Efisiensi energi

upaya penggunaan energi secara efisien
Revisi sejak 15 November 2024 02.51 oleh Userwikip*dia2024 (bicara | kontrib) (Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.)

Efisiensi energi atau daya guna tenaga adalah usaha yang dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi jumlah energi yang dibutuhkan, dalam menggunakan sebuah peralatan atau bahkan sistem yang berhubungan dengan energi. Contohnya, isolasi rumah memungkinkan bangunan rumah tersebut untuk dapat menggunakan energi pemanas dan pendingin yang lebih sedikit, untuk mencapai dan mempertahankan suhu yang nyaman. Memasang lampu pendar (lampu neon), lampu LED atau skylight yang alami dapat mengurangi jumlah energi yang diperlukan untuk mencapai tingkat pencahayaan yang sama dibandingkan dengan menggunakan lampu pijar. Perbaikan dalam efisiensi energi umumnya dicapai dengan mengadopsi teknologi atau proses produksi yang lebih efisien [1] atau dengan metode aplikasi yang diterima secara umum untuk mengurangi pengeluaran energi.

Sebuah lampu pendar jenis spiral, yang telah populer digunakan di kalangan konsumen Amerika Utara sejak diperkenalkan pada pertengahan 1990-an.

Ada banyak motivasi untuk meningkatkan efisiensi energi. Mengurangi penggunaan energi, mengurangi biaya energi dan dapat menghasilkan penghematan secara finansial kepada konsumen jika penghematan energi tersebut tidak melebihi biaya tambahan untuk penerapan aplikasi teknologi hemat energi. Mengurangi penggunaan energi juga dipandang sebagai solusi untuk mengurangi masalah emisi gas rumah kaca. Menurut Badan Energi Internasional, peningkatan efisiensi energi pada bangunan, proses industri dan transportasi dapat mengurangi sepertiga kebutuhan energi di dunia pada tahun 2050, dan dapat membantu mengontrol emisi gas rumah kaca secara global.[2]

Efisiensi energi dan energi terbarukan disebut juga sebagai pilar kembar dari kebijakan energi yang berkelanjutan [3] dan merupakan prioritas utama dalam hierarki energi yang berkelanjutan. Di banyak negara, efisiensi energi juga terlihat memiliki manfaat untuk keamanan nasional karena dapat digunakan untuk mengurangi tingkat impor energi dari negara-negara asing dan dapat memperlambat tingkat di mana sumber daya energi dalam negeri akan habis.

Ikhtisar

Efisiensi energi telah terbukti menjadi strategi efisiensi biaya untuk membangun ekonomi tanpa harus meningkatkan konsumsi energi. Misalnya, negara bagian California mulai menerapkan efisiensi energi pada pertengahan 1970-an, termasuk kode bangunan dan alat standar dengan persyaratan efisiensi yang ketat. Selama tahun-tahun berikutnya, konsumsi energi di California tetap datar pada basis per kapita nasional, sementara konsumsi negara (Amerika Serikat) naik dua kali lipat.[4] Sebagai bagian dari strategi, California mengimplementasikan sebuah "loading order" untuk sumber energi baru yang menempatkan efisiensi energi sebagai acuan pertama, pasokan listrik terbarukan diurutan kedua, dan pembangkit listrik berbahan bakar fosil baru yang terakhir.[5] Negara-negara bagian lainnya seperti Connecticut dan New York telah menciptakan kuasi-publik Green Bank untuk membantu pemilik perumahan dan bangunan komersial untuk membiayai peningkatan efisiensi energi yang mengurangi emisi dan mengurangi biaya energi konsumen.[6]

Institut Lovins' Rocky Mountain menunjukkan bahwa dalam pengaturan industri, "ada banyak peluang untuk menghemat 70% sampai 90% dari energi dan biaya untuk penerangan, kipas angin, dan sistem pompa; 50% untuk listrik motor; dan 60% di daerah seperti pemanas, pendingin, peralatan dan perlengkapan kantor." Secara umum, sampai dengan 75% dari listrik yang digunakan di Amerika Serikat saat ini bisa diselamatkan dengan langkah-langkah efisiensi yang biayanya kurang dari biaya listrik itu sendiri. Hal yang sama berlaku untuk rumah, dimana 78% dari listrik yang digunakan para pemilik rumah, bocor selama bertahun-tahun. Bahkan, para peneliti di US Department of Energy dan konsorsium mereka, Residential Energy Efficient Distribution Systems (REEDS) telah menemukan bahwa saluran efisiensi mungkin serendah 50-70%. Departemen Energi AS telah menyatakan bahwa ada potensi penghematan energi sebesar 90 Miliar kWh dengan meningkatkan efisiensi energi rumah.[7]

Kajian-kajian lain telah menekankan hal ini. Sebuah laporan yang diterbitkan pada tahun 2006 oleh McKinsey Global Institute, menegaskan bahwa "ada cukup peluang ekonomis bagi peningkatan produktivitas energi yang bisa menjaga pertumbuhan permintaan energi global di kurang dari 1 persen per tahun"—kurang dari setengah dari 2,2 persen rata-rata pertumbuhan yang diantisipasi melalui tahun 2020 dalam skenario bisnis.[8] Produktivitas energi, yang mengukur output maupun kualitas dari barang dan jasa per unit dari setiap input energi, dapat datang dari pengurangan jumlah energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan sesuatu, atau dari peningkatan kuantitas atau kualitas dari barang dan jasa dengan menggunakan jumlah energi yang sama.

The Vienna Climate Change Talks 2007 Report melaporkan, di bawah naungan United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), jelas menunjukkan "bahwa efisiensi energi dapat mencapai pengurangan emisi dengan biaya rendah." [9]

Audit energi

Langkah pertama dalam mengadakan efisiensi energi adalah audit energi.[10] Audit energi adalah proses pengumpulan dan analisis data yang diadakan secara bersama-sama dengan kegiatan konservasi energi. Pengadaan audit energi dilandasi oleh adanya keharusan pemenuhan tujuan dalam proses manajemen energi secara efektif dengan tindakan yang teruraikan secara jelas dan perinci. Lingkup kegiatan audit energi meliputi segala jenis pencatatan mengenai jenis energi dan jumlah energi yang digunakan pada tiap tingkat proses manufaktur. Pencatatan dilakukan secara sistimatis dan berkesinambungan. Selama proses pengumpulan data energi, analisa dan pengertian dari tiap kegiatan konservasi energi dilakukan secara bersamaan.[11] Audit energi diperlukan dalam peningkatan efisiensi energi di berbagai industri dan proses teknologi. Tujuan pengadaan audit energi untuk mengurangi kerugian energi dan pemakaian cadangan energi.[12]

Tanggung jawab pelaksanaan audit energi diberikan kepada auditor energi.[13] Kegiatan-kegiatan audit energi dimulai dari survei data sederhana hingga pengujian secara perinci terhadap data yang sudah tersedia. Data lama kemudian dianalisa dan hasil analisanya digunakan untuk memperoleh data baru. Perolehan data baru merupakan hasil penggabungan data lama dengan uji coba pabrik secara khusus. Suatu audit energi memerlukan informasi mengenai ukuran dan jenis sarana pabrik untuk menentukan lamanya waktu pelaksanaan audit. Pelaksanaan audit energi juga ditentukan oleh tujuannya.[11]

Audit energi awal

Audit energi awal secara umum mencakup kegiatan survei manajemen energi dan survei energi. Waktu pelaksanaannya ditentukan oleh tingkat kerumitan sarana pabrik. Pabrik yang sederhana dapat menyelesaikan audit energi awal hanya dalam sehari atau beberapa hari. Sementara itu, pabrik dengan sarana yang sangat rumit memerlukan waktu yang lebih lama hanya untuk mengadakan audit energi awal. Survei manajemen energi berisi kegiatan memahami manajemen energi yang masih dilakukan. Survei manajemen energi juga dikhususkan dalam pengambilan keputusan penetapan investasi proyek konservasi energi. Sedangkan kegiatan pada survei energi hanya berupa pembuatan ulasan mengenai kondisi peralatan. Ulasan dibuat hanya selama penggunaan peralatan oleh pemakai energi yang penting. Pendidih dan sistem uap merupakan contoh jenis pemakai energi yang penting. Instrumentasi yang mampu menghasilkan energi secara efisien juga terhitung sebagai peralatan penting. Audit energi awal hanya memerlukan sedikit jenis instrumentasi portabel. Syarat pelaksanaan audit energi awal adalah dilakukan oleh auditor energi yang berpengalaman. Pengalaman auditor energi ditentukan oleh keahliannya dalam pengamatan dan pengumpulan data serta mengaitkan keduanya. Hasil audit energi awal digunakan untuk diagnosa situasi energi pabrik secara cepat.[14]

Mengetahui penyebab-penyebab adanya pemborosan energi merupakan manfaat utama dari audit energi. Efisiensi energi dalam jangka pendek juga dapat dicapai dengan mengadakan tindakan-tindakan sederhana yang menghemat energi. Beberapa indikasi di dalam audit energi awal yaitu kecacatan insulasi, kebocoran uap dan udara-tekan, kerusakan peralatan, dan pembandingan udara dan bahan bakar yang tidak terkendali. Hal lain yang dapat diperoleh dari kegiatan audit energi awal adalah informasi mengenai analisa data yang tidak lengkap dan lokasi pengawasan manajemen energi yang perlu diperketat. Pelaporan hasil audit energi awal dapat disusun dalam bentuk seperangkat rekomendasi yang berisis tindakan berbiaya rendah yang dapat dilaksanakan segera setelah pelaporan. Selain itu, laporan audit energi awal dapat berisi rekomendasi audit yang lebih sesuai untuk menguji secara teliti di area pabrik yang terpilih.[15]

Audit energi terperinci

Setelah audit energi awal, biasanya diadakan pula audit energi terperinci. Waktu yang diperlukan untuk audit energi terperinci lebih lama dibandingkan dengan audit energi awal. Lamanya kegiatan audit energi terperinci disesuaikan dengan sifat dan kerumitan sarana pabrik. Audit energi terperinci mengamati kondisi peralatan operasi dari segi bahan pembuatan peralatan. Neraca bahan dan neraca panas menjadi indikator utama dalam audit energi terperinci. Pengukuran parameter menggunakan instrumentasi mudah alih. Uji coba dalam audit energi terperinci disesuaikan dengan jenis dan tujuan sarana yang sedang dipelajari, serta tingkat pembiayaan program manajemen energi.[16] Uji coba yang diadakan dalam audit energi terperinci meliputi uji efisiensi pembakaran, pengukuran suhu dan aliran udara bahan bakar pada peralatan utama, penentuan peralatan listrik yang menyebabkan penurunan faktor daya, dan uji sistem proses untuk peralatan yang baru diketahui spesifikasinya saja dan belum beroperasi.[16] Syarat pengadaan audit energi terperinci adalah nilai intensitas konsumsi energi suatu bangunan telah melebihi nilai dari suatu standar yang diberlakukan.[17]

Peralatan

Peralatan Modern, seperti, pembeku, oven, kompor, mesin pencuci piring, dan mesin cuci dan pengering pakaian, secara signifikan menggunakan energi yang lebih sedikit dibandingkan peralatan yang lebih tua. Memasang jemuran akan secara signifikan mengurangi konsumsi energi sebagai pengering. Saat ini lemari es yang menggunakan efisiensi energi, misalnya, menggunakan 40 persen energi lebih sedikit daripada model konvensional pada tahun 2001. Berikut ini, jika semua rumah tangga di Eropa mengganti semua peralatan yang sudah lebih dari sepuluh tahun dengan yang baru, 20 miliar kWh listrik akan diselamatkan setiap tahunnya, oleh karena hal tersebut dapat mengurangi emisi CO2 sampai hampir 18 miliar kg.[18] Di AS, hal yang sama dengan hal tersebut akan menjadi 17 miliar kWh listrik dan 27,000,000,000 lb (1.2×1010 kg) CO2.[19] Menurut sebuah studi pada tahun 2009 dari McKinsey & Company penggantian peralatan tua adalah salah satu yang paling langkah-langkah global yang paling efisien untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.[20] Manajemen sistem daya yang modern juga mengurangi penggunaan energi melalui peralatan yang sedang tidak bekerja dengan mematikan mereka atau menempatkan mereka ke dalam mode energi rendah setelah waktu tertentu. Banyak negara-negara mengidentifikasi peralatan yang hemat energi menggunakan pelabelan energi input.[21]

Dampak dari efisiensi energi pada permintaan puncak tergantung pada ketika alat digunakan. Misalnya, pendingin udara menggunakan lebih banyak energi selama siang hari ketika panas. Oleh karena itu, hemat energi ac akan memiliki dampak yang lebih besar pada permintaan puncak dibandingkan permintaan rendah. Hemat energi mesin cuci piring, di sisi lain, menggunakan lebih banyak energi saat malam hari ketika orang-orang mencuci piring mereka. Alat ini mungkin memiliki sedikit atau tidak ada dampak pada permintaan puncak.

Desain bangunan

 
Menerima peringkat Gold untuk energi dan desain lingkungan pada September 2011, Empire State Building adalah bangunan bersertifikat LEED yang tertinggi dan terbesar di Amerika Serikat dan Belahan bumi Barat,[22] meskipun kemungkinan akan disusul oleh gedung "One World Trade Center" di New York .[23]

Bangunan-bangunan adalah bagian penting untuk perbaikan efisiensi energi di seluruh dunia karena peran mereka sebagai konsumen utama energi. Namun, pertanyaan tentang penggunaan energi dalam bangunan, tidak langsung seperti kondisi ruangan yang dapat dicapai dengan penggunaan energi yang bervariasi. Langkah-langkah untuk menjaga bangunan-bangunan tetap nyaman, penerangan, pemanasan, pendinginan dan ventilasi, semua mengkonsumsi energi. Biasanya tingkat efisiensi energi di bangunan diukur dengan membagi energi yang dikonsumsi dengan luas lantai bangunan yang mengakibatkan konsumsi energi spesifik (SEC).

Namun, masalah ini lebih kompleks karena bahan-bahan bangunan yang memiliki wujud energi itu sendiri di dalamnya. Di sisi lain, energi yang dapat pulih dari bahan ketika bangunan tersebut dibongkar dengan menggunakan kembali bahan-bahan atau membakar mereka untuk energi. Terlebih lagi, ketika bangunan yang digunakan, kondisi dalam ruangan dapat bervariasi sehingga lebih tinggi dan menurunkan kualitas lingkungan dalam ruangan. Akhirnya, efisiensi secara keseluruhan dipengaruhi oleh penggunaan gedung: apakah bangunan yang ditempati sebagian besar waktu dan ruang yang dimiliki digunakan secara efisien — atau bangunan tersebut sebagian besar kosong? Bahkan telah disarankan bahwa untuk perhitungan efisiensi energi yang lebih lengkap, SEC harus diubah untuk mencakup faktor-faktor ini:[24]

Dengan demikian pendekatan yang seimbang untuk efisiensi energi di gedung-gedung harus lebih komprehensif daripada hanya mencoba untuk meminimalkan energi yang dikonsumsi. Hal-hal seperti kualitas lingkungan indoor dan efisiensi penggunaan ruang harus diperhitungkan. Dengan demikian langkah-langkah yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi energi dapat mengambil banyak bentuk yang berbeda. Sering mereka memasukkan langkah-langkah pasif yang secara inheren mengurangi kebutuhan untuk menggunakan energi, seperti insulasi yang lebih baik. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kondisi ruangan serta mengurangi penggunaan energi, seperti peningkatan penggunaan cahaya alami.

Lokasi bangunan dan lingkungan memiliki peran penting dalam mengatur suhu dan pencahayaan. Misalnya, pohon-pohon, lansekap, dan bukit-bukit dapat memberikan keteduhan dan memblokir angin. Di iklim dingin yang lebih dingin, merancang bangunan di belahan bumi utara dengan jendela yang menghadap selatan dan merancang bangunan di belahan bumi selatan dengan jendela yang menghadap utara, dapat meningkatkan jumlah sinar matahari (yang merupakan energi panas) yang memasuki gedung, meminimalkan penggunaan energi, dengan memaksimalkan pemanas pasif surya. Desain bangunan ketat, termasuk jendela hemat energi, pintu yang tertutup dengan baik, dan tambahan insulasi termal dinding bawah tanah, lempengan, dan fondasi dapat mengurangi kehilangan panas sebesar 25 hingga 50 persen.[21]

Atap rumah gelap dapat menjadi 39 °C (70 °F) lebih panas dari permukaan putih yang paling reflektif. Mereka mengirimkan beberapa tambahan panas di dalam gedung. Studi di AS telah menunjukkan bahwa atap berwarna ringan menghasilkan 40 persen energi lebih sedikit untuk pendinginan dari bangunan dengan atap gelap Sistem atap putih menyimpan lebih banyak energi dalam iklim yang lebih cerah. Sistem pemanas dengan teknologi yang canggih dan sistem pendingin dapat mengurangi konsumsi energi dan meningkatkan kenyamanan orang-orang di dalam gedung.[21]

Penempatan jendela dan skylight yang tepat serta penggunaan fitur arsitektur yang merefleksikan cahaya ke dalam bangunan dapat mengurangi kebutuhan pencahayaan buatan. Peningkatan penggunaan pencahayaan alami telah ditunjukkan oleh salah satu penelitian untuk meningkatkan produktivitas di sekolah-sekolah dan kantor-kantor.[21] Lampu neon Kompak menggunakan dua-pertiga energi lebih sedikit dan dapat berlangsung 6 sampai 10 kali lebih lama dari lampu pijar. Lampu neon yang lebih baru menghasilkan cahaya alami, dan sebagian besar memiliki biaya yang efektif, walaupun biaya awal yang lebih tinggi, dengan periode pengembalian yang lebih rendah seperti beberapa bulan.

Desain bangunan efisiensi yang efektif dapat mencakup penggunaan biaya rendah Infra Merah Pasif (PIRs) untuk mematikan lampu ketika tidak ada yang memakai ruangan atau area tersebut, contohnya seperti toilet, koridor atau bahkan area kantor. Selain itu, tingkat lux dapat dipantau dengan menggunakan daylight sensor dihubungkan ke gedung skema pencahayaan untuk beralih on/off atau meredupkan pencahayaan untuk pra-didefinisikan tingkat untuk memperhitungkan cahaya alami dan dengan demikian mengurangi konsumsi. Building Management Systems (BMS) link semua ini bersama-sama dalam satu terpusat komputer untuk mengontrol seluruh bangunan penerangan dan kebutuhan daya.[25]

Dalam sebuah analisis yang mengintegrasikan perumahan bottom-up simulasi dengan ekonomi yang multi-sektor, model ini telah menunjukkan bahwa variabel keuntungan panas yang disebabkan oleh isolasi dan pendingin efisiensi dapat memiliki beban pergeseran efek yang tidak seragam pada beban listrik. Penelitian ini juga menyoroti dampak dari rumah tangga yang lebih tinggi efisiensi pada pembangkit listrik kapasitas pilihan yang dibuat oleh sektor listrik.[26]

Pilihan yang ruang pemanas atau pendingin teknologi untuk digunakan dalam bangunan dapat memiliki dampak yang signifikan pada penggunaan energi dan efisiensi. Misalnya, menggantikan yang lebih tua 50% efisien natural gas tungku dengan yang baru 95% efisien secara dramatis akan mengurangi penggunaan energi, emisi karbon, dan musim dingin alam tagihan gas. Tanah sumber panas pompa dapat menjadi lebih hemat energi dan hemat biaya. Sistem ini menggunakan pompa dan kompresor untuk memindahkan cairan refrigerant di sekitar siklus termodinamika dalam rangka untuk "pompa" terhadap panas alami yang mengalir dari panas ke dingin, untuk mentransfer panas ke dalam bangunan dari thermal besar waduk yang terkandung dalam sekitar tanah. Hasil akhirnya adalah bahwa pompa panas biasanya menggunakan empat kali lebih sedikit energi listrik untuk memberikan jumlah yang setara dengan panas dari listrik langsung pemanas tidak. Keuntungan lain dari sebuah pompa panas sumber tanah adalah bahwa hal itu dapat dibalik di musim panas dan beroperasi untuk mendinginkan udara dengan mentransfer panas dari bangunan ke tanah. Kelemahan dari pompa panas sumber tanah lebih tinggi biaya modal awal, tapi ini biasanya diperoleh kembali dalam waktu lima sampai sepuluh tahun sebagai hasil dari energi yang lebih rendah digunakan.

Smart meter perlahan-lahan diadopsi oleh sektor komersial untuk sorot untuk staf dan pengawasan internal keperluan bangunan penggunaan energi yang dinamis rapi format. Penggunaan Kualitas Daya Analisis yang dapat diperkenalkan ke sebuah bangunan yang ada untuk menilai penggunaan, distorsi harmonik, puncak, membengkak dan interupsi antara lain untuk akhirnya membuat bangunan menjadi lebih hemat energi. Sering seperti meter berkomunikasi dengan menggunakan jaringan sensor nirkabel.

Green Building XML (gbXML) adalah muncul skema, bagian dari Building Information Modeling usaha, berfokus pada desain bangunan hijau dan operasi. gbXML digunakan sebagai input dalam beberapa energi simulasi mesin. Tetapi dengan perkembangan teknologi komputer modern, sejumlah besar energi bangunan simulasi alat-alat yang tersedia di pasar. Ketika memilih alat simulasi untuk digunakan dalam proyek, pengguna harus mempertimbangkan alat akurasi dan keandalan, mengingat bangunan informasi yang mereka miliki di tangan, yang akan berfungsi sebagai masukan untuk alat. Yezioro, Dong dan Leite[27] dikembangkan kecerdasan buatan pendekatan terhadap penilaian kinerja bangunan hasil simulasi dan menemukan bahwa lebih perinci alat simulasi memiliki yang terbaik simulasi kinerja dalam hal pemanasan dan pendinginan konsumsi listrik hanya 3% dari mean absolute error.

Leadership in Energy and Environmental Design (LEED) adalah sistem penilaian yang diselenggarakan oleh US Green Building Council (USGBC) untuk mempromosikan tanggung jawab lingkungan dalam desain bangunan. Mereka saat ini menawarkan empat tingkat sertifikasi bagi bangunan yang sudah ada (LEED-EBOM) dan konstruksi baru (LEED-NC) yang didasarkan pada suatu bangunan sesuai dengan kriteria sebagai berikut: Lokasi yang Berkesinambungan, Efisiensi Air, Energi dan Suasana, Bahan dan sumber Daya, Kualitas Lingkungan Indoor, dan Inovasi dalam Desain.[28] Pada tahun 2013, USGBC dikembangkan LEED Dinamis Plakat, alat untuk melacak kinerja bangunan terhadap LEED metrik dan jalur potensial untuk sertifikasi ulang. Tahun berikutnya, dewan berkolaborasi dengan Honeywell untuk menarik data pada penggunaan energi dan air, serta kualitas udara dalam ruangan dari BAS untuk secara otomatis memperbarui plak, menyediakan dekat real-time melihat kinerja. Yang USGBC kantor di Washington, D. c. adalah salah satu bangunan pertama untuk fitur live-update LEED Dinamis Plak.[29]

Sebuah mendalam energi retrofit adalah pembangunan keseluruhan analisis dan konstruksi proses yang digunakan untuk mencapai jauh lebih besar penghematan energi dibandingkan energi retrofits. Dalam retrofits energi dapat diterapkan untuk perumahan dan non-perumahan ("komersial") bangunan. Dalam energi retrofit biasanya menghasilkan penghematan energi sebesar 30 persen atau lebih, mungkin yang tersebar di beberapa tahun terakhir, dan secara signifikan dapat meningkatkan nilai bangunan.[30] The Empire State Building telah mengalami mendalam energi retrofit proses itu selesai pada 2013. Tim proyek, yang terdiri dari perwakilan Johnson Controls, Rocky Mountain Institute, Clinton Climate Initiative, dan Jones Lang LaSalle akan mencapai tahunan penggunaan energi pengurangan 38% dan $4,4 juta.[31] misalnya, 6.500 jendela remanufactured di lokasi yang menjadi superwindows yang memblokir panas tapi lulus cahaya. Ac biaya operasi pada hari-hari panas berkurang dan ini disimpan $17 juta dari proyek ini adalah biaya modal segera, sebagian dana lainnya perkuatan.[32] Menerima emas Leadership in Energy and Environmental Design (LEED) rating pada bulan September 2011, Empire State Building adalah gedung tertinggi di LEED bersertifikat bangunan di Amerika Serikat.[22] The Indianapolis Kota-County Bangunan baru-baru ini menjalani mendalam energi retrofit proses yang telah dicapai tahunan pengurangan energi dari 46% dan $750,000 tahunan hemat energi.

Retrofits energi, termasuk yang mendalam, dan jenis lain yang dilakukan dalam perumahan, komersial atau industri lokasi yang umumnya didukung melalui berbagai bentuk pembiayaan atau insentif. Insentif termasuk pra-dikemas rabat di mana pembeli/pengguna bahkan mungkin tidak menyadari bahwa barang yang digunakan telah rebated atau "down". "Hulu" atau "Midstream" beli surut yang umum untuk produk lampu hemat. Lainnya rabat yang lebih tegas dan transparan kepada pengguna akhir melalui penggunaan aplikasi formal. Selain potongan harga, yang dapat ditawarkan melalui pemerintah atau program utilitas, pemerintah kadang-kadang menawarkan insentif pajak untuk proyek-proyek efisiensi energi. Beberapa entitas yang menawarkan rebate dan pembayaran bimbingan dan sarana layanan yang memungkinkan energi penggunaan akhir pelanggan memanfaatkan rebate dan program insentif.

Untuk mengevaluasi ekonomi kesehatan investasi efisiensi energi di gedung-gedung, analisis efektivitas biaya atau CEA dapat digunakan. CEA perhitungan akan menghasilkan nilai energi yang disimpan, kadang-kadang disebut negawatts, dalam $/kWh. Energi dalam perhitungan seperti itu adalah virtual dalam arti bahwa hal itu tidak pernah dikonsumsi melainkan disimpan karena beberapa investasi efisiensi energi yang sedang dibuat. Dengan demikian CEA memungkinkan membandingkan harga negawatts dengan harga energi seperti listrik dari grid atau termurah alternatif terbarukan. Manfaat dari CEA pendekatan dalam sistem energi adalah bahwa hal itu untuk menghindari kebutuhan untuk menebak masa depan harga energi untuk keperluan perhitungan, sehingga menghilangkan sumber utama ketidakpastian dalam penilaian investasi efisiensi energi.[33]

Efisiensi Energi di Negara-Negara

Eropa

Target efisiensi energi untuk tahun 2020 dan 2030.

UNI eropa sendiri telah menetapkan penghematan energi 20% target tahun 2020 bila dibandingkan dengan proyeksi penggunaan energi pada tahun 2020 – kira-kira setara dengan mematikan 400 pembangkit listrik. Pada ktt UNI eropa pada bulan oktober 2014, negara-negara UNI eropa sepakat pada efisiensi energi baru target 27% atau lebih pada tahun 2030. Salah satu mekanisme yang digunakan untuk mencapai target 27% adalah 'Pemasok Kewajiban & White Sertifikat'.[34]

Australia

The Australian national pemerintah secara aktif memimpin negara dalam upaya untuk meningkatkan efisiensi energi mereka, terutama melalui pemerintah Departemen Industri dan Ilmu pengetahuan. Pada bulan juli 2009, Dewan Pemerintah Australia, yang mewakili masing-masing negara bagian dan teritori Australia, setuju untuk Strategi Nasional pada Efisiensi Energi (NSEE).[35]

Ini adalah sepuluh tahun berencana mempercepat pelaksanaan nasional penerapan hemat energi praktik dan persiapan untuk negara transformasi menjadi rendah karbon di masa depan. Ada beberapa daerah yang berbeda dari penggunaan energi dibahas dalam NSEE. Namun, bab ini dikhususkan untuk pendekatan pada efisiensi energi yang akan diadopsi di tingkat nasional menekankan empat poin dalam pencapaian menyatakan tingkat efisiensi energi. Mereka adalah:

  • Untuk membantu rumah tangga dan bisnis transisi ke masa depan karbon rendah
  • Untuk mengefektifkan penerapan hemat energi
  • Untuk membuat bangunan lebih hemat energi
  • Bagi pemerintah untuk bekerja dalam kemitraan dan memimpin jalan untuk efisiensi energi

Jerman

Efisiensi energi merupakan pusat kebijakan energi di Jerman.[36] Pada akhir 2015, kebijakan nasional meliputi efisiensi dan target konsumsi (dengan nilai yang sebenarnya untuk tahun 2014):[37]:4

Efisiensi dan konsumsi target 2014 2020 2050
Konsumsi energi primer (tahun dasar 2008) -8.7% -20% -50%
Energi Final produktivitas (2008-2050) 1.6%/tahun

(2008-2014)

2.1%/tahun

(2008-2050)

Konsumsi listrik bruto (tahun dasar 2008) -4.6% -10% -25%
Konsumsi energi primer dalam bangunan (tahun dasar 2008) -14.8% -80%
Konsumsi panas di bangunan (tahun dasar 2008) -12.4% -20%
Konsumsi energi Final di transportasi (tahun dasar 2005) 1.7% -10% -40%

Peralatan Modern, seperti, freezer, oven, kompor, mesin pencuci piring, dan pakaian dengan mesin cuci dan pengering, gunakan secara signifikan lebih sedikit energi dari peralatan yang lebih tua. Memasang jemuran akan secara signifikan mengurangi konsumsi energi sebagai pengering yang akan digunakan kurang. Saat ini energi yang efisien lemari es, misalnya, menggunakan 40 persen energi lebih sedikit daripada model konvensional lakukan pada tahun 2001. Berikut ini, jika semua rumah tangga di Eropa berubah lebih dari sepuluh tahun-peralatan yang lama ke yang baru, 20 miliar kWh listrik akan diselamatkan setiap tahunnya, oleh karena itu mengurangi CO2 emisi dengan hampir 18 miliar kg.[18] Di AS, angka yang sesuai akan menjadi 17 miliar kWh listrik dan 27,000,000,000 lb (1.2×1010 kg) CO2.[19] Menurut sebuah studi pada tahun 2009 dari McKinsey & Company penggantian peralatan tua adalah salah satu yang paling efisien global langkah-langkah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.[20] Modern manajemen daya sistem juga mengurangi penggunaan energi oleh menganggur peralatan dengan mengubah mereka atau menempatkan mereka ke dalam energi rendah mode setelah waktu tertentu. Banyak negara-negara mengidentifikasi peralatan yang hemat energi menggunakan energi input pelabelan.[21]

Kemajuan baru-baru ini terhadap peningkatan efisiensi telah mantap selain dari krisis keuangan 2007-2008.[38] Namun beberapa percaya efisiensi energi masih di bawah yang diakui dalam hal kontribusinya terhadap Jerman transformasi energi (atau Energiewende).[39]

Upaya untuk mengurangi konsumsi energi final di sektor transportasi belum berhasil, dengan pertumbuhan sebesar 1,7% antara 2005-2014. Pertumbuhan ini adalah karena kedua penumpang jalan dan transportasi angkutan jalan. Kedua sektor meningkatkan mereka secara keseluruhan jarak tempuh ke rekor angka tertinggi yang pernah untuk Jerman. Rebound efek memainkan peran penting, baik antara peningkatan efisiensi kendaraan dan jarak tempuh, dan di antara peningkatan efisiensi kendaraan dan peningkatan bobot kendaraan dan mesin listrik.[40]:12

Pilihan yang ruang pemanas atau pendingin teknologi untuk digunakan dalam bangunan dapat memiliki dampak yang signifikan pada penggunaan energi dan efisiensi. Misalnya, menggantikan yang lebih tua 50% efisien natural gas tungku dengan yang baru 95% efisien secara dramatis akan mengurangi penggunaan energi, emisi karbon, dan musim dingin alam tagihan gas. Tanah sumber panas pompa dapat menjadi lebih hemat energi dan hemat biaya. Sistem ini menggunakan pompa dan kompresor untuk memindahkan cairan refrigerant di sekitar siklus termodinamika dalam rangka untuk "pompa" terhadap panas alami yang mengalir dari panas ke dingin, untuk mentransfer panas ke dalam bangunan dari thermal besar waduk yang terkandung dalam sekitar tanah. Hasil akhirnya adalah bahwa pompa panas biasanya menggunakan empat kali lebih sedikit energi listrik untuk memberikan jumlah yang setara dengan panas dari listrik langsung pemanas tidak. Keuntungan lain dari sebuah pompa panas sumber tanah adalah bahwa hal itu dapat dibalik di musim panas dan beroperasi untuk mendinginkan udara dengan mentransfer panas dari bangunan ke tanah. Kelemahan dari pompa panas sumber tanah lebih tinggi biaya modal awal, tapi ini biasanya diperoleh kembali dalam waktu lima sampai sepuluh tahun sebagai hasil dari energi yang lebih rendah digunakan.

Pada tanggal 3 desember 2014, pemerintah federal jerman merilis Rencana Aksi Nasional pada Efisiensi Energi (TENGKUK).[41][42] Daerah yang dibahas adalah efisiensi energi bangunan, konservasi energi bagi perusahaan, konsumen, efisiensi energi, dan transportasi efisiensi energi. Kebijakan tersebut berisi baik langsung dan memandang ke depan langkah-langkah. Central langkah-langkah jangka pendek dari TENGKUK mencakup pengenalan proses tender yang kompetitif untuk efisiensi energi, meningkatkan pendanaan untuk renovasi bangunan, pengenalan insentif pajak untuk langkah-langkah efisiensi di sektor bangunan, dan menyiapkan energi efisiensi jaringan bersama-sama dengan dunia usaha dan industri. Industri jerman diharapkan untuk membuat kontribusi yang cukup besar.

Pada 12 agustus 2016, pemerintah jerman merilis sebuah kertas hijau pada efisiensi energi untuk konsultasi publik (dalam bahasa jerman).[43][44] Ini menguraikan potensi tantangan dan tindakan yang diperlukan untuk mengurangi konsumsi energi di Jerman selama beberapa dekade mendatang. Di dokumen peluncuran, ekonomi dan menteri energi Sigmar Gabriel mengatakan "kita tidak perlu untuk menghasilkan, menyimpan, mengirimkan dan membayar untuk energi yang kita simpan".[43] kertas hijau mengutamakan efisiensi penggunaan energi seperti "pertama" respon dan juga menguraikan peluang-peluang untuk sektor kopling, termasuk menggunakan listrik terbarukan untuk pemanasan dan transportasi.[43] usulan Lain mencakup fleksibel energi pajak yang naik seperti harga bensin jatuh, sehingga memberikan insentif bahan bakar konservasi meskipun harga minyak yang rendah.[45]

Polandia

Pada Mei 2016 Polandia mengadopsi undang-Undang baru pada Efisiensi Energi, untuk diberlakukan pada 1 juli 2016.[46]

Amerika Serikat

2011 Pemodelan Energi Forum studi meliputi Amerika Serikat meneliti bagaimana peluang efisiensi energi akan membentuk masa depan bahan bakar dan kebutuhan listrik selama beberapa dekade berikutnya. Ekonomi AS sudah ditetapkan untuk menurunkan energi dan karbon intensitas, tetapi eksplisit kebijakan yang akan diperlukan untuk memenuhi iklim gol. Kebijakan-kebijakan ini mencakup: pajak karbon, yang diamanatkan standar untuk lebih efisien peralatan, bangunan dan kendaraan, dan subsidi atau pengurangan dalam biaya dimuka baru yang lebih hemat energi peralatan.[47]

Industri

Sebuah mendalam energi retrofit adalah pembangunan keseluruhan analisis dan konstruksi proses yang digunakan untuk mencapai jauh lebih besar penghematan energi dibandingkan energi retrofits. Dalam retrofits energi dapat diterapkan untuk perumahan dan non-perumahan ("komersial") bangunan. Dalam energi retrofit biasanya menghasilkan penghematan energi sebesar 30 persen atau lebih, mungkin yang tersebar di beberapa tahun terakhir, dan secara signifikan dapat meningkatkan nilai bangunan.[30] The Empire State Building telah mengalami mendalam energi retrofit proses itu selesai pada 2013. Tim proyek, yang terdiri dari perwakilan Johnson Controls, Rocky Mountain Institute, Clinton Climate Initiative, dan Jones Lang LaSalle akan mencapai tahunan penggunaan energi pengurangan 38% dan $4,4 juta.[31] misalnya, 6.500 jendela remanufactured di lokasi yang menjadi superwindows yang memblokir panas tapi lulus cahaya. Ac biaya operasi pada hari-hari panas berkurang dan ini disimpan $17 juta dari proyek ini adalah biaya modal segera, sebagian dana lainnya perkuatan.[32] Menerima emas Leadership in Energy and Environmental Design (LEED) rating pada bulan September 2011, Empire State Building adalah gedung tertinggi di LEED bersertifikat bangunan di Amerika Serikat.[22] The Indianapolis Kota-County Bangunan baru-baru ini menjalani mendalam energi retrofit proses yang telah dicapai tahunan pengurangan energi dari 46% dan $750,000 tahunan hemat energi.

Industri yang menggunakan sejumlah besar energi untuk daya beragam manufaktur dan ekstraksi sumber daya proses. Banyak proses industri yang memerlukan sejumlah besar panas dan tenaga mekanik, sebagian besar yang disampaikan seperti gas alam, minyak bumi bahan bakar dan listrik. Selain itu beberapa industri menghasilkan bahan bakar dari produk-produk limbah yang dapat digunakan untuk memberikan energi tambahan.

Karena proses industri yang begitu beragam adalah mustahil untuk menggambarkan berbagai kemungkinan peluang untuk efisiensi energi di industri. Banyak tergantung pada teknologi tertentu, dan proses yang digunakan pada masing-masing sarana industri. Ada, namun, sejumlah proses dan layanan energi yang banyak digunakan di banyak industri.

Berbagai industri yang menghasilkan uap dan listrik untuk selanjutnya digunakan dalam sarana mereka. Ketika listrik yang dihasilkan, panas yang dihasilkan sebagai produk sampingan dapat ditangkap dan digunakan untuk proses steam, penghangat ruangan atau keperluan industri lainnya. Konvensional pada pembangkit listrik adalah sekitar 30% berdaya guna, sedangkan gabungan panas dan tenaga (juga disebut co-generation) mengkonversi hingga 90 persen dari bahan bakar menjadi energi yang dapat digunakan.[21]

Lanjutan boiler dan tungku dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi sambil membakar lebih sedikit bahan bakar. Teknologi ini lebih efisien dan menghasilkan lebih sedikit polusi.[21]

Lebih dari 45 persen dari bahan bakar yang digunakan oleh KAMI adalah produsen dibakar untuk membuat uap. Khas sarana industri dapat mengurangi penggunaan energi 20 persen (menurut Departemen Energi AS) dengan isolasi uap dan kondensat kembali garis, menghentikan kebocoran uap, dan mempertahankan uap perangkap.[21]

Motor listrik biasanya dijalankan pada kecepatan konstan, tetapi variable speed drive memungkinkan motor keluaran energi untuk pertandingan beban yang dibutuhkan. Ini mencapai penghematan energi mulai dari 3 sampai 60 persen, tergantung pada bagaimana motor yang digunakan. Motor kumparan yang terbuat dari superkonduktor bahan-bahan juga dapat mengurangi kerugian energi.[21] Motors juga dapat mengambil manfaat dari optimasi tegangan. [kutipan diperlukan]

Industri yang menggunakan sejumlah besar pompa dan kompresor dari segala bentuk dan ukuran dan dalam berbagai macam aplikasi. Efisiensi pompa dan kompresor tergantung pada banyak faktor, tetapi sering perbaikan dapat dilakukan dengan menerapkan baik proses kontrol yang lebih baik dan praktek-praktek pemeliharaan. Kompresor yang biasa digunakan untuk memberikan udara terkompresi yang digunakan untuk sand blasting, pengecatan, dan lainnya alat-alat listrik. Menurut Departemen Energi AS, mengoptimalkan sistem udara terkompresi dengan memasang variable speed drive, bersama dengan pemeliharaan preventif untuk mendeteksi dan memperbaiki kebocoran udara, dapat meningkatkan efisiensi energi 20 sampai 50 persen.[21]

Transportasi

Mobil

 
Toyota Prius yang digunakan oleh NYPD Penegakan lalu Lintas

Perkiraan efisiensi energi untuk sebuah mobil adalah 280 Penumpang-Km/106 Btu.[48] Ada beberapa cara untuk meningkatkan kendaraan efisiensi energi. Menggunakan meningkatkan aerodinamika untuk meminimalkan drag dapat meningkatkan kendaraan efisiensi bahan bakar. Mengurangi berat kendaraan juga dapat meningkatkan ekonomi bahan bakar, yang mengapa bahan komposit yang banyak digunakan di badan mobil.

Lebih canggih ban, dengan penurunan ban untuk road gesekan dan rolling resistance, bisa menghemat bensin. Ekonomi bahan bakar yang dapat ditingkatkan hingga 3.3% dengan menjaga ban meningkat untuk tekanan yang benar.[49] Mengganti filter udara yang tersumbat dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar mobil sebanyak 10 persen pada kendaraan yang lebih tua.[50] Pada kendaraan baru (tahun 1980-an dan up) dengan injeksi bahan bakar, yang dikendalikan komputer mesin, filter udara yang tersumbat tidak memiliki efek pada mpg tapi menggantinya dapat meningkatkan akselerasi 6-11 persen.[51]

Turbocharger dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dengan memungkinkan lebih kecil perpindahan mesin. 'Engine of the year 2011' adalah Fiat 500 mesin dilengkapi dengan MHI turbocharger. "Dibandingkan dengan 1,2-liter 8v mesin, baru 85 HP turbo memiliki 23% lebih banyak kekuatan dan 30% baik kinerja indeks. Kinerja dua silinder ini tidak hanya setara dengan 1,4-liter 16v engine, tapi konsumsi bahan bakar 30% lebih rendah."[52]

Kendaraan hemat energi dapat mencapai dua kali efisiensi bahan bakar rata-rata mobil. Cutting-edge, seperti diesel Mercedes-Benz Bionic konsep kendaraan mencapai efisiensi bahan bakar yang setinggi 84 mil per galon AS (2.8 L/100 km; 101 mpg-imp), empat kali arus konvensional otomotif rata-rata.[53]

Dengan tren utama dalam otomotif efisiensi adalah kenaikan listrik kendaraan (semua@listrik atau hybrid electric). Hibrida seperti Toyota Prius, gunakan pengereman regeneratif untuk merebut kembali energi yang akan menghilang dalam mobil normal; efek ini terutama diucapkan di kota mengemudi.[54] Plug-in hibrida juga telah meningkatkan kapasitas baterai, yang memungkinkan drive untuk terbatas jarak tanpa pembakaran bensin; dalam hal ini, efisiensi energi ditentukan oleh proses apa pun (seperti batu bara, tenaga air, atau sumber terbarukan) menciptakan daya. Plugin yang biasanya dapat ditempuh sekitar 40 mil (64 km) murni listrik tanpa pengisian; jika baterai habis, mesin gas tendangan yang memungkinkan untuk berbagai diperpanjang. Akhirnya, semua-listrik mobil juga tumbuh dalam popularitas; Tesla Model S sedan adalah satu-satunya kinerja tinggi semua-mobil listrik saat ini di pasar.

Penerangan jalan

Kota-kota di seluruh dunia cahaya hingga jutaan jalan-jalan dengan 300 juta lampu.[55] Beberapa kota yang berusaha untuk mengurangi street cahaya konsumsi daya dengan meredupkan lampu selama jam off-peak atau beralih ke lampu LED.[56] Hal ini tidak jelas apakah efisiensi bercahaya tinggi Led akan menyebabkan pengurangan nyata dalam energi, seperti kota-kota mungkin berakhir menginstal tambahan lampu atau pencahayaan area yang lebih terang daripada di masa lalu.[57]

Pesawat

Ada beberapa cara untuk mengurangi penggunaan energi dalam transportasi udara, dari modifikasi pesawat sendiri, bagaimana lalu lintas udara dikelola. Seperti di mobil, turbocharger adalah cara yang efektif untuk mengurangi konsumsi energi; namun, bukannya memungkinkan untuk penggunaan yang lebih kecil-perpindahan mesin, turbocharger di jet turbin beroperasi dengan mengompresi udara tipis di ketinggian yang lebih tinggi. Hal ini memungkinkan mesin untuk beroperasi seolah-olah itu pada permukaan laut tekanan saat mengambil keuntungan dari mengurangi drag pada pesawat terbang pada ketinggian yang lebih tinggi.

Lalu lintas udara manajemen sistem cara lain untuk meningkatkan efisiensi tidak hanya pesawat, tapi industri penerbangan secara keseluruhan. Teknologi baru memungkinkan untuk otomatisasi lepas landas, mendarat, dan menghindari tabrakan, serta sekitar bandara, dari hal-hal sederhana seperti HVAC dan pencahayaan untuk tugas yang lebih kompleks seperti keamanan dan pemindaian.

Bahan bakar alternatif

 
Khas Brasil stasiun pengisian dengan empat alternatif bahan bakar untuk dijual: biodiesel (B3), gasohol (E25), rapi bioetanol (E100), dan compressed natural gas (CNG). Piracicaba, Brazil.

Bahan bakar alternatif, yang dikenal sebagai non-konvensional atau advanced bahan bakaradalah setiap bahan atau zat yang dapat digunakan sebagai bahan bakar, selain dari bahan bakar konvensional. Beberapa terkenal alternatif bahan bakar seperti biodiesel, bioalcohol (metanol, etanol, butanol), kimia disimpan listrik (baterai dan sel bahan bakar), hidrogen, non-fosil metana, non-fosil gas alam, minyak sayur, dan lain biomassa sumber.

Konservasi Energi

 
Unsur-unsur energi surya pasif desain, ditampilkan secara langsung mendapatkan aplikasi

Konservasi energi adalah lebih luas dari efisiensi energi termasuk upaya aktif untuk mengurangi konsumsi energi, misalnya melalui perubahan perilaku, selain itu untuk menggunakan energi lebih efisien. Contoh dari konservasi tanpa peningkatan efisiensi pemanas ruangan kurang di musim dingin, dengan menggunakan mobil kurang, udara-pengeringan pakaian anda daripada menggunakan mesin pengering, atau mengaktifkan mode hemat energi pada komputer. Seperti dengan definisi lain, batas antara penggunaan energi yang efisien dan konservasi energi bisa kabur, tapi keduanya penting di lingkungan dan hal ekonomi.[58] hal Ini terutama terjadi ketika tindakan yang diarahkan pada penghematan bahan bakar fosil.[1] konservasi Energi merupakan tantangan yang memerlukan kebijakan program, pengembangan teknologi, dan perubahan perilaku untuk pergi tangan di tangan. Banyak energi perantara organisasi, misalnya pemerintah atau organisasi non-pemerintah lokal, regional, maupun tingkat nasional, bekerja pada sering didanai publik program-program atau proyek-proyek untuk memenuhi tantangan ini.[59] Psikolog juga telah terlibat dengan masalah konservasi energi dan telah memberikan pedoman untuk mewujudkan perubahan perilaku untuk mengurangi konsumsi energi saat mengambil teknologi dan kebijakan pertimbangan ke rekening.[60]

Laboratorium Energi Terbarukan Nasional memelihara sebuah daftar lengkap dari aplikasi yang berguna untuk efisiensi energi.[61]

Properti komersial manajer yang merencanakan dan mengelola proyek-proyek efisiensi energi umumnya menggunakan platform perangkat lunak untuk melakukan audit energi dan untuk berkolaborasi dengan kontraktor untuk memahami berbagai opsi mereka. The Department of Energy (DOE) perangkat Lunak Direktori Diarsipkan 2013-06-07 di Wayback Machine. menjelaskan EnergyActio perangkat lunak berbasis cloud platform yang dirancang untuk tujuan ini.

Energi Berkelanjutan

Efisiensi energi dan energi terbarukan dikatakan "dua pilar" yang berkelanjutan dengan kebijakan energi. Kedua strategi harus dikembangkan secara bersamaan dalam rangka untuk menstabilkan dan mengurangi emisi karbon dioksida. Penggunaan energi yang efisien adalah penting untuk memperlambat pertumbuhan permintaan energi sehingga meningkatnya energi bersih persediaan dapat membuat luka mendalam dalam penggunaan bahan bakar fosil. Jika penggunaan energi yang tumbuh terlalu cepat, pengembangan energi terbarukan akan mengejar surut target. Demikian juga, kecuali energi bersih pasokan datang online dengan cepat, melambatnya pertumbuhan permintaan hanya akan mulai mengurangi total emisi karbon; pengurangan kadar karbon sumber energi juga diperlukan. Energi berkelanjutan ekonomi sehingga memerlukan komitmen utama untuk efisiensi dan energi terbarukan.[62]

Efek Rebound

Jika permintaan untuk layanan energi tetap konstan, meningkatkan efisiensi energi akan mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon. Namun, banyak peningkatan efisiensi tidak mengurangi konsumsi energi dengan jumlah yang diperkirakan oleh sederhana model rekayasa. Hal ini karena mereka membuat layanan energi yang lebih murah, sehingga konsumsi jasa tersebut meningkat. Misalnya, sejak efisien bahan bakar kendaraan membuat perjalanan lebih murah, konsumen dapat memilih untuk berkendara lebih jauh, sehingga mengimbangi beberapa potensi penghematan energi. Demikian pula, sebuah analisis sejarah teknologi peningkatan efisiensi telah secara meyakinkan menunjukkan bahwa perbaikan efisiensi energi yang hampir selalu melampaui pertumbuhan ekonomi, yang mengakibatkan kenaikan bersih dalam penggunaan sumber daya dan terkait polusi.[63] Ini adalah contoh langsung efek rebound.[64]

Perkiraan ukuran dari efek rebound berkisar dari kira-kira 5% sampai 40%.[65][66][67] efek rebound kemungkinan untuk menjadi kurang dari 30% di tingkat rumah tangga dan mungkin lebih dekat dengan 10% untuk transportasi.[64] efek rebound dari 30% menyiratkan bahwa perbaikan dalam efisiensi energi harus mencapai 70% pengurangan konsumsi energi diproyeksikan dengan menggunakan model rekayasa. Efek rebound mungkin sangat besar untuk penerangan, karena berbeda dengan tugas-tugas seperti mengangkut secara efektif tidak ada batas atas pada seberapa banyak cahaya bisa dianggap berguna.[68] Pada kenyataannya, tampak bahwa pencahayaan telah menyumbang sekitar 0,7% dari PDB di banyak masyarakat dan ratusan tahun, menyiratkan efek rebound dari 100%.[69]

Organisasi dan Program-Program

Internasional

  • 80 Plus
  • 2000-watt masyarakat
  • IEA Solar Penghangat ruangan & Pendinginan Melaksanakan Perjanjian Tugas 13
  • Institut internasional untuk Konservasi Energi
  • Badan Energi internasional (misalnya Satu Watt inisiatif)
  • International Electrotechnical Commission
  • Kemitraan internasional untuk Efisiensi Energi Kerjasama
  • Dunia Energi Berkelanjutan Hari

Cina

  • Pembangunan nasional dan Komisi Reformasi
  • Pusat Konservasi Energi Nasional
  • Energy Research Institute, NDRC

Australia

  • Departemen Perubahan Iklim dan Efisiensi Energi
  • Departemen Lingkungan, Air, Warisan, dan Kesenian
  • Berkelanjutan House Hari

Uni Eropa

  • Membangun energi rating
  • Eco-Design Energi-Menggunakan Produk Directive
  • Efisiensi energi di Eropa (studi)
  • Orgalime, Eropa teknik industri asosiasi

Islandia

India

  • 88888 Lampu Keluar
  • Biro Efisiensi Energi
  • Efisiensi Energi Services Limited

Jepang

  • Keren Biz kampanye

Lebanon

  • Lebanon Pusat Konservasi Energi

Inggris Raya

  • Carbon Trust
  • Energy Saving Trust
  • Energi Nasional Aksi
  • Foundation Energi Nasional
  • Energi Kreatif Rumah
  • Energi Asosiasi Manajer

Amerika Serikat

  • Aliansi untuk Menghemat Energi
  • American Council for an Energy-Efficient Economy (ACEEE)
  • Kode Bangunan Proyek Bantuan
  • Energi Bangunan Kode Program
  • Konsorsium untuk Efisiensi Energi
  • Energi Bintang, dari Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat
  • Enervee
  • Industri Assessment Center
  • Nasional Asosiasi Produsen Listrik
  • Rocky Mountain Institute
  • India strategi energi

Indonesia

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ a b Diesendorf, Mark (2007).
  2. ^ Sophie Hebden (2006-06-22).
  3. ^ Prindle, Bill; Eldridge, Maggie; Eckhardt, Mike; Frederick, Alyssa (May 2007).
  4. ^ Zehner, Ozzie (2012).
  5. ^ "Loading Order White Paper" Diarsipkan 2018-01-28 di Wayback Machine. (PDF)
  6. ^ Kennan, Hallie.
  7. ^ "Weatherization in Austin, Texas" Diarsipkan 2009-08-03 di Wayback Machine..
  8. ^ Steve Lohr (November 29, 2006).
  9. ^ http://unfccc.int/files/press/news_room/press_releases_and_advisories/application/pdf/20070831_vienna_closing_press_release.pdf
  10. ^ Wati 2020, hlm. 10.
  11. ^ a b Simatupang, Hafiz dan Sasongko 2011, hlm. 1.
  12. ^ Lestari 2020, hlm. 5.
  13. ^ Lestari 2020, hlm. 12.
  14. ^ Simatupang, Hafiz dan Sasongko 2011, hlm. 2.
  15. ^ Simatupang, Hafiz dan Sasongko 2011, hlm. 2-3.
  16. ^ a b Simatupang, Hafiz dan Sasongko 2011, hlm. 3.
  17. ^ Wati 2020, hlm. 35.
  18. ^ a b "Ecosavings" Diarsipkan 2011-08-06 di Wayback Machine..
  19. ^ a b "Ecosavings (Tm) Calculator".
  20. ^ a b "Pathways to a Low-Carbon Economy: Version 2 of the Global Greenhouse Gas Abatement Cost Curve".
  21. ^ a b c d e f g h i j Environmental and Energy Study Institute.
  22. ^ a b c "Empire State Building Achieves LEED Gold Certification | Inhabitat New York City" Diarsipkan 2017-06-28 di Wayback Machine..
  23. ^ Alison Gregor.
  24. ^ Juha Forsström, Pekka Lahti, Esa Pursiheimo, Miika Rämä, Jari Shemeikka, Kari Sipilä, Pekka Tuominen & Irmeli Wahlgren (2011): Measuring energy efficiency.
  25. ^ Creating Energy Efficient Offices - Electrical Contractor Fit-out Article
  26. ^ Matar, W (2015).
  27. ^ Yezioro, A; Dong, B; Leite, F (2008).
  28. ^ "LEED v4 for Building Design and Construction Checklist" Diarsipkan 2015-02-26 di Wayback Machine..
  29. ^ "Honeywell, USGBC Tool Monitors Building Sustainability".
  30. ^ a b "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-03-07. Diakses tanggal 2016-10-28. 
  31. ^ a b "Visit > Sustainability & Energy Efficiency | Empire State Building" Diarsipkan 2014-05-17 di Wayback Machine..
  32. ^ a b Amory Lovins (March–April 2012).
  33. ^ Pekka Tuominen, Francesco Reda, Waled Dawoud, Bahaa Elboshy, Ghada Elshafei, Abdelazim Negm: Economic Appraisal of Energy Efficiency in Buildings Using Cost-effectiveness Assessment.
  34. ^ "Suppliers Obligations & White Certificates" Diarsipkan 2017-02-05 di Wayback Machine..
  35. ^ National Strategy on Energy Efficiency Diarsipkan 2015-09-13 di Wayback Machine., Industry.gov.au, 16 August 2015 
  36. ^ Federal Ministry of Economics and Technology (BMWi); Federal Ministry for the Environment, Nature Conservation and Nuclear Safety (BMU) (28 September 2010).
  37. ^ The Energy of the Future: Fourth "Energy Transition" Monitoring Report — Summary Diarsipkan 2016-09-20 di Wayback Machine. (PDF).
  38. ^ Schlomann, Barbara; Eichhammer, Wolfgang (2012).
  39. ^ Agora Energiewende (2014).
  40. ^ Löschel, Andreas; Erdmann, Georg; Staiß, Frithjof; Ziesing, Hans-Joachim (November 2015).
  41. ^ "National Action Plan on Energy Efficiency (NAPE): making more out of energy".
  42. ^ Making more out of energy: National Action Plan on Energy Efficiency (PDF).
  43. ^ a b c "Gabriel: Efficiency First — discuss the Green Paper on Energy Efficiency with us!" Diarsipkan 2016-09-22 di Wayback Machine.
  44. ^ (Jerman) Grünbuch Energieeffizienz: Diskussionspapier des Bundesministeriums für Wirtschaft und Energie [Green paper on energy efficiency: discussion document by the Federal Ministry for Economic Affairs and Energy] (PDF)
  45. ^ Amelang, Sören (15 August 2016).
  46. ^ Sekuła-Baranska, Sandra (24 May 2016).
  47. ^ Huntington, Hillard (2011).
  48. ^ Richard C. Dorf, The Energy Factbook, McGraw-Hill, 1981
  49. ^ "Tips to improve your Gas Mileage".
  50. ^ http://www.eesi.org/files/auto_efficiency_0506.pdf
  51. ^ http://www.fueleconomy.gov/feg/pdfs/Air_Filter_Effects_02_26_2009.pdf
  52. ^ "Fiat 875cc TwinAir named International Engine of the Year 2011".
  53. ^ http://www.eesi.org/files/auto_efficiency_0506.pd[pranala nonaktif permanen]
  54. ^ Nom * (2013-06-28).
  55. ^ http://www.researchandmarkets.com/reports/2763639/global_led_and_smart_street_lighting_market
  56. ^ http://www.edmonton.ca/transportation/on_your_streets/street-lighting.aspx
  57. ^ Kyba, C. C. M.; Hänel, A.; Hölker, F. (2014).
  58. ^ Dietz, T. et al. (2009).
  59. ^ Breukers, Heiskanen, et al. (2009).
  60. ^ Kok, G., Lo, S.H., Peters, G.J. & R.A.C. Ruiter (2011), Changing Energy-Related Behavior: An Intervention Mapping Approach, Energy Policy, 39:9, 5280-5286, doi:10.1016/j.enpol.2011.05.036
  61. ^ "National Renewable Energy Laboratory. (2012)".
  62. ^ [1] Diarsipkan 2015-01-11 di Wayback Machine.(American Council for an Energy-Efficient Economy)
  63. ^ Huesemann, Michael H., and Joyce A. Huesemann (2011).
  64. ^ a b The Rebound Effect: an assessment of the evidence for economy-wide energy savings from improved energy efficiency Diarsipkan 2008-09-10 di Wayback Machine. pp. v-vi.
  65. ^ Greening, Lorna A.; David L. Greene; Carmen Difiglio (2000).
  66. ^ Kenneth A. Small and Kurt Van Dender (September 21, 2005).
  67. ^ "Energy Efficiency and the Rebound Effect: Does Increasing Efficiency Decrease Demand?"[pranala nonaktif permanen]
  68. ^ Kyba, C. C. M.; Hänel, A.; Hölker, F. "Redefining efficiency for outdoor lighting".
  69. ^ Tsao, J Y; Saunders, H D; Creighton, J R; Coltrin, M E; Simmons, J A (8 September 2010).

Daftar pustaka