Indosiar Karya Media

perusahaan asal Indonesia
Revisi sejak 1 Oktober 2024 14.05 oleh WillsonEP09 (bicara | kontrib) (Membalikkan revisi 26373173 oleh Reno-Sifana (bicara) Templat dihilangkan karena akan memuncul kategori : perusahaan diperdagangkan di bursa efek indonesia)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

PT Indosiar Karya Media Tbk (IDX: IDKM) adalah perusahaan media massa yang pernah menjadi perusahaan induk jaringan televisi Indosiar. Pada 1 Mei 2013, perusahaan ini resmi bergabung dengan PT Surya Citra Media Tbk yang dimiliki oleh Elang Mahkota Teknologi. Perusahaan pun melakukan delisting dari Bursa Efek Indonesia pada 6 Mei 2013.

PT Indosiar Karya Media Tbk
Sebelumnya
Indovisual Citra Persada (1991—2003)
Publik
Kode emitenIDX: IDKM
IndustriMedia
NasibDiakuisisi oleh Surya Citra Media
Didirikan19 Juli 1991 (1991-07-19)
Ditutup1 Mei 2013 (2013-05-1)
Kantor pusat,
Indonesia
Tokoh kunci
  • Lie Halim (Direktur Utama)
  • Alvin Widarta Sariaatmadja (Direktur)
PemilikElang Mahkota Teknologi

Sejarah

Indosiar Karya Media berdiri pada 19 Juli 1991 dengan nama PT Indovisual Citra Persada. Operasionalnya baru dimulai pada tahun 1997 di bidang jasa manajemen dalam naungan Salim Group. Salim Group pada waktu itu ingin kembali mengendalikan TV swasta miliknya pasca 67% sahamnya dilepas ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional pada tahun 1999. Awalnya sejak 9 Maret 2001, Indosiar telah menjadi perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta dengan kode saham IDSR, yang prosesnya dilakukan oleh BPPN sebagai pemegang saham mayoritas Indosiar saat itu.[1] Namun, disaat BPPN melepas seluruh kepemilikannya, Salim masih menguasai 27% saham Indosiar melalui PT Prima Visualindo yang seiring berjalannya waktu menjadi pemegang saham pengendali.[2]

Sejak 26 April 2003, perusahaan berganti nama menjadi PT Indosiar Karya Media.[3] Dengan alasan "memberikan peluang yang lebih besar sebagai upaya diversifikasi usaha dan meningkatkan likuiditas saham", termasuk menarik investor asing dan kemudahan ekspansi usaha, akhirnya Indosiar Karya Media dijadikan sebagai induk dari Indosiar (IDSR) itu sendiri yang disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 30 Juni 2003.[4][2]

Pada 4 Oktober 2004, saham IDSR resmi dihapuskan, digantikan oleh Indosiar Karya Media (IDKM) yang melakukan penawaran umum perdana-nya pada hari yang sama di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) seharga Rp 551/saham, dan pemegang saham IDSR menukar kepemilikannya menjadi kepemilikan IDKM. Setelah itu, Indosiar kembali dijadikan perusahaan tertutup dan menjadi bagian dari Indosiar Karya Media dengan kepemilikan saham IDKM sebagai berikut. PT Prima Visualindo sebesar 27%, PT TDM Aset Manajemen sebesar 29% dan publik sebesar 43%.[4] Seiring berjalannya waktu, kepemilikan TDM lenyap dan saham publik menjadi 59,17%, ditambah dengan kepemilikan saham PT Dinamika Usaha Jaya (5,09%) dan Citibank Singapura (8,5%). Namun, saham PT Prima Visualindo tetap.[5]

Perubahan dalam kepemilikan perusahaan ini terjadi pada 3 Maret 2011 ketika PT Prima Visualindo sepakat menjual 27% sahamnya ke PT Elang Mahkota Teknologi Tbk.[6] Proses penjualan berlangsung mulus, Emtek pun berhasil meningkatkan kepemilikannya di Indosiar Karya Media sebesar 84,77% setelah melakukan penawaran tender.[7] Dua tahun kemudian, tepatnya pada 1 Mei 2013, perusahaan ini resmi bergabung dengan PT Surya Citra Media Tbk yang dimiliki oleh Elang Mahkota Teknologi.[8][9] Setelahnya, perusahaan melakukan delisting dari Bursa Efek Indonesia pada 6 Mei 2013.[10][11][12]

Mantan anak usaha

Referensi