Stasiun Gubug

stasiun kereta api di Indonesia
Revisi sejak 21 November 2024 00.00 oleh Karsono Puguh (bicara | kontrib) (Bangunan dan tata letak: Penambahan diagram tata letak jalur stasiun)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Stasiun Gubug (GUB) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Kuwaron, Gubug, Grobogan; terletak pada ketinggian +11 meter; termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang.

Stasiun Gubug
Kereta Api Indonesia
KS06 BL03

Peron Stasiun Gubug, 2020
Foto ini diambil dari dalam kereta api Maharani
Lokasi
Koordinat7°3′39.600″S 110°40′10.398″E / 7.06100000°S 110.66955500°E / -7.06100000; 110.66955500
Ketinggian+11 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi yang agak rendah, satu peron pulau yang agak rendah, dan satu peron pulau yang cukup tinggi; tidak ada peron pulau di antara jalur 2 dan 3)
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananKedung Sepur
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Dibuka1924
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Layanan lokal/komuter Stasiun berikutnya
Brumbung Kedung Sepur
Semarang Poncol–Ngrombo, p.p.
Karangjati
menuju Ngrombo
Stasiun sebelumnya Layanan aglomerasi Stasiun berikutnya
Semarang Tawang Blora Jaya
Semarang Poncol–Cepu, p.p.
Ngrombo
menuju Cepu
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir 
Tipe persinyalan
  • Mekanik tipe Siemens & Halske semiotomatis dengan modifikasi sinyal muka jenis elektrik (s.d. 2013)
  • Elektrik tipe Sinyal Interlocking Len-02 (2013-sekarang)
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Stasiun Gubug setelah selesai dibangun oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij

Dahulu ke arah timur stasiun ini, sebelum Stasiun Karangjati, terdapat Halte Saban, Halte Latak, dan Halte Sambung yang kini sudah tidak aktif. Sementara ke arah barat stasiun ini, sebelum Stasiun Tegowanu, terdapat Halte Kramat (Grobogan) yang juga bernasib sama.[3]

Terdapat dua kereta api yang berhenti di stasiun ini, yaitu KA Kedung Sepur dan KA Blora Jaya.

Bangunan dan tata letak

sunting

Awalnya stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Setelah jalur ganda pada segmen mulai stasiun ini hingga Stasiun Alastua resmi dioperasikan pada 28 Agustus 2013[4] dan kemudian hingga Stasiun Ngrombo pada akhir November 2013,[5] terdapat masing-masing satu jalur lurus dan jalur belok baru di sisi barat daya stasiun sehingga jumlah jalurnya bertambah menjadi empat. Jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah Semarang saja, sedangkan jalur lurus baru tersebut menjadi jalur 3 sebagai sepur lurus hanya untuk arah Surabaya. Selain itu, sistem persinyalan diubah menggunakan jenis elektrik.

Jalur 4 Jalur parkir rangkaian kereta api
Sepur belok untuk pemberhentian kereta api ke arah timur
Peron pulau
Jalur 3 Sepur lurus ke arah Surabaya Pasarturi
Jalur berjalan langsung kereta api ke arah timur
Jalur 2 Sepur lurus ke arah Semarang Tawang
Jalur berjalan langsung kereta api ke arah barat
KS Kedung Sepur, dari dan tujuan Semarang Poncol (Brumbung)
Peron pulau, pintu terbuka di sebelah kanan
Jalur 1 (Karangjati) KS Kedung Sepur, tujuan Ngrombo dan tujuan Semarang Poncol (Brumbung)
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan untuk kedatangan dari arah timur dan kiri untuk kedatangan dari arah barat
G Bangunan utama stasiun

Layanan kereta api

sunting

Komuter

sunting
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
KS Kedung Sepur Semarang Poncol Ngrombo Komuter komersial non KAI Commuter

Insiden

sunting

Pada tanggal 15 April 2006 pukul 02.10 WIB, KA Sembrani yang ditarik CC 203 39 dan Kertajaya yang ditarik CC 201 135R bertabrakan di emplasemen Stasiun Gubug. Kecelakaan itu terjadi ketika KA Kertajaya meninggalkan jalur kereta api sebelum waktunya saat hendak disusul KA Sembrani yang datang dari arah belakang. Hal itu disebabkan oleh kerusakan pemindah kanal radio lokomotif KA Kertajaya sehingga kabar penyusulan KA Kertajaya oleh KA Sembrani dari PPKA kepada masinis KA Kertajaya tidak tersampaikan dan banyaknya penumpang dalam kabin masinis. Dalam musibah tersebut, 13 orang meninggal dunia dan 26 lainnya masuk rumah sakit.[6]

Referensi

sunting
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Officieele Reisgids der Spoor en Tramwegen en Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera. Staatsspoor en Tramwegen Particuliere Spoor en Tramweg-Maatschappijen. 1931. hlm. 162–163. 
  4. ^ Faisol, Edi (2013-08-28). "Rel Ganda Alastua-Gubug Siap Dilalui". Tempo.co. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  5. ^ Prabowo, Andika (2013-12-12). "Pertengahan 2014, jalur rel ganda beroperasi". SindoNews.com. Diakses tanggal 2020-06-15. 
  6. ^ Liputan 6 - Kecelakaan Diduga Akibat Kesalahan Pemberangkatan Kereta
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Tegowanu
menuju Brumbung
Segitiga Brumbung–Gundih–Gambringan
Brumbung–Gambringan
Brumbung–Gambringan
Karangjati
menuju Gambringan