Nama seni (nama samaran atau nama pena), yang juga dikenal dengan nama aslinya hào (dalam bahasa Mandarin), gō (dalam bahasa Jepang), ho (dalam bahasa Korea), dan tên hiệu (dalam bahasa Vietnam), adalah nama profesional yang digunakan oleh seniman, penyair, dan penulis Asia Timur. Kata dan konsep tersebut berasal dari Tiongkok, tempat kata tersebut digunakan sebagai julukan bagi kaum terpelajar, kemudian menjadi populer di negara-negara Asia Timur lainnya (terutama di Jepang, Korea, Vietnam, dan bekas Kerajaan Ryukyu).
Dalam beberapa kasus, seniman mengadopsi nama samaran yang berbeda pada berbagai tahap karier mereka, biasanya untuk menandai perubahan penting dalam hidup mereka. Pelaku ekstrem dari kecenderungan ini adalah Tang Yin dari Dinasti Ming, yang memiliki lebih dari sepuluh hao, Hokusai dari Jepang, yang pada periode 1798 hingga 1806 saja menggunakan tidak kurang dari enam hao, dan Kim Jeong-hui dari Dinasti Joseon yang memiliki hingga 503 hao.[1]
- Frederic, Louis (2002). "Gō". Japan Encyclopedia. Cambridge, MA: Harvard University Press.
- Lane, Richard (1978). Images of the Floating World. Old Saybrook, CT: Konecky & Konecky.