Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin

Revisi sejak 19 November 2024 05.48 oleh Herryz (bicara | kontrib) (Mengembalikan suntingan oleh 103.119.53.101 (bicara) ke revisi terakhir oleh Daeng Hanif)

Ir. H Raden Mahmud Badaruddin atau Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin, merupakan Sultan Kesultanan Palembang Darussalam yang dilantik pada tanggal 4 September 2005 setelah memperoleh mandat dari Let. Kol. (Purn) A.L.R.M. Yusuf Prabu Tenaya yang merupakan ahli nasab Kesultanan Palembang Darussalam di halaman Benteng Kuto Besak. Pada tanggal 18 November 2006, para zuriat (keturunan) sepuluh sultan yang pernah berkuasa di Palembang beserta zuriat Melayu di Sumatera Selatan memainkan musyawarah yang yang belakang sekalinya mengukuhkan Ir. H Raden Mahmud Badaruddin sebagai Sultan Palembang Darussalam dengan gelar Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin. Pelantikan dia dimainkan pada tanggal 19 Desember 2006 di halaman Dalam Benteng Kuto Besak [1].

Duli Yang Maha Mulia Paduka
Sri Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin
Ketua Umum Yarasutra
Masa jabatan
21 Desember 2011 – sekarang
Sultan Palembang Darussalam
Masa jabatan
2006 – sekarang
Informasi pribadi
Lahir
Raden Mahmud Badaruddin

23 Februari 1966 (umur 57)
Kota Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
KebangsaanIndonesia dan Melayu
Suami/istriRatu Anita Soviah
HubunganPangeran Purboyo (buyut)
Sultan Mansyur Jayo Ing Lago (buyut)
Susuhanan Abdurrahman (buyut)
Sunan Giri (buyut)
Anak♂Raden Muhammad Galih Rio Purboyo
♀Gusti Raden Ayu Wirabumi Siti Delima
♀Raden Ayu Sahidah Damara Venesia
♂Raden Muhammad Arga Bayu Rakasiwi
Orang tuaRaden H.Muhammad Harun (abah)
Nyayu Rogayah (ibu)
AlmamaterUniversitas Muhamadiyyah Palembang
PekerjaanSejarawan dan Ulama
Dikenal karenaPewaris tahta Palembang
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Gagasan penobatan Ir. H Raden Mahmud Badaruddin sebagai Sultan Palembang Darussalam didasari atas silsilah Sultan Palembang Darussalam. Raden Iskandar Mahmud Badaruddin yaitu keturunan dari dua sultan yang pernah berkuasa di Kesultanan Palembang Darussalam, yaitu Sultan Muhammad Mansyur Jayo Ing Lago dan Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo yang nasabnya sampai ke Sunan Giri.[2]

Kehidupan awal

Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin lahir dari pasangan Raden H. Muhammad Harun dan Hj. Nyayu Rogayah di Kota Palembang, Sumatra Selatan, masa kecil beliau dihabiskan untuk mengamen di cafe-cafe yang berada di Kota Palembang untuk membiayai kuliah beliau, beliau melakukan hal tersebut diakibatkan karena hancurnya bisnis bapak beliau akibat terlalu jujur dalam mengelola bisnisnya.

Namun, karena kesungguhan beliau untuk sukses dan doa kedua orang tua beliau, akhirnya beberapa tahun setelah beliau lulus kuliah, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin berhasil mendirikan perusahaan beliau sendiri dan menjadi direktur utama dari tiga perusahaan beliau yang bernama PT. Kelantan Sakti, PT. Adi Pratama, dan PT. Gerindro Utama Mandiri. Selain itu, beliau juga didaulat menjadi komisaris di PT Mercury Pratama, sedangkan istri beliau, Ratu Anita Soviah membuka perusahaan butik pakaian hasil rancangan beliau sendiri dan butik tersebut sangat digemari masyarakat Palembang.

Selain memimpin perusahaan, dalam keseharian Sultan disibukkan dengan menjadi narasumber seminar, mulai pendidikan, membedah buku, hingga mengupas sejarah Kerajaan Palembang Darussalam. Dia juga rajin berkunjung ke daerah dalam upaya meningkatkan ekonomi para petani.[3]

Jabatan

  1. Sultan Palembang Darussalam
  2. Ketua Umum Yayasan Raja Sultan Nusantara (YARASUTRA)
  3. Panglima Besar Barisan Raja Nusantara (Baranusa)
  4. Dewan Adat Yayasan Melayu Nusantara
  5. Dewan Penasehat MUI Provinsi Sumatera Selatan

Referensi

Didahului oleh:
Kerajaan Belanda
Sultan Palembang Darussalam
2006-sekarang
Diteruskan oleh:
-
Didahului oleh:
Tidak ada
Ketua Umum
Yayasan Raja Sultan Nusantara

2011-sekarang
Diteruskan oleh:
-