El Manik
Artikel ini mungkin termasuk rintisan permanen. Artikel dapat dikatakan layak, tetapi sumbernya terbatas. |
Emmanuel Ginting Manik (lahir 17 November 1949) adalah pemeran Indonesia. Sepanjang kariernya, El telah dinominasikan sebelas kali untuk Piala Citra Festival Film Indonesia, sehingga ia merupakan salah satu aktor yang paling banyak dinominasikan dalam sejarah ajang tersebut. El memenangkan empat di antaranya, untuk peran dalam drama sejarah Budak Nafsu (1983) sebagai Aktor Terbaik, serta November 1828 (1978), Carok (1985), dan Berbagi Suami (2006) sebagai Aktor Pendukung Terbaik.
El Manik | |
---|---|
Lahir | Emmanuel Ginting Manik 17 November 1949 Langkat, Sumatera Utara, Indonesia |
Nama lain | Iman Emmanuel Ginting Manik |
Pekerjaan | Pemeran |
Tahun aktif | 1974—sekarang |
Penghargaan | lihat daftar |
Kehidupan awal
El Manik lahir pada 17 November 1949 di Langkat, Sumatera Utara.[1] Awalnya, El merupakan pemeluk agama Kristen. Namun, dalam suatu kesempatan salah satu temannya yang beragama Islam mengajak El untuk berpuasa sunah. Dari situlah, ia mulai tertarik mempelajari agama Islam dan akhirnya menjadi seorang mualaf. Ia pun mengubah namanya menjadi Iman Emmanuel Ginting Manik.[2]
Karier
Pada tahun 1969, setelah tamat dari SPG Negeri Binjai, El merantau ke Surabaya untuk membuka studio foto. Ia sukses menjalankan usahanya tersebut. Meskipun begitu, karena merasa belum puas, ia mengikuti tes di salah satu lembaga pendidikan musik dan film di Jakarta. Ia pun berhasil menjadi lulusan terbaik di sana dan dijanjikan akan bermain di sebuah film layar lebar. Ia kembali ke Surabaya untuk menjual semua aset studionya. Ketika kembali berada di Jakarta, ia tidak berhasil menemui pengurus dari lembaga tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa lembaga tersebut telah menipu dirinya. Ia pun terpaksa menggelandang.
Keberuntungan datang kepada El, ketika ia berkesempatan untuk menjadi figuran dalam film arahan Nawi Ismail yang berjudul Mereka Kembali (1972). Pada tahun 1978, ia berperan sebagai seorang opsir Belanda dalam film November 1828, yang mengantarkannya untuk meraih Piala Citra dalam Festival Film Indonesia 1979 sebagai pemeran pembantu pria terbaik. Berkat perannya dalam film Jejak Pengantin, ia berhasil meraih gelar Best Supporting Actor dalam Festival Film Asia Pasifik pada tahun 1985. Sepanjang kariernya sebagai seorang pemeran, ia telah sebelas kali dinominasikan dalam Piala Citra untuk ajang Festival Film Indonesia, sehingga ia menjadi salah satu aktor yang paling banyak dinominasikan dalam ajang tersebut. Selain berkarier di dunia akting, El juga sempat menjadi wartawan di beberapa media massa, seperti Aktuil (1978-1982), Variasi (1982-1984), Pelita (1985-1986), dan Vista (1988).
Filmografi
Film
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
1974 | Dewi | ||
Batas Impian | |||
1975 | Laila Majenun | ||
1976 | Cintaku di Kampus Biru | ||
1977 | Jakarta Jakarta | Tumbur Silitonga | |
Gara-gara Istri Muda | Rachmat | ||
Al Kautsar | |||
1978 | Perawan Desa | ||
November 1828 | Letnan Van Aken | ||
1979 | Cinta Segitiga | Dendy | |
Remaja di Lampu Merah | |||
Dr. Siti Pertiwi Kembali ke Desa | |||
1980 | Kabut Sutra Ungu | Harry | |
Seputih Hatinya Semerah Bibirnya | |||
1981 | Putri Seorang Jendral | ||
Mawar Jingga | Dokter Budi | ||
Bukan Impian Semusim | |||
1982 | Pasukan Berani Mati | ||
Titian Serambut Dibelah Tujuh | Ibrahim | ||
Lebak Membara | Kapten Nakamura | ||
1983 | Rahasia Buronan | Satria | |
Budak Nafsu | Takashi | ||
Bajing Ireng dan Jaka Sembung | Demang Asmara | ||
1984 | Seandainya Aku Boleh Memilih | Harris | |
Hati yang Perawan | Hendrawan | ||
Dia Sang Penakluk | Dokter Norman | ||
Jejak Pengantin | |||
1985 | Melintas Badai | ||
Pondok Cinta | Krismanto | ||
Carok | Markasan | ||
Sembilan Wali (Wali Sanga) | Patih Mahesa Kicak | ||
Jaka Sembung & Bergola Ijo | Ki Demang | ||
Semua karena Ginah | |||
Hell Raiders | Jafar | ||
1986 | 7 Manusia Harimau | Lebai Karat | |
Menumpas Teroris | Ghozal | ||
Biarkan Bulan Itu | Dayan | ||
Bintang Kejora | Bintang Kejora | ||
1989 | Menerjang Sarang Naga | ||
1990 | Turangga | Profesor Abidin | |
2000 | Puisi Tak Terkuburkan | Ceh Cinta | |
2002 | Beth | Jenderal | |
2003 | Biarkan Bintang Menari | Surya Kertasasmita | |
2006 | Berbagi Suami | Pak Haji | |
Maskot | Widjaja Hadibrata | ||
2008 | Anak Ajaib | Profesor Adnan | |
Nyawa-Nyawa Mendamaikan Persada | Film pendek | ||
2009 | Ketika Cinta Bertasbih | Pak Junaidi | |
2010 | Dalam Mihrab Cinta | Pak Bambang | |
2012 | Cinta Suci Zahrana | Kiai Haji Amir Syadiq | |
2014 | Gunung Emas Almayer | Raja Ibrahim | |
2018 | Buffalo Boys | Suroyo |
Televisi
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
1996—1997 | Abad 21 | Prabowo | |
1997 | Bukan Perempuan Biasa | Bachtiar | |
2000 | Tersayang | ||
Senandung | Hermawan Sudarsono | ||
2001 | Gerhana | ||
2003 | Detektif Melayu | De Bosa | |
2004—2005 | Titipan Ilahi | Darmanto | |
2005 | Karena Cinta | Pandu | |
Gol | Subrata Manik | ||
2005—2006 | Pinokio dan Peri Biru | Siran | |
2006 | Benar-Benar Cinta | Firman Adijaya | |
Laila | |||
OB (Office Boy) | kakek Pak Taka | Bintang tamu | |
2010 | Cinta Fitri Season 5 | Handoko | |
Cinta Fitri Season 6 | Episode 1 | ||
2011—2012 | Anugerah | Arif Darmawan | |
2012—2017 | Tukang Bubur Naik Haji the Series | Ustaz Zakaria | |
2013 | Cinta Ilahi | Kiai Agil Mashaban | |
2017 | Putri Titipan Tuhan | Ustaz Ibrahim | |
2018 | Tiada Hari yang Tak Indah | Zainal | |
2019 | Merindu Baginda Nabi | Nur | |
2020 | Dia Bukan Manusia | Haris | |
2021 | My Love My Enemy | Samsul | Miniseri |
2022 | My Love My Enemy Season 2 | ||
2023 | Belok Kanan Jalan Terus | Abdullah/Win | |
Para Pencari Tuhan Jilid 16: Kiamat Semakin Dekat | Haji Soleh |
Penghargaan dan nominasi
Referensi
- ^ "Profil El Manik". KapanLagi.com.
- ^ Akhlanudin Uhamka (29 Juni 2016). "El-Manik Mualaf yang menemukan Hidayah dari Islam". Gema Uhamka.