Albinisme

Kurangnya atau tidak adanya pigmen melanin, bisa terjadi di semua makhluk hidup
Revisi sejak 2 November 2024 19.21 oleh EditorPKY (bicara | kontrib) (Mengembalikan suntingan oleh Bebasnama (bicara) ke revisi terakhir oleh Zulf)
Untuk penyakit bulai pada tanaman, lihat artikel Penyakit bulai.

Albinisme atau kebulaian (dari Bahasa Latin albus, "putih") merupakan salah satu bentuk kelainan bawaan hipopigmentasi yang dikarakterisasikan oleh kurangnya ataupun tidak adanya pigmen melanin pada mata, kulit, dan rambut. Albinisme diakibatkan oleh pewarisan alel gen resesif. Kelainan ini dapat ditemukan pada semua hewan vertebrata, termasuk pula manusia. Pada beberapa kasus, manusia yg mengalami albinisme juga memiliki keterbatasan fisik sebagai berikut:

  1. Sensitif terhadap sumber cahaya yang kuat, seperti lampu sorot, sinar matahari.
  2. Memiliki keterbatasan pada jarak penglihatan.
  3. Kulit sangat sensitif terhadap sinar matahari, dan dapat menimbulkan luka mirip dengan luka bakar atau tersiram air panas.
Manusia yang menderita albinisme

Etimologi

Dalam Bahasa Indonesia, kelainan albinisme disebut sebagai bulai atau andan. Untuk bidang peternakan, digunakan istilah balar jika untuk binatang seperti kerbau.