indonesia
1950-an, Terbentuk berbagai asosiasi industri sektoral, seperti Dewan Asuransi Indonesia (DAI), Perhimpunan Bank-bank Swasta Nasional (Perbanas), Perserikatan Usaha Grafika Nasional Indonesia, kini disebut Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI), dan sebagainya.
1956, Pembentukan Dewan Perusahaan dan Perniagaan (DPP) di tingkat pusat, dan Majelis Perusahaan dan Perniagaan (MPP) di tingkat provinsi. DPP-MPP dibentuk dengan PP Nomor 11 Tahun 1956.
1959, Pendeklarasian Manifesto Politik (Manipol) yang menjadi dasar dari USDEK, akronim dari Undang-Undang Dasar 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin dan Kepribadian Indonesia. USDEK menjadi dasar kebijakan ekonomi terpusat dan etatisme di Indonesia.
1964, Badan Musyawarah Pengusaha Nasional Swasta (Bamunas) dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1964.
1967, Pemerintah menerbitkan Dekrit Presiden Nomor 84 Tahun 1967 yang memberi kebebasan pada dunia usaha untuk membentuk organisasinya.
1967, Atas prakarsa Gubernur DKI Jakarta, diselenggarakan Musyawarah Pembentukan Kamar Dagang dan Industri Jakarta (Kadin Jaya) tanggal 29-30 November 1967. Kadin Jaya dikukuhkan Gubernur DKI Jakarta tanggal 8 Januari 1968 dan langsung ditunjuk sebagai penyelenggara Pekan Raya Jakarta (Jakarta Fair) pertama tahun 1968. Pembentukan Kadin Jaya diikuti dengan pembentukan Kadin di delapan provinsi lainnya.
1968, Delapan Kadin provinsi dan lima Kadin persiapan atas prakarsa Kadin Jaya dan didukung oleh 17 organisasi ekonomi/pengusaha tingkat nasional mengadakan Musyawarah Pembentukan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tanggal 23-24 September 1968. Brigadir Jenderal TNI (Purn) Usman Ismail Terpilih sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 1968-1972
1972, Brigadir Jenderal TNI (Purn) Sofyar terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 1972-1973
1973, Marsekal TNI (Purn) Soewoto Sukenda terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 1973-1976 dan 1976-1979
1973, Terbit Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 49 Tahun 1973 yang mengukuhkan Kadin sebagai wadah dunia usaha di Indonesia.
1979, DR. H.M.N.M Hasyim Ning terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 1979 – 1982
1982, DR. H Sukamdani Sahid Gito Sardjono terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 1982-1985 dan 1985-1988
1983, Organisasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) masuk dalam GBHN 1983-1988 sebagai mitra pembinaan dunia usaha Indonesia.
1987, Terbit Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri (Kadin).
1988, Ir. Sotion Ardjanggi terpilih sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 1988-1993
1988, Deklarasi Pengusaha Indonesia membentuk organisasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) sekaligus menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) Kadin sesuai dengan ketentuan UU 1/1987.
1993, Aburizal Bakrie terpilih sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 1993-1998 dan 1998-2003
1996, Terbit Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 97 Tahun 1996
2000, Terbit Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 61 Tahun 2000 sebagai penyempurnaan AD/ART Kadin sebelumnya yang tertuang dalam Keppres Nomor 97 Tahun 1996.
2004, Mohamad S. Hidayat terpilih sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 2004-2009 & 2009 - 2010
2004, Terbit Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 14 Tahun 2004
2006, Terbit Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 16 Tahun 2006 sebagai persetujuan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Kadin hasil Musyawarah Nasional Khusus.
2010, Adi Putra Tahir terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 2010. Terbit Keputusan Presiden (Keppres) No. 17 Tahun 2010 sebagai pengganti Keppress Nomor 16 Tahun 2006 sebagai perubahan AD/ART berdasarkan keputusan Musyawarah Nasional Khusus Kadin pada tanggal 25 April 2010 di Jakarta. Suryo Bambang Sulisto terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 2020-2015
2015, Rosan Perkasa Roeslani terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 2015-2021
2022, Arsjad Rasjid terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 2021-2026. Pada tanggal 21 September 2022 telah disahkan hasil penyempurnaan AD/ART Kadin Indonesia menjadi Keputusan Presiden No. 18/2022 yang menegaskan bahwa hanya ada satu Kadin di Indonesia sebagai payung organisasi dunia usaha di Indonesia.
Ketua Umum Kadin Indonesia
Berikut nama-nama yang pernah menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia:[2]
No | Nama | Awal Jabatan |
Akhir Jabatan |
Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | Brigadir Jenderal TNI (Purn) Usman Ismail | 1968 | 1972 | [2] |
2 | Brigadir Jenderal TNI (Purn) Sofyar | 1972 | 1973 | [2] |
3 | Marsekal TNI (Purn) Soewoto Sukendar | 1973 | 1976 | [2] |
1976 | 1979 | [2] | ||
4 | DR. H.M.N.M Hasyim Ning | 1979 | 1982 | [2] |
5 | DR. H Sukamdani Sahid Gito Sardjono | 1982 | 1985 | [2] |
1985 | 1988 | [2] | ||
6 | Ir. Sotion Ardjanggi | 1988 | 1993 | [2] |
7 | Aburizal Bakrie | 1993 | 1998 | [2] |
1998 | 2003 | [2] | ||
8 | Mohamad S. Hidayat | 2004 | 2009 | [2] |
2009 | 2010 | [3] | ||
9 | Adi Putra Tahir | 2010 | 2010 | |
10 | Suryo Bambang Sulisto | 2010 | 2015 | [4] |
11 | Rosan Perkasa Roeslani | 2015 | 2021 | [5] |
12 | Arsjad Rasjid | 2021 | 2026 | [6] |
Referensi
- ^ Redaksi. "Arsjad Rasjid Resmi Terpilih Jadi Ketua Kadin". Warta Ekonomi. Diakses tanggal 2021-07-01.
- ^ a b c d e f g h i j k l Suprapto, Hadi (3 Oktober 2012). "Berhasil Pimpin Kadin, Aburizal dapat Nugraha Karya". VIVA.co.id. Viva News. Diakses tanggal 13 Desember 2014.
- ^ "MS Hidayat Kembali Pimpin Kadin". Detik Finance. 22 Desember 2008.
- ^ "Sambutan Ketua Umum Kadin Indonesia". Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-13. Diakses tanggal 13 Desember 2014.
- ^ "Rosan Roeslani Terpilih jadi Ketua Kadin 2015-2020" di beritasatu.com
- ^ Harianto, Muhammad (2021-07-01). Buchori, Ahmad, ed. "Arsjad Rasjid ditetapkan sebagai Ketum Kadin Indonesia 2021-2026". ANTARA News. Diakses tanggal 2021-07-01.
Pranala luar