Liga 3 (Indonesia)
Liga 3 adalah kompetisi sepak bola tingkat ketiga dalam sistem liga sepak bola Indonesia sejak tahun 2014. Dibentuk sebagai Liga Nusantara pada tahun 2014, liga ini menempati tingkat ketiga dan terdiri dari 2 babak: putaran provinsi—diadakan di setiap provinsi di Indonesia, dan putaran nasional (jumlahnya bervariasi antar provinsi).[1]
Badan yang mengatur |
|
---|---|
Negara | Indonesia |
Konfederasi | AFC |
Dibentuk |
|
Musim perdana | 2014 (Liga Nusantara) 2017 (Liga 3) |
Jumlah tim | 18 Tim (26 Tim Mulai Musim 2025/2026) |
Tingkat pada piramida | 3 (Tiga) |
Promosi ke | Liga 2 |
Degradasi ke | Liga 4 (rencana awal) |
Piala domestik | Piala Indonesia |
Juara bertahan liga | Adhyaksa Farmel (gelar ke-1) (2023–24) |
Klub tersukses | Persatu Tuban Blitar United FC Persik Kediri Perseden Denpasar Persijap Jepara Karo United Adhyaksa Farmel (1 gelar) |
Televisi penyiar | Vidio |
Situs web | www |
2024–25 |
Setelah penghapusan Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI), Liga 3 sebagai kompetisi amatir menjadi kompetisi profesional dan dikelola oleh komite kompetisi Asosiasi Provinsi (Asprov) untuk babak kualifikasi putaran provinsi dan dikelola oleh PSSI Pusat di putaran nasional.[2]
Sejarah
Kompetisi ini dibentuk dengan nama Liga Nusantara setelah Divisi Dua dan Divisi Tiga Liga Indonesia digabung pada tahun 2014. Pada tahun 2015, Divisi Satu LI juga digabung dengan Liga Nusantara sehingga menjadikannya sebagai kasta tingkat ketiga dalam sistem liga sepak bola Indonesia.Persatu Tuban memenangkan Liga Nusantara pada musim pertama.[3]
Pada tahun 2017, Liga Nusantara berganti nama menjadi Liga 3, bersama dengan Liga Super Indonesia dan Divisi Utama yang masing-masing berganti nama menjadi Liga 1 dan Liga 2.[4]
Format
Format lama
Sistem yang akan digunakan di Liga 3 adalah kompetisi penuh dengan format kandang-tandang. Setiap klub yang berpartisipasi diwajibkan untuk berkompetisi setidaknya 15 kali selama musim kompetisi. Hal ini berbeda dengan kompetisi amatir sebelumnya yang jumlah pertandingan per klub bisa tidak merata. Ada yang bisa bertanding lebih dari 10, tapi ada juga yang hanya bertanding 2 kali.
Putaran provinsi
Setiap asosiasi provinsi akan mengadakan putaran provinsi yang diikuti oleh klub-klub amatir tanpa batas peserta dengan format pertandingan yang berbeda-beda, perbedaan format tersebut dikarenakan perbedaan jumlah peserta di setiap provinsi. Selanjutnya, tim yang lolos dari babak provinsi akan bertanding di putaran nasional.
Putaran nasional
Sebanyak 80 tim akan bertanding di putaran nasional. Di babak pertama, 80 tim dibagi menjadi 16 grup. Setiap grup akan bermain di satu tempat. Juara dan runner-up masing-masing grup maju ke babak kedua. Babak kedua menampilkan 32 tim yang merupakan juara dan runner-up dari masing-masing grup di babak pertama. Setiap pemenang maju ke babak ketiga. Di babak ketiga, 16 tim dibagi menjadi empat. Juara dan runner-up grup lolos ke putaran keempat. Pada putaran keempat, 8 tim dibagi dua grup Setiap grup akan bermain di satu tempat. Tiga tim terbaik dari masing-masing grup akan mendapatkan tiket promosi ke Liga 2 dan lolos otomatis ke babak gugur. Di babak gugur akan dimainkan satu pertandingan yaitu di Babak Semifinal dan Final.
Pada musim 2023–2024, masing-masing juara grup langsung dihadapkan pada babak final.
Format baru
Format baru ini diumumkan pada tanggal 30 September 2024. Tidak akan ada fase provinsi atau nasional. Sebagai gantinya, akan ada tiga babak:
- Babak reguler: 18 tim dibagi menjadi tiga grup yang terdiri dari enam tim, dengan babak ini dimainkan dalam pertandingan round-robin kandang dan tandang. Dua tim teratas dari setiap grup akan lolos ke babak play-off promosi, sementara tim yang tersisa akan lolos ke babak play-off degradasi.
- Babak play-off degradasi: 12 tim akan dibagi menjadi dua grup yang terdiri dari enam tim, dengan pertandingan yang akan dimainkan dalam pertandingan round-robin kandang dan tandang. Empat tim terbawah dari masing-masing grup akan terdegradasi ke Liga 4.
- Play-off promosi: akan dimainkan dalam pertandingan round-robin kandang-tandang dalam liga mini yang terdiri dari enam tim, dengan tiga tim teratas akan menerima promosi ke Liga 2 dan pemenang liga mini dinobatkan sebagai juara.
Perubahan nama dan logo
Daftar juara
Format Lama
Musim | Juara | Skor | Juara kedua |
---|---|---|---|
Liga Nusantara | |||
2014 | Persatu Tuban | 2–1 | Laga |
2015 | Musim terbengkalai karena penangguhan FIFA terhadap Indonesia | ||
Liga 3 | |||
2017 | Blitar United | 2–1 | Persik Kendal |
2018 | Persik Kediri | 3–1 | PSCS Cilacap |
PSCS Cilacap | 1–0 | Persik Kediri | |
Persik Kediri menang agregat 3–2 | |||
2019 | Persijap Jepara | 3–1 | PSKC Cimahi |
2020 | Dibatalkan karena pandemi COVID-19 di Indonesia | ||
2021–22 | Karo United | 3–3 (4–2 a.p.) |
Putra Delta Sidoarjo |
2022–23 | Musim dibatalkan | ||
2023–24 | Adhyaksa Farmel | 3–2 (p.w.) |
Persibo Bojonegoro |
Format Baru
Musim | Juara | Juara kedua |
---|---|---|
Liga Nusantara | ||
2024–25 | TBD | TBD |
Lihat pula
Referensi
- ^ Lazuardy, Glerry (25 Januari 2014). "Mulai Tahun Ini PSSI akan Gelar Liga Nusantara". Tribunnews.com. Diakses tanggal 9 April 2014.
- ^ "Liga Nusantara: Arena Hidup atau Mati!". sportjatim.com. 4 April 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 April 2014. Diakses tanggal 9 April 2014.
- ^ "Persatu Juarai Piala Nusantara 2014". Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Desember 2014. Diakses tanggal 14 Desember 2014.
- ^ "PSSI Ubah ISL Jadi Liga 1". Bola.net. 20 Januari 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Januari 2017.