Bahasa Melayu Kupang
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Bahasa Melayu Kupang atau Bahasa Kupang dituturkan penduduk di Kota Kupang, Kota Atambua, Kab. Kupang, Kab. Timor Tengah Selatan, Kab. Timor Tengah Utara, Kab. Belu, Kab. Malaka dan Sekitarnya. Sebagian besar kata dalam bahasa ini sama seperti kata-kata dalam bahasa Indonesia. Karena bahasa Kupang hanya digunakan untuk komunikasi lisan, tidak ada standar ortografi/tulisan yang pernah disahkan.
Bahasa Kupang berhubungan dekat dengan bahasa Indonesia. Perbedaannya yang paling mendasar adalah dengan adanya kata-kata serapan dari bahasa Belanda dan Portugis, serta penggunaan "kita" sebagai kata ganti orang pertama tunggal (yang dalam bahasa Indonesia digunakan untuk kata ganti orang jamak tunggal). Bahasa ini merupakan kakak dari Bahasa Melayu Ambon.
Kata ganti
Dalam penjelasan mengenai bahasa Kupang menggunakan singkatan-singkatan berikut:
Bahasa Indonesia Baku | Bahasa Melayu Kupang | Bahasa Indonesia Baku | Bahasa Melayu Kupang | ||
k.ganti orang pertama tunggal | saya | beta | k.ganti orang pertama jamak | kami | ketong |
k.ganti orang kedua tunggal | Anda | lu | k.ganti orang kedua jamak | kalian | basong |
k.ganti orang ketiga tunggal | dia | dia | k.ganti orang ketiga jamak | mereka | dorang |
Variasi dorang: Sebenarnya kata dorang merupakan singkatan dari dia orang. Dalam perkembangan pengucapan kata dorang disingkat lagi menjadi 'dong' (terutama sebelum pe).
Kata ganti orang pertama jamak "Ketong"pada awalnya adalah Kitorang, yang merupakan singkatan dari "kita orang". Dalam perkembangan pengucapanya berubah menjadi "Ketong", tetapi masih banyak orang tua yang mengucap dengan jelas "kita orang".
Kata ganti orang kedua jamak "Basong" artinya basodara (saudara-saudara sekalian) dorang disingkat menjadi basong. Dapat juga dikatakan basodara dong.
Kata ganti kepunyaan
Bahasa Melayu Kupang menggunakan pun untuk mengartikan kepunyaan. Bagi mereka yang lahir dan besar di Kota Kupang akan mengucapkan dengan terdengar bunyi "g" dibelakang sehingga menjadi "pung", sebagai contoh :lu pung buku yang artinya "kamu punya buku" atau Beta pung buku"
Penggunaan kata ganti orang pertama tunggal "Beta" kini mulai merambah pada kabupaten lain yang dekat dengan Kota Kupang. Namun sebagian besar masyarakat di luar Kota Kupang umumnya masih menggunakan kata "saya" untuk menyebut diri sebagai orang pertama tunggal.
Bahasa Indonesia baku | Bahasa Kupang |
Bukuku | Beta pun buku / be pun buku |
Bukumu | lu pun buku |
Bukunya | dia pun buku |
Buku kami | ketong pun buku / tong pun buku |
Buku mereka | dorang pun buku / dong pun buku |
Buku ini milik kalian | ini buku besong pun |
Awalan
Awalan ba
Awalan ber dalam bahasa Indonesia diubah menjadi ba dalam bahasa Kupang. Contoh: bajalan (berjalan), baranang (berenang), bapancor (berpancuran - mandi menggunakan pancuran),
- batalor (bertelur).
Awalan me
Awalan me dalam bahasa Indonesia diubah menjadi ma atau mo dalam bahasa Melayu Kupang. Contoh: malawan (melawan), manari (menari), mancari (mencari), manangis (menangis).
Awalan me Awalan me dalam bahasa Indonesia diubah menjadi 'ba Contoh : barayu (merayu), bamasak (memasak)
Kata-kata yang lain
Beberapa kata dari bahasa Indonesia dipendekkan dalam bahasa Kupang. Contohnya:
pi (bahasa Indonesia: pergi)
- besong mo pi mana (mau pergi kemana kalian?)
co (bahasa Indonesia: coba)
- co lia ini oto (coba lihat mobil ini)
su (bahasa Indonesia: sudah)
- su kaluar ko? (sudah selesai?), "su maleleh?" (sudah lumer?), "su kanyang?"/"su kinyang" (sudah kenyang?)
sa (bahasa Indonesia: saja)
- maen jam 4 sa (mainnya jam 4 saja)
ta (bahasa Indonesia: awalan ter)
- tabobo? / tatidur? (tertidur?), tajato? (terjatuh?), tagese? (tergesek?), tatendes (tertendes?)
Beberapa kata atau partikel sering muncul dalam kalimat.
Contoh:
""(bahasa Indonesia:tapi)
""dia ada datang, ma son pi lai""
(catatan: "mar" dalam kata seru ""pe mar!"" mempunyai arti dan tujuan yang berbeda, yaitu untuk mengumpat)
"vor" (bahasa Indonesia: untuk) Diucapkan mirip "for" dalam bahasa Inggris, dan mempunyai arti yang sama.
- ""ini vor lu"" (ini untuk kamu)
"to'" atau "doh"
Adalah salah satu partikel yang biasa muncul dalam kalimat. Jika muncul di pertengahan kalimat maka dia berfungsi menunjukkan pengakuan atas kemampuan seseorang (setara dengan "sih" dalam bahasa Indonesia). Contoh: ""kalo dia to' mem su pande"" (kalau dia sih, emang sudah (terkenal) cerdas)
Jika muncul di akhir kalimat maka to' atau doh menandakan permintaan, dan pengucapannya pun diperpanjang
- Contoh: ""beta pinjam do'"" (aku pinjam dong? Atau tolong pinjamkan aku)
"Lai"
Biasanya muncul di akhir kalimat. Menandakan penyesalan atas suatu situasi atau kondisi.
- Contoh: ""hi.. sayang ee..., be son ada doi lai...""(sayangnya, aku (sedang) tidak punya uang lagi deh...)
Tetapi, jika didahului oleh partikel "jo" (menjadi "...be doh!"), maka gabungan itu menghasilkan kata seru yang menyatakan kekaguman,pujian,atau bahkan sindiran. Tergantung dari konteks dan tone suara.
- Contoh: ""Mamanya be doh"" ( Itu baru ibuku!)
atau, misalnya si Roni terlambat lagi hari ini, maka ungkapan ""Roni talambat be doh...!" setara dengan sindiran "Namanya juga Roni...(telat melulu)"
Contoh yang lain:
- Basong pi duluan sa be pun masih ada urusan (Kalian pergi duluan saja, saya masih ada urusan)
Kata tanya
- Kanapa lu manangis? (kenapa kamu menangis?)
- Sapa lai kalo bukan beta?? (siapa lagi kalau bukan aku?)
- Karmana kotong pu nasib ni? (bagaimana nasib kami sekarang?)
- Lu mo pi mana? (kamu mau pergi kemana?)
- Jam barapa skarang? (sekarang jam berapa)
- Basong su makang? (Kalian sudah makan?)
Kata serapan dari bahasa Kupang
Beberapa kata yang diserap dari bahasa Kupang ke dalam bahasa Indonesia antara lain:
- baku (yang artinya saling) contoh : baku pukul (saling memukul satu sama lain), baku ajar (saling mengajar satu sama lain), baku marah (adu mulut satu sama lain), baku tipu (bercanda, bersenda gurau), baku lihat (saling bertemu, berjumpa), "baku rui" (saling menjambak rambut), bakawan (berteman), deng (dengan '/ dengan siapa?).
Rujukan
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Kupang Malay". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Bahasa Melayu Kupang". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.