Mosasaurus

Genus dari reptil laut besar
Revisi sejak 29 Oktober 2024 04.17 oleh Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Mosasaurus adalah genus dari reptil laut besar yang hidup pada zaman Kapur Akhir, sekitar 70 hingga 66 juta tahun yang lalu, pada masa akhir periode Mesozoikum. Mosasaurus adalah anggota dari keluarga Mosasauridae, kelompok reptil akuatik yang berkembang pesat selama era ini, terutama di laut dangkal di seluruh dunia. Mosasaurus merupakan predator puncak di ekosistem laut pada zamannya, dan sisa-sisa fosilnya telah ditemukan di berbagai lokasi di seluruh dunia, termasuk Amerika Utara, Eropa, dan Afrika.

Mosasaurus Edit nilai pada Wikidata
Periode Kampanium-Maastrichtium, 82.7–65.0 jtyl
[1][2][3][4]

Reconstruksi tengkorak M. hoffmannii di Maastricht Natural History Museum
Taksonomi
Galat Lua: callParserFunction: function "Template" was not found.
GenusMosasaurus Edit nilai pada Wikidata
Conybeare, 1822
Tipe taksonomiMosasaurus hoffmannii
Mantell, 1829
Tata nama
Dinamakan berdasarkanMeuse Edit nilai pada Wikidata
Sinonim takson
Daftar sinonim
  • Sinonim genus[5][6]
      • Batrachiosaurus Harlan, 1839
      • Batrachiotherium Harlan, 1839
      • Macrosaurus Owen, 1849
      • Drepanodon Leidy, 1856
      • Lesticodus Leidy, 1859
      • Baseodon Leidy, 1865
      • Nectoportheus Cope, 1868
      • Pterycollosaurus Dollo, 1882
    Sinonim M. hoffmannii[5][7][8]
      • Lacerta gigantea von Sömmerring, 1820
      • Mososaurus hoffmannii Mantell, 1829
      • Mosasaurus belgicus Holl, 1829
      • Mosasaurus camperi Meyer, 1832
      • Mosasaurus dekayi Bronn, 1838
      • Mosasaurus hoffmanni Owen, 1840
      • Mosasaurus major De Kay, 1842
      • Mosasaurus occidentalis Morton, 1844
      • Mosasaurus meirsii Marsh, 1869
      • Mosasaurus princeps Marsh, 1869
      • Mosasaurus maximus Cope, 1869
      • Mosasaurus giganteus Cope, 1869
      • Mosasaurus fulciatus Cope, 1869
      • Mosasaurus oarthus Cope, 1869
    Sinonim M. missouriensis[9][10]
      • Ichthyosaurus missouriensis Harlan, 1834
      • Ictiosaurus missuriensis Harlan, 1834
      • Batrachiosaurus missouriensis Harlan, 1839
      • Batrachiotherium missouriensis Harlan, 1839
      • Mosasaurus maximiliani Goldfuss, 1845
      • Mosasaurus neovidii Meyer, 1845
      • Pterycollosaurus maximiliani Dollo, 1882
      • Mosasaurus horridus Williston, 1895
    Sinonim M. conodon[11]
      • Clidastes conodon Cope, 1881
Spesies lain
  • M. missouriensis Harlan, 1834
  • M. conodon Cope, 1881
  • M. lemonnieri Dollo, 1889
  • M. beaugei Arambourg, 1952
Spesies yang sedang menunggu penilaian ulang
    • M. mokoroa Welles & Gregg, 1971
    • M. hobetsuensis Suzuki, 1985
    • M. flemingi Wiffen, 1990
    • M. prismaticus Sakurai et al., 1999

Penemuan dan Sejarah Penelitian

sunting

Penemuan pertama Mosasaurus berasal dari tambang kapur di Maastricht, Belanda, pada akhir abad ke-18. Pada tahun 1764, bagian dari tengkorak pertama ditemukan oleh seorang penambang di Maastricht. Fosil ini pada awalnya dianggap sebagai buaya besar atau paus, namun pada tahun 1780-an, naturalis Belanda, Pieter Camper, mulai mempelajari fosil tersebut dan mengaitkannya dengan kadal besar yang berbeda dari hewan-hewan yang dikenal saat itu.

Nama "Mosasaurus" berasal dari kata "Mosa", nama Latin untuk Sungai Meuse yang mengalir dekat Maastricht, dan "saurus", yang berarti kadal dalam bahasa Yunani. Nama genus ini diberikan oleh William Daniel Conybeare pada tahun 1822, setelah kajian lebih lanjut dari sisa-sisa fosil menunjukkan bahwa itu adalah genus baru reptil yang belum pernah diketahui.

Deskripsi Fisik

sunting

Mosasaurus adalah predator laut besar yang memiliki tubuh berbentuk seperti kadal, dengan sirip besar, rahang yang kuat, dan gigi runcing yang tajam. Spesies yang paling besar, Mosasaurus hoffmanni, diperkirakan dapat mencapai panjang sekitar 17 hingga 18 meter, meskipun ukuran rata-rata spesies lain dari genus ini bervariasi antara 10 hingga 15 meter. Mosasaurus memiliki tubuh yang memanjang dan berevolusi untuk hidup di laut dengan struktur tubuh yang hidrodinamis, termasuk sirip ekor besar berbentuk seperti ekor hiu, yang memungkinkannya untuk bergerak cepat di dalam air.

Ciri khas dari Mosasaurus adalah rahangnya yang sangat fleksibel dan gigi yang berbentuk kerucut, ideal untuk menangkap dan menahan mangsa. Rahangnya memiliki sistem sambungan bergerak yang memungkinkan reptil ini membuka mulut dengan sangat lebar untuk menelan mangsa besar. Beberapa spesies juga memiliki gigi palatal (gigi di langit-langit mulut), yang makin memperkuat kemampuannya sebagai predator yang tangguh.

Habitat dan Distribusi

sunting

Fosil Mosasaurus telah ditemukan di seluruh dunia, menunjukkan bahwa reptil ini menghuni berbagai jenis lingkungan laut pada periode Kapur Akhir. Kebanyakan fosil Mosasaurus ditemukan di cekungan laut dangkal di wilayah yang saat ini adalah Amerika Utara, Eropa Barat, Afrika Utara, dan Timur Tengah. Keberadaan Mosasaurus di banyak lokasi menunjukkan bahwa reptil ini mampu menjelajah di berbagai lautan dan tidak terbatas pada satu wilayah tertentu.

Mosasaurus kemungkinan hidup di laut yang hangat dan dangkal, dengan sistem ekosistem laut yang produktif. Hal ini memungkinkan mereka memangsa berbagai jenis hewan laut, termasuk ikan besar, cumi-cumi, burung laut, penyu, dan bahkan reptil laut lainnya.

Perilaku dan Pola Makan

sunting

Sebagai predator puncak, Mosasaurus berburu mangsa yang berada di puncak rantai makanan. Pola makan mereka sebagian besar terdiri dari ikan besar, burung laut, cephalopoda (seperti cumi-cumi dan ammonit), dan reptil laut lainnya seperti plesiosaurus dan elasmobranch (hiu dan pari).

Studi dari fosil Mosasaurus menunjukkan tanda-tanda kekuatan rahang yang besar, dengan otot rahang yang kuat, serta struktur gigi yang sangat adaptif untuk menangkap dan mencabik mangsanya. Selain itu, dengan pengamatan terhadap posisi tubuh mereka yang sangat lentur, Mosasaurus dianggap sebagai perenang yang sangat cepat, yang menggunakan sirip ekornya untuk memberikan dorongan cepat dalam mengejar mangsa.

Reproduksi

sunting

Seperti banyak reptil laut lainnya, Mosasaurus kemungkinan besar melahirkan anaknya di dalam air, berdasarkan bukti dari spesimen fosil bayi Mosasaurus yang ditemukan di laut. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa mereka bertelur di darat seperti penyu modern. Adaptasi reproduksi ini mungkin memberikan keuntungan bagi mereka dalam mempertahankan kelangsungan hidup di lingkungan laut.

Kepunahan

sunting

Mosasaurus dan sebagian besar anggota keluarga Mosasauridae mengalami kepunahan pada akhir periode Kapur, sekitar 66 juta tahun yang lalu, sebagai bagian dari Kepunahan K-T (Kapur-Paleogen). Penyebab utama kepunahan ini diyakini terkait dengan dampak dari asteroid besar yang menghantam bumi di dekat Semenanjung Yucatán, Meksiko, yang memicu perubahan iklim global, termasuk penurunan suhu laut yang drastis dan gangguan besar pada ekosistem laut.

Seperti kebanyakan predator puncak, Mosasaurus sangat bergantung pada ekosistem yang stabil dan pasokan makanan yang melimpah, sehingga perubahan lingkungan yang tiba-tiba menjadi faktor yang menghancurkan populasi mereka. Ketidakmampuan Mosasaurus untuk beradaptasi dengan cepat dengan kondisi lingkungan baru mungkin berkontribusi pada kepunahan total mereka.

Spesies Mosasaurus

sunting

Beberapa spesies dari genus Mosasaurus yang telah diidentifikasi antara lain:

  • Mosasaurus hoffmanni – Spesies terbesar yang dikenal dari genus ini.
  • Mosasaurus missouriensis – Spesies yang ditemukan di wilayah Missouri, Amerika Serikat.
  • Mosasaurus conodon – Spesies dengan gigi runcing yang khas.
  • Mosasaurus lemonnieri – Spesies yang dikenal dari fosil yang ditemukan di Eropa.
  • Mosasaurus beaugei – Spesies yang ditemukan di Afrika Utara.

Lihat Pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ James G. Ogg; Linda A. Hinnov (2012). Cretaceous. The Geologic Time Scale 2012. hlm. 793–853. doi:10.1016/B978-0-444-59425-9.00027-5. ISBN 9780444594259. 
  2. ^ William B. Gallagher (2005). "Recent mosasaur discoveries from New Jersey and Delaware, USA: stratigraphy, taphonomy and implications for mosasaur extinction". Netherlands Journal of Geosciences. 84 (3): 241–245. doi:10.1017/S0016774600021028 . 
  3. ^ William B. Gallagher (1984). "Paleoecology of the Delaware Valley region, Part II: Cretaceous to Quaternary". The Mosasaur. 2 (1): 9–43. 
  4. ^ Christian C. Obasi; Dennis O. Terry Jr.; George H. Myer; David E. Grandstaff (2011). "Glauconite Composition and Morphology, Shocked Quartz, and the Origin of the Cretaceous(?) Main Fossiliferous Layer (MFL) in Southern New Jersey, U.S.A.". Journal of Sedimentary Research. 81 (1): 479–494. Bibcode:2011JSedR..81..479O. doi:10.2110/jsr.2011.42. 
  5. ^ a b Hallie P. Street; Michael W. Caldwell (2017). "Rediagnosis and redescription of Mosasaurus hoffmannii (Squamata: Mosasauridae) and an assessment of species assigned to the genus Mosasaurus". Geological Magazine. 154 (3): 521–557. Bibcode:2017GeoM..154..521S. doi:10.1017/S0016756816000236. 
  6. ^ Joseph Leidy (1864). Cretaceous Reptiles of the United States. 14. Smithsonian Contributions to Knowledge. hlm. 30–120. 
  7. ^ Hallie P. Street (2016). A re-assessment of the genus Mosasaurus (Squamata: Mosasauridae) (Tesis PhD). University of Alberta. doi:10.7939/R31N7XZ1K. https://era.library.ualberta.ca/items/53bb82a0-7a66-4afb-a26d-b611b5f86136/view/f59a5ee9-9c57-4409-9988-5c8958216f80/Street_Hallie_P_201604_PhD.pdf. 
  8. ^ T. Lynn Harrell Jr.; James E. Martin (2014). "A mosasaur from the Maastrichtian Fox Hills Formation of the northern Western Interior Seaway of the United States and the synonymy of Mosasaurus maximus with Mosasaurus hoffmanni (Reptilia: Mosasauridae)". Netherlands Journal of Geosciences. 94 (1): 23–37. doi:10.1017/njg.2014.27. 
  9. ^ Takuya Konishi; Michael Newbrey; Michael Caldwell (2014). "A small, exquisitely preserved specimen of Mosasaurus missouriensis (Squamata, Mosasauridae) from the upper Campanian of the Bearpaw Formation, western Canada, and the first stomach contents for the genus". Journal of Vertebrate Paleontology. 34 (4): 802–819. doi:10.1080/02724634.2014.838573. 
  10. ^ Michael W. Caldwell; Gorden L. Bell Jr. (2005). "Of German princes and North American rivers: Harlan's lost mosasaur snout rediscovered". Netherlands Journal of Geosciences. 84 (3): 207–211. doi:10.1017/S0016774600020989 . 
  11. ^ Takehito Ikejiri; Spencer G. Lucas (2014). "Osteology and taxonomy of Mosasaurus conodon Cope 1881 from the Late Cretaceous of North America". Netherlands Journal of Geosciences. 94 (1): 39–54. doi:10.1017/njg.2014.28. 

Pranala luar

sunting