Kepulauan Sunda Besar
Kepulauan Sunda Besar adalah gugusan pulau utama di wilayah Asia Tenggara yang merupakan bagian dari Kepulauan Melayu. Kepulauan ini terdiri dari empat pulau besar, yaitu Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi, beserta pulau-pulau kecil yang berada di sekitarnya. Kepulauan ini mencakup wilayah yang merupakan bagian dari negara Indonesia, serta sebagian kecil wilayah Malaysia dan Brunei Darussalam. Secara geografis, Kepulauan Sunda Besar terletak di bagian barat Kepulauan Nusantara, yang membedakannya dari Kepulauan Sunda Kecil di bagian timur.
Geografi | |
---|---|
Lokasi | Asia Tenggara |
Koordinat | 0°00′N 110°00′E / 0.000°N 110.000°E |
Kepulauan | Kepulauan Sunda |
Jumlah pulau | 4 |
Pulau besar | Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan |
Luas | 75.000.000 ha |
Titik tertinggi | Gunung Kinabalu (4.095 m) |
Pemerintahan | |
Negara | Brunei Indonesia Malaysia Singapura |
Kependudukan | |
Kelompok etnik | Sunda, Jawa, Bali, Lampung, Minangkabau, Melayu, Batak, Dayak, Banjar, Aceh, dan Austronesia lain |
Geografi
suntingKepulauan Sunda Besar terletak di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, membentang di wilayah khatulistiwa. Berikut adalah rincian geografis dari empat pulau utama:
Sumatra
sunting- Luas: 473.481 km²
- Ciri utama: Sumatra adalah pulau terbesar kedua di Indonesia dan terbesar keenam di dunia. Pulau ini memiliki pegunungan Bukit Barisan yang membentang sepanjang pulau, serta Danau Toba, danau vulkanik terbesar di dunia. Sumatra kaya akan sumber daya alam, seperti minyak bumi, gas alam, dan hutan tropis.
Jawa
sunting- Luas: 128.297 km²
- Ciri utama: Jawa adalah pulau terpadat di dunia dengan lebih dari 150 juta penduduk. Pulau ini terkenal dengan gunung-gunung berapi aktif seperti Merapi, Semeru, dan Bromo, serta kota-kota besar seperti Jakarta (ibu kota Indonesia), Surabaya, dan Bandung.
Kalimantan
sunting- Luas: 743.330 km² (bagian Indonesia), total luas 748.168 km² (termasuk wilayah Malaysia dan Brunei)
- Ciri utama: Kalimantan (Borneo) adalah pulau terbesar ketiga di dunia. Wilayah ini sebagian besar berupa hutan hujan tropis yang menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati yang luar biasa, termasuk orangutan Kalimantan.
Sulawesi
sunting- Luas: 180.681 km²
- Ciri utama: Sulawesi memiliki bentuk yang khas seperti huruf "K". Pulau ini dikenal karena keanekaragaman hayati lautnya di Taman Nasional Bunaken dan kekayaan budaya seperti rumah adat Tongkonan di Tana Toraja.
Geologi
suntingKepulauan Sunda Besar terletak di wilayah pertemuan tiga lempeng tektonik: Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Kondisi ini menjadikan wilayah ini rawan terhadap aktivitas vulkanik dan gempa bumi. Beberapa gunung berapi paling aktif di dunia, seperti Gunung Merapi di Jawa dan Gunung Sinabung di Sumatra, berada di kepulauan ini.
Ekonomi
suntingKepulauan Sunda Besar memiliki kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia dan Asia Tenggara.
- Sumatra merupakan pusat produksi minyak sawit, karet, dan batu bara.
- Jawa adalah pusat industri, perdagangan, dan pemerintahan Indonesia. Jakarta sebagai ibu kota memiliki kontribusi besar terhadap PDB nasional.
- Kalimantan terkenal dengan ekspor kayu, batu bara, dan minyak bumi.
- Sulawesi berfokus pada sektor pertanian dan perikanan, serta merupakan penghasil nikel terbesar di Indonesia.
Keanekaragaman Hayati
suntingKepulauan Sunda Besar merupakan salah satu wilayah dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia.
Flora
suntingHutan tropis di Sumatra dan Kalimantan adalah rumah bagi pohon-pohon seperti meranti, keruing, dan rotan. Jawa, meskipun telah banyak berubah karena urbanisasi, masih memiliki kawasan konservasi seperti Taman Nasional Ujung Kulon.
Fauna
sunting- Sumatra: Harimau sumatra, gajah sumatra, dan badak sumatra.
- Kalimantan: Orangutan Kalimantan dan bekantan.
- Sulawesi: Anoa, babirusa, dan tarsius.
- Jawa: Badak jawa dan macan tutul jawa.
Budaya
suntingKepulauan Sunda Besar memiliki kekayaan budaya yang luar biasa dengan beragam suku dan tradisi.
- Sumatra: Suku Batak, Minangkabau, dan Melayu dengan tradisi unik seperti upacara adat Batak dan rumah gadang Minangkabau.
- Jawa: Budaya Jawa terkenal dengan seni wayang, keraton, dan batik.
- Kalimantan: Suku Dayak dengan tradisi rumah panjang dan tarian adat.
- Sulawesi: Suku Bugis dan Toraja terkenal dengan rumah panggung dan ritual pemakaman.
Sejarah
suntingKepulauan Sunda Besar telah menjadi pusat peradaban sejak zaman prasejarah. Pulau-pulau ini memainkan peran penting dalam perdagangan rempah-rempah pada abad ke-15 dan 16, dengan kerajaan-kerajaan besar seperti Sriwijaya di Sumatra, Majapahit di Jawa, dan Kerajaan Gowa-Tallo di Sulawesi. Penjajahan Eropa membawa pengaruh besar, terutama oleh Belanda yang mendominasi wilayah ini hingga kemerdekaan Indonesia pada 1945.
Transportasi
suntingKepulauan Sunda Besar memiliki jaringan transportasi yang berkembang pesat, termasuk:
- Bandara Internasional: Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Bandara Kualanamu (Medan), Bandara Sultan Hasanuddin (Makassar).
- Pelabuhan: Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta), Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya), Pelabuhan Makassar.
- Transportasi Darat: Jalur tol Trans-Jawa dan proyek Trans-Sumatra sedang dikembangkan untuk mempercepat mobilitas.
Pembagian Administratif
suntingSebagian besar wilayah Kepulauan Sunda Besar berada di Indonesia, dengan beberapa wilayah di Kalimantan berada di bawah Malaysia (Sarawak dan Sabah) dan Brunei. Berikut pembagian administratif utama:
- Sumatra: Terdiri dari 10 provinsi, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Selatan.
- Jawa: Terdiri dari 6 provinsi, yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
- Kalimantan: Terdiri dari 5 provinsi, termasuk Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat.
- Sulawesi: Terdiri dari 6 provinsi, termasuk Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tenggara.
Lihat pula
sunting- Nusantara
- Daftar pulau di Indonesia
- Kepulauan Sunda Kecil atau dikenal dengan Kepulauan Nusa Tenggara
Referensi
sunting- Badan Pusat Statistik Indonesia, 2023
- World Wildlife Fund (WWF) Indonesia
- Sejarah Kepulauan Nusantara, 2022
Catatan kaki
sunting