Fungsi cembung
Dalam matematika, fungsi bernilai riil dikatakan cembung jika ruas garis antara sebarang dua titik berbeda pada grafik fungsi, berada di atas atau berada pada grafik fungsi di antara dua titik tersebut. Istilah lain dari fungsi dengan sifat tersebut adalah fungsi konveks dan fungsi cekung ke atas. Dalam kalimat yang lebih mudah, grafik fungsi cembung berbentuk seperti mangkuk (atau garis lurus seperti fungsi linear), sedangkan fungsi cekung berbentuk seperti tutup .
Halaman ini sedang dipersiapkan dan dikembangkan sehingga mungkin terjadi perubahan besar. Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini. Halaman ini terakhir disunting oleh Kekavigi (Kontrib • Log) 51 hari 517 menit lalu. Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari, mohon hapus templat ini. |
Fungsi satu variabel yang terdiferensialkan dua kali bersifat cembung jika dan hanya jika turunan kedua fungsi tersebut bernilai non-negatif di seluruh domainnya.[1] Beberapa contoh fungsi cembung yang umum dikenal antara lain: fungsi linear (dengan adalah bilangan riil), fungsi kuadratik ( adalah bilangan riil non-negatif), dan fungsi ekponensial ( adalah bilangan riil non-negatif).
Fungsi cembung memainkan peran penting dalam banyak bidang matematika. Fungsi ini banyak dipelajari dalam masalah-masalah optimisasi karena memiliki beberapa sifat yang mudah digunakan. Sebagai contoh, fungsi cembung tegas pada himpunan buka hanya memiliki satu minimum. Bahkan di ruang dimensi tak-hingga, dengan beberapa asumsi tambahan yang sesuai, fungsi cembung tetap memenuhi sifat tersebut; dan sebagai akibatnya, mereka menjadi fungsi yang paling dipahami dalam kalkulus variasi. Dalam teori peluang, fungsi cembung yang diterapkan pada nilai harapan dari suatu variabel acak akan terbatas dari atas, oleh nilai harapan dari fungsi cembung dari variabel acak. Sifat tersebut, dikenal sebagai pertidaksamaan Jensen, dapat digunakan untuk menentukan bentuk-bentuk pertidaksamaan lainnya, seperti pertidaksamaan rerata aritmetik–geometrik dan pertidaksamaan Hölder.
Definisi
Misalkan adalah himpunan cembung dari suatu ruang vektor riil, dan misalkan adalah sebuah fungsi. Fungsi dikatakan cembung jika dan hanya jika ada kondisi berikut yang terpenuhi:
- Untuk sebarang dan sebarang berlaku: Ruas kanan merepresentasikan ruas garis lurus yang menghubungkan dan sebagai fungsi dari memperbesar dari ke atau memperkecil dari ke akan menghasilkan titik yang melintasi ruas garis ini. Mirip dengan itu, argumen dari fungsi di ruas kiri merepresentasikan garis lurus antara dan di (sumbu- dari grafik ). Akibatnya, kondisi ini mengharuskan ruas garis yang menghubungkan sebarang dua titik pada kurva berada di atas atas atau berada menyentuh grafik dari fungsi tersebut.[2]
- Untuk sebarang dan sebarang dengan berlaku: Perbedaan kondisi ini dengan kondisi sebelumnya adalah kondisi ini tidak menyertakan titik-titik perpotongan antara garis dengan kurva fungsi (yakni saat atau atau ). Malahan, titik-titik tersebut tidak perlu dipertimbangkan dalam penentuan kecembungan fungsi, karena (jika mengikuti kondisi pertama) akan menghasilkan bentuk dan yang selalu benar.
Kondisi kedua dari syarat kecembungan fungsi juga dapat diubah untuk menghasilkan definisi kecembungan tegas (strict convexity), dengan mengubah menjadi pertidaksamaan tegas Secara matematis, fungsi dikatakan cembung tegas jika dan hanya jika untuk sebarang dan dengan berlaku hubungan: Fungsi dikatakan cekung (atau cekung tegas) jika bersifat cembung (atau cembung tegas).
Sifat
Banyak sifat-sifat dari fungsi cembung untuk fungsi banyak variabel memiliki formulasi yang sama dengan versi fungsi satu variabel; walau tidak semuanya.
Fungsi satu variabel
- Misalkan adalah fungsi riil yang terdefinisi pada suatu selang, dan misalkan menyatakan kemiringan dari garis yang melintasi titik dan . Fungsi cembung jika dan hanya jika monoton tak-menurun di untuk setiap yang dijaga tetap (dan sebaliknya).
Referensi
- ^ "Lecture Notes 2" (PDF). www.stat.cmu.edu. Diakses tanggal 3 March 2017.
- ^ "Concave Upward and Downward". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-18.
Pustaka
- Gunawan, Hendra (2016). Pengantar Analisis Real. Bandung: Penerbit ITB. ISBN 978-602-7861-58-9.
- Bertsekas, Dimitri (2003). Convex Analysis and Optimization. Athena Scientific.
- Borwein, Jonathan, and Lewis, Adrian. (2000). Convex Analysis and Nonlinear Optimization. Springer.
- Donoghue, William F. (1969). Distributions and Fourier Transforms. Academic Press.
- Hiriart-Urruty, Jean-Baptiste, and Lemaréchal, Claude. (2004). Fundamentals of Convex analysis. Berlin: Springer.
- Krasnosel'skii M.A., Rutickii Ya.B. (1961). Convex Functions and Orlicz Spaces. Groningen: P.Noordhoff Ltd.
- Lauritzen, Niels (2013). Undergraduate Convexity. World Scientific Publishing.
- Luenberger, David (1984). Linear and Nonlinear Programming. Addison-Wesley.
- Luenberger, David (1969). Optimization by Vector Space Methods. Wiley & Sons.
- Rockafellar, R. T. (1970). Convex analysis. Princeton: Princeton University Press.
- Thomson, Brian (1994). Symmetric Properties of Real Functions. CRC Press.
- Zălinescu, C. (2002). Convex analysis in general vector spaces. River Edge, NJ: World Scientific Publishing Co., Inc. hlm. xx+367. ISBN 981-238-067-1. MR 1921556.
Pranala luar
- Hazewinkel, Michiel, ed. (2001) [1994], "Convex function (of a real variable)", Encyclopedia of Mathematics, Springer Science+Business Media B.V. / Kluwer Academic Publishers, ISBN 978-1-55608-010-4
- Hazewinkel, Michiel, ed. (2001) [1994], "Convex function (of a complex variable)", Encyclopedia of Mathematics, Springer Science+Business Media B.V. / Kluwer Academic Publishers, ISBN 978-1-55608-010-4