Museum Romo Mangun
Museum Romo Mangun adalah museum yang dibangun atas insisiatif warga sekitar untuk mengenang Yusuf Bilyarta Mangunwijaya. Beliau meninggal dunia pada 10 Februari 1999. Tokoh arsitektur Indonesia ini berjasa besar atas dibangunnya kompleks "perumahan" Code, dia menyelamatkan warga dari pengusuran. Lokasinya di Code Utara, RT.01/RW.01, Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55224
Profil Singkat
Kalau umumnya museum berisi dengan barang-barang peninggalan bersejarah, maka kamu akan terkejut saat berkunjung ke museum ini. Museum Romo Mangun, begitulah masyarakat menyebut museum ini. Museum Romo Mangun didirikan oleh masyarakat yang bermukim di sekitar bantaran Kali Code. Keberadaan museum ini untuk mengenang sekaligus sebagai tonggak utama dalam melanjutkan perjuangann YB Mangunwijaya dalam membuat lingkungan Kali Code yang bersih dan menjadi panutan serta tujuan wisata. Romo Mangun menjadi sosok istimewa untuk masyarakat yang tinggal di sekitaran bantaran Kali Code. Romo Mangun terkenal sebagai aktivis yang memperjuangkan kehidupan masyarakat di daerah Kali Code. Bahkan dia berhasil mengubah Kali Code dengan tertata bersih.Tak tanggung-tanggung, upaya dari Romo Mangun dalam membangun lingkungan Kali Code sebagai kampung yang bersih mendapatkan pengakuan dari dunia internasional. Tahun 1992 Kali Code mendapatkan penghargaan dari Aga Khan Award. Aga Khan Award sendiri merupakan penghargaan paling bergengsi di dunia bagi karya-karya arsitektural yang memberikan sumbangsi luar biasa.
Pembangunan
Museum Romo Mangun dibangun pada tahun 2008 dengan bantuan dari Rotary Club Jogjakarta Tamansari.[1] Cukup susah menemukan lokasi Museum Romo Mangun, karena Kendaraan bermotor sulit masuk. Pengunjung harus berjalan kaki untuk sampai ke tempat ini. Museum ini berada di komplek perumahan Bantaran Kali Code, sekitar 500 meter arah selatan dari jembatan Gondolayu, Jalan Jendral Sudirman.
Wujud museum ini adalah bangunan kecil berbilik bambu, terdiri dari dua lantai. Lantai dasar merupakan perpustakan berisi buku-buku bacaan ringan untuk anak-anak. Lantai atas hanya memiliki sedikit koleksi, sekitar 11 sketsa rancang bangun karya Romo Mangun. Hingga sekarang museum ini belum dibuka untuk umum karena masih minim koleksi.
Referensi
- ^ Dahlan, M. M., dkk. (2009). Gelaran Almanak Seni Rupa Jogja 1999-2009. Yogyakarta: Gelaran Budaya. hlm. 770. Ringkasan.