Rhodesia

Revisi sejak 1 November 2009 20.01 oleh Zscout370 (bicara | kontrib) (clean up, Replaced: Rhodesiaflag1.png → Flag of Rhodesia.svg (2), using AWB)
Republic of Rhodesia
Bendera Rhodesia (1968-1979) Lambang Rhodesia
Motto: Sit Nomine Digna
Bahasa resmi Inggris
Ibu kota Salisbury
Sistem politik Sistem parlementer
Bentuk pemerintahan Republik
Presiden Terakhir John Wrathall
Perdana Menteri Ian Smith
Wilayah
 - Total
 - % air

390.580 km²
1%
Penduduk
 - perk. 1978
 - Kepadatan

6.930.000
17,74/km²
PDB US$3,15 milyar (perk. 1974)
Kemerdekaan
 - Deklarasi
 - Berbentuk republik
 - Menjadi Zimbabwe-Rhodesia
Dari Britania Raya
11 November 1965
2 Maret 1970
1 Juni 1979
Mata uang Dolar Rhodesia (R)
Zona waktu UTC+2
Lagu kebangsaan Rise O Voices of Rhodesia (sejak 1974)
Kode telepon +263

Rhodesia adalah nama yang dahulu merujuk kepada sebuah koloni Britania Raya di Afrika yang dipimpin oleh minoritas kaum putih. Nama itu merujuk dari nama Cecil Rhodes sebagai bapak pendiri koloni itu. Nama "Rhodesia" secara geografis meliputi kawasan yang kini merupakan wilayah Zimbabwe (dahulu Rhodesia Selatan) dan Zambia (Rhodesia Utara, merdeka 24 Oktober 1964).

Negara Rhodesia pernah berdiri antara 1965-1980. Selama kurun waktu tersebut, Rhodesia dipimpin oleh seorang kepala administrasi pemerintahan, tujuh presiden republik, seorang kepala daerah, dan dua orang perdana menteri.

Rhodesia Selatan mendeklarasikan kemerdekaannya dari Britania pada 11 November 1965 dan diproklamasikan sebagai Republik Rhodesia pada 2 Maret 1970.

Konflik berkepanjangan melanda negara ini sejak 1971 hingga 1979. Partai Dewan Nasional Afrika Bersatu (UANC) memenangi pemilu yang diselenggarakan pada April 1979. Pada 1 Juni 1979, Abel Tendenkayi Muzorewa dan Josiah Zion Gumede masing-masing dilantik sebagai Perdana Menteri dan Presiden. Nama negara ini turut diganti menjadi Zimbabwe-Rhodesia.

Sesuai isi Perjanjian Lancaster House, Britania menguasai Zimbabwe-Rhodesia pada 12 Desember 1979 dan menyetujui kemerdekaan Zimbabwe-Rhodesia pada 18 April 1980, setelah diselenggarakannya pemilu yang dimenangi oleh Robert Mugabe. Sejak kemerdekaannya, Zimbabwe-Rhodesia berganti nama menjadi Zimbabwe. Peristiwa tersebut juga menandakan berakhirnya kepemimpinan minoritas kaum putih di wilayah itu. Dua tahun kemudian, nama ibu kotanya diubah menjadi Harare.

Lihat pula

Pranala luar