Kabupaten Kepulauan Selayar

kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia
Revisi sejak 12 November 2024 16.18 oleh 182.253.59.235 (bicara)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Kabupaten Kepulauan Selayar (sebelumnya bernama Kabupaten Selayar, perubahan nama berdasarkan PP. No. 59 Tahun 2008)[8] adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota dari kabupaten Kepulauan Selayar adalah kecamatan Benteng. Kabupaten ini memiliki luas sebesar 1.357,03 km² dan memiliki penduduk sebanyak 137.071 jiwa, dengan kepadatan 101 jiwa/km².[3]

Kabupaten Kepulauan Selayar
Kabupaten Selayar
Transkripsi bahasa daerah
 • SelayarSilajara
 • Aksara Lontara{ᨀᨙᨄᨘᨒᨕᨘᨓᨛ ᨔᨗᨒᨍᨑ}
Taman Nasional Takabonerate (atas), Kantor Bupati Kepulauan Selayar (tengah), Bandar Udara H. Aroeppala (kiri bawah), Dermaga Benteng (tengah bawah) dan Pelabuhan penyeberangan Pamatata (kanan bawah)
Taman Nasional Takabonerate (atas), Kantor Bupati Kepulauan Selayar (tengah), Bandar Udara H. Aroeppala (kiri bawah), Dermaga Benteng (tengah bawah) dan Pelabuhan penyeberangan Pamatata (kanan bawah)
Lambang resmi Kabupaten Kepulauan Selayar
Motto: 
ᨈᨊ ᨉᨚᨕ
Tana doang
(Selayar) Tanah penuh keberkahan
[1]

Peta
Kabupaten Kepulauan Selayar di Sulawesi
Kabupaten Kepulauan Selayar
Kabupaten Kepulauan Selayar
Peta
Kabupaten Kepulauan Selayar di Indonesia
Kabupaten Kepulauan Selayar
Kabupaten Kepulauan Selayar
Kabupaten Kepulauan Selayar (Indonesia)
Koordinat: 6°34′30″S 121°01′30″E / 6.575°S 121.025°E / -6.575; 121.025
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
Tanggal berdiri4 Juli 1959[2]
Dasar hukumUU No. 29 Tahun 1959[2]
Hari jadi29 November 1605 (umur 419)
Ibu kotaBenteng
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
Pemerintahan
 • BupatiMuh. Basli Ali
 • Wakil BupatiZainuddin
 • Sekretaris DaerahMesdiyono
 • Ketua DPRDMappatunru
Luas
 • Total1.357,03 km2 (523,95 sq mi)
Populasi
 • Total137.071
 • Kepadatan101/km2 (260/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 99,32%
Kristen 0,59%
Protestan 0,56%
Katolik 0,03%
Hindu 0,07%
Budha 0,02%[3][4]
 • BahasaIndonesia (resmi)
Selayar, Laiyolo, Bonerate, Bajo
 • IPMKenaikan 67,38 (2020)
Sedang[5]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode pos
Kode BPS
7301 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon(+62) 414
Kode ISO 3166ID-SN
Pelat kendaraanDD xxxx J*
Kode Kemendagri73.01 Edit nilai pada Wikidata
Kode SNI 7657:2023BEN
APBDRp 1.028.400.000.000,00- (TA 2023)[7]
PADRp 77.300.000.000,00- (TA 2023)[7]
DAURp 580.216.166.000,00- (TA 2023)
DAKRp 97.595.853.000,00- (fisik, TA 2023)
Rp 115.915.465.000,00- (nonfisik, TA 2023)
Rp 213.511.318.000,00- (total, TA 2023)
Situs webkepulauanselayarkab.go.id
Peta Administrasi Kabupaten Selayar

Kabupaten Kepulauan Selayar terdiri dari 2 sub area wilayah pemerintahan yaitu wilayah daratan yang meliputi kecamatan Benteng, Bontoharu, Bontomanai, Buki, Bontomatene, dan Bontosikuyu serta wilayah kepulauan yang meliputi kecamatan Pasimasunggu, Pasimasunggu Timur, Takabonerate, Pasimarannu, dan Pasilambena.

Sejarah

sunting
 
Rumah Controleur Belanda di Pulau Selayar (1900-1940), kini menjadi Rumah Jabatan Bupati Selayar.

Kabupaten Kepulauan Selayar pernah menjadi rute dagang menuju pusat rempah-rempah di Moluccan (Maluku) pada abad ke-14. Di Pulau Selayar, para pedagang singgah untuk mengisi perbekalan sambil menunggu musim yang baik untuk berlayar. Dari aktivitas pelayaran ini pula muncul nama Selayar. Nama Selayar berasal dari kata cedaya (bahasa Sanskerta)[9][10] yang berarti satu layar, karena konon banyak perahu satu layar yang singgah di pulau ini. Kata cedaya telah diabadikan namanya dalam Kitab Negarakertagama karangan Empu Prapanca pada abad 14. Ditulis bahwa pada pertengahan abad 14, ketika Majapahit dipimpin oleh Hayam Wuruk yang bergelar Rajasanegara, Selayar digolongkan dalam Nusantara, yaitu pulau-pulau lain di luar Jawa yang berada di bawah kekuasaan Majapahit. Ini berarti bahwa armada Gajah Mada atau Laksamana Nala pernah singgah di pulau ini.

Selain nama Selayar, pulau ini dinamakan pula dengan nama Tana Doang yang berarti tanah tempat berdoa.[11] Pada masa lalu, Pulau Selayar menjadi tempat berdoa bagi para pelaut yang hendak melanjutkan perjalanan baik ke barat maupun ke timur untuk keselamatan pelayaran mereka. Dalam kitab hukum pelayaran dan perdagangan Amanna Gappa (abad 17), Selayar disebut sebagai salah satu daerah tujuan niaga karena letaknya yang strategis sebagai tempat transit baik untuk pelayaran menuju ke timur dan ke barat. Disebutkan dalam naskah itu bahwa bagi orang yang berlayar dari Makassar ke Selayar, Malaka, dan Johor, sewanya 6 rial dari tiap seratus orang.

Jejak-jejak keberadaan orang Cina (Tiongkok) bermula pada tahun 1235 M, Raja Tallo I Makkadae Daeng Mangrangka melakukan perjalanan ke negeri Tiongkok dan menikah seorang Putri Penguasa setempat yang bernama Nio Tekeng Bin Sie Djin Kui. Sepulang dari Negeri Tiongkok Raja Tallo mampir dan bermukim Kampung Bonto Bangun Selayar. Selama di Selayar Raja Tallo melahirkan putra dan purti di antaranya Sin Seng (Putra), Tian Lay (Putra) dan Shui Lie Putri dan menjadi cikal bakan nenek moyang orang Tionghoa di Selayar.

Masa pemerintahan Hindia Belanda

sunting

Belanda mulai memerintah Selayar setelah mengambil alih kekuasaan politik dan ekonominya dari Kesultanan Gowa. Pengalihan kekuasaan ini merupakan akibat dari Perjanjian Bongaya. Selayar kemudian ditetapkan sebagai sebuah keresidenan dengan nama Residentie Salaier. Jabatan sebagai Residen Selayar pertama kali diberikan kepada W. Coutsier. Masa jabatannya berlangsung sejak tahun 1737 hingga 1743.[12]

Setelah itu, berturut-turut Selayar diperintah oleh orang Belanda sebanyak 87 residen atau yang setara dengan residen seperti Asisten Resident, Gesagherbber, WD Resident, atau Controleur. Barulah Kepala pemerintahan ke 88 dijabat oleh orang Selayar, yakni Moehammad Oepoe Patta Boendoe. Saat itu telah masuk penjajahan Jepang sehingga jabatan residen telah berganti menjadi Guntjo Sodai, pada tahun 1942. Di zaman Kolonial Belanda, jabatan pemerintahan di bawah keresidenan adalah Reganschappen.[butuh rujukan]

Reganschappen saat itu adalah wilayah setingkat kecamatan yang dikepalai oleh pribumi bergelar "Opu". Dan kalau memang demikian, maka setidak-tidaknya ada sepuluh Reganschappen di Selayar kala itu, antara lain: Reganschappen Gantarang, Reganschappen Tanete, Reganschappen Buki, Reganschappen Laiyolo, Reganschappen Barang-Barang dan Reganschappen Bontobangun. Di bawah Regaschappen ada kepala pemerintahan dengan gelar Opu Lolo, Balegau dan Gallarang. Pada tanggal 29 November 1945 (19 Hari setelah Insiden Hotel Yamato di Surabaya) pukul 06.45 sekumpulan pemuda dari beberapa kelompok dengan jumlah sekitar 200 orang yang dipimpin oleh seorang pemuda bekas Heiho bernama Rauf Rahman memasuki kantor polisi kolonial (sekarang kantor PD. Berdikari).

Para pemuda ini mengambil alih kekuasaan dari tangan Belanda yang di kemudian hari tanggal ini dijadikan tanggal Hari Jadi Kabupaten Kepulauan Selayar. Tahun Hari Jadi diambil dari tahun masuknya Agama Islam di Kabupaten Kepulauan Selayar yang dibawa oleh Datuk Ribandang, yang ditandai dengan masuk Islamnya Raja Gantarang, Pangali Patta Radja, yang kemudian bernama Sultan Alauddin, pemberian Datuk Ribandang. Peristiwa itu terjadi pada tahun 1605, sehingga ditetapkan Hari Jadi Kabupaten Kepulauan Selayar adalah 29 November 1605.[13]

Geografi

sunting

Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan salah satu di antara 24 Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan yang letaknya di ujung selatan Pulau Sulawesi dan memanjang dari Utara ke Selatan. Daerah ini memiliki kekhususan yakni satu-satunya Kabupaten di Sulawesi Selatan yang seluruh wilayahnya terpisah dari daratan Sulawesi dan terdiri dari gugusan beberapa pulau sehingga membentuk suatu wilayah kepulauan.[11]

Gugusan pulau di Kabupaten Kepulauan Selayar secara keseluruhan berjumlah 130 buah, 7 di antaranya kadang tidak terlihat (tenggelam) pada saat air pasang. Luas wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar meliputi 1.357,03 km² wilayah daratan (12,91%) dan 9.146,66 km² wilayah lautan (87,09%).[14]

Batas Wilayah

sunting

Secara geografis, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan berada pada koordinat (letak astronomi) 5°42' - 7°35' Lintang Selatan dan 120°15' - 122°30' bujur timur yang berbatasan dengan:

Utara Kabupaten Bulukumba dan Teluk Bone
Timur Laut Flores
Selatan Laut Flores dan Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur
Barat Laut Flores dan Selat Makassar

Berdasarkan letak sebagaimana dikatakan oleh Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Kebudayaan Kepulauan Selayar bahwa Selat Selayar dilintasi pelayaran nusantara baik ke timur maupun ke barat, bahkan sudah menjadi pelayaran internasional.[15] Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan "kepulauan" yang berada di antara jalur alternatif perdagangan internasional yang menjadikan daerah ini secara geografis sangat strategis sebagai pusat perdagangan dan distribusi baik secara nasional untuk melayani Kawasan Timur Indonesia[16] maupun pada skala internasional guna melayani negara-negara di kawasan Asia.

Tipe iklim di wilayah ini termasuk tipe B dan C, musim hujan terjadi pada bulan November hingga Juni dan sebaliknya musim kemarau pada bulan Agustus hingga September. Secara umum curah hujan yang terjadi cukup tinggi dan sangat dipengaruhi oleh angin musiman.

Topografi

sunting

Dipandang dari sudut tofografinya Kabupaten Kepulauan Selayar yang mempunyai luas kurang lebih 1.357,03 Km² (wilayah daratan) dan terdiri dari kepulauan besar dan kecil serta secara administrative terdiri dari 11 kecamatan, 81 desa dan 7 kelurahan [14] adalah variatif dari yang datar hingga agak miring.

Karakteristik daerah atau Topografi Kabupaten Selayar terdiri dari:

Batuan Induk Vulkanik

sunting

Terbentuk dari pertemuan jalur pegunungan muda sirkum mediterania dan sirkum pasifik, yang membentuk daratan Selayar adalah batuan yang cukup mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman, oleh tenaga oksigen yang berlangsung lama, batuan itu lapuk membentuk tanah yang subur ini oleh pengaruh tenaga oksigen dapat berubah menjadi tanah karang seperti tanah laterit. Sebab itu perlu tindakan-tindakan konservasi, seperti sengkedan pada tanah-tanah miring, penggiliran tanah, pemupukan dan lain-lain.

Bentang Alam (Natural Landscape)

sunting

Dataran Selayar yang terjadi karena tenaga endogen (pengangkatan dan pelipatan) kemudian kemudian disususl dengan tenaga oksigen, membentuk betang alam (natural landscape) yang beraneka ragam seperti:

  1. Pegunungan dengan ketinggian rata-rata 800 meter sehingga tidak cukup untuk terjadinya hujan orografis pegunungan, di punggungnya hutan tutupan dan di lerengnya perkebunan tanaman pohon kerea yang berakar panjang serta berumur panjang. Tanaman dengan pohon lunak seperti vanili, merica, kentang, kol dan lain-lain diperlukan sengkedan untuk mencegah erosi dan longsor.
  2. Daerah curam, aspek geografisnya adalah kawasan hutan (hutan tutupan) untuk mencegah longsor
  3. Daratan tinggi, aspek geografisnya, adalah:
    • Baik untuk pemukiman, karena udara sejuk dan drainasenya mudah diatur dan tidak tergenang
    • Perkebunan bagi tanaman budi-daya yang memerlukan udara sejuk, seperti cengkih, jagung Meksiko dan lain-lain
    • Horti kultura, seperti sayur mayur, kentang bunga-bunga dan bonsai
    • Pusat-pusat kesehatan seperti sanatorium
    • Pusat-pusat pelatihan, kantor-kantor, hotel-hotel, tempat rekreasi dan lain-lain
  4. Daerah-daerah ledok dan lembah, aspek geografisnya adalah:
    • Tempat akumulasi/persedian air untuk daerah sekitarnya. Dengan pompanisasi dapat dialirkan ke daerah-daerah ketinggian.
    • Daerah pertanian tanaman pangan, seperti sayur mayur kangkung, bayam jagung lokal, kaca-kacangan dan lain-lain
  5. Tanah daratan rendah, aspek geografisnya adalah:
    • Untuk perkebunan, seperti kelapa dan coklat
    • Untuk pertanian menetap, seperti sawah dan huma.
  6. Tanah rawa-rawa, aspek geografisnya adalah:
    • Kawasan pohon nipa, tempat ikan tempat bertelur, bahan baku gula merah dan atap tradisional yang indah dan sejuk
    • Empang dan pembuatan garam
    • Kawasan bakau, tempat ikan bertelur dan berlindung, serta mencegah abrasi
  7. Daerah berbukit-bukit dan tanah bergelombang, aspek geografisnya adalah:
    • Baik untuk pemukiman, sebab udara sejuk, drainasenya mudah diatur, diwaktu malam tampak indah bagai pelaut yang menuju ke Selayar
    • Perkebunan, tanaman budi daya seperti cengkih, coklat dan kelapa.
    • Pertanian tanaman pangan seperti jagung dan padi, tetapi harus bertaras supaya tidak terjadi erosi.
  8. Daerah Aliran Sungai (DAS)
    • Daerah aliran sungai (DAS), aspek geografis satu-satunya adalah kawasan hutan hidrologi (hutan tata air)
  9. Daerah berbatu-batu
    • Daerah yang berbatu-batu di bagian utara, aspek geografisnya hutan tutupan. Baik juga untuk hutan produksi, seperti jati dan holasa (kayu bitti). Hanya eksploitasinya tebang pilih dan tebang ganti serta rerumputan untuk pakan ternak.

Geologi

sunting

Kondisi geologi pulau Selayar merupakan kelanjutan dari wilayah geologi Sulawesi Selatan bagian Timur yang tersusun oleh jenis batuan sediment. Struktur geologi Kepulauan Selayar menunjukkan struktur-struktur dan penyebaran batuan berarah Utara - Selatan dan miring melandai kearah Barat. Sedangkan pantai Timur umumnya terjal dan langsung dibatasi oleh laut dalam yang cenderung merupakan jalur sesar.

Statigrafi batuan di Kabupaten Kepulauan Selayar terdiri dari:

  • Endapan rasa manis alluvial dan endapan pantai terdiri atas kerikil pasir, lempung Lumpur dan batu gamping cral (Qac).
  • Satuan formasi Kepulauan Selayar walanae mencakup batu gamping, batu pasir, batu lempung, konglomerat dan tufa (Tmps) yang terdapat di sisi Barat hingga ujung Pulau Selayar.
  • Satuan formasi batuan gunung api camba, meliputi breksi, lava, konglomerat dan tufa yang terdapat pada bagian Selatan Pulau Selayar.
  • Formasi camba, terdiri dari batuan sediment laut berseling dengan batuan gunung api (Tmc) terdapat pada sepanjang pantai Timur Pulau Selayar.
  • Formasi walanae, terdiri dari batu pasir, konglomerat, tufa, batu danau, batu gamping dan napal (Tmpv) terdapat pada ujung bawah pantai Barat Pulau Selayar.

Demografi

sunting
Grafik pertumbuhan penduduk Kepulauan Selayar
sumber data:[3]Kepulauan Selayar Dalam Angka 2012[pranala nonaktif permanen]

Pada tahun 2000 jumlah penduduk kabupaten Kepulauan Selayar tercatat sebanyak 103.473 ribu jiwa. Dalam waktu 3 tahun kemudian (tahun 2003) jumlah peduduk tersebut telah mengalami pertambahan sebanyak 6.506 jiwa. Dengan dasar tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata pertambahan penduduk di kabupaten Kepulauan Selayar masih sebesar 1,95 persen setiap tahunnya. Penduduk kabupaten Kepulauan Selayar menurut data BPS tahun 2009 berjumlah sebanyak 121.749 jiwa terdiri dari 57.685 jiwa laki-laki[17] dan 64.064 jiwa perempuan. Data tentang komposisi penduduk menurut jenis kelamin tersebut menunjukkan bahwa secara umum jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari jumlah penduduk laki-laki dengan rasio jenis kelamin (sex ratio) sebesar 90,04 (setiap 100 perempuan terdapat 90 laki-laki). Komposisi penduduk Kepulauan Selayar menurut kelompok umur terdiri dari:

  • Penduduk usia 0 - 14 tahun sebanyak 36.093 jiwa
  • Penduduk usia 15 - 64 tahun berjumlah 77.486 jiwa
  • Penduduk usia 65 tahun ke atas sebanyak 8.170 jiwa

Menurut hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2009,[14] jumlah angkatan kerja di kabupaten Kepulauan Selayar pada tahun 2009 sebesar 54.996 orang, yaitu yang bekerja sebanyak 49.478 orang dan jumlah pengangguran sebanyak 5.518 orang. Jumlah bukan angkatan kerja sebanyak 32.651 orang dengan rincian 6.503 orang sekolah, 22.162 orang mengurus rumah tangga dan lainnya sebanyak 3.986 orang.

Penyebaran penduduk berdasarkan wilayah Kecamatan pada tahun 2009 adalah sebagai berikut:[14]

Bahasa

sunting

Bahasa resmi instansi pemerintahan di Kabupaten Kepulauan Selayar adalah bahasa Indonesia. Menurut Statistik Kebahasaan 2019 oleh Badan Bahasa, terdapat empat bahasa daerah di Kabupaten Kepulauan Selayar,[18] yaitu bahasa Makassar dialek silajara', bahasa Bajo, bahasa Bonerate, dan bahasa Laiyolo. Bahasa Bajo dituturkan khususnya di Desa Rajuni, Kecamatan Taka Bonerate. Bahasa Bonerate dituturkan khususnya di Desa Bonerate, Kecamatan Pasimarannu. Bahasa Laiyolo dituturkan khususnya di Desa Laiyolo, Kecamatan Bontosikuyu.[19]

Pemerintahan

sunting

Daftar Bupati

sunting
Masa Pemerintahan   Republik Indonesia
No. Potret Kepala Daerah[20] Mulai menjabat Akhir menjabat Partai Politik / Fraksi Wakil Bupati Periode Ref.
Kepala Pemerintahan Negeri Kepulauan Selayar
1   Abdul Karim 20 Oktober 1951 5 Mei 1952 N/A 1
2   Muhammad Arsyad 5 Mei 1952 11 Juni 1953 N/A 2
3   Abdul Karim 11 Juni 1953 14 Agustus 1953 N/A 3
4   Djamaluddin 14 Agustus 1953 18 Juli 1955 N/A 4
5   Bustam Daeng Sitaba 18 Juli 1955 1 Desember 1956 N/A 5
6   Marcus Pong Manda 1 Desember 1956 4 Maret 1960 N/A 6
Bupati Kepulauan Selayar
7   Andi Matja Amirullah 4 Maret 1960 10 April 1965 N/A 7
8   A. H. Daeng Marimba 5 Agustus 1965 6 November 1968 N/A 8
9   Abdul Rauf Rachman
(?–?)
1 Mei 1969 25 Januari 1971 N/A 9 [ket. 1]
10   Andi Palioi
(1924–2004)
25 Januari 1971 18 November 1974 ABRIAngkatan Darat N/A 10
11   Anas Achmad 14 September 1975 16 Desember 1983 N/A 11
12   Ismail 10 Juli 1984 10 Juli 1989 ABRIAngkatan Darat N/A 12
13   Zainal Arifin Kammi 10 Juli 1989 11 Juli 1994 ABRIAngkatan Darat N/A 13
14   Muhammad Akib Patta
(1948–)
11 Juli 1994 11 Agustus 1999 Golkar N/A 14
29 Desember 1999 29 Desember 2004 N/A 15
15   Syahrir Wahab
(1947–2021)
30 Oktober 2005 30 Oktober 2010 Golkar Nursyamsina Aroeppala 16
30 Oktober 2010 30 Oktober 2015 Saiful Arief 17
16   Muhammad Basli Ali
(1975–)
17 Februari 2016 17 Februari 2021 Golkar Zainuddin 18
26 Februari 2021 Petahana Saiful Arief 19
sumber: http://kepulauanselayarkab.go.id
Legenda
  Non-Partisan/Penugasan Pemerintah
  ABRI

Pelaksana tugas Bupati

sunting

Berikut daftar Pelaksana Tugas Bupati yang menggantikan Bupati petahana yang sedang cuti kampanye atau dalam masa transisi.

Potret Pelaksana tugas Bupati Mulai jabatan Akhir jabatan Masa Ket. Bupati Definitif
  Patta Tjora
(Penjabat Sementara)
10 April 1965 5 Agustus 1965 Transisi
  Muhammad Amin Daeng Suroresiden
(Pelaksana Tugas)
6 November 1968 1 Mei 1969 Transisi
  Andi Bachtiar
(Penjabat)
18 November 1974 14 September 1975 Transisi
  Andi Achmad Natsir
(Pelaksana Tugas)
16 Desember 1983 10 Juli 1984 Transisi
  Mirdin Kasim
(?–?)
(Penjabat)
11 Agustus 1999 29 Desember 1999 Transisi
  Andi Syamsul Alam Mallarangeng
(1952–2021)
(Penjabat)
29 Desember 2004 30 Oktober 2005 Transisi
  Syamsibar
(?–)
(Penjabat)
30 Oktober 2015 17 Februari 2016 Transisi
  Marjani Sultan
(?–)
(Pelaksana Harian)
17 Februari 2021 26 Februari 2021 Transisi
Catatan
Keterangan
  1. ^ Diberhentikan dan ditangkap penguasa darurat perang dalam hal ini tentara setelah menolak pemberhentiannya[21]


Dewan Perwakilan

sunting


Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar dalam dua periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019 2019–2024
PKB   2   1
Gerindra   3   3
PDI-P   1   1
Golkar   7   10
NasDem (baru) 2   1
PKS   3   2
PPP   1   0
PAN   2   3
Hanura   1   1
Demokrat   3   3
Jumlah Anggota   25   25
Jumlah Partai   10   9


Kecamatan

sunting

Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki 11 kecamatan, 7 kelurahan dan 81 desa dengan kode pos 92811 hingga 92863. Pada tahun 2010, jumlah penduduk diperkirakan 121.749 jiwa yang terdiri dari 57.685 jiwa laki-laki dan 64.064 jiwa perempuan dengan rasio jenis kelamin (sex ratio) sebesar 90,04 yang berarti jumlah penduduk laki-laki hampir sama besarnya dengan jumlah penduduk perempuan. Rasio tertinggi terdapat di Kecamatan Pasilambena yaitu sebesar 97,12 (setiap 100 perempuan terdapat 97 laki-laki) dan rasio terendah terdapat di Kecamatan Bontomatene yaitu sebesar 85,90 (setiap 100 perempuan terdapat 86 laki-laki). Kecamatan yang paling tinggi kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Benteng yaitu sebanyak 2.649 jiwa/km² dan yang paling rendah adalah Kecamatan Pasimarannu yaitu sebanyak 51 jiwa/km².[22] Pada tahun 2017, kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.357,03 km² dan jumlah penduduk sebesar 135.809 jiwa dengan sebaran penduduk 100 jiwa/km².[23][24]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kepulauan Selayar, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah Desa Status Daftar
Desa/Kelurahan
73.01.01 Benteng 3 Kelurahan
73.01.02 Bontoharu 2 6 Desa
Kelurahan
73.01.04 Bontomanai 10 Desa
73.01.03 Bontomatene 2 10 Desa
Kelurahan
73.01.05 Bontosikuyu 12 Desa
73.01.11 Buki 7 Desa
73.01.09 Pasilambena 6 Desa
73.01.07 Pasimarannu 8 Desa
73.01.06 Pasimasunggu 7 Desa
73.01.10 Pasimasunggu Timur 6 Desa
73.01.08 Taka Bonerate 9 Desa
TOTAL 7 81

Pemekaran Daerah

sunting

Wacana Pembentukan menjadi Provinsi Bugis Selatan menjadi Provinsi Baru

sunting

Kabupaten/Kota yang mungkin bergabung yang meliputi :

Pariwisata & Kebudayaan

sunting
 
Tari Pakarena di pulau Selayar pada masa Hindia Belanda

Potensi Wisata di Kabupaten Kepulauan Selayar cukup banyak meliputi wisata sejarah, wisata budaya, wisata alam dan wisata bahari.[25] Salah satu yang terkenal adalah Taman Nasional Taka Bonerate[26] yang terletak di kecamatan Takabonerate. Jumlah wisatawan yang mengunjungi Taman Nasional Taka Bonerate pada tahun 2009 mencapai 576 orang. Kawasan ini terdiri dari 21 buah pulau serta puluhan taka dan bungin, umumnya terbentuk dari endapan pasir dan biosfer.

Taman Nasional Taka Bonerate memiliki karang atol terbesar ketiga di dunia[15][27] (terbesar di Asia Tenggara) yaitu setelah Kwajifein di Kepulauan Marshall dan Suvadiva di Kepulauan Maladewa. Luas atol tersebut sekitar 220.000 hektare, dengan terumbu karang yang tersebar datar seluas 500 km². Dalam rangkaian Hari jadi Kepulauan Selayar di lokasi ini setiap tahunnya diadakan festival yang bertajuk Takabonerate Island Expedition (TIE).[28] Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa kegiatan ini sudah masuk dalam kalender kegiatan pariwisata nasional dan rencananya pada tahun 2012 akan ditingkatkan menjadi "Sail Taka Bonerate".[29] Seperti penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, Takabonerate Island Expedition akan diisi kegiatan lomba rutin seperti Takabonerate International Fishing Tournament,[30][31] menyelam, lomba foto di bawah air dan lomba renang antar pulau terbuka dengan jarak antara lima hingga enam kilometer.

Selain objek wisata bahari Taman Nasional Taka Bonerate terdapat pula tempat-tempat wisata yang menyebar hampir di seluruh Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Selayar.[14] Berikut ini beberapa Objek Wisata / tempat yang menarik untuk dikunjungi:

Transportasi

sunting

Kesehatan

sunting

Rumah sakit

sunting
Kode Nama Rumah Sakit Jenis Tipe Alamat
1 7301015 RS Umum Daerah K. H. Hayyung Kabupaten Kepulauan Selayar RSUD C Jl. K.H. Abdul Kadir Kasim, Kelurahan Bontobangung, Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan 92812
2 7306070 RS Pratama Jampea RSUD D PRATAMA Desa Bontobaru, Kecamatan Pasimasunggu Timur, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan 92861

Komunikasi

sunting

Selayar juga memiliki rencana untuk membangun stasiun radio daerah Indonesia, seperti:

Nama Frekuensi
Radio Republik Indonesia AM 585
Radio Suara Selayar AM 612
Radio Syiartauhid AM 675
Radio Guntur AM 1215
Radio MT Haryono FM 87.8
Radio Elshinta FM 90.0
RSPD Kepualaun Selayar FM 91.0
Radio Citra Pesona FM 91.4
Radio Dapur Remaja FM 94.1
Radio Republik Indonesia FM 96.3
Radio Taman Mini FM 96.7
Mantarena FM FM 97.7
Radio Amigos FM 99.3
Radio Citra Pangabean FM 99.8
Radio Storm FM 102.0
Radio Wagu FM 105.2 FM
Radio MPM Cemerlang FM 107.2 FM
Radio Persatuan Indonesia (Per-Indo News Radio) FM 108.0 FM

Referensi

sunting
  1. ^ Pangkey, Yopie (16 Juni 2021). "Jelajah Pulau Selayar di Sulawesi Selatan". genpi.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-10-18. Diakses tanggal 12 September 2023. 
  2. ^ a b "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. hlm. 25. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2019. Diakses tanggal 31 Oktober 2021. 
  3. ^ a b c d "Kabupaten Kepulauan Selayar Dalam Angka 2021" (pdf). www.selayarkab.bps.go.id. hlm. 56, 125. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-12. Diakses tanggal 12 April 2021. 
  4. ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2020". www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-05. Diakses tanggal 31 Oktober 2021. 
  5. ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan 2019-2020". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 12 April 2021. 
  6. ^ Ainun, Nur (4 Februari 2023). "Kode Provinsi Sulawesi Selatan Lengkap 24 Kabupaten/Kota". www.detik.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-05. Diakses tanggal 10 Agustus 2023. 
  7. ^ a b Tim redaksi djpk.kemenkeu.go.id (2023). "APBD Tahun Anggaran 2023 Kabupaten Kepulauan Selayar". djpk.kemenkeu.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-10. Diakses tanggal 10 Agustus 2023. 
  8. ^ "Perubahan Nama Kabupaten Selayar Menjadi Kabupaten Kepulauan Selayar". Sekretariat Negara Republik Indonesia. August 21, 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. 
  9. ^ "Cedaya telah diabadikan dalam Kitab Negarakertagama." Selayaronline.com. April 7, 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-13. Diakses tanggal 2011-11-11. 
  10. ^ "The Word Selayar is derived from the Sanskrit word "CEDAYA"." Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-13. Diakses tanggal 2011-11-17. 
  11. ^ a b "Selayar juga disebut kabupaten maritim." Tabloid Sinar Tani. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-14. Diakses tanggal 2011-11-11. 
  12. ^ Najamuddin, dkk. (Oktober 2016). "Kuasa Belanda di Nusa Selayar". Sulawesi Selatan Tempoe Doeloe: Mozaik Sejarah Lokal (PDF). Makassar: Rayhan Intermedia. hlm. 61. ISBN 978-602-95545-6-4. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2019-11-04. Diakses tanggal 2023-05-16. 
  13. ^ "Jumlah mereka sekitar 200 orang." Selayaronline.com. 30 Oct 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-13. Diakses tanggal 2011-11-11. 
  14. ^ a b c d e "Kepulauan Selayar Dalam Angka 2012". Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Selayar. ISSN 0215-2290. [pranala nonaktif permanen]
  15. ^ a b "Kita memiliki kekayaan alam yang besar." Ujungpandang Ekspres. 12 April 2011. Diakses tanggal 2011-11-11. [pranala nonaktif permanen]
  16. ^ "Menko Perekonomian bersama BPPT melaksanakan kajian." PedomanNEWS.com. 26 September 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-29. Diakses tanggal 2011-11-11. 
  17. ^ "Sulawesi Selatan Dalam Angka 2010". Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-18. 
  18. ^ Statistik Kebahasaan 2019. Jakarta: Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan. 2019. hlm. 11. ISBN 9786028449182. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-30. Diakses tanggal 2020-05-23. 
  19. ^ "Bahasa di Provinsi Sulawesi Selatan". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-13. Diakses tanggal 23 Mei 2020. 
  20. ^ "Sejarah Kepulauan Selayar". Website Resmi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar. Pemerintah Kepulauan Selayar. 6 Desember 2016. Diakses tanggal 17 Januari 2018. 
  21. ^ Mustafa, Moh. Yahya, dkk (2002). MALIK HAMBALI Pengabdian Birokrat Karier. Makassar: Pustaka Refleksi. hlm. 47. ISBN 9799673135. Diakses tanggal 2024-05-19. 
  22. ^ http://www.bappeda.selayaronline.com[pranala nonaktif permanen]
  23. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  24. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  25. ^ "Potensi Wisata di Kepulauan Selayar." www.disbudpar-selayar.com. Diakses tanggal 2011-11-18. [pranala nonaktif permanen]
  26. ^ "Taman Nasional Taka Bonerate". SK Menteri Kehutanan Republik Indonesia No.280/Kpts-II/1992. ISSN 0215-2290. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-03. 
  27. ^ "Apakah anda tahu Indonesia memiliki karang." puppytraveler.com. 2 Juli 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-29. Diakses tanggal 2011-11-11. 
  28. ^ "Takabonerate Island Expedition". lantamal-6.mil.id. Diakses tanggal 2011-11-18. [pranala nonaktif permanen]
  29. ^ "Sudah ada surat keputusan dari Menko Kesra." www.antara-sulawesiselatan.com. 23 September 2011. Diakses tanggal 2011-11-18. [pranala nonaktif permanen]
  30. ^ Kadek, ed. (23 September 2011). "Festival di Takabonerate dan Toraja Kembali Digelar". Kompas.com. travel.kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-26. Diakses tanggal 2011-11-18. 
  31. ^ "Panitia Takabonerate International Fishing Tournament 2011 terus." festivaltakabonerate.com. 1 Januari 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-27. Diakses tanggal 2011-11-18. 

Pranala luar

sunting